Anda di halaman 1dari 3

PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/
Tandatangan Kapus
Puskesmas Dr. Murniasi Hutapea
Kecamatan NIP197605072006042006
Grogol Petamburan

1. Pengertian Pengambilan spesimen adalah rangkaian kerja yang dilakukan untuk


mendapatkan spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pengambilan spesimen dengan baik yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan No. Tahun 2016
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 tahun 2012 Tentang
Pelayanan Laboratorium Puskesmas;
2. Modul pemeriksaan HIV dan IMS bagi fasyankes primer (Subdit AIDS
dan PMS, Kemenkes RI tahun 2015);
5. Prosedur 1. Alat :
a. Disposible Spuit ( Vacutainer Needle)
b. Kapas Alkohol
c. Kapas Kering
d. Torniquet
e. Autoclik dan Lancet
f. Tabung Vakum Penampung Darah
g. Plester
h. Holder
i. Pot Urine
j. Pot Sputum
k. Pot Feaces

2. Bahan :
a. Darah
b. Urine
c. Dahak
d. Feaces

6. Langkah Perhatikan pemeriksaan apa yang diminta sesuai jenis spesimen dan
langkah pemeriksaan yang di minta.

1. Pengambilan Darah
a. Pengambilan Darah Vena
Siapkan tabung vakum yang sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan dan beri kode sesuai nomor ID
pasien.
Siapkan jarum dan beri tahu pasien yang akan diambil
darah sebelum membuka jarum bahwa jarum baru dan
steril.
Pasang jarum pada holder, taruh tutup diatas meja
pengambilan darah.
Letakkan lengan pasien lurus diatas meja dengan telapak
tangan menghadap keatas.
Pasang torniquet 3 4 cm diatas lipat siku pada bagian
atas dari vena yang akan diambil ( Jangan terlalu
kencang)
Pasien disuruh mengepal tangan nya, dengan tangan
pasien masih mengepal ujung telunjuk mencari /
memriksa lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk
Bersihkan vena yang akan diambil dengan kapas alkohol
70% dan biarkan sampai kering, kulit yang telah
dibersihkan jangan dipegang lagi. (selama desinfeksi
dengan alkohol bendungan torniquet harus dilonggarkan)
Pegang holder atau spuit, torniquet dikencangkan lalu
vena ditusuk perlahan dengan sudut 30 45O .
Bila jarum berhasil masuk vena, tekan tabung sehingga
vakumnya bekerja dan darah terisap kedalam tabung.
Kemudian lepaskan tornuquet dan info kan kepada pasien
untuk melepas kepalan tangan.
Isi tabung vakum sampai tidak menghisap lagi atau
sampai garis batas.
Setelah cukup darah yang diambil, keluarkan tabung,
letakkan kasa steril tepat diatas tusukan, keluarkan jarum
perlahan lahan.
Homogenkan segera darah dengan cara membolak
balikan 8 kali secara perlahan.
Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan
kapas steril selama 1 2 menit.
Tutup bekas tusukkan dengan plester.
Buang bekas jarum kedalam wadah tahan tusukan
(Biohazard)

b. Pengambilan Sampel Darah Kapiler


Siapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel darah
ujung jari.
Beri tahu pasien yang akan diambil darah sebelum
membuka lancet bahwa lancet baru dan steril.
Pilih jari yang akan ditusuk (lokasi terbaik untuk tusukan
lancet jari tengah dan jari manis).
Tekan jari yang akan ditusuk
Lakukan densifeksi dengan alkohol 70%
Lakukan penusukan dengan lancet
Hapus tetesan darah yang pertama keluar
Kemudian ambil darah nya sesuai dengan kebutuhan dan
sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan
Tutup bekas tusukkan dengan kasa steril selama
beberapa saat untuk menghentikan perdarahan.
Buang bekas jarum kedalam wadah tahan tusukan
(Biohazard) dan limbah lainnya ke wadah infeksius.

2. Pengambilan Urine
a. Untuk pemeriksaan urine pasien diberi tempat urine untuk
menampung air seni mid stream ( urine pertengahan) ditoilet
yang telah disediakan
b. Urine yang telah di tampung dibawa ke ruangan laboratorium.

3. Pengambilan Feaces
a. Ambil faeces secukupnya ( sebesar kelereng ) dan di masukan ke
dalam wadah penampungan feaces
b. Feaces yang telah ditampung di bawa ke ruangan laboratorium.

4. Pengumpulan dahak
a. Dahak sewaktu hari -1 (A) : dahak pertama diambil SEWAKTU pada
saat pasien berkunjung ke fasyankes. Beri pot dahak yang telah
diberi identitas sediaan pada saat pasien pulang untuk keperluan
pengumpulan dahak pagi hari berikutnya
b. Dahak Pagi ( B) : Pasien mengeluarkan dahak kedua pada PAGI hari
etelah bangun tidur dan membawa contoh uji dahak ke laboratorium
c. Dahak Sewaktu hari 2 (C) : kumpulkan dahak ketiga ( dahak
sewaktu ) di laboratorium pada saat pasien kembali ke laboratorium
pada hari kedua saat membawa dahak pagi (B)

7. Unit Terkait Unit Laboratorium


8. Dokumen 1. Buku register harian laboratorium
terkait 2. Formulir permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium
3. Register Laboratorium TB 04
4. Form TB 05
9. Riwayat
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai