Anda di halaman 1dari 53

PEMERIKSAAN QUALITY KONTROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


15/LAB/12/2016 00 1 /1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2017
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan bahan kontrol dengan menggunakan alat
PENGERTIAN
Hematologi Mindray BC – 30
1. Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan
kontrol
TUJUAN
2. Kontrol dikerjakan untuk memastikan apakah alat dalam
keadaan baik atau tidak
SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Pastikan nomor Lot kontrol sudah sesuai dengan alat
3. Lakukan pemeriksaan kontrol ( setiap pagi hari sebelum
mengerjakan sampel )
4. Hasil kontrol diplot ke dalam grafik Westgard
5. Perhatikan grafik apakah nilai kontrol sesuai dengan aturan
Westgard
PROSEDUR 6. Jika kontrol tidak masuk, maka lakukan investigasi ( apakah
reagen expired date, pastikan bahan kontrol sudah
homogen, perhatikan suhu ruang tepat, alat bersih dan siap
pakai, kemungkinan kontaminasi, cek tegangan listrik.
7. Apabila nilai kontrol telah sesuai maka dapat dilanjutkan
pemeriksaan sampel.
8. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN ALBUMIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


16/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR
05 Desember
OPERASIONAL
(SPO) 2017

dr. Hi. Amelius Ramli


Pemeriksaan Albumin Metode Brom Cresal Green dengan
PENGERTIAN
menggunakan alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Albumin di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang, lalu pipet ke masing – masing kuvet
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 5.0 ul
Standar 5.0 ul
Kontrol 5.0 ul
Sampel 5.0 ul
PROSEDUR
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

3. Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 37C


4. Lalu dibaca pada panjang gelombang 540 nm – 600 nm
5. Lakukan pengerjaan kontrol setiap hari sebelum mengerjakan
sampel
6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


17/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Protein Total Metode Biuret dengan menggunakan
PENGERTIAN
alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Protein
TUJUAN
Total di Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2
(monoreagen) Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 10.0 ul
Standar 10.0 ul
PROSEDUR
Kontrol 10.0 ul
Sampel 10.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

4. Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu ruang atau 5


menit pada suhu 37 C
5. Lalu dibaca pada panjang gelombang 540 nm – 546 nm
6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN UREUM FS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
18/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Ureum Metode Enzimatic UV dengan
PENGERTIAN
menggunakan alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Ureum
TUJUAN
di Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 –
15 menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2 (
monoreagen), Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 5.0 ul
Standar 5.0 ul
PROSEDUR
Kontrol 5.0 ul

Sampel 5.0 ul

Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

4. Campur sampai homogen lalu dibaca pada panjang


gelombang 340 nm
5. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN CREATININ FS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
19/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Creatinin FS Metode Kinetik dengan
PENGERTIAN
menggunakan alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan
TUJUAN
Creatinin di Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 –
15 menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2 (
monoreagen)
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel

Aquabides 25.0 ul
PROSEDUR
Standar 25.0 ul
Kontrol 25.0 ul
Sampel 25.0 ul

Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

5. Campur sampai homogen


6. Lalu dibaca pada panjang gelombang 490 nm – 510 nm
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN GLUCOSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


20/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR
01 Desember
OPERASIONAL
(SPO) 2016

dr. Hi. Amelius Ramli


Pemeriksaan Glucosa Methoda GOD – PAP dengan menggunakan
PENGERTIAN
alat Star Dust MC 15

TUJUAN Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan Glucosa


Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 5.0 ul
Standar 5.0 ul
PROSEDUR Kontrol 5.0 ul
Sampel 5.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

4. Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu ruang atau 10


menit pada suhu 370 C
5. Baca pada panjang gelombang 500 – 546 nm
6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


21/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Asam Urat Metode TBHA dengan menggunakan
PENGERTIAN
alat Star Dust MC 15

TUJUAN Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan Asam Urat


Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Campurkan 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2
(monoreagen)
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 10.0 ul
PROSEDUR Standar 10.0 ul
Kontrol 10.0 ul
Sampel 10.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

5. Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu ruang atau 10


menit pada suhu 370C
6. Baca pada panjang gelombang 500 – 546 nm

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


22/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Cholesterol Methoda CHOD – PAP dengan
PENGERTIAN
menggunakan alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN
Cholesterol
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 10.0 ul
Standar 10.0 ul
Kontrol 10.0 ul
PROSEDUR Sampel 10.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

4. Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu ruang atau 10


menit pada suhu 370C
5. Baca pada panjang gelombang 500 – 546 nm
6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
23/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Trigliserida Methoda GPO dengan menggunakan
PENGERTIAN
alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN
Trigliserida

KEBIJAKAN Pelayanana Rumah Sakit

1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan


2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 10.0 ul
Standar 10.0 ul

PROSEDUR Kontrol 10.0 ul


Sampel 10.0 ul
Monoregen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

4. Campur dan inkubasi selama 20 menit pada suhu ruang atau


10 menit pada suhu 370C
5. Baca pada panjang gelombang 500 – 546 nm
6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


24/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan HDL Cholesterol Methoda CHOD – PAP dengan
menggunakan alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan HDL
TUJUAN
Cholesterol
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Pipet Reagen HDL presipitat sebanyak 500 ul dan masukkan
ke dalam tabung. Tambahkan 200 ul sampel. Campurkan dan
biarkan 10 menit pada suhu ruang, lalu centrifuge selama 10
menit pada kecepatan 400 rpm. Ambil supernatan sebagai
sampel
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
PROSEDUR
Blangko Standar Sampel
Aquabides 50.0 ul
Supernatan 50.0 ul
Reagen Cholesterol 500 ul 500 ul

5. Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu ruang atau 5


menit pada suhu 370C
6. Baca pada panjang gelombang 500 – 546 nm
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
25/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan Bilirubin Total Methoda DCA dengan menggunakan
alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan Bilirubin
TUJUAN
Total
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2
(monoreagen)
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 10.0 ul
PROSEDUR Standar 10.0 ul
Kontrol 10.0 ul
Sampel 10.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

5. Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 370C


6. Baca pada panjang gelombang 540 nm - 546 nm
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIREK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


26/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan Bilirubin Direk Methoda DCA dengan menggunakan
PENGERTIAN
alat Star Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pemeriksaan Bilirubin
TUJUAN
Direk
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2
(monoreagen)
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Standar Kontrol Sampel
Aquabides 40.0 ul
PROSEDUR
Standar 40.0 ul
Kontrol 40.0 ul
Sampel 40.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul 500 ul

5. Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 370C


6. Baca pada panjang gelombang 540 nm - 546 nm
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN SGOT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


27/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan SGOT Metode IFCC dengan menggunakan alat Star
PENGERTIAN
Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan SGOT di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2
(monoreagen)
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Kontrol Sampel
Kontrol 50.0 ul
PROSEDUR
Sampel 50.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul

5. Campur sampai homogen


6. Lalu dibaca pada panjang gelombang 340 nm
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN SGPT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


28/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Pemeriksaan SGPT Metode IFCC dengan menggunakan alat Star
PENGERTIAN
Dust MC 15
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan SGPT di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Keluarkan Reagensia dari lemari pendingin, biarkan 10 – 15
menit pada suhu ruang
3. Campur 4 bagian reagen 1 dengan 1 bagian reagen 2 (
monoreagen) Campuran ini stabil selama 4 minggu pada suhu
2-8 C
4. Pipet ke masing – masing kuvet :
Blangko Kontrol Sampel
PROSEDUR
Kontrol 50.0 ul
Sampel 50.0 ul
Monoreagen 500 ul 500 ul 500 ul

5. Campur sampai homogen


6. Lalu dibaca pada panjang gelombang 340 nm
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN URINALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


29/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan sampel Urine dengan menggunakan strip carik celup

Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Urin di


TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Memberikan salam kepada pasien
2. Tulis identitas pasien pada pot urin dan berikan kepada pasien
3. Memberikaan penjelasan kepada pasien, bagaimana cara
menampung urin dengan benar sesuai dengan jenis dan
permintaannya
4. Sampel urin diletakkan di tempat yang sudah ditentukan
5. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan
6. Pemeriksaan urin dilakukan dengan ketentuan :
PROSEDUR
Untuk pemeriksaan urin menggunakan stik, sampel harus
diperiksa sebelum 1 jam pada suhu ruang ( sampel dapat
disimpan selama 24 jam pada suhu 4 – 80C )
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


30/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan Haemoglobin dengan Metode Cyanmethamoglobine

Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Haemoglobin


TUJUAN
di Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Pipet Reagen Drabkin sebanyak 1000 ul dan masukkan ke
dalam tabung
3. Tambahkaan 5.0 ul darah EDTA, campur dan diamkan selama
3 menit
4. Baca Absorbance pada fotometer Star Dust MC 15 pada
panjang gelombang 546 nm
PROSEDUR 5. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
PEMERIKSAAN ERITROSIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


31/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Menentukan jumlah Eritrosit dengan volume darah tertentu, dan
diperhitungkan mengunakan faktor konversi
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Eritrosit di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Masukkan larutan Hayem sebanyak 995 ul ke dalam tabung
3. Pipet 5.0 ul darah EDTA lalu masukkan ke dalam larutan
Hayem
4. Campur hingga homogen
5. Ambil larutan tersebut, lalu masukkan ke dalam kamar hitung
Improved neubauer, biarkan 3 menit pada permukaan yang
datar supaya eritrosit dakam kamar hitung mengendap

PROSEDUR 6. Eritrosit dihitung pada 5 bidang sedang di tengah dengan lensa


objektif 40 x. Sel yang menyentuh garis kedua di bagian kiri
dan bagian atas tetap dihitung
Perhitungan :
- Faktor pengenceran darah dengan hayem = 200 x
- Volume 5 bidang di tepi = 5x1/5x1/5x0,1 mm = 0,02 mm3
- Jumlah sel eritrosit yang dihitung = N
- Maka jumlah sel eritrosit per mikroliter darah adalah
Nx1/0,02 x 200 = N x 10.000 = ... sel/ul
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN LEUKOSIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


32/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Menentukan jumlah Leukosit dengan volume darah tertentu, dan
diperhitungkan dengan menggunakan faktor konversi
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan Leukosit di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Pipet larutan Turk sebanyak 475 ul lalu masukkan ke dalam
tabung
3. Pipet darah EDTA sebanyak 25 ul lalu masukkan ke dalam
larutan Turk Campur hingga homogen
4. Ambil larutan tersebut, lalu masukkan ke dalam kamar hitung
Improved neubauer, biarkan 3 menit pada permukaan yang
datar agar leukosit dalam kamar hitung mengendap
5. Leukosit dihitung pada 4 bidang besar pada kamar hitung
PROSEDUR
Improved Neubauer dengan lensa objektif 10 x. Sel yang
menyentuh garis kedua di bagian kiri dan bagian atas tetap
dihitung
Perhitungan :
- Faktor pengenceran darah dengan Turk = 20 x
- Volume 4 bidang di tepi = 4 x 1 x 0,1 mm = 0,4 mm3
- Jumlah sel leukosit yang dihitung = N
- Maka jumlah sel leukosit per mikroliter darah adalah
Nx1/0,4 x 20 = N x 50 = ... sel/ul
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


33/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Menentukan jenis-jenis Leukosit dengan metode slide dan dihitung
PENGERTIAN
dengan menggunakan mikroskop
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan hitung jumlah
TUJUAN
leukosit di Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Letakkan 1 tetes kecil darah pada objek glass, buat sediaan
apus darah
3. Biarkan sediaan kering pada suhu ruang, lalu fiksasi dengan
methanol absolute dan tunggu sampai kering
4. Genangi sediaan dengan larutan Giemsa yang sudaah
diencerkan dengan aquabides 20x, biarkan 15 – 20 menit
5. Bilas dengan air mengalir dan biarkan kering
PROSEDUR
6. Sediaan diperiksa dibawah mikroskop dengan bantuan minyak
imersi pada perbesaran 40 x atau 100 x
7. Lakukan pelaporan jenis – jenis leukosit sampai berjumlah 100
sel leukosit
8. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN TROMBOSIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
34/LAB/12/2016 00 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Menentukan jumlah trombosit dengan volume darah tertentu dan
dihitung menggunakan faktor konversi
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan trombosit di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Masukkan larutan Rees Ecker sebanyak 995 ul lalu masukkan
ke dalam tabung
3. Pipet 5.0 ul darah EDTA lalu masukkan ke dalam larutan Rees
Ecker
4. Campur hingga homogen
5. Ambil larutan tersebut, lalu masukkan ke dalam kamar hitung
Improved neubauer, biarkan 3 menit dalam cawan petri yang
berisi kapas basah supaya trombosit mengendap
PROSEDUR
6. Trombosit dihitung pada 1 bidang besar di tengah dengan lensa
objektif 40 x. Sel yang menyentuh garis kedua di bagian kiri
dan bagian atas tetap dihitung.
- Faktor pengenceran darah dengan Rees Ecker = 200 x
- Volume 1 bidang besar di tengah = 1 x 1 x 0,1 ul = 0,1
mm3
- Jumlah sel trombosit yang dihitung = N
- Maka jumlah sel trombosit per mikroliter darah adalah
Nx1/0,1 x 200 = N x 2.000 = ... sel/ul
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


