Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram akibat dua
sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua golongan utama
yakni yang disebutkan berikut ini
Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang pada
dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi makanan
tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal misalnya lewat jalan mencuri,
menipu hasil riba (baca Hukum Riba Dalam Islam ) melakukan zina( baca Cara
Bertaubat Dari Zina), makanan yang ditujukan sebagai sesajen dalam ritual
perdukunan dan lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini
1. Bangkai
Yang dimaksud dengan bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa melalui proses
penyembelihan yang sesuai syariat agama islam dan juga bukanlah hasil dari
aktifitas perburuan. Allah -Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai hal yang
dimaksudkan sebagai bangkai dalam ayat berikut
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang
siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.. (QS. Al-Ma`idah: 3)
“Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih hidup,
maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzy )
Semua jenis Ikan, karena ikan adalah hewan air dan air sifatnya mensucikan
Belalang. Hal ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW “Dihalalkan untuk kita
dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan
adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Janin yang ada dalam perut hewan yang disembelih atas nama Allah dan jika
hewan tersebut mengandung maka janinnya halal yntuk dimakan tanpa perlu
disembelih lagi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “Penyembelihan untuk
janin adalah penyembelihan induknya”.
2. Darah
Darah adalah salah satu jenis makanan yang diharamkan dan tidak boleh dikonsumsi
sebagaimana orang mengkonsumsi darah sebagai campuran makanan atau minuman
dan membekukannya untuk dimakan. Darah yang mengalir atau terpancar haram
hukumnya sebagaimana disebutkan dalam Alqur’an surat Al An’an ayat 145 yang
bunyinya
س أَ ْو ف ِْس ًقا أ ُ ِهل َّ ل َِغ ْي ِر هَّللا ِ ِب ِه ۚ َف َم ِن ٍ وحا أَ ْو لَ ْح َم ِخ ْن ِز
ٌ ير َفإِ َّن ُه ِر ْج ً ُاعِم َي ْط َع ُم ُه إِاَّل أَنْ َي ُكونَ َم ْي َت ًة أَ ْو دَ ًما َم ْسف ُ َ
ٍ قُلْ اَل أ ِج ُد فِي َما أوح َِي إِلَ َّي ُم َح َّر ًما َعلَ ٰى َط
اغ َواَل َعا ٍد َفإِنَّ َر َّب َك َغفُو ٌر َرحِي ٌم
ٍ َ َ ْ اض ُط َّر
ب ر يغَ ْ
Meskipun demikian apabila darah masih tersisa dalam urat nadi hewan yang
disembelih dengan nama Allah maka darah tersebut halal apabila termakan bersama
dengan dagingnya.
3. Daging babi
Disebutkan dalam surat Almaidah ayat 3 bahwa Allah SWT mengharamkan babi dan
apapun makanan yang mengandung bagian dari tubuh babi termasuk daging, lemak
dan bahkan enzim atau sel tubuhnya. Babi diharamkan karena hewan ini termasuk
hewan yang kotor dan membawa bibit penyakit khususnya cacing pita yang dapat
membahayakan manusia.
4. Khamr
Khamr adalah segala sesuatu yang memabukkan dan termasuk didalamnya minuman
keras atau minuman beralkohol dan segala jenis narkoba yang dapat membuat orang
kecanduan. Dalam surat al maidah ayat 90, Allah -Subhanahu wa Ta’ala-berfirman:
“Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram”.
Jenis makanan haram selanjutnya adalah segala hewan yang memiliki taring baik
yang sifatnya jinak maupun liar. Hewan bertaring dalam hal ini adalah hewan yang
menggunakan taring untuk memakan mangsanya termasuk anjing, harimau, dan
bahkan kucing yang jinak sekalipun haram untuk dikonsumsi. Sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits berikut
Selain hewan yang bertaring maka semua burung yang memiliki cakar tajam yang
digunakan untuk membunuh dan memakan mangsanya adalah haram hukumnya
untuk dikonsumsi misalnya burung elang dan burung rajawali.
Ibnu ‘Abbas -radhiallahu ‘anhuma berkata : “Beliau (Nabi) melarang untuk memakan
semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki cakar”. (HR.
Muslim)
7. Jallalah
Jallalah adalah sebutan bagi hewan pemakan feses atau kotoran manusia atau
hewan lainnya baik kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, ayam dan
sebagainya. Oleh sebab itu jika seseorang memelihara hewan ternak yang akan
dikonsumsi sebaiknya perhatikan makanannya agar tidak terkontaminasi kotoran
tersebut. Jalllalah disini termasuk burung gagak dan burung pemakan bangkai.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari memakan al-jallalah dan dari
meminum susunya”. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy )
Sedangkan hukum memakana keledai liar adalah halal berdasarkan perkataan Jabir
-radhiallahu ‘anhu
“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi -Shallallahu
‘alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim)
“Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di daerah
halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): Ular, gagak yang belang, tikus,
anjing, dan rajawali (HR. Muslim)
10. Monyet
Dalam mahzab Syafii disebutkan bahwa monyet adalah haram, karena Allah telah
menghukum sekelompok manusia yang bermaksiat yakni kaum yahudi dan
mengubahnya menjadi binatang babi dan monyet.. Selain itu monyet juga memiliki
kesamaan dengan manusia dalam hal genetis dan kesamaan panca indra serta
disebutkan bahwa monyet bukanlaj jenis hewan yang baik.
Demikianlah penjelasan mengenai makanan haram menurut islam dan hal tersebut
dimaksudkan untuk membatasi dan memberi petunjuk mana saja makanan yang
boleh dikonsumsi dan mana makanan yang haram dikonsumsi dan hal tersebut
berlaku secara global. Adapun makanan yang masih meragukan sifatnya atau
syubhat maka sebaiknya ditinggalkan. Sebelum mengkonsumsi sesuatu dewasa ini
ada baiknya kita mengecek logo halal yang tertera pada kemasan dan mengetahui
tempat atau restoran yang menyajikan makanan halal.