Anda di halaman 1dari 32

Proposal Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN ANTI RADIASI PADA


LAPTOP DENGAN PERUBAHAN REFRAKSI MATA
PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2013

Oleh
Wiwid Hidayah
1008012044
Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana
Kupang
2013

BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Tidur merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap manusia yang
hidup di dunia. Hal ini merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan
dan memakan sekitar sepertiga dari waktu hidup manusia. Tidur sangat relevan dengan
psikiatri, karena gangguan tidur terjadi dalam hampir semua penyakit kejiwaan dan
sering menjadi bagian dari kriteria diagnostik untuk ganggan tertentu. [9]
Fungsi dari tidur secara persis belum diketahui sampai saat ini, namun sangat jelas
diperlukan untuk menjalani kehidupan, karena kurang tidur berkepanjangan
menyebabkan gangguan fisik dan kognitif parah dan akhirnya kematian. Fungsi tidur
telah dipelajari selama ini oleh berbagai macam penelitian dan banyak peneliti
mengemukakan bahwa tidur bermanfaat untuk restoratif, fungsi homeostasis dan
sangat penting untuk thermoregulasi normal dan konservasi energi. Kurang tidur dalam
periode yang panjang dapat membuat disorganisasi ego, halusinasi, dan delusi. [9]
Selain tidur, setiap manusia melakukan berbagai macam aktivitas dan mendapatkan
tantangan baru tiap harinya. Di antaranya bisa menyenangkan maupun kurang
menyenangkan. Hal yang kurang menyenangkan bagi sebagian orang dapat sulit untuk
di kelola sehingga menimbulkan emosi negatif seperti depresi, kecemasan, dan stress
baik sementara maupun yang berkepanjangan.
kecemasan dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, baik itu dari luar maupun dari
dalam diri sendiri. Penyebab dari luar yakni perubahan pola hidup, pekerjaan, kesulitan
dalam berhubungan, masalah finansial, terlalu sibuk dan karena anak atau keluarga
sedangkan penyebab dari dalam bisa muncul karena ketidak mampuan untuk menerima
sesuatu dengan baik, pesimisme, berbicara hal negatif dengan diri sendiri, ekspektasi
yang tidak realistis, dan perfeksionisme.
Ganguan cemas merupakan suatu keadaan seseorang dimana ia mengalami perasaan
gelisah atau cemas dengan aktivitas system saraf otonom dalam berespon terhadap
suatu ancaman tertentu. Gangguan cemas mempengaruhi sekitar 12% populasi di
Kanada yang menyebabkan gangguan ringan sampai berat. Menurut data Riskesdas
tahun 2007, Gangguan kecemasan dan depresi pada orang dewasa secara nasional
mencapai 11,6 %. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa
pada tahun 1996 di Indonesia diperkiakan enam juta penduduknya mengalami
gangguan cemas dan setiap 20 orang per 1000 anggota keluarga menderita gangguan
cemas.[1]
Mahasiswa Fakultas kedokteran seringkali menghadapi perkuliahan dengan jadwal
yang cukup padat. Karena itu seringkali waktu istirahat khususnya tidur pun menjadi

berkurang. Kurangnya kualitas tidur bisa menyebabkan berbagai macam gangguan baik
fisik maupun mental. Gangguan-gangguan tersebut dapat mempengaruhi proses
pembelajaran dan penyerapan materi perkuliahan yang akhirnya menyebabkan prestasi
perkuliahan mahasiswa tersebut menjadi kurang memuaskan .
Berdasarkan gambaran diatas dan fenomena yang sering ditemukan dilapangan serta
mengingat diperlukannya istirahat dan tidur yang cukup agar seseorang dapat
melakukan aktifitasnya dengan optimal dan berpikir secara jernih tanpa mengalami
kecemasan yang dapat mengganggu aktivitasnya, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Hubungan Kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada
Mahasiswa Tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2012.

I.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada sub bab latar belakang masalah, dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu, apakah ada pengaruh penggunaan anti radiasi terhadap perubahan
refraksi mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun
2013?

I.3

Tujuan Penelitian

1.3.1.Tujuan Umum
Tujuan umum pada penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
penggunaan anti radiasi terhadap perubahan refraksi mata pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat perubahan refraksi mata.
2. Mengetahui efektifitas dari peggunaan anti radiasi.
3. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan anti radiasi terhadap perubahan refraksi
mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2013.

1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, khususnya

bagi pihak Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana,


sebagai berikut :
1.

Sebagai masukan dalam rangka menurunkan tingkat kecemasan pada


mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi dan penyerapan materi
perkuliahan yang didapat oleh mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Nusa
Cendana

2.

