DARAH **
POKOK BAHASAN
I. PENDAHULUAN
II. DEFINISI
III. INDIKASI
IV. KONTRAINDIKASI
V. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
VI. KOMPONEN ANALISIS GAS DARAH
VII. CARA INTERPRETASI
VIII.PENYEBAB GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA IX.
SIMPULAN
I. PENDAHULUAN
II. DEFINISI
TES ALLEN
• dilakukan sebelum pengambilan sampling pada arteri radialis dan
ulnaris
• merupakan uji penilaian terhadap sirkulasi darah di tangan
6
Tata Cara melakukan TES ALLEN
7
1. Pasien diminta menggenggam/mengepal tangan,tekan arteriulnaris
dan arteri radialis dengan 2 jari pada masing-masing arteri
2. Pasien diminta membuka genggamannya/melepaskan
kepalantangan
3. Lepas tekanan pada arteri ulnaris dan arteri radialis, lihatwarna jari-
jari tangan dan telapak tangan pasien :
• warna kembali normal (kemerahan) dalam 3 - 7 detik : TesAllen
POSITIF → tidak ada kelainan arteri radialis
• warna kembali normal lebih dari 7 detik atau tidak
memerah:Tes Allen NEGATIF → sumbatan pada arteri radialis
(risiko iskemia)
V. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Dibagi 3 tahapan
8
1. Pra Analitik : pengumpulan sampel
2. Analitik : pemeriksaan, kalibrasi, pemantapan mutu
3. Post Analitik : Hasil pemeriksaan
1. PRA ANALITIK
A. SAMPEL :
• Arteri →g old standar, terdiri :
- Arteri radialis : pilihan pertama karena paling dangkal,
memiliki kolateral (arteri ulnaris), dan mudah perabaannya.
- Arteri Ulnaris
- Arteri Dorsalis pedis
- Arteri Brachialis
- Arteri femoralis : pilihan terakhir.
pengambilan sampel dari arteri femoralis lebih
9
mudah karena ukuran arteri lebih besar, tapi
beresiko menyebabkan perdarahan
• Vena
• Kapiler : jarang digunakan, pilihan terakhir utk pasien
neonatus
10
11
1. Arteri Radialis
2. Arteri Ulnaris
3. Arteri Brachialis
4. Arteri Dorsalis pedis
5. Arteri Femoralis
B. BAHAN DAN ALAT :
1. spuit khusus utk AGD/ spuit 3 cc
2. antikoagulan heparin (lithium atau natrium) / tabung heparin
Banyak heparin : pH, pCO2 akan menurun→ HCO3 akan menurun
Kurang heparin : mikroagregat → sumbatan alat → hasil tidak sesuai
3. penutup berupa potongan karet / malam
4. ice pack / es batu
12
13
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI
1. Pungsi Arteri
2. Kateter Arteri
14
PERBEDAAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI
PUNGSI ARTERI
TATA CARA PUNGSI ARTERI
1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized .
Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin .
2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70%dan
biarkan kering
3. Posisi tangan hiperekstensi pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau bantal
kecil
4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60 o
(90 o untuk a. femoralis)
5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segeratutup
ujung jarum dengan karet, dan tabung dibolak-balik beberapa kali agar darah
bercampur heparin
6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering
3-5 menit
7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau diletakkan
ke dalam wadah berisi es / ice pack (atau wadah pendingin lain dengan suhu 1–5°C)
untuk meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.
Bila > 15 menit
20
2.Hematoma: dicegah dengan penekanan selama 3-5 menit
pada luka. Penanganan jika terjadi hematoma dengan
kompres hangat.
3.Perdarahan: lokasi luka perlu dievaluasi terutama pada pasien
dengan pemeriksaan koagulasi yang memanjang atau
mendapatkan obat antikoagulan.
