Anda di halaman 1dari 27

REVISI MAKALAH

STUDI AYAT AHKAM

AYAT TENTANG MAKANAN & MINUMAN

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. H. M. Akh. Fauzi Aseri, MA
Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M.Ag
Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag
Dr. H. M. Hamafiah, M.Hum

Oleh :

Muhammad Sauqi

170311020018

PROGRAM PASCA SARJANA (S3)


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ANTASARI
KALIMANTAN SELATAN
1439 H / 2017 M

1
A. Pendahuluan
Bagi umat muslim, Mengkonsumsi makanan yang halal merupakan
tuntunan agama dan bukti ketaqwaan kepada Allah swt. Pada dasarnya, Allah swt
membolehkan manusia seluruhnya memakan makanan yang telah diberikannya di
muka bumi ini, yang halal dan yang baik saja, serta meninggalkan yang haram.
Allah swt menyeru manusia supaya menikmati makanan-makanan yang baik
dalam kehidupan mereka dan menjahui makanan-makanan yang tidak baik,
karena dunia diciptakan untuk seluruh manusia.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang makanan yang halal dan baik
berdasarkan firman Allah swt al-Quran surah al-Baqarah ayat 172-173 yang
meliputi, tafsir tentang makanan halal dan baik.

B. Surah al-Baqarah ayat 172-173

)ٕٔٚ( ‫لِل إِف ُكنتُ ْم إِيَّاهُ تَػ ْعبُ ُدو َف‬ ِ ِ ِ


ِِّ ْ‫ات ما رَزقػْنا ُكم وا ْش ُكروا‬ ِ َّ
ُ َ ْ َ َ َ َ‫آمنُواْ ُكلُواْ من طَيّب‬ َ ‫يَا أَيُّػ َها الذ‬
َ ‫ين‬
ٍ ‫ضطَُّر غَيػر ب ٍاغ والَ َع‬ َِّ ‫تِن ِزي ِر وما أ ُِى َّل بِ ِو لِغَ ِْي‬ٙ‫ا‬
ْ ‫الِل فَ َم ِن ا‬ َّ ‫إِ ََّّنَا َح َّرَـ َعلَْي ُك ُم ال َْم ْيتَةَ َو‬
‫اد فَال‬ َ َ َْ ْ َ َ ْ ‫الد َـ َو َ٘تْ َم‬
ِ ‫الِل غَ ُف‬ ِ
)ٖٔٚ( ‫يم‬ ٌ ََّ ‫إِ ّْتَ َعلَْيو إِ َّف‬
ٌ ‫ور َّرح‬

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik


yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging


babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”1"

1
Kementerian Agama RI, “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya,” in Jilid 1 (Jakarta: Lentera Abadi,
2010).h. 250
2
C. Makna Mufradat

ِِ ِ ِ َّ
‫َح َّل لَ ُك ْم‬ َ ‫آمنُوا ُكلُوا م ْن طَيِّبَات" َح َال َالت‬
َ ‫"ما َرَزقػْنَا ُك ْم َوا ْش ُك ُروا َّلِل" َعلَى َما أ‬ َ ‫"يَا أَيّػ َها الذ‬
َ ‫ين‬
"‫"إف كنتم إياه تعبدوف‬

‫دىا َو ِى َي َما ََلْ يُ َذ َّؾ َش ْر ًعا َوأُ ْ٘تِ َق‬ ِِ


َ ‫َي أَ ْك‬
َ ‫لها إ ْذ الْ َك َالـ فيو َوَك َذا َما بَػ ْع‬ ْ ‫َّإَّنَا َح َّرَـ َعلَْي ُك ْم ال َْم ْيتَة" أ‬
‫َي ال َْم ْس ُفوح َك َما ِٓت ْاْلَنْػ َعاـ‬ َّ ‫"و‬
ْ ‫الدـ" أ‬ َ ‫الس َمك َوا ْٗتََراد‬ َّ ‫ص ِم ْنػ َها‬ َّ ‫ني ِم ْن َح ّي َو َخ‬ ِ ُّ ِ‫ِِبا ب‬
َ ِ‫السنَّة َما أُب‬ َ
‫َي ذُبِ َح‬ ْ ‫الِل" أ‬َّ ‫"وَما أُ ِى َّل بِ ِو لِغَ ِْْي‬
َ ُ‫صود َوغَ ْْيه تَػبَع لَو‬
ِ
ُ ‫ص اللَّ ْحم ْلَنَّوُ ُم ْعظَم ال َْم ْق‬ َّ ‫تِْن ِزير" َخ‬ٙ‫ا‬ ْ ‫"و َ٘تْم‬ َ
‫َي‬ْ ‫ضطَُّر" أ‬ ْ ُ‫تَتِ ِه ْم "فَ َم ْن ا‬ِٛ ‫الذبْح ِِل‬َّ ‫الص ْوت وَكانُوا يَػ ْرفَػعُونَوُ ِع ْند‬ ِْ ‫اسم غَ ْْيه َو‬
َ َّ ‫اْل ْى َالؿ َرفْع‬ ْ ‫َعلَى‬
ٍ ‫تَّا ذُكِر فَأَ َكلَوُ "غَ ْْي ب ٍاغ" َخارِج َعلَى الْمس ِل ِمني "وَال َع‬ِٟ ‫أَ ْٗتأَتْوُ الضَّرورة َإَل أَ ْكل َشيء‬
‫اد" ُمتَػ َع ٍّد‬ َ َ ُْ َ َ ْ َُ َ
ِ ‫الِل غَ ُفور" ِْلَولِيائِِو‬ َّ ‫َعلَْي ِه ْم بَِقطْ ِع الطَّ ِريق "فَ َال ْإّت َعلَْي ِو" ِٓت أَ ْكلو‬
‫ث‬ ُ ‫اعتو َح ْي‬ َ َ‫"رحيم" بِأ َْى ِل ط‬ َ َْ َّ ‫"إف‬
2 ِ ِ ‫ك و َخرج الْب‬ ِ
‫اغي َوال َْعادي‬ َ َ َ َ َ ‫تُ ْم ِٓت ذَل‬َٛ ‫َو َّس َع‬
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik
(Maksudnya yang halal) yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah,(atas makanan yang dihalalkan itu) jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah.

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,(yakni haram


memakannya, mengingat pada ayat sebelumnya konteks pembicaraan menyangkut
makanan maka demikian pula ayat ini jatuh sesudahnya, masih dalam satu
konteks pembicaraan. Bangkai ialah hewan yang disembelih tanpa mengikuti
peraturan syariat. Disamakan dengan bangkai berdasarkan dalil sunnah yaitu
anggota badan hewan yang dipotong dari hewan hidup seperti memotong ekor
kambing). darah, (dimaksud disini ialah darah mengalir seperti yang dijelaskan
dalam surat al-An‟am 145. Daging babi (dalam teks ayat disebutkan secara
khusus mengingat daging merupakan bagian yang paling diminati sedangkan
anggota tubuh lainnya mengikut kepadanya) dan binatang yang ketika disembelih
disebut nama selain Allah (saat menyembelihya disebut nama selain Allah, kata
2
Jalal ad-Din Abdurrahman bin Abi Bakar as-Suyuthi Jalal ad-din muhammad bin Ahmad
al-Mahalli, Tafsir Jalalain (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah, 2013).h. 23
3
ihlal disini ialah mengangkat suara. Dahulu orang-orang jahiliah menyebut nama
sembahan mereka dengan suara keras saat menyembelih kurban buat berhala-
berhala mereka. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya (yakni
dalam keadaan darurat memaksanya untuk memakan sesuatu dari apa yang
disebutkan diatas, padahal sudah jelas keharamannya, tetapi terpaksa ia
memakannya) sedang dia tidak menginginkannya (memisahkan diri dari jamaah
kaum muslimin dengan kata lain, memberontak terhadap perintah yang sah) dan
tidak pula melampaui batas (yakni berlaku sewenang-wenang terhadap kaum
muslimin dan menggangu stabilitas keamanan, misalnya pembegal jalan atau
perampok, maka tidak ada dosa baginya (memakannya). Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun (bagi orangyang dikasihinya)lagi Maha Penyayang (kepada
orangyang taat kepadanya”3

D. Munasabah

1. Munasabah Antar Ayat dengan Ayat Sebelumnya

Pada ayat 168 menjelaskan tentang kebolehan untuk memanfaatkan rezeki


yang terdapat dibumi sebagai rezeki yang halal dan baik serta allah melarang
mengikuti langkah-langkah setan yang mengharamkan beberapa jenis makanan
menurut keinginan dan hawa nafsu mereka sendiri. Sebagaiman Firman Allah Q.S
al-Baqarah ayat 168 :