Hasil ini dapat menambah wawasan ilmu khususnya dibidang


psikiatri dalam kaitannya dengan hubungan kualitas tidur terhadap tingkat
kecemasan.

3.

Sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang memfokuskan


penelitiannya pada kasus yang sama atau kasus yang berhubungan dengan tema
skripsi ini.

I.5 Keaslian Penelitian


Berdasarkan penelusuran kepustakaan hingga saat ini dijumpai beberapa penelitian
yang meneliti mengenai kualitas tidur dan kecemasan. Beberapa penelitian tersebut adalah :
Nama Peneliti

Mirani E

Judul Penelitian

Pengaruh

Konseling

dan perlakuan
Pre post test group

gender ambigus genitalia

pemeriksaan gen

Hubungan Karakteristik

Cross sectional, seluruh

berbeda gendernya
Ada hubungan antara

mahasiswa tingkat II-IV

mahasiswa/i

FK

jenis

FK UPN Veteran dengan

Veteran

2010/2011,

gangguan

Pengisian kuesioner

pada

tingkat

design,Penderita

kecemasan dan Depresi

ambigus

terhadap

genitalia,wawancara &

Penentuan

cemas

saat

UPN

kelamin

dengan

gangguan cemas, tidak


hubungan

antara

mengikuti ujian SOCA

usia,pengalaman

tidak

semester

lulus,

ganjil

2010/2012
Angkat DN

Hasil

Konseling genetik
berpengaruh terhadap
penurunan tingkat
kecemasan dan
depresi orang tua dengan
anak ambigus genitalia,
terutama pada orang tua
dengan anak yang

genetik

Junior DC

Desain,subjek perlakuan,

ada

kos/tidak

kos,

kegiatan non akademik

Hubungan antara kualitas

Cross sectional, seluruh

dengan gangguan cemas


Tidak ada hubungan

tidur

tekanan

siswa SMA 1 Morawa

yang

darah pada remaja usia

usia 15-17 thn, Pengisian

kualita

15-17 tahun di SMA

kuesioner

tekanan darah

dengan

Tanjung Morawa

berarti

antara

tidur

dengan

Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada hubungan kualitas tidur dengan
tingkat kecemasan sehingga penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

BAB II
Tinjauan Pustaka
II. 1. Tidur
II.1.1 Definisi Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat orang tersebut dapat dibangunkan dengan
pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. [5]
Tidur merupakan perubahan keadaan kesadaran yang terjadi secara terusmenerus dan berulang untuk menyimpan energi dan kesehatan.

II.1.2 Tipe Tidur


Tidur dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu Tidur gelombang lambat (Rapid Eye
Movement), karena gelombang otak sangat kuat dan frekuensinya sangat rendah dan
Tidur dengan pergerakan mata yang cepat (Rapid Eye Movement sleep) karena pada
tipe ini, mata tetap bergerak dengan cepat meskipun orang tetap tidur. [5]
a. Tidur Gelombang lambat (NREM)
Tahap tidur yang tenang dan dapat dihubungkan dengan penurunan tonuspembuluh
darah perifer dan fungsi-fungsi vegetative tubuh lainnya.
b. Tidur dengan pergerakan mata cepat (REM)
Tipe tidur ini berlangsung 5 sampai 30 menit, biasanya muncul rata-rata setiap 90

menit.
Hal-hal penting dalam Tidur dengan pergerakan mata cepat :
1. Biasa disertai mimpi yang aktif dan pergerakan otot tubuh yang aktif.
2. Orang akan lebih sulit dibangunkan dengan rangsangan sensorik selama tidur
gelombang lambat namun orang sering terbangun secara spontan dipagi hari
sewaktu episode tidur dengan pergerakan mata cepat.
3. Tonus otot seluruh tubuh sangat berkurang dan ini menunjukan adanya hambatan
yang kuat pada area pengaturan otot di spinal.
4. Frekuensi denyut jantung dan pernapasan biasanya menjadi irregular dan
merupakan sifat dari keadaan tidur dengan mimpi.
5. Pada tidur dengan pergerakan mata cepat, otak menjadi sangat aktif, dan
metabolisme di seluruh otak meningkat sebanyak 20%.
II.1.3 Teori Dasar Tidur
Teori lama menyatakan bahwa area eksitatori pada batang otak bagian atas, yang disebut
sebagai system aktivasi reticular, mengalami kelelahan setelah seharian terjaga sehingga
menjadi inaktif. Keadaan ini disebut teori pasif dari tidur. Teori terbaru telah mengubah
pandangan ini menjadi tidur disebabkan oleh proses penghambatan aktif. Hal ini terbukti
dengan pemotongan batang tak setinggi region midpontil menghasilkan otak dengan kortex
tidak pernah tertidur.

