Anda di halaman 1dari 42

MAYA DAMAYANTI

KANKER :
•Suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal.

•Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali


 terus membelah diri  menyusup ke jaringan sekitarnya
(invasive)  menyebar melalui jaringan ikat, pembuluh darah, dan
menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang.
• Skrining dan surveilens kanker dapat dilakukan
dengan berbagai teknik pada tingkat gen, DNA dan
RNA, kromosom dan protein
• Teknik2 ini disebut teknik molekuler yang berguna
bagi klinis untuk menentukan stadium, diagnosis,
terapi dan prognosis dengan cara mendeteksi
substansi/ antigen sebagai penanda tumor.
• BIOMARKER berasal dari kata
- Bio : biologis hidup atau makhluk hidup
- Marker : penanda

Molekul penanda yang khas bagi sel, yang dapat


digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit dan
terapi target molekuler penyebab penyakit tertentu.
• Pemanfaatan dari biomarker biasanya digunakan sebagai
sarana untuk :
- diagnosis

- prognosis

- pemantauan terapi suatu penyakit


• Beberapa jenis kanker yang bisa dideteksi lewat sistem baru
ini antara lain kanker hati, paru, lambung, kolorektal,
payudara, ovarium, pankreas, rahim, testis, kandung kemih,
prostat, tiroid, esofagus, serta endometrium. 
• Sel kanker adalah sel dengan metabolisme yang tinggi
karena kecepatannya untuk berduplikasi,
pertumbuhannya tidak terkontrol oleh mekanisme
kontrol tubuh yang normal atau yang sudah ada.
• Akibatnya gen yang sebelumnya nonaktif menjadi
teraktivasi, sehingga terjadi overekspresi
(pengeluaran yang berlebihan) dari produk produk gen
tersebut.
• Mekanisme pertahanan tubuh juga
menyebabkan sebagian sel kanker mati atau
nekrosis dan munculnya gen gen tertentu
yang berfungsi menekan (mensupresi)
pertumbuhan kanker serta produk produk
ikutannya.
• Tujuan utama pemeriksaan laboratorium
petanda tumor adalah untuk menilai :
- produk metabolisme sel kanker,

- produk gen yang teraktivasi,

- zat yang terdegradasi dari sel kanker yang mati


atau produk reaksi tubuh terhadap sel kanker.
Berdasar sifat biokimia dan imunologisnya, zat petanda tumor biasanya
dibagi menjadi
1.Antigen, enzim, hormon, zat biokimia, reaksi antibodi penderita, yang
dapat terdeteksi dalam pemeriksaan serum atau darah yang bisa diketahui
dari pemeriksaan laboratorium.
•Contoh antigen adalah : AFP (Alfa-fetoprotein), CEA, CA15-3, CA 125, CA
19-9, PSA (Prostat Spesifik Antigen).
•Contoh enzim misalnya Alkali Fosfatase (ALP).
•Contoh hormon misalnya Beta-HCG (β-human chorionic gonadotrophin).
2. Gen Kanker, gen penekan kanker atau produknya yg dapat
diketahui dari pemeriksaan histopatologi atau
imunohistokimia oleh seorang ahli patologi.
Yang paling sering diperbincangkan petanda tumor adalah CEA.
Sebagai ilustrasi CEA berguna untuk diagnosis kanker stadium menengah
hingga lanjut dengan sensitifitas yang berbeda..
-kanker pankreas 88-91%,
-kanker paru 76%,
-kanker usus besar 73%,
-kanker payudara dan indung telur 73%.
-kanker kandung kecing, leher rahim, endometrium, lambung, dll.
CEA (Carcino Embryonic Antigen)
•Ditemukan tahun 1965 oleh Gold & Freedman. 
•Glikoprotein dengan BM 180.000 dalton.
•CEA di bentuk di saluran gastro-intertinal dan pancreas sebagai
antigen pada permukaan sel yang selanjutnya di sekresikan ke dalam
cairan tubuh. 
•CEA sebagai petanda tumor untuk kanker kolorektal, oesofagus,
pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru.
Pemeriksaan CEA untuk pemantauan terapi dan meramalkan
prognosis.
•Nilai normal CEA : 0 – 5 ng/ml