ِ َ‫الش ْيط‬
‫اف إِنَّوُ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو‬ ِ ‫ض حالَالً طَيِباً والَ تَػتَّبِعواْ ُخطُو‬ ِ
َّ ‫ات‬ َ ُ َ ّ َ ِ ‫تَّا ِٓت اْل َْر‬ٟ ْ‫َّاس ُكلُوا‬
ُ ‫يَا أَيُّػ َها الن‬
َِّ ‫شاء وأَف تَػ ُقولُواْ علَى‬
)ٜٔٙ( ‫الِل َما الَ تَػ ْعلَ ُمو َف‬ ِ ُّ ِ‫ٔ) إِ ََّّنَا يأْمرُكم ب‬ٙٛ( ‫ُّمبِني‬
َ َ َ ‫السوء َوالْ َف ْح‬ ْ ُُ َ ٌ

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”

3
Bahrun Abu Bakar, Terjemah Tafsir Jalalain (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2016).h.
87
4
“Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji,
dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”.4

Di dalam ayat ini, diulangi lagi perintah makan makanan yang baik dan
bersyukur kepada Allah karena memang dialah yang berhak disembah dan
menerima syukur. Ditegaskan lagi bahwa makanan yangdiharamkan Allah hanya
empat macam: yaitu bangkai darah daging babi dan binatang yangdisembelih
dengan menyebut nama selain Allah.5

2. Munasabah Dengan Ayat sesudahnya

Pada ayat 172-173 makanan yang dihalalkan dan diharamkan Allah swt.
Dalam ayat sesudahnya diterangkan tentang nasib orang yang mengharamkan
apa yang tidak diharamkan Allah dan membuat syariat menurut hawa nafsu
dan keinginan sendiri. Sebagaimana firman Allah swt Q.S al-Baqarah ayat 174-
175.

َ ِ‫اب َويَ ْشتَػ ُرو َف بِ ِو َْتَنًا قَلِيالً أُولَئ‬


‫ك َما يَأْ ُكلُو َف ِٓت‬ ِ ‫الِل ِمن ال‬
ِ َ‫ْكت‬ ِ َّ ِ
َ َُّ ‫َنز َؿ‬ َ ‫إ َّف الذ‬
َ ‫ين يَ ْكتُ ُمو َف َما أ‬

َ ِ‫ٔ) أُولَئ‬ٚٗ( ‫يم‬ِ ‫تم َع َذ‬َٛ‫الِل يػوـ ال ِْقيام ِة والَ يػ َزّكِي ِهم و‬ ِ ِِ
‫ك‬ ٌ ‫اب أَل‬
ٌ َ ‫بُطُوِن ْم إِالَّ الن‬
ْ ُ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َُّ ‫َّار َوالَ يُ َكلّ ُم ُه ُم‬
ِِ ِ َّ
ْ ‫اب بِال َْمغْف َرة فَ َمآ أ‬
)ٔٚ٘( ‫َصبَػ َرُى ْم َعلَى النَّا ِر‬ َ ‫تَُدى َوال َْع َذ‬ْٛ ‫الضالَلَةَ بِا‬
َّ ْ‫ين ا ْشتَػ َرُوا‬
َ ‫الذ‬

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah


diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit
(murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam
perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada
hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat
pedih

4
RI, “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya.” H. 247
5
Ibid. H. 250
5
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk
dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api
neraka.6

3. Munasabah Antar Ayat Dan Ayat Dalam Al-Qur’an

Ayat yang berbicara tentang makanan dan minuman yang halal dalam al-
Quran tersebut memiliki munasabah/kesesuaian dengan ayat lain sebagaiman
yang ada dalam Surat al-Maidah ayat 87-88 sebagai berikut:

‫َّاس َوإِ ْْتُُه َمآ أَ ْكبَػ ُر ِمن‬


ِ ‫تَ ْم ِر َوال َْم ْي ِس ِر قُ ْل فِي ِه َما إِ ّْتٌ َكبِْيٌ َوَمنَافِ ُع لِلن‬ٙ‫ا‬
ْ ‫ك َع ِن‬
َ َ‫يَ ْسأَلُون‬
ِ ‫الِل لَ ُكم اِلي‬
‫ات لَ َعلَّ ُك ْم تَػتَػ َف َّك ُرو َف‬َ ُ َُّ ‫بني‬ َ ِ‫ك َما َذا يُ ِنف ُقو َف قُ ِل ال َْع ْف َو َك َذل‬
ُ ِّ ُ‫ك ي‬ َ َ‫نػَّ ْف ِع ِه َما َويَ ْسأَلُون‬

)ٕٜٔ(
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:
"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari
keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya
kamu berfikir. (Q.S al-Baqarah ayat 219)

‫س ِّم ْن َع َم ِل‬
ٌ ‫اب َواْلَ ْزالَ ُـ ِر ْج‬
ُ ‫َنص‬
ِ ْ ‫آمنُواْ إِ ََّّنَا‬
َ ‫تَ ْم ُر َوال َْم ْيس ُر َواْل‬ٙ‫ا‬
ِ َّ
َ ‫يَا أَيػُّ َها الذ‬
َ ‫ين‬
َّ ‫) إِ ََّّنَا يُ ِري ُد‬ٜٓ( ‫اجتَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُػ ْف ِل ُحو َف‬
‫الش ْيطَا ُف أَف يُوقِ َع بَػ ْيػنَ ُك ُم ال َْع َد َاو َة‬ ِ َّ
ْ َ‫الش ْيطَاف ف‬

)ٜٔ( ‫الصالَ ِة فَػ َه ْل أَنتُم ُّمنتَػ ُهو َف‬ َِّ ‫تَم ِر والْمي ِس ِر ويص َّد ُكم عن ِذ ْك ِر‬ٙ‫ا‬
َّ ‫الِل َو َع ِن‬ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ْ ‫ضاء ِٓت‬ َ ْ‫َوالْبَػغ‬
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan

6
Ibid. h. 254-255
6
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) (Q.S al-Maidah ayat 90)

ُّ ‫الِلَ الَ ُِي‬ ِ ِ َّ


‫ب‬ َّ ‫الِلُ لَ ُك ْم َوالَ تَػ ْعتَ ُدواْ إِ َّف‬ َ ‫آمنُواْ الَ ُُتَِّرُمواْ طَيِّبَات َما أ‬
َّ ‫َح َّل‬ َ ‫يَا أَيػُّ َها الذ‬
َ ‫ين‬

‫ي أَنتُم بِ ِو ُم ْؤِمنُو َف‬ ِ َّ َّ ْ‫الِل حالَالً طَيِبا واتَّػ ُقوا‬


َ ‫الِلَ الذ‬ َ ًّ
ِ
َ َُّ ‫تَّا َرَزقَ ُك ُم‬ٟ ْ‫) َوُكلُوا‬ٛٚ( ‫ين‬
ِ
َ ‫ال ُْم ْعتَد‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya (Q.S al-Maidah ayat87-88)

ِ ٍ ِ ْ ‫تَّا ِٓت بطُونِِو ِمن بػ‬ِّٟ ‫وإِ َّف لَ ُكم ِٓت اْلَنْػع ِاـ لَ ِع ْبػرًة نُّس ِقي ُكم‬
ً ‫ني فَػ ْرث َو َدٍـ لَّبَػنًا َخال‬
‫صا‬ َ ُ ْ َ َ ْ َ
‫َّخ ُذو َف ِم ْنوُ َس َك ًرا َوِرْزقًا َح َسنًا إِ َّف ِٓت‬
ِ ‫اب تَػت‬
ِ َ‫يل َواْلَ ْعن‬ ِ ‫) وِمن َْتَر‬ٙٙ( ‫لشا ِربِني‬
ِ ‫ات الن‬
ِ ‫َّخ‬ َ َ
ِ
َ َّ ‫َسآئِغًا ل‬

‫اؿ بػُيُوتًا َوِم َن‬


ِ َ‫اِت ِذي ِمن ا ْٗتِب‬ ٍ
َ
ِ ‫َّح ِل أ‬
َِّ ‫َف‬ َ ُّ‫) َوأ َْو َحى َرب‬ٙٚ( ‫ك ِليَ ًة لَِّق ْوـ يَػ ْع ِقلُو َف‬
ْ ‫ك إِ ََل الن‬ َ ِ‫ذَل‬

‫ج ِمن‬ ِِ ِ ‫) ُّتَّ ُكلِي ِمن ُك ِل الثَّمر‬ٙٛ( ‫تَّا يػ ْع ِر ُشو َف‬ِٟ‫الشج ِر و‬


ِ َ‫ات ف‬
ُ ‫اسلُكي ُسبُ َل َربّك ذُلُالً ََيْ ُر‬
ْ ََ ّ َ َ َ َّ

)ٜٙ( ‫ك ِليَةً لَِّق ْوٍـ يَػتَػ َف َّك ُرو َف‬


َ ِ‫َّاس إِ َّف ِٓت َذل‬
ِ ‫ف أَل َْوانُوُ فِ ِيو ِش َفاء لِلن‬
ٌ ‫تْتَِل‬ُّٞ ‫اب‬ ِ
ٌ ‫بُطُوِنَا َش َر‬
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada
dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah
ditelan bagi orang-orang yang meminumnya

7
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang
memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia"
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan (Q.S an-Nahl ayat 66-69)

