Anda di halaman 1dari 37

PEMERIKSAAN

DIAGNOSTIK

Kp 4
Faqih Ruhyanudin

PSIK-FIKES UMM
2018
1
 Macam-macam pemeriksaa diagnostik
 Persiapan dalam melakukan pemeriksan diagnostik
 Peran perawat dalam pemeriksaan diagnostik
 Intervensi keperawatan

2
PENDAHULUAN
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian  DIAGNOSIS
a. Anamnesis/interview  5W+1H data Subyektif (DS)
b. Pemeriksaan Fisik  head to toe/lokalis
Data Obyektif (DO)
c. Pemeriksaan penunjang  Px Diagnostik
i. Laboratorium
ii. Radiologi
Perawat sering “dibebani” tanggung jawab
2. Intervensi pengumpulan spesimen
3. Implementasi
4. evaluasi
Jenis pemeriksaan laboratorium

4
Jenis pemeriksaan laboratorium cyto

5
Jenis pemeriksaan laboratorium Mikro

6
DEFINISI
Pemeriksaan Diagnostik:
• Tes diagnostik adalah prosedur yang
dilakukan untuk mengkonfirmasi, atau
menentukan adanya penyakit pada individu
yang dicurigai menderita penyakit tersebut,
biasanya mengikuti laporan gejala, atau
berdasarkan hasil tes medis lainnya
• Prosedur diagnostik adalah pemeriksaan
untuk mengidentifikasi area kelemahan dan
kekuatan spesifik seseorang untuk
menentukan kondisi atau penyakit
Jenis Pemerisaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
• suatu tindakan dan prosedur tindakan dan pemeriksaan khusus
dengan mengambil bahan atau sample dari penderita dapat berupa
urine (air kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil
biopsi.
Upaya menyediakan berbagai bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan
Laboratorium  tujuan:
1. menegakkan diagnosis
2. Mengetahui perjalanan penyakit,
3. Mengukur respon klien thd terapi
Hasil pemeriksaan laboratorium  informasi yang berharga:
4. Membedakan diagnosis,
5. Mengkonfirmasi diagnosis,
6. Menilai status klinik pasien,
7. Mengevaluasi efektivitas terapi dan munculnya reaksi obat yang tidak
diinginkan.
Faktor yang mengakibatkan kesalahan
hasil laboratorium
1. Pra instrumentasi
• Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
• Persiapan pasien
a) Puasa  perubahan volume plasma mempengaruhi kadar bahan dalam plasma dan jumlah sel
darah
b) Obat  mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12, dll
c) Waktu pengambilan
d) Posisi pengambilan
• Cara pengambilan sampel
• Penanganan awal sampel dan transportasi
2. Interpretasi Data
3. Validasi Data
BAHAN = SPESIMEN
• Diperoleh melalui tindakan:
1. Invasif  menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam tubuh:
Misal utk menentukan jenis atau sifat sel/jaringan neoplasma
2. Non Invasif  contoh: darah lengkap (darah vena, darah arteri),
plasma, serum, urin, feses, sputum, keringat, saliva, sekresi saluran
cerna, cairan vagina, cairan serebrospinal dan jaringan
HASIL PEMERIKSAAN
• Hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan dalam:
1. Angka kuantitatif, berupa angka pasti atau rentang nilai, sebagai
contoh: hemoglobin (Hb) pada wanita adalah 12 – 16 g/dL
2. Kualitatif, dinyatakan sebagai nilai positif atau negatif tanpa
menyebutkan derajat positif atau negatifnya.
3. Semikuantitatif, hasil kualitatif yang menyebutkan derajat positif
atau negatif tanpa menyebutkan angka pasti (contoh: 1+, 2+, 3+)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
PEMERIKSAAN:

1. PASIEN/KLIEN: umur, jenis kelamin, ras,


genetik, tinggi badan, berat badan, kondisi klinik,
status nutrisi dan penggunaan obat
2. LABORATORIUM  Bahan (spesimen) dan
Alat:
a. cara pengambilan spesimen,
b. penanganan spesimen,
c. waktu pengambilan,
Perlu dipersiapkan

 Periksa perintah dokter


 Penjelasan kepada klien / KIE
 Gunakan UPI /APD
 Spesimen label
 Tepat waktu
 Transportasi ke laboratorium
 Dokumentasi
Mempersiapkan Klien untuk Pengujian
Diagnostik

 Perawat mempersiapkan klien dengan memastikan


pemahaman dan kepatuhan klien dengan persyaratan
preprocedural.
 Klien, keluarga, dan orang-orang penting lainnya harus
dilibatkan dalam proses pengujian dan harus diberi tahu
mengenai perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan tes.
Intervensi perawatan digunakan selama
diagnostik
pengujian meliputi:
 Mengevaluasi tingkat kecemasan klien.
 Mengajarkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam
dan citra.
 Mengevaluasi tingkat keamanan dan kenyamanan klien.
Peran Perawat dalam Pengujian Diagnostik

 Untuk memudahkan penjadwalan tes.


 melakukan edukasi klien.
 Melakukan atau membantu prosedur.
 Untuk menilai klien atas tanggapan yang merugikan
terhadap prosedur.
Tanggung Jawab Perawatan Lebih Lanjut Selama
Pengujian Diagnostik
 Mempersiapkan ruang prosedur (misalnya memastikan
pencahayaan yang memadai).
 Mengumpulkan dan mengisi / mengambil sediaan (sampel) untuk
digunakan selama prosedur berlangsung.
 Menguji peralatan untuk memastikan berfungsi dan aman.
 Mengamankan kontainer yang tepat untuk pengumpulan
spesimen.