CEA > 20 ng/mL preoperasi, keganasan tinggi (prognosis Kurang baik)

CEA > 2.5 ng/ml Postoperasi, adanya kekambuhan 80 %

(18 bln mendatang)


CEA < 20 ng/ml Metastase
CEA meningkat secara mencolok hanya pada kanker
stadium menengah dan lanjut, juga tidak terbatas pada
jenis tumor tertentu , maka CEA tidak membantu dalam
diagnosa dini kanker tertentu.
Perubahan kadar CEA meningkat sesuai progresi
kankernya.
AFP (Alfa Feto Protein)
•Glikoprotein BM 70.000 dalton. 
•Digunakan untuk deteksi dan pemantauan kanker hati, testis
dan ovarium.
•Nilai normal AFP                   : < 13.4 ng/mL (CMIA)
•Lebih dari 95 % hepatoma menunjukkan kenaikan kadar
AFP. 
•AFP > 1000 ng/mL dipastikan hepatoma (Kanker hati).
CA 15-3 (Cancer Antigen)
•Glikoprotein BM 300.000 – 450.000 dalton. 
•CA 15-3 meningkat pada kanker payudara. 
•Digunakan untuk diagnosis dan pemantauan therapy. 
•Peningkatan Ca 15-3 ditemukan pada pasien sirosis, hepatitis,
kelainan Autoimun dan kelainan kelenjar ovarium
•Nilai normal Ca 15-3            : < 31.3 U/mL (MEIA)
CA 125 (Cancer Antigen 125)
•Glikoprotein BM 200.000 dalton. 
•Digunakan untuk diagnosis dan pemantauan kanker ovarium. 
•Peningkatan CA 125 terjadi pada penyakit hati kronis, pankreatitis,
peritonitis, tetapi kadarnya < 100 U/mL. 
•Sensitifitas tinggi pada karsinoma epitel ovarium.
•Nilai normal Ca 125              : 0 – 35 U/mL (ELFA)
CA 19-9
•Digunakan untuk diagnosis kanker pankreas. 
•Membantu membedakan kanker pankreas dan saluran empedu, serta
kondisi non kanker seperti pankreatitis. 
•Memonitor respon terhadap therapy.
•Memonitor prognosis kanker pankreas.
•Pemeriksaan pendukung : CEA, Bilirubin, Fungsi Liver
Gejala : Sakit abdomen, berat badan turun, dan ikterik
•Nilai normal : Ca 19-9            : < 37 U/mL (ELFA)
PSA (Prostate Spesifik Antigen)
PSA ada 3 bentuk :
1.PSA komplek (berikatan dengan serine protease inhibitor alpha 1.
2.antichymotrypsin (PSA-Act) dan berikatan dengan Alpha 2 Macroglobulin
3.PSA Unkomplek (Free PSA)
•Pemeriksaan PSA secara tradisional : DRE (Digital Rectal Examination) hanya 30 – 40
% dapat terdeteksi. 
•Nilai Normal PSA    : <= 4 ng/mL (MEIA)
•Lebih dari 10 ng/mL : indikasi kemungkinan besar kanker prostate.
•Nilai 4 – 10 : Indikasi BPH
• Tiga jenis pemeriksaan molekuler :

1. Metabolik ( pemeriksaan protein dan enzim dg


menggunakan imunohistokimia)

2. Sitogenetik ( pemeriksaan kromosom dengan menggunakan


FISH dan karyotyping )