‫ص ْي ُد الْبَػ ِّر َما ُد ْمتُ ْم‬ ِ َّ ِ‫اعا لَّ ُكم ول‬ ِ


َ ‫لسيَّ َارة َو ُح ِّرَـ َعلَْي ُك ْم‬ َ ْ ً َ‫ص ْي ُد الْبَ ْح ِر َوطَ َع ُاموُ َمت‬
َ ‫أُح َّل لَ ُك ْم‬

َ ْ‫ي إِلَْي ِو ُُت‬


)ٜٙ( ‫ش ُرو َف‬ ِ َّ َّ ْ‫حرما واتَّػ ُقوا‬
َ ‫الِلَ الذ‬ َ ًُ ُ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu
dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan
tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia
tidak dapat melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu,
maka baginya azab yang pedih (Q.S al-Maidah ayat 96)
َِّ ‫تِْن ِزي ِر وما أ ُِى َّل لِغَ ِْي‬ٙ‫ا‬
ُ‫الِل بِ ِو َوال ُْم ْن َخنِ َقةُ َوالْ َم ْوقُوذَة‬ ْ ‫ُح ِّرَم‬
ْ َ َ ْ ‫ت َعلَْي ُك ُم ال َْم ْيتَةُ َوال َّْد ُـ َو َ٘تْ ُم‬

ْ‫ب َوأَف تَ ْستَػ ْق ِس ُموا‬ ِ ِ


ُ ‫السبُ ُع إِالَّ َما ذَ َّك ْيتُ ْم َوَما ذُبِ َح َعلَى الن‬
ِ ‫ُّص‬ َّ ‫يحةُ َوَما أَ َك َل‬
َ ‫َوال ُْمتَػ َر ّديَةُ َوالنَّط‬

ُ ‫ش ْو ِف الْيَػ ْو َـ أَ ْك َمل‬
‫ْت‬ َ ْ‫ين َك َف ُرواْ ِمن ِدينِ ُك ْم فَالَ َِت‬
َ ‫ش ْو ُى ْم َوا ْخ‬ ِ َّ ِ‫بِاْلَ ْزالَِـ ذَلِ ُكم فِس ٌق الْيػوـ يئ‬
َ ‫س الذ‬َ َ َ َْ ْ ْ
‫ص ٍة غَْيػ َر‬ ْ ‫يت لَ ُك ُم ا ِْل ْسالَ َـ ِدينًا فَ َم ِن ا‬
َ ‫تْ َم‬َٞ ‫ضطَُّر ِٓت‬ ُ ‫ض‬ ُ ‫لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ّْتَ ْم‬
ِ ‫ت َعلَْي ُكم نِ ْعم ِِت ور‬
ََ َ ْ
ِ ‫الِل غَ ُف‬ ِ ٍِ
)ٖ( ‫يم‬ ٌ ََّ ‫ُمتَ َجانف ِّْل ٍّْت فَِإ َّف‬
ٌ ‫ور َّرح‬
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,

8
yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S al-Maidah
ayat 3)
4. Munasabah Ayat Dengan Hadist
ٍ ‫ض ْيل بْن مرُز‬
‫وؽ َح َّدثَِِن‬ ِ ٍ ْ‫َو َح َّدثَِِن أَبُو ُك َري‬
ْ َ ُ ُ َ ُ‫ُسا َم َة َح َّدثَػنَا ف‬
َ ‫تَ َّم ُد بْ ُن ال َْعالَء َح َّدثَػنَا أَبُو أ‬ُٝ ‫ب‬
َِّ ‫وؿ‬
« -‫صلى هللا عليو وسلم‬- ‫الِل‬ ُ ‫اؿ َر ُس‬ َ َ‫ت َع ْن أَِِب َحا ِزٍـ َع ْن أَِِب ُى َريْػ َرَة ق‬
َ َ‫اؿ ق‬ ٍ ِ‫ى بْن ثَاب‬ ِ
ُ ُّ ‫َعد‬
ِ ِ ِ
( ‫اؿ‬
َ ‫ني فَػ َق‬ َ ِ‫الِلَ أ ََم َر ال ُْم ْؤمن‬
َ ‫ني ِِبَا أ ََم َر بِو ال ُْم ْر َسل‬ َّ ‫ب الَ يَػ ْقبَ ُل إِالَّ طَيِّبًا َوإِ َّف‬
ٌ ِّ‫الِلَ طَي‬
َّ ‫َّاس إِ َّف‬
ُ ‫أَيُّػ َها الن‬
ِ َّ ِ ِ ‫ات وا ْعملُوا‬
ِ ِ
َ ‫اؿ (يَا أَيػُّ َها الذ‬
‫ين‬ ٌ ‫صا٘تًا إِِّّن ِِبَا تَػ ْع َملُو َف َعل‬
َ َ‫يم) َوق‬ َ َ َ َ‫الر ُس ُل ُكلُوا م َن الطَّيِّب‬
ُّ ‫يَا أَيػُّ َها‬

‫ث أَ ْغبَػ َر َيَُ ُّد يَ َديْ ِو إِ ََل‬


َ ‫الس َف َر أَ ْش َع‬
َّ ‫يل‬ ِ ِ ‫آمنُوا ُكلُوا ِمن طَيِب‬
ُ ‫الر ُج َل يُط‬
َّ ‫ ُّتَّ ذَ َك َر‬.» )‫ات َما َرَزقػْنَا ُك ْم‬َّ ْ َ

َّ ‫ى بِا ْ٘تََر ِاـ فَأ‬ ِ ِ َّ


‫َّن‬ َ ‫اـ َوغُذ‬
ٌ ‫سوُ َح َر‬
ُ َ‫اـ َوَملْب‬
ٌ ‫اـ َوَم ْش َربُوُ َح َر‬ ِّ ‫ب يَا َر‬
ٌ ‫ب َوَمط َْع ُموُ َح َر‬ ِّ ‫الس َماء يَا َر‬

َ ِ‫اب لِ َذل‬
7
‫رواه مسلم‬.» ‫ك‬ ُ ‫يُ ْستَ َج‬
Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik.
Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul,
seperti firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 52: “Hai rasul-rasul,
makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang
shaleh.” Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172: “Hai orang-orang

7
Abu al-Husein Muslim Ibn al-Hajjaj Al-Qusairi, Saheh Muslim (Beirut: Dar Al-Kotob Al-
Ilmiah, 1999). h. 750.
9
yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik.” Kemudian
Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya
kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya
berseru: “Ya Robbku, Ya Robbku”, sedangkan makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram
pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)

E. Tafsir Surah al-Baqarah Ayat 172-173


Di dalam ayat 172 ditegaskan agar seorang mukmin makan makanan yang
baik yang diberikan Allah, dan rezeki yang diberikan-Nya itu haruslah disyukuri.
Karenanya, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman agar memakan
8
barang-barang yang halal dan bersyukur kepada Allah. Dalam ayat 168
perintah makan makanan yang baik-baik ditujukan kepada manusia
umumnya. Karenanya, perintah itu diiringi dengan larangan mengikuti ajaran
setan. Sedangkan dalam ayat ini perintah ditujukan kepada orang mukmin saja
agar mereka makan rezeki Allah yang baik-baik. Sebab itu, perintah ini diiringi
dengan perintah mensyukurinya.
Di dalam ayat 173 menerangkan tentang hukum menghalalkan atau
mengharamkan sesuatu, sepenuhnya hak Allah swt, karena dialah yang berkuasa.
Dialah yang disembah, ditaati segala perintah-Nya dan dijauhi segala larangan-
Nya. Kalau ada seseorang mengharamkan sesuatu atau menghalalkannya maka
sebenarnya orang itu telah menyamakan dirinya dengan Allah, dan tidak boleh
diikuti. Membenarkan orang itu sama dengan mempersekutukan Allah dan
mengakui bahwa di samping Allah ada yang berhak dibenarkan dan dipatuhi
hukumnya. Demikianlah halnya orang musyrik, mereka menyembah dan
mematuhi perintah selain Allah berupa berhala-berhala, pemimpin-pemimpin
yang menguasai berhala-berhala itu, mereka tidak diakui oleh Allah dan
Rasul-Nya sebagai orang mukmin selama mereka mempunyai kepercayaan
seperti itu.9

8
Ahmad Mustafa, Al-Maragi (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1993). h. 80
9
RI, “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya.” h. 251
10
Di sini ditegaskan makanan yang diharamkan ada empat macam itu saja,
yaitu bangkai, darah, babi dan binatang yang disembelih atas nama selain allah.
Bangkai ialah nama binatang yang mati, bukan karena disembelih secara syara‟.
Terkadang bangkai itu binatang yang mati dengan sendirinya bukan sebab
manusia. Meskipun juga terkadang karena ulah manusia tetapi tidak melalui
penyembelihan yang disyari‟atkan. Yang dimaksud haramnya bangkai hanyalah
soal memakannya. Adapun memanfaatkan kulit, tanduk, tulang atau rambutnya
tidaklah terlarang. Rasulullah SAW bersabda:

‫ إِ ََّّنَا َح َّرَـ أَ ْكلَ َها‬:‫اؿ‬


َ ‫ إِنػَّ َها َم ْيتَةٌ فَػ َق‬:‫َخ ْذ ُُْت إِ َىابَػ َها فَ َدبَػغْتُ ُموهُ فَانْػتَػ َف ْعتُ ْم؟ فَػ َقالُوا‬
َ ‫َى َّال أ‬

“mengapa tidak kamu ambil kulitnya, kemudian kamu samak dan memanfaatkan?
Para sahabat menjawab, itu kan bangkai. Maka jawab Rasulullah, yang
diharamkan itu hanyalah memakannya.”.10

Darah yang mengalir sangat berbahaya, sebab darah itu kotor atau
mengandung penyakit, sehingga pengharaman darah itu didasarkan pada kotornya
darah atau mengandung penyakit. Namun ulama berbeda pendapat mengenai
darah yang ada pada tersisa pada tulang dan daging binatang.

