Anda di halaman 1dari 29

DASAR DIAGNOSTIK

LABORATORIUM
Sri Julyani
FK-UMI 2016
Pengertian ;
Diagnostik / diagnosis / diagnosa 
• Tindakan atau penelitian untuk menentukan
ciri-ciri pokok dari sesuatu
• Penentuan sifat suatu penyakit / kelainan
• Keterampilan untuk membedakan suatu
penyakit dari penyakit lainnya
Laboratorium / laboratorik 
• Tempat untuk melakukan penelitian /
eksperimental
• Pengukuran / pemeriksaan bahan yang
berasal dari tubuh manusia
Laboratory medicine 
• Cabang ilmu patologi yang berkaitan dengan
pemeriksaan spesimen pasien untuk
menentukan diagnosis penyakit (terapi dan
prognosis) bersama tes penunjang lain,
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
• Metode pemeriksaan 
kualitatif, semikuantitatif dan kuantitatif
• Pemeriksaan / tes spesimen 
Hematologi, Urinalisis, Kimia klinik, Imunologi,
Serologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Bank darah
dan Kedokteran transfusi, Onkologi
• Metode pemeriksaan 
manual, semiotomatik, otomatik, robotik
• Jenis tes 
tes saring, tes penunjang (tes saring ganda), tes
diagnostik
• Cara pemeriksaan 
paralel, serial (berlanjut, bertingkat)
Tujuan Tes / Pemeriksaan ;
• Menyaring penyakit dan mengarahkan tes ke
penyakit tertentu
• Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis
• Memasukkan / mengeluarkan diagnosis dari
diagnosis differential
• Menentukan berat / tahap penyakit
• Menentukan terapi / penatalaksanaan penyakit
• Monitoring penyakit dan perawatan pasien
• Prediksi / monitoring prognosis penyakit
• Seleksi donor, general check up, kedokteran forensik
Persyaratan Tes Laboratorium
• Presisi / teliti ; hasil tes sama dengan tes
berulang-ulang dengan metode sama
• Akurat ; mampu mendapatkan nilai yang benar
• Cepat ; prosedur tes  hasil / interpretasi
• Sensitif ; mampu menentukan substansi pada
kadar minimal  hasil abnormal
• Spesifik ; mampu mendeteksi substansi yang
ada pada penyakit
• Murah dan mudah
Tes Saring  skrining
• Menyaring ada / tidak ada kelainan atau
penyakit
• Sensitif, cepat dan murah
Pemeriksaan urin untuk menyaring kadar gula
darah (DM)
Glukosa sewaktu meningkat sesudah makan
 hiperglikemia alimenter
Jumlah sel lekosit meningkat  ada infeksi
Tes Saring Ganda 
• Tes saring + tes penunjang
• Sekelompok tes untuk menyaring ada / tidak
penyakit atau kelainan
• Menentukan nilai normal suatu populasi
Tes darah lengkap (Hb, eritrosit, lekosit,
trombosit) + apusan darah tepi (morfologi sel)
Tes fungsi hati ; SGOT, SGPT dan Bilirubin
Tes kadar Hb + IMT  menentukan nilai
normal Hb populasi dgn pola makan tertentu
Tes diagnotik 
• Hasil tes menentukan sakit / tidak
• Menentukan jenis penyebab penyakit
• Spesifisitas tinggi (disertai evaluasi klinik)
• Tes serial atau paralel
 telur ankylostoma  ankylostomiasis
 sputum BTA  tuberkulosis
 glukosa darah puasa + toleransi glukosa  DM
 tes darah tebal  parasit malaria
Prosedur pemeriksaan
Penting !!  Mempengaruhi hasil tes
• Pra Analitik
- persiapan alat dan bahan
- persiapan pasien (sampel)
- persiapan pemeriksa
• Analitik
- proses pemeriksaan
• Post analitik
- hasil tes dan interpretasi hasil  Diagnosa
- nilai / range normal, gold standart
Hematologi
• Darah rutin / darah lengkap
(Hb, Hm, MCH, MCV, MCHC, Eritrosit, Lekosit,
Trombosit, jenis Lekosit)
• Apusan darah tepi  jumlah dan morfologi sel darah
• Metode ; manual, mikroskopik, alat otomatik
• Tes khusus
 Profil besi (Fe serum, TIBC, Ferritin, Transferin)
 Faktor pembekuan / penyakit perdarahan (CT, BT, PT,
aPTT, TT, Fibrinogen, Fragilitas kapiler)
 Tes saring anemia, LED, jenis Hb, tes leukemia (AST)
 Pemeriksaan hematopoiesis, sintesis Hb.