35/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Untuk menetapkan laju pengendapan eritrosit dengan metode
PENGERTIAN
westergren, dan dilaporkan dalam satuan mm/jam
Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan LED di
TUJUAN
Laboratorium Rumah Sakit Islam Metro
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Darah EDTA diencerkan dengan larutan NaCl 0,9 % dengan
perbandingan 4 bagian darah dan 1 bagian larutan NaCl 0,9 %
3. Campuran tersebut dihomogenkan
4. Hisap campuran tersebut dengan menggunakan pipet
Westergen yang bersih dan kering, sampai tanda 0
PROSEDUR
5. Pipet diletakkan dengan posisi vertikal pada suhu 18 – 25˚C
jauhkan dari sinar matahari langsung dan getaran
6. Setelah tepat 1 jam baca hasilnya dalam satuan mm

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


36/LAB/12/2016 00 1/2
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Limbah Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan RS, baik medis ataupun non medis dalam bentuk padat,
PENGERTIAN cair dan gas kategori infeksius ataupun non infeksius
Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah
yang berbahaya bila tidak ditangani dengan benar
Sebagai pedoman pada saat melakukan penanganan limbah di
Laboratorium RSI Metro guna menghindari penularan dan
TUJUAN
penyebaran infeksiterhadap para petugas, lingkungan dan
masyarakat sekitar
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Pengelolaan limbah harus sesuai prinsip sebagai berikut :
 Pemberian label dan pemisahan wadah untuk jenis limbah
 Wadah harus tertutup, tahan bocor, tidak berkarat, mudah
diangkat, mudah dibersihkan, tidak perlu steril penuh
 Limbah benda tajam dikumpulkan dalam safety box
 Pemusnahan limbah harus dilakukan di tempat pengelolaan
khusus, dalam hal ini RSI bekerja sama dengan pihak ketiga

PROSEDUR  Petugas yang menangani limbah harus mengenakan APD


 Identifikasi Limbah : padat, cair, tajam, infeksius dan non
infeksius
 Pemisahan : pisahkan dan tempatkan limbah sesuaijenisnya
 Labeling: setiap wadah diberi label sesuai jenis limbahnya
 Penampungan :
 Limbah padat infeksius : plastik kantong warna kuning
 Limbah padat non infeksius : plastik kantong warna hitam
PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


37/LAB/12/2016 00 2/2

 Limbah benda tajam : wadah tahan tusuk / safety box


 Packing :
 Wadah limbah tertutup rapat tetapi mudah dibuka
 Wadah terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak
berkarat
 Penyimpanan
 Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
 Tempat penampungan sementara harus di area terbuka,
terjangkau oleh kendaraan, aman dan terjaga kebersihannya
PROSEDUR
 Pengangkutan
 Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusus
 Kereta dorong harus kuat, tertutup dan mudah dibersihkan
 Tidak boleh ada yang tercecer
 Gunakan APD pada saat menangani limbah
 Penanganan / pemusnahan
Untuk pemusnahan limbah, RSI Metro bekerja sama dengan
pihak ketiga
1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
3. UnitGawat Darurat
4. Kamar Operasi

UNIT TERKAIT
5. Farmasi
6. Laboratorium
7. Radiologi
8. Gizi
9. Kesling
10. Laundry
PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS CAIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


38/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Limbah cair adalah semua bahan buangan yang dihasilkan
dari proses pemeriksaan yang berupa cairan. contohnya :
PENGERTIAN
bahan kimia untuk pengujian, air bekas pencucian alat, air
bekas pewarnaan, sisa spesimen ( darah dan cairan tubuh )
Sebagai pedoman pada saat mengelola limbah cair di RSI

TUJUAN Metro guna menghindari penularan dan penyebaran infeksi


terhadap para petugas, lingkungan dan masyarakat sekitar
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Limbah infeksius cair bekas pemeriksaan misalnya
darah, urine, serum langsung dibuang melalui wastafel di
ruang BTA yang terhubung langsung dengan IPAL
 Bekas tabung kaca, objek glassyang digunakan untuk
mengolah sampel, direndam dalam larutan bayklin
PROSEDUR dengan perbandingan ( 1 bayklin : 20 air ) selama 12
jam, kemudian direndam dengan ekstran 5% selama 12
jam lalu dicuci

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
 Kesling
PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS PADAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
39/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Limbah Padat adalah semua barang habis pakai yang
digunakan dalam proses pemeriksaan, contohnya : alat
PENGERTIAN suntik, sarung tangan, kapas, botol bekas spesimen,
tabung darah EDTA, SST, cup sampel, rapid tes, tip
kuning, tip biru
Sebagai pedoman pada saat mengelola limbah padat di
RSI Metro guna menghindari penularan dan penyebaran
TUJUAN
infeksi terhadap para petugas, lingkungan dan masyarakat
sekitar
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Tabung EDTA dan SST bekas, diisi dengan klorin 5
% sebanyak 1 mL, lalu dibuang ke bak sampah
berlapiskan plastik berwarna kuning
 Limbah infeksius padat ditampung ke dalam wadah
yang telah dilapisi plastik berwarna kuning, dan
bertuliskan “ Limbah Infeksius Padat “
 Setiap hari atau jika wadah telah penuh, segera
PROSEDUR
dipindahkan ke tempat penampungan limbah
sementara
 Limbah bekas jarum suntik / lancet dimasukkan ke
dalam tempat khusus yaitu safety box tanpa harus
melepas jarum dari syringnya
 Penanganan limbah infeksius padat dilakukan oleh
pihak ketiga
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
 Kesling
PENANGANAN LIMBAH BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


40/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Limbah Beracun adalah semua bahan buangan yang
PENGERTIAN dikeluarkan dari alat hematologi yang merupakan sisa dari
proses pemeriksaan
Sebagai pedoman pada saat mengelola limbah beracun di
RSI Metro guna menghindari penularan dan penyebaran
TUJUAN
infeksi terhadap para petugas, lingkungan dan masyarakat
sekitar
Menurut SK Direktur Nomor

KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan


Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Siapkan jerigen yang diberi label Limbah Beracun
 Masukkan selang saluran limbah beracun dari hasil
pemeriksaan alat hematologi ke dalam lubang jerigen
 Limbah yang keluar dari alat hematologi akan
tertampung langsung pada jerigen
PROSEDUR
 Jerigen ini setiap hari harus selalu diperiksa, jika
sudah penuh diganti dengan jerigen yang lain
 jerigen yang sudah penuh ditutup rapat
 Penanganan limbah beracun dilakukan oleh pihak
ketiga
 Rawat Jalan

UNIT TERKAIT  Rawat Inap


 Kesling
PEMERIKSAAN SPUTUM
PEMBUATAN SEDIAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
41/LAB/12/2016 00 1 dari 4
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Prosedur pemeriksaan sputum, mulai dari pembuatan
sediaan dahak pewarnaan hingga pembacaan BTA
1. Untuk mendapatkan sediaan yang baik dan memenuhi
syarat
TUJUAN
2. Sebagai pedoman pada saat pemeriksaan sediaan
dahak
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas
sama
3. Lewatkan kaca sediaan pada nyala api bunsen sebanyak
3-5 kali, untuk menghilangkan lemak dan debu pada
kaca objek
4. Buka tutup pot dahak dengan hati-hati untuk mencegah
percikan
5. Buat sediaan apus dahak dengan cara :
PROSEDUR
a. Ambil dahak kira-kira sebesar biji kacang dengan
menggunakan lidi pada bagian yang kental dan
berwarna kuning kehijauan ( purulen )
b. Usapkan dahak secara merata pada permukaan kaca
sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm dengan membentuk
pola spiral-spiral kecil, lalu biarkan kering
c. Pot dahak dan lidi yang telah terpakai direndam ke
dalam larutan yang berisi cairan bayclin
d. Setelah sediaan kering fiksasi dengan cara
melewatkannya di atas nyala api sebanyak 3-5 kali
e. Sediaan siap diwarnai
PEWARNAAN BTA METODE ZIEHL – NEELSON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


41/LAB/12/2016 00 2 dari 4

PEWARNAAN BTA METODE ZIEHL – NEELSON


1. Letakkan sediaan di atas rak pengecatan dengan posisi
sediaan menghadap ke atas
2. Tuangkan carbol fucsin pada seluruh permukaan
sediaan
3. Panasi sediaan dengan api bunsen sampai keluar asap
( jangan mendidih / kering ) lalu diamkan 5 menit
4. Bilas sediaan dengan air mengalir ( jangan ada
percikan ke sediaan lain )
5. Genangi dengan asam alkohol, sampai warna merah
hilang
6. Bilas dengan air mengalir
7. Genangi permukaan sediaan dengan menggunakan
PROSEDUR
methylen blue selama 10-20 detik
8. Bilas sediaan dengan air mengalir
9. Keringkan sediaan pada rak pengering ( jangan
dikeringkan dengan tisue )
PEMBACAAN SEDIAAN SPUTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


41/LAB/12/2016 00 3 dari 4

PEMBACAAN SEDIAAN DAHAK


1. Sediaan yang sudah diwarnai dan kering diperiksa di
bawah mikroskop
2. Cari lapangan pandang dengan lensa objektif 10 x
3. Teteskan 1 tetes minyak imersi di atas sediaan
4. Periksa dengan menggunakan lensa objektif 100 x
5. Cari Basil Tahan Asam ( BTA ) yang berbentuk
batang langsing berwarna merah
6. Periksa membentuk garis lurus dari ujung kiri sediaan
ke ujung kanan sediaan ( minimal 100 lapangan
pandang )
STANDAR IUATLD DAN WHO
a. Tidak ditemukan BTA/100 LP, ditulis : BTA
PROSEDUR Negatif
b. Ditemukan 1-9 BTA/100 LP, ditulis : jumlah
kumannya
c. Ditemukan 10-99 BTA/100 LP, ditulis : 1+
d. Ditemukan 1-10 BTA/LP, ditulis : 2+
e. Ditemukan lebih dari 10 BTA/LP, ditulis : 3+

7. Sediaan dahak yang sudah diperiksa kemudian


direndam dalam xylol selama 15-30 menit. jika saat
pembacaan menggunakan anisol, sediaan tidak perlu
direndam dalam xylol
PENGELOLAAN LIMBAH SPUTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


41/LAB/12/2016 00 4 dari 4

PENGELOLAAN LIMBAH DAHAK


1. Buang aplikator bambu / lidi bekas pakai ke dalam
ember yang telah dilapisi dengan kantung plastik
warna kuning dan diisi desinfektan dan dimasukkan
ke dalam bak sampah medis padat
2. Buka tutup pot dahak bekas, isi dengan desinfektan
sama banyak dengan sisa dahak, tutup kembali lalu
masukkan ke dalam ember yang telah dilapisi kantung
kuning dan diisi desinfektan kemudian dimasukkan ke
dalam bak sampah medis padat
3. Untuk limbah cair ( bekas pewarnaan ) setelah
ditampung dalam bak, kemudian dimasukkan ke
PROSEDUR dalam dirigen untuk dibuang ke pihak ketiga
4. Semua bahan bekas pakai direndam dalam
desinfektan selama minimal 12 jam. Kemudian
dibuang ke bak saampah medis padat
5. Apabila terjadi tumpahan dahak, bersihkan segera
dengan desinfektan
6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan

 Rawat Jalan

UNIT TERKAIT  Rawat Inap


 Unit Kesling
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


42/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN
Pengumpulan sampel darah melalui intra vena

1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan


memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan
TUJUAN
2. Untuk petunjuk bagi petugas yang melakukan
pengambilan darah vena

Menurut SK Direktur Nomor


KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan tindakan
2. Persiapkan peralatan yang diperlukan seperti
handscun, syring, kapas alkohol 70%, torniquet,
plester dan tabung.
3. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan
ramah
4. Identifikasi data pasien dengan benar sesuai
dengan data di lembar permintaan
PROSEDUR 5. Verifikasi dan catat keadaan pasien, misalnya
puasa atau konsumsi obat
6. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan
yang banyak melakukan aktifitas lalu minta pasien
mengepalkan tangannya
7. Pasang torniquet kira- kira 10 cm di atas lipat siku
8. Pilih bagian vena mediana cubiti. Lakukan
perabaan untuk memastikan posisi vena
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


