Laki - laki 50 tahun, kaki kanan bengkak tapi tidak sakit, pada pemfis : TD 160/90, N.88
kali/menit, Lien S4, pitting udem kanan. Hasil Laboratorium : HT 75%, WBC :
11.900/mm3, PLT 460.000/mm3, MCV 89 fl, MCH 30 pg, Neutrofil 5.400/mm3
1. Kaki bengkak disebabkan oleh :
a. Hipoalbunemia
b. Limfodema
c. Thrombosis arteri
d. Thrombosis vena
e. Hipoglikemia
2. DD Untuk Kasus No. 1 adalah :
a. Leukimia akut
b. Leukimia Kronis
c. Mielofibrosis
d. Trombosis Essensial
e. Polisitemia Vera
Polisitemia Vera
Laboratorium :
o Hematokrit : Laki-laki > 54%, Perempuan > 51 % (Pada Umumnya >60%)
o Morfologi sel eritrosit normal (MCV = 82-92 fl (80-100 fl), MCH = 27-32 pg, MCHC
= 32 -37 %)
o Jumlah Leukosit agak meningkat (Leucocytosis >12.000/l Diagnosis PV
Category B)
o Jumlah Trombosit meningkat, umumnya morfologi trombosit masih normal
(meskipun fungsinya terganggu) (Thrombocytosis > 400.000/l Diagnosis PV
Category B)
Seorang wanita umur 46 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada ujung kaki kiri,
kelingking jari kiri kehitaman, Tanda vital normal, Lien S4, HT Normal, WBC Naik
Sedikit, Platelet 4 juta/l, neutrophil 5.400/l
3. Keluhan utama disebabkan karena :
a. Hipoglobulinemia
b. Limfodema
c. Thrombosis arteri
d. Thrombosis vena
e. Hipoglikemia
4. Terapi simtomatis untuk keluhan :
a. Phlebotomy
b. Eritroparesis
c. Leukoparesis
d. Plateletparesis
e. Plasmaparesis
Laki- laki 60 tahun, MRS lemas, cepat capek, keram kedua tangan dan kaki, berak
berlendir dan berdarah, TD 120/80, N 79 kali/menit, mata kuning, Lien S2, Parastesia.
Lab HT 21,8%, PLT 140.000/l, WBC 4000 / l, Bilirubin I: 3,3, Billirubin II : 1,6, Serum
B12 : 81
9. Index eritrosit :
a. Normositik hipokrom
b. Normositik normokrom
c. Mikrositik hipokrom
d. Mikrositik normokrom
e. Makrositik hipokrom
10. Nilai bilirubin I pada kasus diatas disebabkan oleh :
a. Hemolisis
b. Hemokonsentrasi
c. Hemostasis
d. Hemodilusi
e. Hemodialisis
Nilai Normal :
B12, Serum
210 - 911 pg/mL
Bilirubin, direct, serum
0 - 0.3 mg/dL
Bilirubin, total, serum
11. Kelainan mata pada pasien tersebut dapat dilihat pada bagian:
a. Retina
b. Pupil
c. Sklera
d. Konjunctiva
e. Iris
12. Wanita 40 tahun. Laboratorium: HT 15%, WBC = 4500/l, PLT= 150.000/l, PT 9 sec,
aPTT 15 sec
a. PRC
b. FFP
c. Cryoprecipitate
d. ..
e. ..
PRC (Packed Red Cell)
o 1 Unit = 300 ml, 2/3 nya = 200 ml berupa sel eritrosit, paling sering digunakan
untuk anemia (meningkatkan hematorkit penderita) , 1 Unit PRC HT 4 %
(Hb 1,3 1,4 %). Indikasi : Anemia
Nilai Normal :
Prothrombin time (PT), plasma
10.7 - 15.0 seconds
Partial
thromboplastin
time, 25 - 40 seconds
activated (PTT or APTT), plasma
13. Laki-laki 31 tahun, Hasil Lab: HT 39%, PLT: 15.000/ l, WBC: 4.500/ l, PT 9 sec,
aPTT 15 sec.
Yang harus diberikan Trombosit Konsentrat
14. Seorang wanita umur 38 tahun MRS dengan membawa Hasil Laboratorium : HT 41%,
PLT: 150.000/mm3, PT 19 sec, aPTT 45 sec. Komponen darah mana yang diperlukan
oleh pasien tersebut diatas :
a. PRC
b. FFP
c. Cryoprecipitate
d. Trombosit konsetrat
e. Transfusi granulosit
Fesh Frozen Plasma (FFP) :
o Volume : 200 cc, Isi : Semua Faktor Koagulasi (1Unit/cc), Manfaat : Untuk Koreksi
defesiensi faktor koagulasi, Untuk terapi Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
(TTP)
Nilai Normal :