[5]

Perangsangan pada beberapa daerah spesifik otak dapat menimbulkan keadaan tidur dengan
sifat-sifat mendekati tidur yang alami. Daerah-daerah tersebut adalah :
a. Nuklei rafe, terletak pada separuh bagian bawah pons dan medulla
b. Nukleus traktus solitarius, daerah ini merupakan region sensoris medulla dan pons
yang dilewati oleh sinyal sensorik visceral yang memasuki otak melalui syarafsyaraf vagus dan glossofaringeus yang akan menimbulkan tidur.
c. Beberapa region diensefalon, yaitu bagian rostral hipotalamus terutama suprakiasma
dan nuclei difus thalamus

II.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur


Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Kualitas tidur
merupakan kemampuan individu untuk tetap tidur dan bangun dengan jumlah tidur
gelombang lambat dan tidur dengan pergerakan mata cepat yang cukup sedangkan kuantitas
tidur adalah total waktu tidur dari seseorang.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tidur adalah usia, lingkungan, kelelahan,gaya
hidup, stress psikologis, alkohol dan stimultan, diet dan metabolisme, merokok, motivasi,
sakit, medikasi, pola tidur, lingkungan, latihan dan kelelahan, kebutuhan, dan suhu.
Beberapa dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Usia
Semakin bertambah usia seseorang maka akan semakin berkurang jumlah
waktu tidurnya.
b. Lingkungan
Lingkungan dapat dapat meningkatkan atau mengganggu kualitas tidur. Suatu
lingkungan yang kondusif dan nyaman bagi seseorang akan meningkatkan
kualitas tidurnya, dan sebaliknya. Bagi kebanyakan orang, lingkungan paling
nyaman baginya untuk tidur adalah rumahnya sendiri.
c. Kelelahan
Orang yang mengalami kelelahan berlebihan akan mengurangi periode tidur
paradoksikan (REM) sedangkan pada orang yang tidak mengalami kelelahan
periode REM akan lebih lama dan panjang.
d. Stress psikologis
Kecemasan dan depresi seringkali mengganggu tidur. Kecemasan akan
meningkatkan kadar norepinefrin dalam darah sehingga akan merangsang /
menstimulasi saraf simpatis yang akan mengakibatkan kurangnya fase tidur 4
NREM dan REM serta terbangun.

e. Alkohol dan stimulan


Alkohol berlebihan akan mengganggu REM. Diperkirakan dapat mempercepat
onset tidur dan mimpi buruk. Konsumsi Caffeine dapat merangsang system
saraf simpatis yang akan menyebabkan meningkatnya aktivitas saraf simpatis
dan terganggunya pola tidur.
f. Merokok
Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatis sehingga
terjadi gangguan tidur pada seseorang.
g. Keadaan Sakit
Orang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari pada orang
normal yang tidak sakit. Nyeri mempengaruhi tidur dan mencegah tidur
sehingga seseorang akan terjaga. Gangguan respirasi seperti sesak napas dapat
membuat kesukaran tidur. Hipoksia dan hiperkapnia juga dapat mengganggu
tidur normal.
h. Medikasi
Beberapa obat-obatan yang dikonsumsi oleh seseorang dapat mengganggu
kualitas tidur. Obat-obatan hypnotic dapat mengganggu tidur tahap 3 dan 4
serta mensupresi tidur REM. Beta blocker dapat mensupresi tidur REM dan
menyebabkan seringkali terbangun dan perasaan mengantuk.
II.1.5 Tahap-tahap tidur
Tidur terdiri dari dua tahapan yaitu Tidur dengan gerakan mata yang tidak
cepat/lambat (NREM : Non Rapid eye Movement) dan tidur dengan gerakan mata cepat
(REM : Rapid Eye Movement)
1. Tidur NREM
Merupakan tidur dengan gelombang lambat. Kebanyakan selama tidur
malam merupakan tidur NREM. Tidur tipe ini menyebabkan penurunan
denyut nadi, dilatasi vascular, penurunan denyut nadi, dilatasi vascular
perifer, peningkatan saluran pencernaan, relaksasi otot skelet, dan
penurunan basal metabolic rate 10-30%.
Tidur NREM dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :

a. Tahap I : Santai, mengantu, sangat tenang, biasanya hanya beberapa


menit, mata berputar dari samping kesamping.
b. Tahap 2 : Tidur ringan, mudah dibangunkan, merupakan 40-45 % total
waktu tidur.
c. Tahap 3 : sulit dibangunkan, tidur medium dalam, otot secara total
dalam keadaan relaksasi, tekanan darah menurun.
d. Tahap 4 : Tahap tidur yang gerakannya menjadi jarang, otot skelet
menjadi relaksasi, sangat sulit dibangunkan, terjadi 30-45 menit
mengikuti onset tidur.
2. Tidur REM
Merupakan 25% tidur orang dewasa muda, biasanya berulang kurang lebih
setiap 90 menit selama 5-30 menit. Otak sangat aktif dan metabolisme otak
dapat meningkat mencapai 20%. Tidur ini juga disebut sebagai tidur
paradox (Paradoxical sleep) karena tampak berlawanan dengan NREM,
dimana seseorang menjadi aktif dalam beberapa hal.
II.1.6 Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) [3]
Dibuat untuk mengukur kualitas tidur selama sebulan dan untuk membedakan antara
orang dengan kualitas tidur yang baik dan orang dengan kualitas tidur yang buruk. Kualitas
tidur merupakan fenomena complex yang mencakup berbagai dimensi, yang terukur dalam
PSQI. Hal hal tersebut termasuk Kualitas tidur subjektif, latensi tidur, durasi tidur,
Efisiensi Tidur, Gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsional pada saat siang
hari.
PSQI terdiri dari 19 pertanyaan yang dapat dijawab sendiri dan 5 pertanyaan yang
dapat dijawab oleh teman tidur. 15 pertanyaan pilihan ganda mengukur tentang frekuensi
gangguan tidur dan kualitas tidur subjektif dan 4 pertanyaan isian akan mengukur waktu
tidur khusus, waktu bangun tidur, latensi tidur, dan durasi tidur. 5 pertanyaan untuk teman
tidur adalah pilihan ganda untuk gangguan tidur.
PSQI terdiri dari 7 bagian penilaian dan setiap bagian terdiri dari rentang nilai 0
(tidak ada kesulitan) hingga 3 (Sangat Kesulitan) setiap bagian dijumlahkan untuk
mendapatkan jumlah keseluruhan bagian ( rentang nila 0-21). Jika jumlah keseluruhan

penilaian PSQI > 5, maka kemungkinan orang tersebut kemungkinan memiliki gangguan
tidur yang signifikan.
II.2. Kecemasan

II.2.1 Definisi Kecemasan

Kecemasan merupakan perasaan yang abstrak,keprihatinan, dan kekhawatiran pada system


nilai atau pola keamanan seseorang.
Kecemasan merupakan respon seseorang terhadap keadaan yang tidak menyenangkan dan
dialamioleh setiap makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. [10]
II.2.2 Teori Kecemasan
a. Teori Psikoanalitik
Teori ini menjelaskan bahwa kecemasan timbul diakibatkan karena reaksi psikologis
seseorang yang tidak dapat mencapai suatu harapannya. Kecemasan juga dapat
timbul karena stimulasi baik dari luar maupun dalam yang sangat besar sehingga
seseorang tidak dapat mengatasinya.
b. Teori Interpersonal [8]
kecemasan timbul akibat ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain
atau interpersonal.
c. Teori Perilaku
Kecemasan merupakan hasil frustasi akibat berbagai hal yang mempengaruhi
seseorang dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Perilaku merupakan hasil
pembelajaran yang pernah dialami.
d. Teori Biologis
Orang yang sering mengalami kecemasan mengalami masalah dengan proses
neurotransmisinya. Proses berpikir juga dapat terganggu diakibatkan oleh pengaruh
toksik, malnutrisi, perubahan hormonal, dan perubahan fisik lainnya. [5]
II.2.3 Tingkat Kecemasan [10]
a. Kecemasan Ringan

Seseorang masih sadar dan waspada akan lingkungannya,lapang persepsinya masih


luas dan masih menggunakan indera dengan baik sehingga mampu memecahkan
masalahnya secara efektif.
b. Kecemasan Sedang
Seseorang berpusat hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya terjadi
penyempitan lapangan persepsi, akan tetapi masih dapat melakukan sesuatu dengan
c.

arahan dari luar atau orang lain.