42/LAB/12/2016 00 2 /2

10. Bersihkan kulit pada bagian yang akan ditusuk


dengan kapas alkohol
11. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas, jika jarum telah masuk, darah
akan masuk ke dalam semprit, lalu buka ikatan
PROSEDUR torniquet
12. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera
tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat, lalu tutup
dengan plester

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


43/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
PROSEDUR
01 Desember
OPERASIONAL
2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit

1. Untuk mendapatkan sampel darah kapiler yang baik


dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan
TUJUAN
2. Sebagai pedoman pada saat melakukan pengambilan
darah kapiler
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Siapkan peralatan sampling seperti handscun, lancet
steril, kapas alkohol 70 %, sediaan strip ( glukosa )
2. Pilih lokasi pengambilan ujung jari tanganatau daun
telinga lalu desinfeksi dengan kapas alkohol, biarkan
kering
3. Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang

PROSEDUR 4. Tusuklah dengan cepat menggunakan lancet steril,


dengan posisi tegak lurus pada garis – garis sidik jari.
Pada daun telinga tusuklah pinggirnya, jangan sisinya.
Tusukan harus dalam supaya darah keluar tanpa harus
diperas-peras.
5. Buang tetes darah pertama dengan menggunakan tisu
kering, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk
pemeriksaan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN WAKTU PERDARAHAN ( BT )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
44/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan waktu perdarahan dengan metode Ivy

1. Untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan


perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris
TUJUAN 2. Untuk mengukur hemostatis dan koagulasi
3. Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan
BT
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
Metode Ivy
1. Pasang manset tensimeter pada lengan pasien kemudian
atur tekanan pada 40 mmHg
2. Pilih lokasi penusukan kira-kira 5cm di bawah lipat siku
3. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol 70%
tunggu hingga kering, Tusuk kulit dengan lancet kira-kira
sedalam 2 mm ( hindari menusuk vena )
4. Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar, kemudian
PROSEDUR isap darah tiap 30 detik dengan menggunakan tisu
5. Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir
6. Kurangi tekanan hingga 0 mmH, lalu lepas manset
tensimeter
7. Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah
noktah darah yang ada pada kertas saring. Jika telah lewat
10 menitperdarahan masih berlangsung, maka hentikan
pemeriksaan ini
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN ( CT )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


45/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan waktu pembekuan dengan metode tabung

1. Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan CT

TUJUAN 2. Untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan darah


untuk membeku ( Metode LEE & WHITE )
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan
2. Sediakan 3 tabung yang kering dan bersih dalam rak
3. Hisap 4 mL darah vena dengan menggunakan semprit
dan jarum
4. Lepaskan jarum dari semprit, masukkan berturut – turut
1 mL darah ke dalam tabung #3, tabung #2, dan tabung
#1, sisa darah dibuang. Stopwatch diaktifkan segera
setelah darah masuk ke tabung #3.
PROSEDUR
5. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dan dimiringkan
45˚ untuk melihat apakah telah terjadi pembekuan (hati-
hati jangan sampai tabung lain tergoyang)
6. Setelah darah di tabung pertama membeku, periksa
darah di tabung kedua (tindakan sama dilakukan
berturut-turut sampai dengan tabung terakhir)
7. Lamanya darah membeku pada tabung #3 merupakan
ukuran masa pembekuan
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
46/LAB/12/2016 0/0 1/3
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
PROSEDUR
01 Desember
OPERASIONAL
(SPO) 2016
dr. Hi. Amelius Ramli
Kebersihan Tanganadalah proses pembersihan kotoran
dan mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui
kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan
permukaan lingkungan (flora transien) dengan
menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
1. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik
(Handrub) adalah Mencuci tangan dengan
menggunakan cairanantiseptik yg berbahan dasar
alkohol gel di seluruh permukaantangan untuk
meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme tanpa
menggunakan air dan handuk (pada tangan yang
bersih).
2. Pembersihan Tangan dengan Sabun
Antiseptik/Cairan/Larutan dan
PENGERTIAN
AirMengalir(Handwash) adalah Mencuci tangan
dengan air mengalir dengan menggunakan sabun/cairan
antiseptik yg bertujuan membersihkantangan dari
transienmikroorganisme di tangan (pada tangan yang
kotor).
3. Pembersihan TanganBedah(Surgical Handwash)
pada tindakan operasi adalah :
a. Proses menghilangkan atau menghancurkan
mikroorganisme transien dan mikroorganisme yang
tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di
dalam folikel rambut yang tidak dapat di hilangkan
seluruhnya (flora residen).
b. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat
dan sabun di bawah air mengalir dengan prosedur
tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah bebas
dari mikroorganisme
KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

46/LAB/12/2016 0/0 2 / 3

1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme.


2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke
pasien dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien
TUJUAN serta lingkungan sekitar pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi.

1. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik harus


di lakukan oleh semua petugas kesehatan, keluarga,
pengunjung yang berhubungan langsung dengan pasien
atau lingkungan pasien
2. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik
dilakukan sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan aseptik, sesudah terpajan dengan
cairan tubuh pasien yang berisiko, sesudah kontak
KEBIJAKAN dengan pasien dan sesudah kontak dengan area sekitar
pasien.
3. Setiap ruangan harus tersedia fasilitas :
a. Wastafel dengan air yang mengalir dengan kran
bergagang panjang
b. Cairan Handrub.
c. Pengering tangan (tissue/paper, towel/handuk satu
kali pakai)
d. Gambar prosedur pembersihan tangan terlihat di
semua fasilitas
A. Pembersihan Tangan dengan sabun dan air (
Handwash )
Langkah – langkah :
1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan
dengan air mengalir
2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN
dan saling digosokkan
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam
genggaman tangan kanan
No. Dokumen No.dan lakukan sebaliknya
Revisi Halaman
SPO-RSIM-LAB-031 0/0 3 dari 3
8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung
jari-jari kanan dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai
11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran
air
12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan
40 – 60 detik )
B. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik
( Handrub )
Langkah – langkah :
1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis alkohol ke
telapak tangan sebanyak 3 - 5 cc
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
PROSEDUR
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
mengunci dan saling
digosokkan
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar
dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar
ujung jari-jari kanan dan sebaliknya
8. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur
dilakukan 20 – 30 detik )