Prothrombin time (PT), plasma
10.7 - 15.0 seconds
Partial
thromboplastin
time, 25 - 40 seconds
activated (PTT or APTT), plasma
15. Pria 50 tahun Atrofi Gaster, HT: 21,8 %, PLT: 140.000/mm3, WBC: 4.000/mm3, Serum
B12: 81. Terapi : Injeksi B12
16. Atrofi gaster pada pasien diatas akan menyebabkan:
a. Absorbsi zat besi terganggu
b. Absorbsi Vit. B6 terganggu
c. Absorbsi Vit. B12 terganggu
d. Eksresi faktor intrinsik terganggu
e. Eksresi faktor pertumbuhan terganggu
17. Setelah diperiksa lebih lanjut, didapatkan kadar IgG dalam cairan lambung meningkat.
Diagnosa kerja :
a. Anemia aplastik
b. Anemia hemolitik
c. Anemia perniciosa
d. Anemia mikrositik
e. Anemia normositik
18. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis hematuria dengan koagulasi intravaskuler:
a. Fibrin
b. Trombosit
c. Hb
d. Leukosit
e. FDP
19. Proses fibrinolysis pada laboratorium dilihat adanya :
a. Peningkatan Fibrinogen
b. Peningkatan Trombosit
c. Peningkatan Hemoglobin
d. Peningkatan Trombosit
e. Peningkatan FDP
26. Hal-hal tersebut dibawah ini adalah benar untuk gambaran radiologi penderita anemia zat
besi kecuali :
a. Korteks tulang tampak sangat menipis
b. Gambaran hair on end dapat terlihat pada tulang-tulang tengkorak
c. Perubahan gambar radiologi selalu terlihat pada penderita dewasa
d. Osteoporosis dari tulang-tulang panjang
e. Pembesaran jantung terutama ventrikel kiri
27. Organ-organ yang terlibat sebagai organ hematopoiesis ekstramedular adalah tersebut
dibawah ini, kecuali :
a. Hati
b. Limpa
c. Ginjal
d. Kelenjar Getah bening
e. Thymus
28. Rata-Rata Absorbsi Besi = 10 %
29. Pada foto tangan dari penderita thalasemia mayor akan terlihat :
1) Hyperplasia jaringan Sumsum yang hebat
2) Ruang medulla yang melebar
3) Trabekulasi tulang menjadi kasar
4) Korteks tulang jadi lebih tipis
30. Pada radiografi penderita thalasemia mayor dapat terlihat :
1) Tulang-tulang iga menebal
2) Pneumatisasi sinus-sinus paranasalis menghilang
3) Ukuran limpa yang normal
4) Ekspansi yang bersifat bulbous dari ujung-ujung posterior tulang-tulang iga
31. Kelainan radiologi multiple myeloma tersering :
1) Tulang tengkorrak
2) Tulang vertebra
3) Tulang panjang dari anggota gerak
4) Tulang panggul
32. Pada hemophilia akan terlihat lesi-lesi di daerah :
1) Sendi pergelangan kaki
2) Sendi lutut
3) Sendi siku
4) Sendi-sendi jari tangan
33. Pada radiografi penderita thalasemia mayor dapat terlihat :
1) Pneumatisasi sinus-sinus paranasalis menghilang
2) Tulang-tulang iga menebal
3) Ekspansi yang bersifat bulbous dari ujung-ujung posterior tulang-tulang iga
4) Ukuran limpa yang normal
34. 50 Tahun pasca stroke, Terapi anti trombosit plaviks & captopril. Dosis plaviks :
a. 1x50 mg/hari
b. 1x100 mg/ hari
c. 1x 75 mg/hari
d. 1x25 mg/hari
e. 2x75mg/hari
35. Pasien stroke riwayat gastritis erosiva, antitrombosit yang bisa
1. Clopidogrel
2. Aspirin
3. Tiklopidin
4. Asam salisilat
Aspirin Mempunyai Efek Samping : rasa tidak enak di perut, mual, dan perdarahan
saluran cerna (Dapat dihindarkan bila dosis per hari tidak lebih dari 325 mg)
36. Pasien masuk rumah sakit dengan infark miokard, riwayat epitaksis pendarahan gusi, bila
ingin diberikan antitrombosit :
1. Antikoagulan berat molekul rendah
2. Antikoagulan berat molekul tinggi
3. Nadhoparin
4. Heparin
37. Orang minum warfarin, cegah tromboemboli, sakit kepala tidak boleh minum :
1. Asam mefenamat
2. Asetaminofen
3. Aspirin
4. Parasetamol
38. Resiko atau bahaya yang dapat terjadi bila sering mengkonsumsi obat pada no.37 :
a. Infark miokard akut
b. Trombosis
c. Perdarahan (Warfarin)
d. Mual muntah hebat
e. Kerusakan sendi
39. Aspirin sebagai anti trombosit diberikan dengan dosis :
50-100 mg/hari
40. Efek samping Fe :
1. Mual
2. Diare
3. Konstipasi
4. Perdarahan lambung
41. Hemostatik untuk Anti Plasmin
a. Dabigatran
b. Aprotinin
c. Aspirin
d. Asam Tranexamat
e. Somatostatin
42. Obat Anti Anemia :
7
1.
2.
3.
4.