Kecemasan Berat
Lapangan persepsi orang ini sangat sempit, pusat perhatiannya sangat spesifik, dan
tidak dapat berpikir tentang hal lain. Untuk memecahkan masalhnya memerlukan

banyak perintah dari luar dan sulit untuk memecahkan masalahnya sendiri.
d. Panik
Seseorang kehilangan kendali dirinya sendiri dan perhatiannya menghilang, tidak
dapat melakukan hal apapun meskipun telah diberikan berbagai arahan maupun
perintah. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, hilangnya fungsi rasional dan
berpikir dengan cara yang sangat tidak efektif.
II.2.4 Reaksi Terhadap Kecemasan
a. Reaksi Konstruktif
Seseorang belajar untuk dapat melihat suatu tantangan untuk melakukan suatu perubahan
positif yang akan menghasilkan keuntungan bagi dirinya.
b. Reaksi Destruktif
Seseorang berperilaku maladaptif dan disfungsional.
II.2.5 Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA).
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA) merupakan alat yang sangat valid
digunakan untuk mengukur berat ringannya kecemasan pasien.Pengisian kuesioner ini
harus dilakukan oleh sorang dokter berpengalaman yang mewawancarai pasien.
HRSA mengandung 4 parameter dan membutuhkan waktu 15-20 menit untuk
wawancara keseluruhan dan hasil penilaian. Setiap bagian mengandung rentangan nilai dari
0 ( tidak ada gangguan) sampai 4 (berat) .
Fungsi utama HRSA adalah untuk menilai respon pasien terhadap terapi, dan
diagnostic juga alat untuk melakukan screening . Dengan alat ini, maka seorang dokter
dapat mendokumentasikan hasil terapi obat maupun psikoterapi.

Dikembangkan pada tahun 1959 oleh Dr. M. Hamilton, skala ini telah terbukti berguna
tidak bagi pasien perseorangan melainkan pada penelitian dengan pasien dengan jumlah
banyak.

II.3 Kerangka Penelitian


II.3.1 Kerangka Teori
Usia

Ringan

Sedang

Lingkung
Kelelahan
Tingkat
Kecemasan

Kualitas Tidur & Kuantitas


Tidur

Merokok
Konsumsi Alkohol &
Stimulant
Stress Psikologik

Berat

Keadaan Sakit

(Bagan 1. Kerangka Teori)

II.3.2 Kerangka Konsep


Variabel Independen

Variabel Dependen

Penggunaan anti
radiasi

Refraksi mata

TV
Makanan
-

Panik

Variabel Perancu
(Bagan 2. Kerangka Konsep)

III.4 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang disusun
dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ada hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa
Tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2012.

BAB III
Metodologi Penelitian
III.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian
potong lintang (cross sectional). Penelitian analitik menyangkut pengujian hipotesis yaitu

hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa mahasiswa
Tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2012.
III.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana yang
beralamat pada Jalan Adisucipto, Penfui, Kupang, NTT. Penelitian ini dimulai dari bulan
April 2012.
III.3 Populasi dan Sampel
III.3.1 Populasi
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas kedokeran Universitas Nusa
Cendana Semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 yang masih aktif mengikuti perkuliahan.
Jumlah keseluruhan mahasiswa adalah 147 orang mahasiswa.Dengan penjumlahan dari
masing-masing tingkat :
Tingkat 1 : 49 orang
Tingkat 2 : 48 orang
Tingkat 3 : 50 orang
III.3.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas
kedokeran Uinversitas Nusa Cendana Semester ganjil Tahun ajaran 2012/2013 yang
masih aktif mengikuti perkuliahan.
Besar sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ditentukan dengan Rumus
Yamane [8] yaitu :
n=

N
Nd2 + 1

147
= 107
147. 5% + 1
Jadi jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 107 orang responden, akan
tetapi karena jumlah mahasiswa tiap angkatan berbeda maka responden tiap angkatan
ditentukan dengan menggunakan Teknik Sampling Random Berstrata / Proporsionate
Stratifield Random Sampling (PSRS) dengan rumus :
Banyak sampel x banyaknya populasi pertingkat
Banyak populasi
Maka,
Tingkat I : 107/147 x 49 = 36 responden

Tingkat II : 107/147 x 48 = 35 responden


Tingkat III : 107/147 x 50 = 36 responden
107 responden

III.4 Kriteria inklusi dan eksklusi


III.4.1 Kriteria Inklusi
1. Merupakan mahasiswa tingkat 1-3 Fakultas Kedokteran Universitas Nusa
Cendana yang aktif mengikuti perkuliahan pada semester ganjil tahun ajaran
2012/2013.
2. Bersedia menjadi responden sampai penelitian selesai.
III.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden.
2. Mahasiswa yang menggunakan obat anti anxietas.