‫ وقد ذكر تعاَل الدـ‬، ‫ ال يؤكل وال ينتفع بو‬، ‫تس‬٠ ‫اتفق العلماء على أف الدـ حراـ‬

‫ ٘ٗٔ ] ؤتل العلماء‬: ‫ { أَو َدماً َّم ْس ُفوحاً } [ اْلنعاـ‬: ‫ىاىنا مطلقاً وقيّده ٓت اْلنعاـ بقولو‬

‫ وورد عن عائشة رضي هللا عنها أِنا قالت‬، ً‫ وَل يرموا إال ما كاف مسفوحا‬، ‫تقيد‬ٚ‫تطلق على ا‬ٚ‫ا‬

‫ترـ‬ٝ ‫ ( لوال أ ّف هللا قاؿ أو دماً مسفوحاً لتتبّع الناس ما ٓت العروؽ ) فما خالط اللحم غْي‬:

. ً‫تمع على عدـ حرمتو وإف كاف ٓت اْلصل دما‬ٜ ‫ وكذلك الكبد والطحاؿ‬، ‫بإٓتاع‬

10
Abu Sari Muhammad Abu Hadi, HukumMakanan Dan Sembelihan Dalam Islam
(Jakarta Pusat: Tragenda Karya, 1997). H. 34
11
‫ والذي تعم بو البلوى ىو‬، ‫فمحرـ ما َل تعم بو البلوى‬
ّ ‫وأما الدـ‬
ّ « : ‫قاؿ القرطيب‬

‫ » كنا نطبخ الربمة على عهد رسوؿ هللا‬: ‫ وروي عن عائشة أِنا قالت‬، ‫الدـ ٓت اللحم والعروؽ‬
11
‫ فنأكل وال ننكره‬، ‫صلى هللا عليو وسلم تعلوىا الصفرة من الدـ‬

Daging babi yaitu seluruh yang dapat dimakan daripada tubuh babi, baik
daging, lemak, ataupun tulangnya yang dicincang bersama dagingnya.12 Menurut
saintis, babi adalah binatang yang berbentuk seperti tong, dengan kaki yang
pendek. Babi hutan yang ada saat ini diduga sebagai nenek moyang babi
peliharaan. Babi hutan dapat berlari sangat cepat dan pandai berenang. Mereka
termasuk pemakan segala macam makanan, mulai dari rumput sampai bangkai.
Bahkan babi ternak menyukai kotorannya sendiri. Dengan demikian, bukan
persoalan kebersihan peternakan babi yang perlu dibicarakan di sini, akan tetapi
memang babi secara alami bukan binatang yang bersih. Bagaimanapun
canggihnya sistem kebersihan yang diterapkan, sifat babi tersebut tidak berubah.

Sesuai dengan cara hidup alaminya yang sangat jorok, maka mereka
memiliki kandungan antibodi (suatu zat yang dihasilkan tubuh untuk
pertahanan diri terhadap penyakit) yang tinggi. Kandungan antibodi yang
tinggi yang tersimpan di dalam daging babi, kurang menguntungkan
kesehatan manusia yang memakannya. Termasuk dalam hal ini kandungan
kolesterol dan lemak yang tinggi yang ada pada daging babi.
Kematangan seksual babi sangat cepat. Babi jantan sudah matang clan
dapat membuahi pada umur delapan bulan. Sedangkan babi betina sudah dapat
beranak setelah umur enam bulan. Mereka baru berhenti beranak pada umur 15
tahun. Babi betina dapat beranak sampai dengan 20 ekor dalam sekali
pembuahan. Dorongan seksual babi sangat besar.
Pertumbuhan anak babi sangat cepat. Ketika lahir, beratnya sekitar 2 kg.

11
Muhammad Ali As-Shabuni, Rawa‟i Al-Bayan (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah, 1999).
H. 115-116
12
Hamka, Tafsir Al-Azhar (Jakarta: Pustaka Panjimas, 2004). h. 78.
12
Setelah enam bulan, beratnya dapat mencapai 100 kg. Berat babi dapat mencapai,
yang terbesar ditemukan, 363 kg. Semua ini dapat terjadi karena babi memiliki
hormon pertumbuhan dan hormon seksual yang sangat tinggi. Hal inilah yang
menyebabkan babi banyak memiliki lemak. Kedua hormon tersebut (yang hadir
dalam jumlah tinggi) juga menambah panjang daftar penyebab mengapa daging
babi tidak baik untuk dikonsumsi.
Beberapa penelitian medis menyebutkan bahwa dalam tubuh babi
terkandung beberapa virus yang dapat menyebabkan seseorang yang memakannya
terjangkit suatu penyakit. Di samping itu satu penelitian menyebutkan bahwa satu
diantara enam orang diamerika terserang kuman pada ototnya karena
mengkonsumsi babi. Hal ini bisa terjadi karena dalam tubuh babi terkandung
beberapa jenis cacing pita yang membahayakan. Seperti sudah banyak diketahui
bahwa penyakit cacing pita Trichinellosis ditularkan melalui daging babi.
Tenasolium adalah salah satu nama cacing yang berkembang biak dalam
pencernaan yang panjangnya dapat mencapai delapan meter.
Pada 1968 ditemukan sejenis kuman dari daging babi yang merupakan
penyebab dari kematian sekian banyak pasien di Belanda dan Denmark. Pada
1918, flu Babi pernah menyerang banyak bagian dari dunia dan menelan
korban jutaan orang. Flu ini kembali muncul pada 1977, dan di Amerika
Serikat ketika itu dilakukan imunisasi yang menelan biaya mencapai 135 juta
dolar. Wabah virus flu burung dan SARS pada tahun 2005-2007 juga tidak
lepas dari peran binatang babi.
Beberapa penyakit lainnya yang dapat ditimbulkan babi adalah
menularkan penyakit influensa, radang otak (Japanese B. Encephalitis),
peradangan mulut dan hati (Stomatitis dan Myocarditis) dan lainnya. Salah satu
temuan barn yang terungkap setelah maraknya rekayasa genetika adalah
ditemukannya virus-virus yang terdapat pada babi yang tidak terbunuh
melalui cara dibakar atau pemasakan biasa. Ada juga cacing yang disebut Trichine
yang dapat masuk dan berdiam di tubuh manusia selama bertahun-tahun.
Lemak babi mengandung complicated fats antara lain triglycerides, dan
dagingnya mengandung kolesterol yang sangat tinggi, mencapai lima belas kali
13
lipat lebih banyak dari daging sapi. Dalam Encydopedia Americana dijelaskan
perbandingan antara kadar lemak yang terdapat pada babi, domba, dan kerbau.
Dalam kadar berat yang sama, babi mengandung 50% lemak, domba 17%, dan
kerbau tidak lebih dari 5%.
Beberapa bagian babi diketahui dapat digunakan untuk menggantikan
organ manusia. Misalnya saja katup jantung babi adalah pengganti katup jantung
manusia yang terbaik. Tetapi perlu dicermati, karena babi juga merupakan
tempat hidupnya banyak bakteri, virus dan paras it yang berbahaya untuk
manusia, maka kemungkinan akan menulari manusia yang menerima organ babi
tersebut menjadi sangat tinggi.13
Diharamkan pula binatang yang dipersembahkan untukselain Allah, yaitu
binatang yang disembelih dengan niat selain Allah dan tidak menyebut namanya,
namun menyebut tandingannya sebagaimana yang dilakukan kaum jahiliah.14
Adapun keharaman suatu yang disembelih sambil menyebutkan nama selain
Allah, tidaklah ini diharamkan karena zatnya tetapi disebabkan oleh
ketidaktulusan jiwa dan tidak adanya kebulatan tujuan, maka zat tersebut
tergolong kepada yang najis dan menyekutukan Allah. 15

Kemudian dijelaskan lagi bahwa tidak berdosa orang yang dalam


keadaan darurat makan makanan yang diharamkan, apabila mereka benar-
benar dalam keadaan darurat, seperti tidak ada lagi makanan yang akan dimakan,
dan jika tidak dimakan akan membawa bahaya besar atau kematian. Sebenamya
mereka tidak ingin bahkan merasa jijik memakannya, tapi hanya sekadar untuk
menyelamatkan jiwanya.

