Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

PENGARUH WAKTU PELEPASAN TOURNIQUET TERHADAP KADAR

KALIUM PADA PENGAMBILAN DARAH VENA

Sartika Sigar, S.Kep.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO
2021
Section/Topik No Checklist Item
TITLE
Judul 1  Pengaruh waktu pelepasan tourniquet terhadap kadar kalium pada
pengambilan darah vena

Penulis  Lissentiya Armal, Hadits. Khasanah, Heti Rais. Marlina, Leni.


Di Publikasikan  Jurnal Ilmu Kesehatan ( Tahun 2019)

ABSTRACT
Structured summary 2
Latar belakang : Tourniquet dapat menjadi masalah jika diikatkan
terlalu lama dan terlalu erat pada saat pengambilan darah vena dapat
Ringkasan mempengaruhi kadar kalium dan dapat mengakibatkan kadar kalium
terstruktur
tinggi palsu (pseudohiperkalemia). Tujuan: Untuk mengetahui
pengaruh waktu pelepasan tourniquet terhadap kadar kalium pada
pengambilan darah vena. Metode : pada penelitian ini dilakukan
metode Quasy eksperimen dengan menggunakan rancangan Non-
equivalent control group yang melibatkan dua grup dengan dua
perlakuan yang berbeda. Variabel penelitian adalah waktu pelepasan
tourniquet dan kadar kalium. Pengolahan data pada penelitian
dilakukuan secara univariat dan bivariate. Analisa data menggunakan
uji T Independent untuk mengetahui pengaruh antar variable. Hasil :.
Analisa statistic didapatkan nilai rata-rata kadar kalium darah pada
kelompok pertama adalah 3.784 mEq/L dan kelompok kedua yakni
4.896 mEq/L. Dari hasil uji statistic diperoleh nilai P value (0.000) < ɑ
(0.05) yang berarti Ha diterima sehingga hasil dari penelitian ini adalah
ada perbedaan rata-rata kadar kalium pada pelepasan tourniquet sesaat
darah masuk dan pelepasan tourniquet setelah darah masuk.
Kesimpulan : Waktu pelepasan tourniquet dapat memepengaruhi
kadar kalium dan disarankan untuk tenaga medis untuk melepaskan
tourniquet sesaat darah masuk kedalam jarum spuit saat pengambilan
darah vena untuk menghindari tingginya kadar kalium dalam serum.
INTRODUCTION / PENGANTAR
Rationale / Alasan 3 Pemeriksaan kadar kalium darah berfungsi untuk mengetahui kadar
kalium didalam tubuh. Peningkatan kadar kalium darah dapat
menyebabkan aritmia jantung, dan dalam konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan henti jantung. Sedangkan kekurangan kalium darah
dapat menyebabkan denyut jantung melemah. Agar mendapatkan hasil
yang akurat proses pengambilan darah harus dilakukan dengan benar
pada setiap tahap. Salah satunya yaitu cara pelepasan tourniquet yang
benar pada proses pengambilan sampel darah. Jika tourniquet tidak
dilepaskan atau dikendorkan akan meningkatkan kadar kalium dalam
serum.

Objectives / Tujuan 4 Object


Populasi dalam sampel ini adalah mahasisiwa / mahasiswi jurusan
Analisis kesehatan Poltekkes Kemenkes kota Bengkulu yang
memenuhi kriteria sebanyak 127 mahasiswa. Sampel penelitian
sebanyak 25 sampel pada kelompok pertam dan 25 sampel pada
kelompok kedua.

METHODS AND RESULTS / Metode Dan Hasil


- Protocol and 5 Pengambilan sampel darah vena dilakuan pada 25 sampel kelompok
registration / pertama dengan perlakuan waktu pelepasan tourniquet sesaat darah
Protokol Dan masuk dan 25 sampel kelompok kedua dengan perlakuan waktu
Registrasi pelepasan tourniquet setelah darah masuk.
Prosedur Pengambilan sampel darah vena
1. cuci tangan
2. identifikasi pasien dengan nama lengkap pasien dan gelang
identitas pasien
3. konfirmasi pada pasien dan penanggung jawab tentang
pengambilan sampel darah
4. verifikasi kembali permintaan pengambilan sampel darah pasien
5. Evaluasi pasien apakah ada riwayat phobia terhadap jarum
6. Evaluasi kembali alat yang akan di gunakan pada proses
pengambilan sampel darah (tgl. Kadaluarsa alat, kecacatan alat)
dan gunakan sarung tangan
7. Pilih pembuluh darah yang akan dilakukau pungsi vena ( medial
cubital vein / median vein)
8. letakkan torniket 7.5 – 10 cm di atas posisi vena yang akan di
pungsi.
9. desinfeksi daerah yang akan di lakukan vena pungsi dengan
diameter ≥ 5 cm dari titik insersi jarum.
10. lakukan insersi jarum dengan sudut insersi ≤ 30˚.
11. keluarkan sampel darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
laboratorium.
12. lepas torniket segera setelah darah mengalir ke tabung atau
disposable.
13. campurkan sampel darah dengan tabung setelah sampel masuk ke
tabung dengan cara inversi (membalik) ke atas dan kebawah
sebanyak satu kali.
14. tarik jarum dari titik pungsi kemudian berikan tekanan pada titik
tersebut
15. dokumentasi tindakan dan evaluasi pasien