Urinalisis
• Tes saring yang paling sering dilakukan
• Mudah, murah, non invasif
• Sampel baru (tes dilakukan 1 jam stlh pengambilan)
• Penundaan tes  pengawet / simpan dlm lemari es
• Metode ; carik celup, rapid test, alat otomatik
• Indikasi ;
 Tes kesehatan umum, keadaan patologik, preoperasi
 Deteksi kelainan sistim uropoetika, gangguan
metabolisme, komplikasi kehamilan
 Gangguan endokrin, toksikologi
Imunologi
• Penggunaan antibodi atau antigen sebagai reagensia 
imunoassay
• Pemeriksaan untuk mengukur derajat imunitas / kadar
antibodi atau antigen dalam tubuh
• Metode ; mudah (aglutinasi )  sulit (EIA) , murah (Rapid test)
 mahal (otomatisasi)
 metode dan keterampilan khusus
• Indikasi ;
 Menilai respon tubuh terhadap antigen penyebab penyakit
(virus)
 Deteksi respon imun tubuh akibat antigen tertentu (sitokin,
mediator inflamasi)
 Kelainan imunodefesiensi, imunosupresi, alergi, autoimun,
keganasan.
Kimia klinik
• Lebih sering sebagai tes diagnostik  spesifik
• Umum ; analisa kimia serum
 gangguan metabolisme (KH, Protein, Lemak)
 produk metabolisme (bilirubin, glukosa)
 gangguan hemostatis (protein pembekuan)
 pengukuran asam-basa dan elektrolit
 petanda disfungsi jaringan (enzim jantung)
 deteksi kelainan endokrin (hormonal)
 pemeriksaan petanda tumor
 reaksi obat dan toksikologi
• Sampel khusus : serum / plasma
• Metode ; semiotomatik / otomatik
Bank darah dan Transfusi darah
• Skrining pre donasi
- pemeriksaan calon donor darah
• Karantina darah dan skrining IMLTD
- skrining penyakit
- serologi golongan darah
- pengolahan komponen darah
• Pemeriksaan pre transfusi
- uji silang serasi / uji cocok serasi
• Uji reaksi transfusi
Pengelolaan sampel pemeriksaan
• Spesimen harus diberi label  identitas penderita,
tanggal pengambilan, kondisi pasien waktu
pengambilan sampel (saat panas tinggi untuk
diagnose typhoid fever)
• Hal-hal yang harus diperhatikan :
 Darah tidak boleh diambil dari vena yang telah
dipasang infus intravena
 Pemasangan torniquet yang terlalu lama
menyebabkan hemokonsentrasi karena pengikatan
protein dengan kalsium
 Beberapa sampel membutuhkan penyimpanan
atau tindakan khusus seperti pemeriksaan gas
darah
 Sampel urin ; urin pagi, urin 24 jam, urin porsi
tengah
 Penundaan pengiriman menyebabkan
terjadinya celluler metabolisme sehingga
mempengaruhi hasil pemeriksaan (kadar
glukosa lebih rendah)
 Umumnya sampel diambil dalam keadaan
puasa (4 jam sesudah makan)
 Pengambilan sampel 1 kali atau serial
(sputum, enzim jantung)
 Wadah penampungan sampel harus sesuai
dengan tes / pemeriksaan
Interpretasi hasil pemeriksaan
• Memenuhi syarat ;
Tepat, teliti, spesifik, sensitif, nilai prediktif,
nilai normal (rentang rujukan)
• Penting untuk menunjang diagnosis dan terapi
Peningkatan / penurunan kadar
Perubahan morfologi
Perubahan reaksi
• Wajib diperhatikan dalam penatalaksanaan
pasien
• Terima kasih, semoga bermanfaat
• wassalam
Soal ujian teori
1.Seorang laki-laki 54 tahun datang ke poliklinik
dengan membawa hasil pemeriksaan
laboratoriumnya. Setelah mengamati hasil
pemeriksaan laboratorium pasien ini, dokter
kemudian menuliskan resep. Apakah tujuan dari
hasil pemeriksaan laboratorium tersebut ?