20
Perawatan Klien Setelah Pengujian Diagnostik
 mengembalikan tingkat fungsi prediagnostik klien.
 Memantau tanda-tanda gangguan pernapasan dan pendarahan.
 Pada beberapa tes diagnostik, asupan dan output klien (I &O)
dipantau selama 24 jam.
 Memberikan instruksi tertulis (KIE) saat keluar.

21
Perhatian Perawat pada saat Pengambilan Spesimen
Diagnostik
 Kenyamanan klien
 Biaya Murah  effisien

22
CARA PENGAMBILAN DARAH / SAMPLING

 Spesimen darah untuk pemeriksaan lab


dapat diambil dr : vena pilihan utama
arteri
kapiler
 Darah arteri terutama untuk pemeriksaan
Analisa Gas Darah (AGD)
 Darah kapiler terutama untuk :
- anak kecil
- dewasa ( darah yg diperlukan sedikit)
23
ANTI KOAGULAN
1. EDTA (Etylene Diamin Tetraacetic Acid)
 Untuk pemeriksaa hematologi
 K EDTA > larut dr Na EDTA
2 2
 Kadar 1 mg/ ml
 Kadar > 2mg / ml darah : LED
Hematokrit
 Kadar EDTA teralu sedikit
mikroaggregasi
hitung trombosit
 Pencampuran EDTA dg darah tidak sempurna
 pembekuan darah
 Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer
tube) yang berisi EDTA. Tabung EDTA bertutup
lavender (Ungu) atau pink 24
• Penentuan kadar Hb
• Penentuan Hematokrit
• Penentuan Laju Endap Darah (LED)
• Penentuan Resisitensi osmotik darah
• Penentuan golongan darah
• Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit
• Pembuatan hapusan darah

25
HEPARIN
 Untuk pemeriksaan kimia klinik
 Dosis 20 U / ml darah
 Harga mahal & kerja singkat
 Tidak dapat digunakan untuk sampel hapusan
darah dengan cat Wright menyebabkan latar
belakang biru pd hapusan
 Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer
tube) yang berisi heparin. Tabung heparin
bertutup Hijau muda (Lithium heparin) dan Hijau
(Lithium heparin dengan gel)

26
TRI SODIUM SITRAT
 Untuk pemeriksaan faal koagulasi
 Kadar sitrat 3,4 atau 3,8 g/dl
 Untuk pemeriksaan faal koagulasi
 Bila antikoagulan :

terlalu sedikit darah membeku


terlalu banyak faal koagulasi memanjang
Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang
berisi Natrium sitrat. Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang
dan tabung sitrat 3,8% bertutup hitam
27
• Penentuan Laju Endap Darah
• Eritrosit Sedimen Rate (ESR)
• Pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah
• Agregasi Trombosit
• Penentuan golongan darah
• Transfusi darah

28
JENIS PEMERIKSAAN
1. URINE
 Clean-catch specimen
 Clean voided specimen
 Midstream specimen
 Urine specimen

2. Performing skin puncture


 Capillary
 Edematous
 Lancet

29
Specimen Collection
Supra-pubic Needle Aspiration
Lancets
3. Measuring blood glucose level
 Blood glucose meters
 Blood glucose monitoring
 Blood glucose testing
 Capillary blood glucose Pen-type Lancing Devices
4. Collecting nose, throath, sputum
specimen
 Culture
 Nasal
 Nasopharingeal
 Sputum
 Swab
 Throath
5. Fecal test
31
FECAL TEST
Pemeriksaan Feses merupakan
cara yang dilakukan untuk
mengambil feces sebagai bahan
pemeriksaan, yaitu pemeriksan
lengkap dan pemeriksaan kultur.
 jenis makana serta gerak
peristaltik mempengaruhi bentuk, Collecting a stool
specimen.
jumlah maupun konsistensi feses

32
Tujuan Pemeriksaan Feses
 Mendapatkan spesimen tinja/feses yang memenuhi persyaratan
untuk pemeriksaan feses rutin.
 Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen feses bertujuan
untuk mendeteksi adanya kuman, seperti kelompok salmonela,
sigela, Esherichia coli, stafilokokus, dan lain-lain

33
Indikasi Pemeriksaan
1) Adanya diare dan konstipasi.
2) Adanya ikterus.
3) Adanya gangguan pencernaan.
4) Adanya lendir dalam tinja.
5) Kecurigaan penyakit gastrointestinal.
6) Adanya darah dalam tinja

34
Syarat pengumpulan feces
 Tempat harus bersih, kedap, bebas dari urine, diperiksa 30 – 40
menit sejak dikeluarkan. &ila pemeriksaan ditunda simpan pada
almari es.
 Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan Minyak dalam 5
hari sebelum pemeriksaan.
 Diambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan.
 Paling baik dari defekasi spontan atau )ectal !oucher e.
 Pasien konstipasi

35
36

Anda mungkin juga menyukai