- Eligibilty criteria 6 https://garuda.risetbrin.go.id


/Kriteria
Kelayakan
- Information 7  Lissentiya Armal, Hadits. Khasanah, Heti Rais. Marlina, Leni.
sources / Sumber 2019. Pengaruh waktu pelepasan tourniquet terhadap kadar kalium
Informasi pada pengambilan darah vena. Jurnal Ilmu Kesehatan.13(1) 36-38.
DOI 10.33860/jik.v13i/1.174

- Search / Cari 8 Pelepasan tourniquet, Kadar kalium, dan Pseudohiperkalemia

- Study selection / 9 Keperawatan Dasar Profesi


Seleksi Studi

- Data collection 10 Pengumpulan Data


proccess / Proses 1. Data univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi kadar
Pengumpulan perbedaan kadar kalium dalam pengambilan darah vena pada 2
Data
kelompok yang dilakukan perbedaan perlakuan dalam waktu
pelepasan tourniquet
2. Data bivariate menjelaskan akan perbedaan rata-rata kadar kalium
pada dua kelompok dengan dua perlakuan berbeda dalam waktu
pelepasan tourniquet
- Data items / Item 11 Objek penelitian ini adalah 50 mahasiswa/ mahasiswi yang mmenuhi
Data kriteria dan dalam keadaan sehat dari jurusan analisis kesehatan
poltekkes kemenkes kota Bengkulu yang dibagi menjadi dua kelompok
masing-masing terdiri 25 mahasiswa. Kelompok pertama adalah 25
mahasiswa yang dilakukan pengambilan sampel darah vena dengan
waktu pelepasan tourniquet sesaat darah masuk sedangkan kelompok
kedua adalah 25 mahasiswa yang dilakukan pengambilan sampel darah
vena dengan waktu pelepasan tourniquet setelah darah masuk.
- Hasil penelitian 12 - Kelompok pertama yakni pelepasan tourniquet sesaat darah masuk
pada 25 sampel di dapatka rata-rata nilai kalium darah 3.784
mEq/L, nilai terendah 3.5 mEq/L, nilai tertinggi 4.1 mEq/L.
- Kelompok kedua yakni waktu pelepasan tourniquet setelah darah
masuk didapatakan nilai rata-rata kalium darah 4.896 mEq/L, nilai
tertinggi 5.4 mEq/L, nilai terendah 4.6 mEq/L.
- Kadar kalium darah rata-rata pada kelompok pertama 3.784 mEq/L
dan kelompok kedua 4.896 mEq/L. dimana kadar kalium pada
pelepasan tourniquet setelah darah masuk lebih tinggi di
bandingkan pelepasan tourniquet sesaat darah masuk.
- Hasil uji statistic didapatkan nilai P value (0.000) < ɑ (0.05) yang
artinya ada perbedaan rata-rata kadar kalium darah pada pelepasan
tourniquet sesaat darah masuk dan pelepasan tourniquet setelah
darah masuk.

- Kesimpulan : 13 P (Problem)
PICO Pemeriksaan kadar kalium darah berfungsi untuk mengetahui kadar
kalium didalam tubuh. Peningkatan kadar kalium darah dapat
menyebabkan aritmia jantung, dan dalam konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan henti jantung. Sedangkan kekurangan kalium darah
dapat menyebabkan denyut jantung melemah. Agar mendapatkan hasil
yang akurat proses pengambilan darah harus dilakukan dengan benar
pada setiap tahap. Salah satunya yaitu cara pelepasan tourniquet yang
benar pada proses pengambilan sampel darah. Jika tourniquet tidak
dilepaskan atau dikendorkan akan meningkatkan kadar kalium dalam
serum.