1. Seluruh Unit kerja


2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Gawat Darurat
5. Kamar Operasi
UNIT TERKAIT 6. Unit Farmasi
7. Laboratorium
8. Radiologi
9. Gizi
10. Kesling
11. Laundry
PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN
PEMERIKSAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
47/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro


Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 Desember 2016

dr. Hi. Amelius Ramli


PENGERTIAN Pedoman yang dilaksanakan pada saat menangani
tumpahan bahan pemeriksaan
Sebagai pedoman pada saat menangani tumpahan
TUJUAN
bahan pemeriksaan
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Jika terdapat spesimen atau cairan tubuh yang
tertumpah di lantai atau meja kerja, segera
bersihkan dengan cara :
1. Pakailah sarung tangan dan masker
2. Siapkan spill kit ( lap penyerap, bayclean,
alkohol 70%, plastik berwarna kuning )
3. Kucurkan bayclean hingga mengelilingi
tumpahan
4. Tumpahan dilap dengan menggunakan lap
penyerap dengan cara membentuk spiral dari
arah luar ke dalam
PROSEDUR 5. Masukkan lap penyerap ke dalam plastik
penampung berwarna kuning
6. Basahi bekas tumpahan dengan alkohol 70%
7. Keringkan dengan lap penyerap
8. Masukkan lap penyerap, sarung tangan dan
masker ke dalam plastik kuning dan kemudian
buang ke dalam tempat sampah medis
 Jika spesimen mengenai bagian kulit, segera
bersihkan kulit dengan menggunakan air yang
mengalir dan sabun secara berulang – ulang
 Jika spesimen mengenai bagian mata, segera
bersihkan dengan eye washer
 Seluruh Unit Kerja
UNIT TERKAIT
PENYIMPANAN REAGENSIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
48/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 Desember 2016
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pedoman yang dilakukan dalam prosedur
penyimpanan reagensia
Untuk mengawasi operasional laboratorium agar
TUJUAN
mendapatkan hasil yang optimal dan berkualitas
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Periksa daftar reagen yang datang apakah telah
sesuai pesanan dan pastikan kemasan masih
tersegel
2. Periksa tanggal kadaluarsa barang
3. Reagen disimpan sesuai prosedur penyimpanan
yang tertera dalam kemasan reagen
4. Kulkas tempat penyimpanan harus selalu
diperiksa suhunya agar sesuai dengan syarat
penyimpanan reagen, dengaan cara :
 Letakkan termometer dalam kulkas
 Atur suhu dalam kulkas sesuai prosedur
 Usahakan agar kulkas selalu dalam kondisi
hidup
 Catat suhu kulkas setiap hari
PROSEDUR  Bersihkan kulkas setiap 2 bulan
5. Reagen yang sudah dibuka bisa bertahan sampai
masa kadaluarsa habis bila disimpan pada suhu
2–8˚C
6. Jika suhu kulkas diluar 2 – 8 ˚C, maka reagen
yang belum dibuka dapat bertahan selama 1
minggu, sedangkan reagen yang telah dibuka
hanya bertahan 3 hari
7. Perputaran pemakaian reagen menggunakan
sistem FIFO ( first in – first out ) yaitu
barang yang lebih dahulu masuk, harus
digunakan lebih dahulu dan sistem FEFO ( first
expired - first out ) yaitu barang yang lebih
dahulu dekat masa kadaluarsanya, harus
digunakan lebih dahulu
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
49/LAB.12.2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 Desember 2016
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Permintaan lab pasien rawat jalan adalah prosedur untuk
menerima permintaan pemeriksaan pasien rawat jalan
Memudahkan diagnosis pasien agar dapat diberikan
TUJUAN
pengobatan sesuai dengan penyakit dan keluhannya
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Jika pasien berada di ruang IGD, maka petugas
laboratorium / perawat mengambil sampel disertai
formulir permintaan pemeriksaan, kemudian dikirim ke
laboratorium
 Jika pasien dari poliklinik, maka perawat poliklinik
mengarahkan pasien tersebut ke bagian laboratorium
dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
 Petugas laboratorium memastikan persyaratan
pemeriksaan laboratorium sudah dilaksanakan dengan
baik dan benar oleh pasien
 Petugas laboratorium mengambil sampel pasien sesuai
dengan prosedur untuk pemeriksaan yang tercantum
pada formulirpermintaan
PROSEDUR  Petugas harus memberikan salam terlebih dahulu kepada
pasien, sambil menanyakan identitas pasien dan
menyesuaikan dengan yang tercantum pada formulir
permintaan sambil menjelaskan pemeriksaan apa yang
akan dilakukan
 Petugas laboratorium menginformasikan lamanya waktu
yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut mengacu
pada protap waktu pemeriksaan
 Petugas laboratorium harus menyampaikan salam
kembali kepada pasien dan mengucapkan terima kasih
 Data pasien pada formulir permintaan pemeriksaan
dicatat pada buku register laboratorium kemudian
sampel tersebut dapat segera diperiksa