‫ أـ يأكل على قدر س ّد الرمق؟ ذىب‬، ‫تيتة حىت يشبع‬ٚ‫ أيأكل من ا‬، ‫تضطر‬ٚ‫اختلف العلماء ٓت ا‬
. ‫تيتة مباحة‬ٚ‫ ْلف الضرورة ترفع التحرمي فتعود ا‬، ‫مالك إَل اْلوؿ‬
‫تالؼ يرجع إَل‬ٙ‫ وسبب ا‬، ‫ ْلف اْلباحة ضرورة فتقدر بقدرىا‬، ‫ إَل الثاين‬: ‫وذىب اٗتمهور‬

13
RI, “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya.” H. 251-253
14
Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Ringkasan Tafsir Ibn Katsir (Jakarta: Gema Insani, 2012).
H. 210
15
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Dzilal Al-Quran (Jakarta: Gema Insani, 2000). h.184-186
14
ٍ ‫مفهوـ قولو تعاَل { غَيػر ب ٍاغ والَ َع‬
، ‫تيتة لغْي حاجة‬ٚ‫اد } فاٗتمهور فسروا البغي باْلكل من ا‬ َ َ َْ
16
‫تعتدي حد الضرورة‬ٚ‫والعاد ىو ا‬
Adapun memakan yang lebih dari itu hukumnya tetap haram. Ini kehendak
Allah dan Allah tidak memberatkan seorang hamba lebih daripada
kesanggupannya. Tetapi dengan syarat, tidak menginginkan dan tidak melebihi
kebutuhan yang selayaknya.17 Menurut pendapat ini berarti makan bangkai bagi
orang yang terpaksa hukumnya wajib dan bukan mubah.18
F. Kandungan Hukum
1. Makanan Halal Dan Haram

Kata makanan berasal dari lafazh ‫ األطعمة‬yang merupakan bentuk jamak

dari kata ‫الطعام‬.19 Menurut bahasa adalah perkara yang dapat dimakan dan

segala perkara yang dijadikan untuk kekuatan.20

Makanan dalam bahasa al-Qur‟an menggunakan kata ‫ اكل‬dalam berbagai

bentuk untuk menunjuk pada aktifitas makan. Tetapi kata tersebut tidak
digunakan semata-mata dalam arti “memasukkan sesuatu ke dalam
tenggorokan”, tetapi ia berarti juga segala aktivitas dan usaha.21 Misalnya
dalam surat an-Nisa‟ ayat 4:

‫سا فَ ُكلُوهُ َىنِيئًا َّم ِريئًا‬ ٍِ ِ ِ ِِ


َ ْ ‫تلَةً فَِإف ط‬١ْ ‫ص ُدقَاِت َّن‬
ً ‫ب لَ ُك ْم َعن َش ْيء ّم ْنوُ نَػ ْف‬ َ ‫َّساء‬
َ ‫َوآتُواْ الن‬

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi)


sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka

1616
As-Shabuni, Rawa‟i Al-Bayan....h. 117
17
Mustafa, Al-Maragi. H., 83
18
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir (Surabaya: PT
Bina Ilmu, 2002), h. 323
19
Munawwir, Kamus al-munawwir (Yogyakarta: PT. Pustaka Progresif, 2002), 853
20
Abu Sari‟ Muhammad Abu Hadi, Hukum Makanan dan Sembelihan dalam Pandangan
Islam (Jakarta Pusat: Tragenda Karya, 1997), 18.
21
M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran (Bandung: PT Mizan, 1996). H. 138.
15
menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati,
maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi
baik akibatnya”.22
Kata halal berasal dari akar kata halla yang berarti lepas atau tidak
terikat. Sesuatu yang halal adalah yang terlepas dari ikatan bahaya duniawi dan
ukhrawi, karena itu kata halal juga berarti boleh. Dalam bahasa hukum, kata ini
mencakup segala sesuatu yang dibolehkan agama, baik kebolehan itu bersifat
sunnah (aturan untuk dilakukan), makruh (anjuran untuk ditinggalkan),
maupun mubah (netral/boleh-boleh saja). Karena itu boleh jadi ada sesuatu hal,
tetapi tidak dianjurkan atau dengan kata lain hukumnya makruh.23
Haram (Ar.; al-haram). Sesuatu yang dilarang mengerjakannya. Haram
adalah salah satu bentuk hukum taklifi. Menurut ulama ushul fikih, terdapat
dua definisi haram, yaitu dari segi batasan dan esensinya serta dari segi bentuk
dan sifatnya. Dari segi batasan dan esensinya, Imam al-Ghazali merumuskan
haram dengan “sesuatu yang dituntut Syari‟ (Allah SWT dan Rasul-Nya)
untuk ditinggalkan melalui tuntutan secara pasti dan mengikat”. Dari segi
bentuk dan sifatnya, Imam al-Baidawi merumuskan haram dengan “sesuatu
perbuatan yang pelakunya dicela.24
2. Dasar Hukum Tentang Binatang Yang Halal Dan Haram

‫لِل إِف ُكنتُ ْم إِيَّاهُ تَػ ْعبُ ُدو َف‬ ِ ِ ِ


ِِّ ْ‫ات ما رَزقػْنا ُكم وا ْش ُكروا‬ ِ َّ
ُ َ ْ َ َ َ َ‫آمنُواْ ُكلُواْ من طَيّب‬ َ ‫يَا أَيُّػ َها الذ‬
َ ‫ين‬
)ٕٔٚ(
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
benar kepada-Nya kamu menyembah25 (Q.S al-Baqarah ayat 172)

22
Lindayati Mahmudiyah, Makanan Menurut Al-Qur‟an (Skripsi: IAIN Sunan Ampel
Surabaya, 2006), 18-20.
23
Abdul Aziz dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta; PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,
2006 M), hlm., 505-506.
24
Ibid, hlm., 523
25
Kementerian Agama RI, “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya,” in Jilid 1 (Jakarta: Lentera Abadi,
2010).h. 250
16
Dalam seruan-Nya secara khusus kepada orang-orang mukmin ini, Allah
Swt memerintahkan kepada mereka supaya memakan halal lagi baik, bukan
halal saja tetapi harus kedua-duanya. Sebab makanan sangat berpengaruh
kepada jiwa dan sikap hidup. Oleh karena itu adatanglah ayat tersebut.
Makanan yang baik itu senantiasa disediakan oleh Allah Swt asalkan kita
mau mengusahakannya. Seperti buah-buahan dan binatang-binatang.

َِّ ‫تِن ِزي ِر وما أ ُِى َّل بِ ِو لِغَ ِْي‬ٙ‫ا‬


ْ ‫الِل فَ َم ِن ا‬ َّ ‫إِ ََّّنَا َح َّرَـ َعلَْي ُك ُم ال َْم ْيتَةَ َو‬
َ‫ضطَُّر غَْيػ َر بَ ٍاغ َوال‬ ْ َ َ ْ ‫الد َـ َو َ٘تْ َم‬
ِ ‫الِل غَ ُف‬ ِ ٍ
)ٖٔٚ( ‫يم‬ ٌ ََّ ‫َعاد فَال إِ ّْتَ َعلَْيو إِ َّف‬
ٌ ‫ور َّرح‬
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
benar kepada-Nya kamu menyembah”

ٍ ‫ض ْيل بْن مرُز‬


‫وؽ َح َّدثَِِن‬ ِ ٍ ْ‫َو َح َّدثَِِن أَبُو ُك َري‬
ْ َ ُ ُ َ ُ‫ُس َام َة َح َّدثَػنَا ف‬
َ ‫تَ َّم ُد بْ ُن ال َْعالَء َح َّدثَػنَا أَبُو أ‬ُٝ ‫ب‬
َِّ ‫وؿ‬
« -‫صلى هللا عليو وسلم‬- ‫الِل‬ ُ ‫اؿ َر ُس‬ َ َ‫ت َع ْن أَِِب َحا ِزٍـ َع ْن أَِِب ُى َريْػ َرَة ق‬
َ َ‫اؿ ق‬ ٍ ِ‫ى بْن ثَاب‬ ِ
ُ ُّ ‫َعد‬
ِ ِ ِ
( ‫اؿ‬
َ ‫ني فَػ َق‬ َ ِ‫الِلَ أ ََم َر ال ُْم ْؤمن‬
َ ‫ني ِِبَا أ ََم َر بِو ال ُْم ْر َسل‬ َّ ‫ب الَ يَػ ْقبَ ُل إِالَّ طَيِّبًا َوإِ َّف‬
ٌ ِّ‫الِلَ طَي‬
َّ ‫َّاس إِ َّف‬
ُ ‫أَيػُّ َها الن‬
ِ َّ ِ ِ ‫ات وا ْعملُوا‬
ِ ِ
َ ‫اؿ (يَا أَيػُّ َها الذ‬
‫ين‬ ٌ ‫صا٘تًا إِِّّن ِِبَا تَػ ْع َملُو َف َعل‬
َ َ‫يم) َوق‬ َ َ َ َ‫الر ُس ُل ُكلُوا م َن الطَّيِّب‬
ُّ ‫يَا أَيػُّ َها‬