Besi
Riboflavin
Cyanocobalamin
Piridoksin
43. Pasien dengan Sirosis Hepatitis dengan riwayat perdarahan Varises Oesofagus. Obat anti
perdarahan yang tepat :
a. Karbazokrom
b. Asam traknesamat
c. Clopidogrel
d. Octreotide : Somatostatin
e. Tiklopidin
44. Hematopoiesis pada foetus usia 0-3 bulan terjadi di : Yolk sac
45. Pada keadaan normal anak dan dewasa, hematopoiesis terjadi di :
a. Yolk sac
b. Lien
c. Spleen
d. Bone marrow
e. Semua benar
46. Organ-organ yang terlibat sebagai organ hematopoiesis ektramedular, kecuali :
a. Hati
b. Limpa
c. Ginjal
d. KGB
e. Thymus
47. Eritropoietin menstimulasi proses eritropoiesis SEBAB trombopoietin menstimulasi
pembentukan platelet.
Benar, Benar Tidak Berhubungan (Jawaban : B)
48. Indikasi Aspirasi SST :
1. Evaluasi defisiensi besi pasien defisiensi besi
2. Evaluasi bicytopenia
3. Pancytopenia
4. Leukemia
49. Stadium maturasi eritrosit yang tidak berinti kecuali :
a. Pronormoblast
b. Basohphilic normoblas
c. Polichromatophilic normoblas
d. Orthochromatophilic normoblas
e. Reticulosit
50. Dalam keadaan normal, eritrosit berinti ditemukan di darah perifer SEBAB eritrosit
berinti merupakan sel muda.
Salah, Benar (Jawaban : D)
10
11
75. Wanita periksa ke dokter dan didiagnosa Anemia defisiensi zat gizi. Penyebab primernya
adalah :
a. Malabsorbsi
b. Kebutuhan meningkat
c. Asupan Non Adekuat
d. Pengeluaran berlebihan
e. Destruksi eritrosit berlebihan
76. Pernyataan yang salah tentang zat besi
a. Direabsorbsi di ileum
b. Kofaktor enzim COX
c. Diabsorbsi di duodenum
d. Kofaktor ensim catalase
e. Kofaktor enzim peroksida
77. Kadar AKG kebutuhan Asam Folat orang dewasa adalah sebanyak :
a. 100
b.200
c. 300
d. 400
e. 500
78. Hal-hal yang dapat terlihat pada gamabaran radiologic leukemia akut kecuali :
Lesi osteoklerotik selalu terlihat
79. Yang salah tentang metabolisme besi :
a. 1 hari 1% eritrosit didestruksi, dilepas 30 mg besi
b. Dari 30 yg dilepas, 29 didaur ulang, 1 diganti
c. Maka cukup 10 mg dimakan karena diserap hanya 10%
d. L >P , karena massa otot
e. Bayi cukup bulan, bertahan 6 bulan
80. Gambaran laboratorium anemia defesiensi besi dan penyakit infeksi kronik dan PEM
yang betul adalah :
a. Serum TIBC pada PEM rendah
b. Serum feritin pada PEM normal
c. Serum TIBC pada defisiensi besi menurun
d. Serum feritin pada defisiensi besi normal
e. Serum TIBC pada inflamasi meningkat
81. Asam folat paling tinggi di :
a. Bayam
b. Asparagus
c. Brokoli
d. Daun kacang panjang
e. Kacang panjang
82. Kandungan B12 paling tinggi :
a. Daging sapi
b. Daging ayam
c. Ikan
d. Telur
e. Hati
12
92. Pemeriksaan gejala yang perlu ditambahkan untuk diagnosis anemia ada tidaknya:
1. Splenomegaly
2. Pembesaran kelenjar limfa
3. Hepatomegaly
4. Perdarahan
93. Pemeriksaan Laboratorium yang tepat pada kasus diatas adalah: 1, 2, dan 3
94. Manifestasi yang biasa ditemukan pada leukemia akut anak :
a. Anemia + Trombositopenia + Leucopenia
b. Anemia + Perdarahan + Leukopenia
c.
d.
e. Anemia + Leukositosis + Trombositopenia
95. Anak usia 2 Tahun Hb 5 gr/dl, tidak pembesaran limfe dan lien, tidak manifestasi
perdarahan :
a. Anemia karena leukemia
b. Anemia hemolitik
c. Anemia defisiensi
d. Anemia pasca perdarahan
e. Anemia aplastic
96. Pemeriksaan lab yang dapat dilakukan pada kasus diatas :
1. Jumlah trombosit
2. Indeks eritrosit
3. Jumlah leukosit
4. Elektroforesis Hb
97. Anemia hemolitik kronik ditemukan pada:
a. Thalassemia
b. Intoksifikasi Vit. K
c. Reaksi transfusi darah
d. Penyakit anemia hemolitik pada bayi baru lahir
e. Pengaruh obat sitostatika
98. Seorang anak 5 tahun sering alami hematoma berulang tanpa benturan disertai
hematrosis (perdarahan dalam sendi) dan bila luka perdarahan sukar berhenti.
Kemungkinan menderita :
a. Trombopati
b. Gangguan pembekuan
c. Trombositopenia
d. Gangguan vascular
e. Defisiensi enzim piruvat kinase
14
99.
15