I (Intervention)
Pengambilan sampel darah vena dilakuan pada 25 sampel kelompok
pertama dengan perlakuan waktu pelepasan tourniquet sesaat darah
masuk dan 25 sampel kelompok kedua dengan perlakuan waktu
pelepasan tourniquet setelah darah masuk.
Prosedur Pengambilan sampel darah vena
1. cuci tangan
2. identifikasi pasien dengan nama lengkap pasien dan gelang
identitas pasien
3. konfirmasi pada pasien dan penanggung jawab tentang
pengambilan sampel darah
4. verifikasi kembali permintaan pengambilan sampel darah pasien
5. Evaluasi pasien apakah ada riwayat phobia terhadap jarum
6. Evaluasi kembali alat yang akan di gunakan pada proses
pengambilan sampel darah (tgl. Kadaluarsa alat, kecacatan alat)
dan gunakan sarung tangan
7. Pilih pembuluh darah yang akan dilakukau pungsi vena ( medial
cubital vein / median vein)
8. letakkan torniket 7.5 – 10 cm di atas posisi vena yang akan di
pungsi.
9. desinfeksi daerah yang akan di lakukan vena pungsi dengan
diameter ≥ 5 cm dari titik insersi jarum.
10. lakukan insersi jarum dengan sudut insersi ≤ 30˚.
11. keluarkan sampel darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
laboratorium.
12. lepas torniket segera setelah darah mengalir ke tabung atau
disposable.
13. campurkan sampel darah dengan tabung setelah sampel masuk ke
tabung dengan cara inversi (membalik) ke atas dan kebawah
sebanyak satu kali.
14. tarik jarum dari titik pungsi kemudian berikan tekanan pada titik
tersebut
15. dokumentasi tindakan dan evaluasi pasien

C (Comparation)
Tingginya kadar kalium dalam darah dapat disebabkan oleh hemolysis
sampel tidak segera diperiksa atau kesalahan pranalitik yang lain yaitu
tourniquet pada lengan atas tidak lepas pada saat pengambilan darah
serta setelah penderita mengepalkan tangannya berulangkali dapat
terjadi peningkatan kadar kalium darah sam 2 mEq/L (Yawir,2012)

O (Outcome)
- Kelompok pertama yakni pelepasan tourniquet sesaat darah masuk
pada 25 sampel di dapatka rata-rata nilai kalium darah 3.784
mEq/L, nilai terendah 3.5 mEq/L, nilai tertinggi 4.1 mEq/L.
- Kelompok kedua yakni waktu pelepasan tourniquet setelah darah
masuk didapatakan nilai rata-rata kalium darah 4.896 mEq/L, nilai
tertinggi 5.4 mEq/L, nilai terendah 4.6 mEq/L.
- Kadar kalium darah rata-rata pada kelompok pertama 3.784 mEq/L
dan kelompok kedua 4.896 mEq/L. dimana kadar kalium pada
pelepasan tourniquet setelah darah masuk lebih tinggi di
bandingkan pelepasan tourniquet sesaat darah masuk.
- Hasil uji statistic didapatkan nilai P value (0.000) < ɑ (0.05) yang
artinya ada perbedaan rata-rata kadar kalium darah pada pelepasan
tourniquet sesaat darah masuk dan pelepasan tourniquet setelah
darah masuk.

T (Time)
Penelitian Ini Di Lakukan Pada tahun 2018, Dan di Publikasikan Pada
Tanggal Mei 2019

- Analisa SWOT 14 S (Strength)


- Proses pengambilan sampel darah adalah tindakan invasife
yang mempengaruhi 60-70% proses diagnostik
- Penggunaan tourniquet yang benar membantu proses
pengambilan sampel darah dalam pemilihan pembuluh darah
vena yang akan di insersi.
- Jumlah kadar kalium darah merupakan gambaran penting yang
berpengaruh pada gambaran kerja jantung pasien.

W (Weakness)
- Pada jurnal tidak dijelaskan tentang data demografi (usia, jenis
kelamin) respoden
- Waktu peneletian tidak dicantumkan dengan jelas kapan
dilakukan
- Kriteria dan karakteristik sampel yang diambil tidak dijelaskan
secara rinci
- Waktu pelepasan tourniquet pada proses pengambilan sampel
darah kadang di anggap bukan hal yang serius yang
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
O (Opportunity)
- Proses pengambilan sampel darah adalah prosedur tindakan
yang sering dilakukan dan diketahui oleh petugas medis
- Edukasi tentang waktu pelepasan tourniquet yang benar mudah
dilakukan dan tidak memerlukan biaya.
- Pengetahuan akan kesalahan pada proses pra analitik akan
mengurangi kesalahan dalam hasil pemeriksaan laboratorium
T (Threats)
- Adanya perbedaan cara pandang tentang pentingnya waktu
pelepasan tourniquet terhadap hasil pemeriksaan.
- Pembuluh darah vena yang kecil dan sulit dilihat
mempengaruhi lamannya pemasangan tourniquet

DAFTAR PUSTAKA

Yaswir R, Ferawati I. Tinjauan Pustaka Fisiologi dan gangguan keseimbangan Natrium,


kalium dan klorida serta pemeriksaan laboratorium. 2012:1(2)80-5.
Gandasoebrata, 1999. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta. Daian rakyat.

Darmono. 2009. Penggunaan tourniquet dalam kehidupan dan dunia kesehatan.


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19426141 di akses pada 13 Januari 2014

Muhtadir,indra.2013.Tourniquet.
https://indramuhtadi.weebly.com/7/post/2013/03/tourniquet.html di akses 6 januari 2013

Anda mungkin juga menyukai