2. ANALITIK
22
23
Gambar skema alat penganalisis pH dan gas darah
(Blood gas analyser)
A. PRINSIP PEMERIKSAAN
ELEKTRODA
24
HCO3- = dihitung dengan rumus
Henderson-Hasselbalch
• PARAMETER YG DIUKUR LANGSUNG :
1. pH Prinsip : potentiometric ion selective membrane
2. pCO2 Prinsip : pH electrode with gas permeable membrane
3. pO2 Prinsip : clark polarographic electrode
26
Kurva disosiasi oksigen
27
PENGUKURAN pH
• Elektroda gelasditembus H+
PENGUKURAN pCO2
28
• Gas CO2 menembus
membranmasuk pada
larutan Na-bikarbonas
perubahan pH beda
potensial
PENGUKURAN pO2
• O2 berdifusi masuk
menembus membran
29
direduksi di katoda
arus mengalir dari katoda
ke anoda
B. KALIBRASI
• Elektroda pH dengan penyangga standar pH tertentu
( 6,841 dan 7,386)
30
- st gas tinggi
C. PEMANTAPAN MUTU
INTERNAL
• pemeliharaan rutin sesuai jadwal
• bahan kontrol :
- tonometer darah utuh : larutan pembawa gas O2 (10%), CO2
(5%), N2 (85%), Na bikarbonat NaCl atau darah utuh
- bahan kontrol komersial : dalam bentuk ampul, dilengkapi rentangnilai rujukan,
cepat dipengaruhi udara,
data pH, pCO2 dan pO2
EKSTERNAL
• pemeriksaan bahan kontrol dari pengelola
• setiap laboratorium mengirimkan hasil pemeriksaan bahan kontrol
• ada umpan balik laporan statistik tentang kinerja laboratorium tersebut
31
SUMBER KESALAHAN HASIL
3. Kalibrasi
4. Gangguan elektroda
32
III. PASCA ANALITIK
Harga normal :
• pH : 7.35 - 7.45
I. pH CAIRAN TUBUH
36
mol/l
pH = log H+
pH darah arteri : normal 7,35 – 7,45
pH cairan intraseluler :
Brnstet :
37
ASAM BASA
↓ ↓
H2CO3- H HCO3-
HCl H Cl-
NH4- H NH3
H2PO4- H HPO42
PENGENDALIAN
KESEIMBANGAN ASAM - BASA
1. Penyangga
2. Pernafasan
3. Ginjal
PENYANGGA
1. PENYANGGA BIKARBONAT HCO3 ( EKSTRASELULER )
H2CO3
39
2. PENYANGGA FOSFAT HPO42 ( INTRASELULER , URINE )
H2PO3-
40
o2
CO 2
SPE
HIPERVENTILASI
CO2 + H 2O ↔ H2 CO3 ↔ H+ +
HCO3-
41
PUSAT NAFAS
KEMORESEPTOR HIPERVENTILAS I
42
PUSAT + PERIFER
TEKANAN CO
2
↑
TEKANAN ↓
2O
pH
DARAH↓
43
-
REABSORPSI HCO 3
+
SEKRESI H
(equimolar)
di TUBULUS
REABSORPSI HCO3- dan SEKRESI H+
HCO 3- Na + Na + Na + 44
HCO 3- + H + H+ HCO 3- HCO 3-
H CO - aktif
=Transpor
2 3
H 2CO 3
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977 CA
H 2O + CO 2 KOMPENSASI
H O + CO
2 2
CO 2
[ A - ] pH = pK + log
———
45
[HA]
UNTUK BIKARBONAT :
HCO -
[ 3 ]
pH = 6,1 + log ———
H CO
[ 2 3 ]
CO
H2 3 : jumlahnya kecil ---> diabaikan ---> diganti
46
0,03 = Faktor kelarutan gas CO2 dalam plasma p CO2
= Tekanan gas CO2 dalam plasma
[ HCO3- ]
pH = 6,1 + log ————
[ H2CO3 ]
[ HCO3- ] pH = 6,1 +
log —————–
0,03 X pCO2
KOMPONEN
[ HCO3- ] METABOLIK
pH = 6,1 + log —————–
47
RESPIRATORI
K
0,03 X pCO2
24 24
pH = 6,1 + log —————– = 6,1 + log —– Ratio pembilang
[ HCO3- ] dan
0,03 X 40 1,2
penyebut (pCO2)
= 6,1 + log 20
menentukan nilai
= 6,1 + 1,3 pH
= 7,4
49
Cara mendapatkan nilai HCO3-
( CO2 total , Base excess) dengan
Nomogram Sigaard Andersen
contoh :
pH : 7,4
pCO2 : 40 mmHg
HCO3 : 24 mmol/l
Base excess : 0
( untuk semua kadar Hb )
Data normal
Dr.med. Puruhito
Dasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit
pada kasus kasus bedah
contoh :
50
pH : 7,12
pCO2 : 30 mmHg
Dr.med. Puruhito
Dasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit pada
kasus kasus bedah
51
Tahapan interpretasi data gas darah : 1.
pH darah : normal (7,35 – 7.45),
asidemia (<7,35), atau
alkalemia (>7,45).