UNIT TERKAIT  Rawat Jalan / IGD


PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
50/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 Desember 2016
dr. Hi. Amelius Ramli
Permintaan lab pasien rawat inap adalah prosedur untuk
PENGERTIAN
menerima permintaan pemeriksaan pasien rawat inap di
RSI Metro
Memudahkan diagnosis pasien agar dapat diberikan
TUJUAN
pengobatan sesuai dengan penyakit dan keluhannya
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Jika pasien berada di ruang perawatan, maka
petugas laboratorium / perawat mengambil sampel
disertai formulir permintaan pemeriksaan lab,
kemudian dikirim ke lab
 Petugas laboratorium memastikan persyaratan
pemeriksaan laboratorium sudah dilaksanakan
dengan baik dan benar oleh pasien
 Petugas laboratorium mengambil sampel pasien
sesuai dengan prosedur untuk pemeriksaan yang
tercantum pada formulir permintaan
 Petugas laboratorium harus memberikan salam
terlebih dahulu kepada pasien, sambil menanyakan
PROSEDUR
identitas pasien dan menyesuaikan dengan yang
tercantum pada formulir permintaan sambil
menjelaskan pemeriksaan apa yang akan dilakukan
 Petugas laboratorium menginformasikan lamanya
waktu yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut
mengacu pada protap waktu pemeriksaan
 Petugas laboratorium harus menyampaikan salam
kembali kepada pasien dan mengucapkan terima
kasih
 Data pasien pada formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium dicatat pada buku register
laboratorium kemudian sampel diperiksa
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
PEMERIKSAAN DENGUE IgG – IgM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
51/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
PENGERTIAN Pemeriksaan serologi penegak diagnosis terhadap
infeksi virus dengue dengan metode rapid test
1. Sebagai pedoman pada saat melaksanakan
pemeriksaan Dengue IgG – IgM
TUJUAN
2. Untuk mengetahui apakah terdapat antibodi
terhadap virus dengue pada sampel darah pasien
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan
pemeriksaan
2. Bawa tes dan keluarkan test card dari bungkusnya
3. Tambahkan 4 tetes ( 100 ul ) buffer ke dalam
tabung reaksi
4. Teteskan 1 ul sampel ( serum / plasma
)menggunakan plastik loop yang tersedia ke dalam
tabung yang berisi buffer, aduk merata
5. Pipet campuran tersebut, dan masukkan ke dalam
lubang sampel pada test card
PROSEDUR 6. Baca hasil setelah 15 – 30 menit. Hasil negatif harus
dikonfirmasi setelah 30 menit. Jangan baca hasil
setelah 30 menit
Interpretasi Hasil
Hasil + : Apabila terbentuk garis berwarna merah
sejajar padazona IgG atau IgM dan
Control
Hasil - : Apabila hanya terbentuk garis warna
merah pada Control saja
Hasil Invalid : Tidak terbentuk garis berwarna merah (
ulangi px )
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
PEMERIKSAAN DENGUE NS 1

No. Dokumen No. Revisi Halaman


52/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 Desember 2016

dr. Hi. Amelius Ramli


PENGERTIAN Pemeriksaan serologi penegak diagnosis terhadap
infeksi virus dengue dengan metode rapid test
1. Sebagai pedoman pada saat melaksanakan
pemeriksaan Dengue Ns1
TUJUAN
2. Untuk mengetahui apakah terdapat antibodi
terhadap virus dengue pada sampel darah pasien
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan
pemeriksaan
2. Bawa tes dan keluarkan test card dari bungkusnya
3. Siapkan sampel darah pasien ( serum atau plasma )
4. Teteskan sampel sebanyak 4 tetes / 100 ul ke dalam
lubang sampel pada test card
5. Baca hasil setelah 15 – 30 menit. Hasil negatif harus
dikonfirmasi setelah 30 menit. Jangan baca hasil
PROSEDUR
setelah 30 menit
Interpretasi Hasil
Hasil + : Apabila terbentuk garis berwarna
merah sejajar pada zona
Test dan Control
Hasil - : Apabila hanya terbentuk garis warna
merah pada Control saja
Hasil Invalid : Tidak terbentuk garis berwarna
merah ( ulangi px )
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN SALMONELA TYPHI IgG – IgM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
53/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
01 Desember 2016

dr. Hi. Amelius Ramli


PENGERTIAN Pemeriksaan serologi penegak diagnosis terhadap
infeksi virus Typhoid dengan metode rapid test
1. Sebagai pedoman pada saat melaksanakan
pemeriksaan Salmonela Typhi
TUJUAN
2. Untuk mengetahui apakah terdapat antibodi
terhadap virus Typhoid pada sampel darah pasien
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan
pemeriksaan
2. Bawa reagen dan buka dari bungkusnya
3. Siapkan buffer dan sampel darah pasien ( serum
atau plasma )
4. Teteskan sampel 1 tetes / 25 ul ke dalam lubang
sampel pada test card lalu tambah buffer 1 tetes
6. Baca hasil setelah 15 – 30 menit. Hasil negatif harus
PROSEDUR
dikonfirmasi setelah 30 menit. Jangan baca hasil
setelah 30 menit
Interpretasi Hasil
Hasil + : Apabila terbentuk garis berwarna
merah sejajar pada zona test
IgG, IgM dan Control
Hasil - : Apabila hanya terbentuk garis warna
merah pada Control saja
Hasil Invalid : Tidak terbentuk garis berwarna
merah ( ulangi px )
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMERIKSAAN HCG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
54/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 Desember 2016

dr. Hi. Amelius Ramli


Pemeriksaan hormon Human Chorionic Gonadotronpin
PENGERTIAN
( hCG ) adalah hormon yang yang diproduksi pada
kehamilan
1. Sebagai pedoman pada saat melaksanakan
pemeriksaan hCG
TUJUAN
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hormon hCG
pada sampel urin pasien
Menurut SK Direktur Nomor
KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan
pemeriksaan
2. Bawa reagen dan buka dari bungkusnya
3. Teteskaan urine sebanyak 3 tetes ( 90 ul ) ke lubang
sampel
4. Baca hasil antara 10 – 30 menit
Interpretasi Hasil
PROSEDUR
Hasil + : Apabila terbentuk garis berwarna
merah sejajar pada zona test
dan Control
Hasil - : Apabila hanya terbentuk garis warna
merah pada Control saja
Hasil Invalid : Tidak terbentuk garis berwarna
merah pada ke dua zona, atau
terbentuk garis merah pada zona
test saja ( ulangi px )
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
PEMBERSIHAN WASTAFEL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


55/LAB/12/2016 00 1/1

STANDAR
Ditetapkan,
PROSEDUR
Tanggal terbit Direktur RS Islam Metro
OPERASIONAL 01 Desember 2016
dr. Hi. Amelius Ramli
(SPO)

PENGERTIAN Proses membersihkan wastafel dari kotoran dan sisa pengecatan

TUJUAN 1. Sebagai pedoman pada saat melaksanakan pembersihan


wastafel
SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro

1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan


2. Petugas cleaning servis setiap pagi, siang atau waktu –
waktu tertentu melakukan pembersihan wastafel
3. Petugas wajib menggunakan APD seperti : sarung
tangan, masker, jas / apron dan sepatu tertutup
4. wastafel disiram dengan menggunakan cairan bayklin
PROSEDUR
hingga rata, lalu diamkan selama minimal 1 jam
5. Bersihkan seluruh bagian wastafel dengan menggunakan
sikat, sampai noda / kotoran hilang
6. Lalu bilas dan ulangi pembersihan dengan menggunakan
deterjen
7. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
 Sanitasi
UNIT TERKAIT  Seluruh Instalasi
 Ruang perawatan
PELAPORAN HASIL “ NILAI KRITIS “