‫ث أَ ْغبَػ َر َيَُ ُّد يَ َديْ ِو إِ ََل‬


َ ‫الس َف َر أَ ْش َع‬
َّ ‫يل‬ ِ ِ ‫آمنُوا ُكلُوا ِمن طَيِب‬
ُ ‫الر ُج َل يُط‬
َّ ‫ ُّتَّ ذَ َك َر‬.» )‫ات َما َرَزقػْنَا ُك ْم‬َّ ْ َ

َّ ‫ى بِا ْ٘تََر ِاـ فَأ‬ ِ ِ َّ


‫َّن‬ َ ‫اـ َوغُذ‬
ٌ ‫سوُ َح َر‬
ُ َ‫اـ َوَملْب‬
ٌ ‫اـ َوَم ْش َربُوُ َح َر‬ ِّ ‫ب يَا َر‬
ٌ ‫ب َوَمط َْع ُموُ َح َر‬ ِّ ‫الس َماء يَا َر‬

َ ِ‫اب لِ َذل‬
26
‫رواه مسلم‬.» ‫ك‬ ُ ‫يُ ْستَ َج‬
Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik.
Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul,
seperti firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 52: “Hai rasul-rasul,
makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang

26
Abu al-Husein Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusairi, Of. Cit., hlm., 750.
17
shaleh.” Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172: “Hai orang-orang
yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik.” Kemudian
Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya
kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya
berseru: “Ya Robbku, Ya Robbku”, sedangkan makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram
pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
3. Binatang Yang halal

a. Binatang Ternak

Semua binatang ternak halal dimakan, berdasarkan firman Allah


Surah al-Maidah ayat 1

‫تلِّي‬ُِٝ ‫يمةُ اْلَنْػ َع ِاـ إِالَّ َما يػُ ْتػلَى َعلَْي ُك ْم غَْيػ َر‬ِ ْ َّ‫ُحل‬ِ ‫ود أ‬ِ ‫يا أَيػُّها الَّ ِذين آمنُواْ أَوفُواْ بِالْع ُق‬
َ ‫ت لَ ُكم َِب‬ ُ ْ َ َ َ َ
َّ ‫الص ْي ِد َوأَنتُ ْم ُح ُرٌـ إِ َّف‬
‫الِلَ َْي ُك ُم َما يُ ِري ُد‬ َّ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan


bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum
menurut yang dikehendaki-Nya27

b. Belalang

ِ ‫ عن عب ِد‬، ‫ عن أَبِ ِيو‬، ‫الر ْٔت ِن بن َزي ِد ب ِن أَسلَم‬


‫هللا بْ ِن‬ ٍ ‫ص َع‬
َْ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ ُ ْ َ َّ ‫ َح َّدثَػنَا َع ْب ُد‬، ‫ب‬ ْ ‫َح َّدثَػنَا أَبُو ُم‬
ِ ‫اف و َدم‬
ِ ِ ‫ أ‬: ‫اؿ‬
ْ َّ‫ُحل‬ َ َ‫وسلَّ َم ق‬ ِ ِ َ ‫َف رس‬
‫ فَأ ََّما‬، ‫اف‬ َ َ َ‫ت لَ ُك ْم َم ْيتَت‬ َ ‫صلَّى هللا َع ْليو‬
َ ‫وؿ هللا‬ ُ َ َّ ‫ أ‬، ‫عُ َم َر‬
ُ ‫ فَالْ َكبِ ُد َوال ِطّ َح‬، ‫اف‬
ِ ‫الدم‬ ِ َ‫الْم ْيتَت‬
28
.‫اؿ‬ َ َّ ‫ َوأ ََّما‬، ‫اد‬
ُ ‫وت َوا ْٗتََر‬
ُ ُ‫ فَا ْ٘ت‬، ‫اف‬ َ
“Menceritakan Abu Mush‟ab menceritakan kepada kami Abdul
Rahman bin Zaid bin Aslam dari Bapaknya dari Abdillah bin Umar
bahwasanya Rasulullah Saw bersabda Dihalalkan untuk kita dua bangkai

27
Ibid, hlm., 176.
28
Abu „Abdullah Muhammad Ibnu Isma‟il ibn Ibrahim Ibn Mughirah Al-Bukhary, Op.
Cit., hlm., 533.
18
dan dua darah, adapun dua bangkai itu adalah belalang dan ikan, dan
dua darah itu adalah hati dan limpa.”

َِّ ‫ى ح َّدثَػنا أَبو عوانَةَ عن أَِِب يػع ُفوٍر عن عب ِد‬ ِ


َ َ‫الِل بْ ِن أَِِب أ َْو َْت ق‬
‫اؿ‬ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ُّ ‫َح َّدثَػنَا أَبُو َكام ٍل ا ْٗتَ ْح َد ِر‬
29 َِّ ‫وؿ‬
ٍ ‫ س ْبع غَزو‬-‫صلى هللا عليو وسلم‬- ‫الِل‬ ِ ‫غَ َزْونَا َم َع ر ُس‬
َ ‫ات نَأْ ُك ُل ا ْٗتََر‬
‫اد‬ ََ َ َ َ
“Menceritakan kepada kami Abu Kamil Juhdari menceritakan
kepada kami Abu „Awanah dari Abi Ya‟fur dari Abdillah bin Abi „Auf
berkata Kami berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak tujuh
peperangan. Kami bersama beliau memakan belalang”. (HR. Muslim)
c. Ikan laut

Binatang laut yang hidupnya di dalam laut semuanya halal, baik


berupa ikan ataupun bukan, mati karena ada penyebabnya ataupun
mati sendiri30

‫ص ْي ُد الْبَػ ِّر َما ُد ْمتُ ْم ُح ُرًما‬ ِ َّ ِ‫اعا لَّ ُكم ول‬ ِ


َ ‫لسيَّ َارة َو ُح ِّرَـ َعلَْي ُك ْم‬ َ ْ ً َ‫ص ْي ُد الْبَ ْح ِر َوطَ َع ُاموُ َمت‬
َ ‫أُح َّل لَ ُك ْم‬
َ ْ‫ي إِلَْي ِو ُُت‬
‫ش ُرو َف‬ ِ َّ َّ ْ‫واتَّػ ُقوا‬
َ ‫الِلَ الذ‬ َ
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal)
dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang
dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan
darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (QS. Al-Maidah: 96)31

‫آؿ‬ِ ‫ ِم ْن‬- َ‫يد بْ ِن َسلَمة‬ ِ ‫ك َعن ص ْفوا َف ب ِن سلَي ٍم َعن س ِع‬


َ ْ ُْ ْ ََ ْ
ٍ ِ‫لِل بْن مسلَمةَ َعن مال‬ ِ
َ ْ َ ْ َ ُ َّ ‫َح َّدثَػنَا َع ْب ُد ا‬
َ
َّ ‫ َو ُى َو ِم ْن بَِِن َع ْب ِد‬- ‫ْيَة بْ َن أَِِب بُػ ْر َد َة‬
‫ أَ ْخبَػ َرهُ أَنَّوُ َِٖت َع أَبَا‬- ‫الدا ِر‬ ِ َّ ‫ أ‬- ‫اب ِن اْلَ ْزر ِؽ‬
َ ‫َف ال ُْمغ‬ َ ْ
ِ َِّ ‫وؿ‬
‫ب الْبَ ْح َر‬ُ ‫الِل إنَّا نَػ ْرَك‬ َ ‫اؿ يَا َر ُس‬
َ ‫ فَػ َق‬-‫صلى هللا عليو وسلم‬- ‫َِّب‬ َّ ِ‫وؿ َسأ ََؿ َر ُج ٌل الن‬
ُ ‫ُى َريْػ َرةَ يَػ ُق‬

29
Abu al-Husein Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusairi, Of. Cit., hlm., 939.
30
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar baru Algensindo, 2010), hlm., 466.
31
Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm., 125.
19
َِّ ‫وؿ‬
‫الِل‬ َ ‫ضأُ ِِبَ ِاء الْبَ ْح ِر فَػ َق‬
ُ ‫اؿ َر ُس‬ َّ ‫يل ِم َن ال َْم ِاء فَِإ ْف تَػ َو‬
َّ ‫ضأْنَا بِ ِو َع ِط ْشنَا أَفَػنَتَػ َو‬ ِ ِ
َ ‫تم ُل َم َعنَا الْ َقل‬١َْ‫َو‬
ُ‫ور َما ُؤهُ ا ْ٘تِ ُّل َم ْيتَتُو‬
ُ ‫ « ُى َو الطَّ ُه‬-‫صلى هللا عليو وسلم‬-
32

“Menceritakan kepada kami „Abdullah bin Maslamah dari Malik dari


Shofwan bin Sulaim dari Sa‟id bin Slamah dari Ali ibnu Azroq
sesungguhnya Mughiroh bin Abi Burdah dan dia dari Bani „Abdi Ad-Dar
mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairoh mengatakan
bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah; Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami sering mengarungi dan membawa sedikit
air,kalau kami berwudhu dengannya maka kami akan kehausan,
apakah boleh kami berwudhu dengan air laut? Maka Rasulullah Saw
bersabda: Laut itu airnya suci dan halal bangkainya.” (HR. Abu Daud)
4. Binatang Yang Haram