3. Genetik molekuler ( pem DNA dan RNA dengan PCR )


• Imunohistokimia : sediaan berasal dari blok
parafin
• Imunositokimia : sediaan berasal dari sitologi
• IMUNOHISTOKIMIA :
Suatu metode kombinasi dari anatomi, imunologi
dan biokimia utk mengidentifikasi komponen
jaringan yang memiliki ciri tertentu dg
menggunakan interaksi antara antigen target
dan antibodi spesifik yg diberi label
• IMUNOHISTOKIMIA :
metode untuk mendeteksi keberadaan 
antigen spesifik di dalam sel suatu jaringan
dengan menggunakan prinsip pengikatan
antara antibodi (Ab) dan antigen (Ag) pada
jaringan hidup.
• Teknik imunohistokimia bermanfaat untuk
- identifikasi, lokalisasi, dan karakterisasi suatu
antigen tertentu
- menentukan diagnosis, therapi, dan
prognosis kanker
• IHC merupakan teknik deteksi yang sangat baik dan
memiliki keuntungan yang luar biasa untuk dapat
menunjukkan secara tepat di dalam jaringan mana protein
tertentu yang diperiksa.
• IHC juga merupakan cara yang efektif untuk memeriksa
jaringan.
• Teknik ini banyak digunakan dalam diagnostik patologi
bedah terhadap kanker, tumor, dan sebagainya
• Langkah-langkah dalam melakukan
imunohistokimia dibagi menjadi 2, yaitu

- preparasi sampel dan

- labeling.
• PREPARASI SAMPEL :
Persiapan untuk membentuk preparat jaringan dari jaringan yang masih segar.
Preparasi sample terdiri dari :
- pengambilan jaringan yang masih segar,
- fiksasi jaringan biasanya menggunakan formaldehid,
- embedding jaringan dengan parafin atau dibekukan pada nitrogen cair,
- pemotongan jaringan dengan menggunakan mikrotom,
- deparafinisasi dan antigen retrieval untuk membebaskan epitop jaringan,
- bloking dari protein tidak spesifik lain.
• SAMPEL LABELING :
pemberian bahan-bahan untuk dapat mewarnai preparat.
Sampel labeling terdiri dari :
- imunodeteksi menggunakan antibodi primer dan
sekunder,
- pemberian substrat, dan
- counterstaining untuk mewarnai jaringan lain di
sekitarnya. 
• Antibodi adalah suatu imunoglobulin yang
dihasilkan oleh sistem imun dalam merespon
kehadiran suatu antigen tertentu. 
• Antibodi dibentuk berdasarkan antigen yang
menginduksinya. 
• Beberapa antibodi yang telah teridentifikasi
adalah IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM.
• Antigen adalah suatu zat atau substansi yang
dapat merangsang sistem imun dan dapat
bereaksi secara spesifik dengan antibodi
membentuk kompleks terkonjugasi
• Ikatan antibodi-antigen divisualisasikan
menggunakan senyawa label/marker.
Marker untuk diagnosa IHC adalah sebagai berikut :
•Carcinoembryonic antigen (CEA)  identifikasi adenocarcinoma.
•Cytokeratins identifikasi carcinoma tetapi juga dapat terekspresi
dalam beberapa sarkoma.
•CD15 and CD30  identifikasi Hodgkin's disease
•Alpha fetoprotein  tumor yolk sac dan karsinoma hepatoselluler
•CD117 (KIT)  gastrointestinal stromal tumors (GIST)
•CD10 (CALLA ) untuk renal cell carcinoma dan acute lymphoblastic
leukemia
• Prostate specific antigen (PSA):  prostate
cancer estrogens dan progesterone
staining untuk identifikasi tumor
• CD20  Identifikasi sel B limfonodi
• CD  3  Identifikasi sel T limfonodi
• dll
• Untuk kanker payudara  pemeriksaan IHC :

 ER ( Estrogen Receptor )

 PR ( Progesteron receptor )

 HER2

 Ki 67
• Sedikitnya ada 3 jenis kanker payudara yang banyak
dikenal, yakni :
 triple negatif,
 estrogen atau progresteron positif dan
 HER2 positif.
Kanker payudara HER2 positif termasuk yang paling agresif
jika sudah berkembang dan menyebar di seluruh tubuh.
• Sekitar 15 sampai 20 persen pengidap kanker
payudara adalah yang berjenis HER2 positif.
Sedangkan yang terbanyak adalah estrogen atau
progesteron positif
• Sedangkan jenis triple negatif adalah jenis kanker
payudara yang tidak memiliki gen reseptor estrogen,
progesteron ataupun HER2. Melainkan diakibatkan
oleh gen BRCA1.
HER2
KI 67
CD20

Anda mungkin juga menyukai