III.5 Teknik sampling


Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik probability sampling
dimana teknik probability sampling yang digunakan adalah menggunakan Proporsionate
stratified random sampling.
Populasi
Seluruh mahasiswa tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas
Nusa Cendana pada semester ganjil TA 2012/2013 n = 147
orang
Dengan Rumus Yamane didapatkan jumlah
sampel 107 responden

(Bagan 3. Alur pengambilan sampel)


Randomis
asi

III.6 Cara kerja


III.6.1 Pra Penelitian
Mengajukan surat izin atau permohonan kepada bagian Rektorat Universitas
Nusa Cendana Kupang untuk perijinan lahan penelitian di Fakultas Kedokteran

Universitas Nusa Cendana Kupang. Kemudian melakukan pendataan mahasiswa/i


tingkat I-III pada semester geanjil TA 2012/2013 di Fakultas kedokteran Universitas
Nusa Cendana.
III.6.2 Saat Penelitian
Untuk menjaga kualitas dari data yang diambil, maka peneliti melakukan
sendiri tahap awal hingga tahap analisa data dengan rangkaian sebagai berikut :
a. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan cara pengisian
kuesioner agar data yang diterima valid.
b. Meminta sampel mengisi inform consent sebagai tanda persetujuan
mengikuti peneliti.
c. Meminta sampel mengisi kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index
(PSQI)
d. Melakukan wawancara mengenai tingkat kecemasan pada sampel dan
peneliti mengisi kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA).
III.6.3 Setelah Penelitian
Setelah mendapatkan data mengenai kualitas tidur dan tingkat kecemasan
responden, peneliti kemudian melakukan analisis hubungan antara kedua variabel
menggunakan program komputer (SPSS 16.0). Agar analisis menghasilkan hasil
yang benar, maka analisis ini melalui empat tahapan, yaitu :
a. Editing
Hasil pengisian kuesioner melalui penyuntingan. Kuesioner dicek
kembali apakah semua sudah terisi, dan apakah jawaban telah relevan
dengan pertanyaan.
b. Coding
Mengubah data berbentuk huruf menjadi angka untuk mempermudah
pemasukan data.
c. Data entry
Memasukan data ke dalam software analisis data dengan teliti.
d. Cleaning
Pembetulan/koreksi data yang telah di entry apakah telah benar,
kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya.

III.7 Identifikasi variabel


Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel

3.

bebas, variabel terikat, dan variabel perancu.


1. Variabel bebas
Kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana
2. Variabel terikat
Tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa
Cendana
Variabel Perancu
Penggunaan obat anti anxietas oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana

III.8 Rencana manajeman dan analisis data


III.8.1 Jenis Data & Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber
data adalah data primer. Data primer terdiri dari kualitas tidur dan tingkat kecemasan
responden.
III.8.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner
yang diberikan kepada mahasiswa/i tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas Nusa
Cendana yang menjadi responden.
III.8.3 Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan akan diolah, dianalisis, dan diinterpretasi untuk
menguji hipotesa menggunakan program komputer (SPSS 16.0) dengan metode
sebagai berikut :
a. Analisis Univariat digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel baik
bebas maupun terikat
b. Analisis Bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua
Variable. menggunakan uji statistik non-parametrik metode Kolmogorof Smirnov
(KS) karena data Variabel independen berskala nominal dan Variabel dependen
berskala ordinal.
Untuk Melihat perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan () = 0,05.
Hasil uji statistik dikatakan bermakna apabila mempunyai nilai p < 0,05 dan tidak
bermakna apabila mempunyai nilai p > 0,05

III.9 Definisi operasional

No
1

Variabel
Kualitas Tidur

Definisi
Tingkatan kualitas

Alat Ukur
Kuesioner

tidur berdasarkan

baik
- >21 : Kualitas Tidur

Pittsburg Sleep

Buruk

Quality Index
2

(PSQI)
Tingkatan status

Tingkat
Kecemasan

Kriteria
Skala Ukur
- 0-21 : Kualitas tidur Nominal

Kuesioner

kecemasan
berdasarkan
Hamilton Rating
Scale for Anxiety

- 0-4 : tidak cemas


Ordinal
- 4-20 : Cemas
ringan
- 21-27: Cemas sedang
- 28-41: Cemas berat
- 42-56: Panik

(HRSA).
III.10 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian untuk mendapatkan data dengan cara
pengisian kuesioner. Digunakan untuk mendapatkan data kualitatif mengenai Kualitas tidur
dan tingkat kecemasan dari responden. Bentuk pertanyaan yang digunakan pada kuesioner
ini adalah pertanyaan terbuka dan tertutup.
a. Kualitas tidur dengan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI)
Diukur menggunakan pertanyaan menggunakan kusioner dengan ketentuan :
- Menjawab sesuai pertanyaan yang diberikan.
- Memberikan tanda check pada pernyataan checklist yang diberikan
b. Tingkat kecemasan dengan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA).
Diukur menggunakan pertanyaan menggunakan kusioner dengan ketentuan :
- Jawaban 0, jika tidak pernah mengalami semua gejala yang disebutkan.
- Jawaban 1, jika mengalami satu gejala yang disebutkan.
- Jawaban 2, Jika mengalami setengah gejala yang disebutkan.
- Jawaban 3, jika mengalami lebih dari setengah gejala yang disebutkan.
- Jawaban 4, jika mengalami semua gejala yang disebutkan.
III.11 Kerangka Operasional
a. Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan
4
Penyusuna
n Proposal
Presentasi
PUP
Presentasi
UP
Persiapan