1. Babi

َِّ ‫تِن ِزي ِر وما أ ُِى َّل بِ ِو لِغَ ِْي‬ٙ‫ا‬


ْ ‫الِل فَ َم ِن ا‬ َّ ‫إِ ََّّنَا َح َّرَـ َعلَْي ُك ُم ال َْم ْيتَةَ َو‬
َ‫ضطَُّر غَْيػ َر بَ ٍاغ َوال‬ ْ َ َ ْ ‫الد َـ َو َ٘تْ َم‬
ِ ‫الِل غَ ُف‬ ِ ٍ
‫يم‬ ٌ ََّ ‫َعاد فَال إِ ّْتَ َعلَْيو إِ َّف‬
ٌ ‫ور َّرح‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya)
sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-baqarah: 173)33

‫ات‬
ُ َ‫َخ َوبَػن‬ ِ ‫ات اْل‬ ُ َ‫َخ َواتُ ُك ْم َو َع َّماتُ ُك ْم َو َخاالَتُ ُك ْم َوبَػن‬ ْ ‫ُح ِّرَم‬
َ ‫ت َعلَْي ُك ْم أ َُّم َهاتُ ُك ْم َوبَػنَاتُ ُك ْم َوأ‬
ُ ‫اع ِة َوأ َُّم َه‬
‫ات نِ َسآئِ ُك ْم َوَربَائِبُ ُك ُم‬ َ‫ض‬ َّ ‫َخ َواتُ ُكم ِّم َن‬
َ ‫الر‬ َ ‫ت َوأ َُّم َهاتُ ُك ُم الالَِِّت أ َْر‬
َ ‫ض ْعنَ ُك ْم َوأ‬ ِ ‫اْلُ ْخ‬
ِِ ِِ ِ ِّ‫الالَِِّت ِٓت حجوِرُكم ِمن ن‬
َ َ‫سآئ ُك ُم الالَِِّت َد َخلْتُم ِب َّن فَِإف ََّلْ تَ ُكونُواْ َد َخلْتُم ِب َّن فَالَ ُجن‬
‫اح‬ َ ّ ُُ
32
Abu Daud Sulaiman ibn al-Asy‟ats as-Sijistani, Sunan Abi Daud, Jilid I, Dar al-Fikr
Beirut, hlm., 21
33
Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm., 27.
20
ِ ‫علَي ُكم وحالَئِل أَبػنائِ ُكم الَّ ِذ‬
‫ف‬ َ ْ ‫َصالَبِ ُك ْم َوأَف ََتْ َمعُواْ بَػ‬
ِ ْ ‫ني اْلُ ْختَػ‬
َ َ‫ني إَالَّ َما قَ ْد َسل‬ ْ ‫ين م ْن أ‬
َ ُ َْ ُ َ َ ْ ْ َ
ِ ‫الِل َكا َف غَ ُف‬
‫يما‬
ً ‫ورا َّرح‬ ً ََّ ‫إِ َّف‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik,
yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-
ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 3) 34

َِّ ‫تَن ِزي ِر ومآ أ ُِى َّل لِغَ ِْي‬ٙ‫ا‬


ْ ‫الِل بِ ِو فَ َم ِن ا‬
َ‫ضطَُّر غَْيػ َر بَ ٍاغ َوال‬ ْ َ َ ْ ‫إِ ََّّنَا َح َّرَـ َعلَْي ُك ُم ال َْم ْيتَةَ َوال َّْد َـ َو َ٘تْ َم‬
ِ ‫الِل غَ ُف‬ ٍ
‫يم‬
ٌ ‫ور َّرح‬ ٌ ََّ ‫َعاد فَِإ َّف‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai,
darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama
selain Allah; tetapi Barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak
Menganiaya dan tidak pula melampaui batas, Maka Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 115)35

ِ ََّ ِ‫َج ُد ِٓت َما أ ُْو ِح َي إ‬


ِ ‫قُل الَّ أ‬
‫وحا‬ً ‫تَ َّرًما َعلَى طَاع ٍم يَط َْع ُموُ إِالَّ أَف يَ ُكو َف َم ْيتَةً أ َْو َد ًما َّم ْس ُف‬ُٝ ‫َل‬
ٍ ‫ضطَُّر غَيػر ب ٍاغ والَ َع‬
‫اد فَِإ َّف‬ َِّ ‫أَو َ٘تم ِخن ِزي ٍر فَِإنَّو ِرجس أَو فِس ًقا أ ُِى َّل لِغَ ِْي‬
ْ ‫الِل بِ ِو فَ َم ِن ا‬
َ َ َْ ْ ْ ْ ٌ ْ ُ َْ ْ
‫يم‬ ِ ‫ك غَ ُف‬
ٌ ‫ور َّرح‬ٌ َ َّ‫َرب‬
“Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak

34
Ibid, 108.
35
Ibid, hlm., 281.
21
‫‪memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang‬‬
‫‪mengalir atau daging babi -karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau‬‬
‫‪binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang‬‬
‫‪dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak‬‬
‫‪(pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya‬‬ ‫‪Tuhanmu‬‬ ‫‪Maha‬‬
‫‪Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-An‟am: 145)36‬‬

‫‪Namun ada perbedaan ulama mengenai keharaman memakan babi selain‬‬


‫‪dagingnya dan babi laut sebagaimana menyebutkan Syekh „Ali as-‬‬
‫‪Shabuni:‬‬

‫نصت اِلية على ُترمي ٘تم ا‪ٙ‬تنزير ‪ ،‬وقد ذىب بعض الظاىرية إَل أف احملرـ ٘تمو ال‬
‫شحمو ‪ْ ،‬لف هللا قاؿ ‪َ { :‬و َ٘تْ َم ا‪ٙ‬تنزير } وذىب اٗتمهور إَل أ ّف شحمو حراـ أيضاً ‪،‬‬
‫خص هللا تعاَل ذكر اللحم من‬
‫ْلف اللحم يشمل الشحم ‪ ،‬وىو الصحيح ‪ ،‬وإَّنا ّ‬
‫ذؾ ‪.‬وقد اختلف الفقهاء‬
‫ا‪ٙ‬تنزير ليدؿ على ُترمي عينو ‪ ،‬سواء ذُّكى ذكا ًة شرعية أو َل يُ ّ‬
‫ٓت جواز االنتفاع بشعر ا‪ٙ‬تنزير ‪.‬فذىب أبو حنيفة ومالك إَل أنو ال جيوز ا‪ٙ‬ترازة بو‬
‫‪.‬وقاؿ الشافعي ‪ :‬ال جيوز االنتفاع بشعر ا‪ٙ‬تنزير ‪.‬وقاؿ أبو يوسف ‪ :‬أكره ا‪ٙ‬ترز بو‬
‫‪ٝ‬ترمة إال الشعر فإنو جيوز ا‪ٙ‬ترازة بو ‪،‬‬
‫‪.‬قاؿ القرطيب ‪ » :‬ال خالؼ أف ٓتلة ا‪ٙ‬تنزير ّ‬
‫ْلف ا‪ٙ‬ترازة كانت على عهد رسوؿ هللا صلى هللا عليو وسلم وبعده ‪ ،‬ال نعلم أنو‬
‫أنكرىا وال أحد من اْلئمة بعده ‪ ،‬وما أجازه الرسوؿ صلى هللا عليو وسلم فهو كابتداء‬
‫الشرع منو وقد اختلف أىل العلم ٓت خنزير ا‪ٚ‬تاء فقاؿ أبو حنيفة ‪ :‬ال يؤكل لعموـ‬
‫اِلية ‪ .‬وقاؿ مالك والشافعي واْلوزاعي ‪ :‬ال بأس بأكل كل شيء يكوف ٓت البحر ‪،‬‬
‫‪37‬‬
‫وتفصيل اْلدلة ينظر ٓت كتب الفروع ‪.‬‬
‫‪b. Burung dan Binatang Buas dan Bertaring‬‬

‫‪Binatang-binatang yang terlarang untuk dimakan menurut hadis- hadis‬‬


‫‪Nabi SAW ialah semua binatang buas yang bertaring. Rasulullah SAW‬‬
‫‪bersabda:‬‬

‫‪36‬‬
‫‪Ibid, hlm., 148.‬‬
‫‪37‬‬
‫‪As-Shabuni, Rawa‟i Al-Bayan...h. 116‬‬

‫‪22‬‬
‫وف بْ ِن ِم ْه َرا َف‬
ِ ‫ى ح َّدثَػنَا أَِِب ح َّدثَػنَا ُش ْعبةُ َع ِن ا ْ٘ت َك ِم َعن م ْيم‬
َُ ْ َ َ َ
ٍ َِّ ‫وح َّدثَػنا عبػي ُد‬
َ ُّ ‫الِل بْ ُن ُم َعاذ ال َْع ْن َِرب‬ ْ َُ َ َ َ
ِ ِ ٍ َ‫ َعن ُك ِل ِذى ن‬-‫صلى هللا عليو وسلم‬- ‫الِل‬
‫السبَ ِاع‬ َِّ ‫وؿ‬ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
ّ ‫اب م َن‬ ّ ْ ُ ‫اؿ نَػ َهى َر ُس‬ َ َ‫اس ق‬
.‫ب ِم َن الط ِْْي‬
38 َّ ٍ َ‫تْل‬ِٞ ‫َو َع ْن ُك ِّل ِذى‬

“Menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb menceritakan kepada

kami Abdul rahman yakni Ibnu Mahdi dari Malik dari Ismail bin Abi

Hakim dari „Abidah bin Sufyan Dari Abu Hurairoh dari Nabi Saw

bersabda: Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah

haram.” (HR. Muslim)

c. Serangga

Yang termasuk bangsa serangga seperti; tawon, semut, dan lain- lain.
Serangga ini tidak boleh dibunuh, berdasarkan hadis Ibnu Abbas, ia berkata:

َِّ ‫الِل ب ِن عب ِد‬ ِ ِ ِ ‫الرز‬


‫الِل‬ ْ َ ْ َّ ‫ى َع ْن عُبَػ ْيد‬ ِّ ‫الزْى ِر‬
ُّ ‫َّاؽ َح َّدثَػنَا َم ْع َم ٌر َع ِن‬ َّ ‫َٔتَ ُد بْ ُن َح ْنبَ ٍل َح َّدثَػنَا َع ْب ُد‬
ْ ‫َح َّدثَػنَا أ‬
‫ نَػ َهى َع ْن قَػ ْت ِل أ َْربَ ٍع ِم َن‬-‫صلى هللا عليو وسلم‬- ‫َِّب‬ َّ ِ‫اؿ إِ َّف الن‬َ َ‫اس ق‬ ٍ َّ‫بْ ِن عُْتبَةَ َع ِن ابْ ِن َعب‬

ِّ ‫ال َّد َو‬


39
ُّ ‫تُْد ُى ُد َو‬ْٛ ‫َّحلَةُ َوا‬
.‫الص َر ُد‬ ْ ‫اب الن َّْملَةُ َوالن‬
“Mencerikan „Abdurrozaq telah mengabarkan kepada kami Ma‟mar
dari Zuhri dari Ubaidillah bin „Abdillah bin Utbah dari Ibnu „Abbas berkata
Nabi SAW melarang membunuh empat macam serangga, yaitu; semut, tawon,
burung teguguk (hud-hud) dan burung suradi.” (HR. Ahmad)

d. Keledai jinak

Hadits dari Anas bin Malik tentang keharaman keledai, beliau berkata:

38
Abu al-Husein Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusairi, Op. Cit., hlm., 931
39
Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal Bin Ilal Bin As‟ad Bin Ibrahim Bin Idris Bin
Abdullah, Op. Cit., hlm., 440
23
‫تَ َّم ِد بْ ِن َع ِل ٍّي َع ْن َجابِ ِر بْ ِن َع ْب ِد‬ُٝ ‫ َع ْن‬، ‫ َح َّدثَػنَا َٔتَّا ٌد َع ْن َع ْم ٍرو‬، ‫ب‬
ٍ ‫َح َّدثَػنَا ُسلَْي َما ُف بْ ُن َح ْر‬
ِ ‫وـ ا ْ٘تم ِر ورخَّص ِٓت ُ٘ت‬ ِ ِ
‫وـ‬ ُ َ َ َ ُ ُ ُ‫َّيب صلى هللا عليو وسلم يَػ ْو َـ َخ ْيبَػ َر َع ْن ُ٘ت‬ ُّ ِ‫ نَػ َهى الن‬: ‫اؿ‬ َ َ‫ ق‬، ‫هللا‬
40
.‫تَْي ِل‬ٙ‫ا‬
ْ

“Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam


sambil berkata, "Daging keledai telah banyak di konsumsi. " Selang
beberapa saat orang tersebut datang lagi sambil berkata, "Daging keledai
telah banyak di konsumsi." Setelah beberapa saat orang tersebut datang lagi
seraya berkata, "Keledai telah binasa." Maka beliau memerintahkan
seseorang untuk menyeru di tengah- tengah manusia, sesungguhnya Allah dan
Rasul-Nya melarang kalian mengkonsumsi daging keledai jinak, karena
daging itu najis." Oleh karena itu, mereka menumpahkan periuk yang di
gunakan untuk memasak daging tersebut." (HR. Bukhari)

e. Binatang yang diperintahkan untuk dibunuh

Hadis dari „Aisyah tentang keharaman binatang yang diperintahkan


untuk dibunuh, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫ عن عب ِد‬، ‫هللا ب ِن ِدينا ٍر‬ ِ ٌ ِ‫ أَ ْخبَػ َرنَا َمال‬، َ‫هللا بْ ُن َم ْسلَ َمة‬ِ ‫ح َّدثَػنا عب ُد‬
، ‫هللا بْ ِن ُع َم َر‬ َْ ْ َ َ ْ ‫ َع ْن َع ْب ِد‬، ‫ك‬ َْ َ َ
‫اب َم ْن قَػتَػلَ ُه َّن‬ َّ ‫س ِم َن‬
ِّ ‫الد َو‬ ٌ ْ‫ َٕت‬: ‫اؿ‬ َ َ‫هللا صلى هللا عليو وسلم ق‬ ِ ‫وؿ‬ َ ‫َف َر ُس‬ َّ ‫الِلُ َع ْنػ ُه َما أ‬ ِ‫ر‬
َّ ‫ض َي‬ َ
41
.ُ‫اب َوا ْ٘تِ َدأَة‬ ِ
ُ ‫ور َوالْغَُر‬
ُ ‫ْب ال َْع ُق‬
ُ ‫ب َوالْ َفأ َْرةُ َوالْ َكل‬
ُ ‫اح َعلَْيو ال َْع ْق َر‬َ َ‫ت ِرٌـ فَالَ ُجن‬ُْٝ ‫َو ْى َو‬

Berkata Rasulullah Saw Ada lima jenis hewan fasiq (berbahaya) yang
boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung
rajawali, burung gagak dan kalb aqur (anjing galak).” (HR. Bukhari)

40
Abu „Abdullah Muhammad Ibnu Isma‟il ibn Ibrahim Ibn Mughirah Al-Bukhary, Op.
Cit., hlm., 1406.
41
Ibid, h. 441.
24
G. Simpulan
Pada Surah al-Baqarah ayat 172-173 Allah memerintahkan orang mu‟min
untuk memakan rizki yang baik dan mensyukuri ni‟matnya dan menjauhi
maakanan yang diharamkan yaitu bangkai, darah, dagingbabi, dan binatang yang
disemmbelih dengan menyebut nama selain Allah. Sedangkan bagi orang yang
dalam keadaan darurat dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh
Allah.

25
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qusairi, Abu al-Husein Muslim Ibn al-Hajjaj. Saheh Muslim. Beirut: Dar Al-
Kotob Al-Ilmiah, 1999.
Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. Ringkasan Tafsir Ibn Katsir. Jakarta: Gema Insani,
2012.
As-Shabuni, Muhammad Ali. Rawa‟i Al-Bayan. Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah,
1999.
Bakar, Bahrun Abu. Terjemah Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2016.
Hadi, Abu Sari Muhammad Abu. HukumMakanan Dan Sembelihan Dalam Islam.
Jakarta Pusat: Tragenda Karya, 1997.
Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, 2004.
Jalal ad-din muhammad bin Ahmad al-Mahalli, Jalal ad-Din Abdurrahman bin
Abi Bakar as-Suyuthi. Tafsir Jalalain. Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah,
2013.
M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Bandung: PT Mizan, 1996.
Mustafa, Ahmad. Al-Maragi. Semarang: PT Karya Toha Putra, 1993.
RI, Kementerian Agama. “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya.” In Jilid 2. Jakarta: Lentera
Abadi, 2010.
Sayyid Quthb. Tafsir Fi Dzilal Al-Quran. Jakarta: Gema Insani, 2000.
Al-Qusairi, Abu al-Husein Muslim Ibn al-Hajjaj. Saheh Muslim. Beirut: Dar Al-
Kotob Al-Ilmiah, 1999.
Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. Ringkasan Tafsir Ibn Katsir. Jakarta: Gema Insani,
2012.
As-Shabuni, Muhammad Ali. Rawa‟i Al-Bayan. Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah,
1999.
Bakar, Bahrun Abu. Terjemah Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2016.
Hadi, Abu Sari Muhammad Abu. HukumMakanan Dan Sembelihan Dalam Islam.
Jakarta Pusat: Tragenda Karya, 1997.
26
Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, 2004.
Jalal ad-din muhammad bin Ahmad al-Mahalli, Jalal ad-Din Abdurrahman bin
Abi Bakar as-Suyuthi. Tafsir Jalalain. Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah,
2013.
M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Bandung: PT Mizan, 1996.
Mustafa, Ahmad. Al-Maragi. Semarang: PT Karya Toha Putra, 1993.
RI, Kementerian Agama. “Al-Qur‟an Dan Tafsirnya.” In Jilid 2. Jakarta: Lentera
Abadi, 2010.
Sayyid Quthb. Tafsir Fi Dzilal Al-Quran. Jakarta: Gema Insani, 2000.

27

Anda mungkin juga menyukai