A. Menentukan dosis obat yang diresepkan
B. Menentukan jenis penyakit pasien
C. Menentukan lama pemberian obat
D. Menentukan komplikasi penyakit pasien
E. Menentukan pemeriksaan lanjut untuk diagnosis
2. Jika 7 hari sebelumnya pasien tersebut diatas
(no. 1) sudah melakukan pemeriksaan
laboratorium dengan jenis pemeriksaan yang
sama, maka tujuan pemeriksaan laboratorium
saat ini yang paling tepat adalah :
A. Menilai perbedaan hasil pemeriksaan
B. Membandingkan kadar pada tes 1 dan 2
C. Menilai keakuratan hasil tes sebelumnya
D. Menentukan penatalaksanaan penyakit
pasien
E. Memonitor perjalanan penyakit pasien
3. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan susah buang air kecil sejak 1
minggu lalu. Dokter menganjurkan pemeriksaan
urine pasien untuk menegakkan diagnosis
penyakitnya. Bagaimana cara pengumpulan
urine yang baik untuk pasien ini?
A. Urine sewaktu
B. Urine pagi hari
C. Urine porsi tengah
D. Urine 12 jam
E. Urine 24 jam
4. Seorang pasien mengeluhkan kemungkinan
adanya kesalahan dari hasil pemeriksaan
laboratorium karena tertukar dengan pasien
lain. Apakah faktor penyebab kesalahan hasil
pemeriksaan laboratorium pada pasien ini?
A. Kesalahan waktu pengambilan sampel
B. Kesalahan pemeriksaan sampel
C. Kesalahan persiapan pemeriksaan
D. Kesalahan interpretasi hasil tes
E. Kesalahan reagen pemeriksaan
5. Untuk mengetahui penyebab penyakit seorang
pasien dokter dapat melakukan pemeriksaan
laboratorium tertentu sesuai dengan dugaan
sementara hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis
pasien. Apakah syarat yang harus dipenuhi oleh
suatu tes untuk kasus seperti tersebut di atas?
A. Ada perubahan kadar dari hasil tes
B. Pemeriksaan dengan beberapa jenis tes
C. Sampel diambil beberapa kali sehari
D. Pemeriksaan dengan tehnik yang canggih
E. Pemeriksaan harus spesifik dan sensitif
6. Seorang anak perempuan umur 7 tahun dibawa
orang tuanya ke RS dengan keluhan demam sejak
5 hari yang lalu. Dokter menduga penyebab
demam anak ini oleh karena suatu antigen
tertentu. Jenis tes apakah yang dilakukan untuk
menegakkan diagnosis penyebab demam anak
tersebut?
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Pemeriksaan urine rutin
C. Pemeriksaan kimia dan elektrolit
D. Pemeriksaan imunologi
E. Pemeriksaan serologi
7.Pada tes ujian mahasiswa baru suatu fakultas
kedokteran, semua peserta tes diharuskan
mengikuti pemeriksaan laboratorium untuk
menilai kesehatan secara umum. Jenis
pemeriksaan apakah yang paling cocok untuk
keadaan tersebut diatas ?
A. Darah rutin
B. Urinalisis
C. Kimia
D. Imunologi
E. Serologi
8. Departemen kesehatan RI akan menetapkan
kadar normal Gula Darah di kabupaten “X”
yang merupakan daerah penghasil gula
terbesar di Indonesia. Metode tes apakah
yang digunakan DepKes RI untuk kegiatan ini?
A. Tes saring
B. Tes penunjang
C. Tes diagnostik
D. Tes saring ganda
E. Tes klinik
9. Seorang laki-laki 47 tahun datang ke RS
membawa hasil laboratorium darah lengkap
sebanyak 3 kali pemeriksaan dengan hasil yang
sama untuk semua tes. Persyaratan apakah yang
terpenuhi dari pemeriksaan laboratorium seperti
tersebut di atas?
A. Akurat
B. Teliti
C. Spesifik
D. Sensitif
E. Reaktif
10. Seorang ibu 49 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan sering lapar tetapi berat
badannya menurun. Dokter menganjurkan
pemeriksaan gula darah dan hasil tes gula darah
urine adalah : +3. Metode penilaian apakah yang
digunakan dari hasil pemeriksaan urine pasien
ini?
A. Kualitatif
B. Kuantitatif
C. Defenitif
D. Semikualitatif
E. Semikuantitatif

Anda mungkin juga menyukai