Bila pH dalam rentang normal :
- pH<7,4 mengarah asidosis,
- pH>7,4 mengarah alkalosis.
52
2. pCO2 : normal (35 – 45 mmHg), asidosis respiratorik/
hipoventilasi (>45 mmHg), atau alkalosis respiratorik/
hiperventilasi (<35 mmHg)
3. HCO3- : normal (23 – 28 mmol/l),
53
ASIDOSIS METABOLIK ↓ ↑ [ HCO3- ] ↓ pCO2 ↓
ASIDOSIS ↓ ↑ pCO2 ↑
RESPIRATORIK
[ HCO3- ] ↑
54
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH = 7,22 ( N: 7,35-7,45 )
pCO2 = 15 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 6 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
interpretasi
pH ↓ ---------> ASIDOSIS
STATUS ASAM-BASA :
interpretasi
pH ↑ ---------> ALKALOSIS
STATUS ASAM-BASA :
56
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
ALKALOSIS METABOLIK
TANPA KOMPENSASI
pH = 7,48 ( N: 7,35-7,45 )
pCO2 = 32 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 21 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
interpretasi
pH ↑ ---------> ALKALOSIS
57
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
STATUS ASAM-BASA :
interpretasi
pH ↑ ---------> ALKALOSIS
58
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
STATUS ASAM-BASA :
interpretasi
pH ↓ ---------> ASIDOSIS
59
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
STATUS ASAM-BASA :
60
VIII. PENYEBAB
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
C. MILK-ALKALI SYNDROME
63
CONRACTION ALKALOSIS
IX. SIMPULAN
EVALUASI GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-
66
1. KlinikBASA
Contoh : penderita muntah-muntah berat, diare, gagal
ginjal, gagal
jantung, atau keracunan aspirin
2. Laboratorium
- analisis gas darah
- pem. kadar elektrolit
parameter lain :
base excess
CO 2 total
standard bicarbonate
67
HOMEWORK
1. Jelaskan secara singkat mengapa arteri merupakan gold standar
sampel pemeriksaan AGD dibandingkan vena
2. Pasien dimintakan pemeriksaan AGD oleh Dokter. Petugasakan
melakukan pengambilan sampel pada arteri radialis. Sebelumnya
petugas melakukan Tes Allel. Hasil tes Allel NEGATIF.
a. Tindakan apa yg harus dilakukan petugas tersebut.
b. Jelaskan alasan tindakan yg dilakukan pada no a
3. Jika sampel darah arteri akan dilakukan pemeriksaan AGD lebih
dari15 menit maka tindakan apa yg harus dilakukan terhadap
sampel ini.
68
4. Tunjukan dgn memberi
tanda panah :
a. Arteri Radialis b Arteri
Ulnaris
c. Arteri Brachialis
d. Arteri Dorsalis pedis
e. Arteri Femoralis
69
5. Pasien datang ke RS “Sehat Selalu” dengan keluhan panas badan
disertai sesak nafas
Hasil pemeriksaan Laboratorium sebagai berikut :
• Darah Lengkap : Anemia Normokromik Normositik,netrofilia,
trombositosis
• Kimia Klinik : kadar Ureum sangat tinggi
kadar kreatinin sangat tinggi
• AGD : pH = 7.25 (N : 7.35 - 7.45) pCO2 = 25
mmHg (N : 35 - 45 mmHg) HCO3 = 18 mmol/L (N : 22 -
26 mmol/L)
Pertanyaan :
a. interpretasikan hasil AGD tersebut
70
b. kesimpulan status asam basa pasien
c. menurut anda pasien tersebut menderita kelainan apa
71
THANK
66
YOU