No. Dokumen No. Revisi Halaman


56/LAB/12/2016 00 1/1
STANDAR Ditetapkan,
Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
1. Proses penyampaian nilai kritis kepada dokter yang
meminta pemeriksaan laboratorium
2. Nilai kritis adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang
PENGERTIAN perlu segera dilaporkan ke dokter peminta pemeriksaan,
agar dapat dilakukan tindakan / penanganan sesegera
mungkin karena kondisi pasien yang mengancam hidup
1. Terlaksananya proses pelaporan nilai – nilai yang perlu
diwaspadai
TUJUAN 2. Mencegah keterlambatan penanganan pasien
3. Hasil kritis dapat diterima oleh dokter yang meminta
pemeriksaan laboratorium sesegera mungkin
SK Direktur No. 381/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN pemberlakuan rentang nilai kritis pemeriksaan laboratorium
RSI Metro
1. Petugas laboratorium melaporkan hasil pemeriksaan
yang masuk kategori nilai kritis ke dokter Alex K
Ruslim, Sp. PK
2. Setelah disetujui, petugas laboratorium menyampaikan
hasil kritis ke dokter yang meminta pemeriksaan
laboratorium
PROSEDUR
( laporan nilai kritis disampaikan via telepon )
3. Pada formulir hasil pemeriksaan, hasil yang kritis
distabilo warna merah
4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium segera dikirim
dengan membuat laporan di buku ekspedisi
5. Nilai kritis terlampir
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
 Rawat Inap
NILAI KRITIS HASIL LABORATORIUM PASIEN DEWASA

Penyakit Dalam Bedah


1 Hemoglobin < 6,6 g/dL < 5,0 g/dL
2 Leukosit ˂ 2000 /uL ˂ 2000 /Ul
˃ 50.000 /uL ˃ 50.000 /uL
3 Trombosit ˂ 20.000 /uL ˂ 20.000 /uL
˃ 1.000.000 /uL ˃ 1.000.000 /uL
4 Urea > 214 mg/dL > 200 mg/dL
5 Kreatinin > 7,4 mg/dL > 5,0 mg/dL
6 Asam Urat ˃ 13 mg/dL ˃ 13 mg/dL
7 Glukosa ˂ 45 mg/dL ˂ 45 mg/dL
˃ 500 mg/dL ˃ 500 mg/dL
8 SGOT ˃ 1000 u/L ˃ 1000 u/L
9 SGPT ˃ 1000 u/L ˃ 1000 u/L
10 Bilirubin ˃ 15 mg/dL > 10 mg/dL
11 Cholesterol Umur 20-29 tahun > 220 mg/dL Umur 20-29 tahun > 220
mg/dL
Umur 30-39 tahun > 240 mg/dL Umur 30-39 tahun > 240
mg/dL
Umur > 40 tahun > 260 mg/dL Umur > 40 tahun > 260
mg/Dl
12 Trigliserida > 400 mg/dL > 400 mg/dL
13 HDL < 35 mg/dL < 35 mg/dL
14 LDL > 160 mg/dL > 160 mg/dL

NILAI KRITIS HASIL LABORATORIUM PASIEN NEONATAL

NO TES NILAI KRITIS


1 Hemoglobin ˂ 8,5 g/dL
˃ 23 g/dL
2 Leukosit ˂ 5000 /uL
˃ 25.000 /uL
3 Hematokrit ˂ 33 %
˃ 71 %
4 Glukosa ˂ 30 mg/dL
˃ 325 mg/dL
5 Bilirubin ˃ 14 mg/Dl
PENANGANAN LIMBAH CAIR INFEKSIUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
38/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Limbah cair adalah semua bahan buangan yang dihasilkan
PENGERTIAN dari proses pemeriksaan yang berupa cairan. contohnya :
bahan kimia untuk pengujian, air bekas pencucian alat, air
bekas pewarnaan, sisa spesimen ( darah dan cairan tubuh )
Sebagai pedoman pada saat mengelola limbah cair di RSI
TUJUAN Metro guna menghindari penularan dan penyebaran infeksi
terhadap pa ra petugas, lingkungan dan masyarakat sekitar
Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Limbah cair infeksius bekas pemeriksaan misalnya
darah, urine, serum langsung dimasukkan ke dalam
dirigen untuk dibuang melalui pihak ke 3.
 Bekas tabung kaca, objek glass yang digunakan untuk
mengolah sampel, yang masih ada darahnya, diberi
klorin 0,5 % sebanyuak 1 ml. Diamkan 30 menit lalu
buang darah yang ada di dalam tabung tersebut ke dalam
limbah cair infeksius. Bilas tabung dengan air, lalu
PROSEDUR
tabung direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 24.
kemudian direndam dengan ekstran 5% selama 24 jam
lalu dicuci
 Penanganan Limbah cair infeksius sisa alat hematologi
yaitu dengan menyambungkan selang pembuangan
langsung ke dalam dirigen yang telah diisi dengan tawas
sebanyak 3 sendok. Pengolahan limbah dilakukan oleh
pihak ke 3
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
 Kesling
PENANGANAN LIMBAH BERACUN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


40/LAB/12/2016 00 1/1
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Islam Metro
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Desember 2016
(SPO)
dr. Hi. Amelius Ramli
Limbah Beracun adalah semua bahan buangan yang
PENGERTIAN dikeluarkan dari alat hematologi yang merupakan sisa dari
proses pemeriksaan
Sebagai pedoman pada saat mengelola limbah beracun di
RSI Metro guna menghindari penularan dan penyebaran
TUJUAN
infeksi terhadap para petugas, lingkungan dan masyarakat
sekitar
Menurut SK Direktur Nomor

KEBIJAKAN 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan


Pelayanan Laboratorium RSI Metro
 Siapkan jerigen yang diberi label Limbah Beracun
 Masukkan selang saluran limbah beracun dari hasil
pemeriksaan alat hematologi ke dalam lubang jerigen
 Limbah yang keluar dari alat hematologi akan
tertampung langsung pada jerigen
PROSEDUR
 Jerigen ini setiap hari harus selalu diperiksa, jika
sudah penuh diganti dengan jerigen yang lain
 jerigen yang sudah penuh ditutup rapat
 Penanganan limbah beracun dilakukan oleh pihak
ketiga
 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Rawat Inap
 Kesling

Anda mungkin juga menyukai