2012
Bulan
8

10

11

12

2013
Bulan
1
2

Instrumen
&
lapangan
Seminar
tinjauan
pustaka
(1)
Seminar
tinjauan
pustaka
(2)
Pengumpu
lan data
Pengolaha
n Data
Analisis
Data
Penyusuna
n Laporan
Ujian Pra
tesis
Ujian Tesis

b. Daftar Fasilitas
Alat dan Bahan
Alat Tulis menulis
Kuisioner PSQI
Kuisioner DASS 42

Satuan
Satu paket
150 lembar
150 lembar

Sumber
Beli
Jasa
jasa

c. Rencana Anggaran Penelitian


Perihal

Satuan

Jumlah

Alat Tulis
Menulis
Kuisioner PSQI

Paket

Lembar

150

Biaya
Satuan
Rp.
50.000,RP. 150,-

Lembar

150

RP. 150,-

Paket

150

Rp. 5.000,-

Paket

Rp.1.000.0
00,-

Kuisioner DASS
42
Hadiah untuk
sampel
Lain-lain

Total
Rp.
50.000,Rp.
22.500,Rp.
22.500,Rp.
750.000,Rp.1.000.0
00,-

Sumber
Dana
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi

III.12 Masalah etika


a) Mengajukan proposal kepada komisi etik untuk mendapatkan persetujuan.

b) Meminta sampel untuk menandatangani inform consent, sebagai tanda


persetujuan mau mengikuti penelititian ini.
c) Anonymity, Menjaga kerahasiaan sampel dengan hanya mencantumkan kode
responden dalam penelitian
d) Bebas dari eksploitasi

Daftar Pustaka
1. Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta. 2007
2. Buysse DJ, Hall ML, Strollo PJ, Kamarck TW, Owens J, Lee L Reis E, Matthews KA.
Relationships between the Pittsburgh Sleep Quality Index (psqi), Epworth Sleepiness
Scale (ess), and clinical/ polysomnographic measures in a community sample. J Clin
Sleep Med 2008;4(6):563-571.
3. Buysse D J, Reynolds III CF, Monk TH, Berman SR, Kupfer D J. Pittsburgh Sleep
Quality Index (psqi). Handbook of Psychiatric Measures. Washington DC, 2000
4. Calhoun SL, Vgontzas AN, Fernandez-Mendoza J, Mayes SD, Tsaoussoglou
M, Basta M, Bixler EO. Prevalence and risk factors of excessive daytime
sleepiness in a community sample of young children: the role of obesity,
asthma, anxiety/depression, and sleep. SLEEP 2011;34 (4):503-507.
5. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran (edisi 9). Jakarta. EGC. 2005

6. Higgins, George. The Neurscience of Clinical Psichiatry. South Carolina. Lippincot


Williams & Wilkins.. 2007
7. Neckelmann D, Mykletun A, Dahl AA. Chronic insomnia as a risk factor for
developing anxiety and depression. SLEEP 2007;30 (7):873-880.
8. Nasir A, Muhith A, Ideputri ME. Buku ajar: Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta. Nuha Medika. 2011
9. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. South Carolina.
Lippincot Williams & Wilkins. 2007
10. Suliswati. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta. EGC. 2005
11. Taylor DJ, Lichstein KL, Durrence HH et al. Epidemiology of insomnia, depression,
and anxiety. SLEEP 2005;28 (11): 1457-1464.

Lampiran
Lampiran 1. Lembaran informasi dan persetujuan penelitian
LEMBAR INFORMASI

Hubungan kualitas tidur dengan tingkat kecemasan


pada mahasiswa tingkat I-III Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana Pada Tahun 2012
Peneliti:
Prakosa Wicaksono

Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana


Jl. Adisucipto, Penfui. No. Telp: 0380-8081505

Lembar Informasi dan Persetujuan kepada mahasiswa dan mahasiswi


Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana angkatan I-III yang
menghadiri dan akan berpartisipasi dalam penelitian mengenai
hubungan kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa
tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Pada Tahun
2012.
Nama Peneliti : Prakosa Wicaksono
Formulir Informasi dan persetujuan ini terdiri dari dua bagian.
- lembar Informasi ( untuk memberikan informasi kepada anda mengenai
penelitian ini)
- Formulir Persetujuan ( Untuk penandatanganan apabila anda
menyetujui untuk
mengambil bagian)
Anda akan mendapatkan salinan utuh dari formulir informasi dan
persetujuan ini.
Saya Prakosa Wicaksono, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Nusa Cendana. Saat ini sedang melakukan penelitian yang cukup
penting bagi anda sebagai mahasiswa. Saya akan memberikan anda
informasi dan mengundang anda untuk mengambil bagian pada
penelitian ini. Anda tidak harus menyetujuinya hari ini, sebelum anda
memutuskan, anda dapat berbicara kepada siapapun yang anda rasa
cukup nyaman mengenai penelitian ini.
Mungkin akan ada beberapa kata yang tidak anda mengerti. Tolong
tanyakan kepada saya secara langsung pada saat saya menerangkan,
atau jika nanti anda memiliki pertanyaan bisa ditanyakan kepada saya
kapanpun.
Tidur merupakan aktivitas yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan biologis seseorang. Kurangnya kualitas tidur dapat
mempengaruhi berbagai fungsi fisiologis tubuh. Kualitas tidur yang baik
juga dibutuhkan dalam mengikuti perkuliahan, mahasiswa Fakultas
Kedokteran selalu mendapatkan berbagai macam tantangan dalam
mengikuti perkuliahan. Setiap tantangan ini terkadang sulit untuk
dihadapi dan menimbulkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat

kecemasan pada mahasiswa tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas


Nusa Cendana Pada Tahun 2012.
Kami mengundang beberapa mahasiswa tingkat I-III Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana yang telah dipilih secara acak dan mau
menghadiri dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Apabila anda bersedia mengikuti kegiatan penelitian ini, maka hal-hal yang akan anda
lakukan adalah:
1. Mengisi lembar informasi dan persetujuan sebagai tanda persetujuan mengikuti
penelitian
2. Mengisi kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) untuk pengambilan data
mengenai kualitas tidur anda.
3. Mengikuti wawancara mengenai tingkat kecemasan anda.
Partisipasi anda pada penelitian ini adalah benar-benar secara sukarela.
Ini merupakan keputusan anda untuk berpartisipasi atau tidak. Anda
dapat merubah pikiran anda dan berhenti berpartisipasi meskipun anda
telah setuju sebelumnya.
Keuntungan bagi Saudara/saudari apabila ikut serta dalam penelitian ini
adalah dapat mengetahui Kualitas tidur dan tingkat kecemasan anda.
Penelitian ini juga diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan
anda. Kerugian yang mungkin anda dapatkan adalah waktu anda selama
sehari akan terpakai oleh karena mengikuti penelitian ini. Semua data
pada kegiatan ini bersifat rahasia dan kami jamin keamanannya.
Apabila Saudara/saudari bersedia ikut dalam kegiatan ini, maka kami
akan
memohon
kesediaan
Saudara/saudari
untuk
dapat
menandatangani surat persetujuan bahwa Saudara/saudari setuju untuk
menjadi peserta kegiatan yang berjudul:
Hubungan kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada
mahasiswa tingkat I-III Fakultas Kedokteran Universitas Nusa
Cendana Pada Tahun 2012
Hal-hal yang belum jelas dalam penelitian ini dapat ditanyakan secara langsung atau
melalui telepon pada penanggung jawab kegiatan ini yaitu Prakosa Wicaksono, di Fakultas
Kedokteran Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto, Penfui atau pada nomor telepon
085792162977.
Atas kesediaan Saudara/saudari, kami ucapkan terima kasih.

FORMULIR PERSETUJUAN

Hubungan kualitas tidur dengan tingkat kecemasan


pada mahasiswa tingkat I-III Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana Pada Tahun 2012.
Peneliti:
Prakosa Wicaksono
Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto, Penfui. No. Telp: 0380-8081505
Setelah mendengar dan membaca penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari kegiatan
penelitian diatas, maka yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:
Umur
:
Tingkat
:
Alamat
:
Menyatakan bahwa saya
Bersedia untuk mengikuti kegiatan ini selama 1 (satu) hari.
Bersedia untuk mengisi kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI)
untuk Pengambilan data mengenai kualitas tidur anda.
Bersedia untuk mengikuti wawancara mengenai tingkat kecemasan
anda.
Saya mengerti bahwa jika saya masih memerlukan penjelasan, saya
akan mendapatkan jawaban dari Prakosa Wicaksono.
Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut dalam
kegiatan ini.
Kupang,

Mengetahui
Peneliti,
Penelitian,

(Prakosa Wicaksono)
)

Mei 2012

Menyetujui
Peserta

Lampiran 2. Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI)


Skala Kualitas Tidur Pitssburgh
Nama

Nomor :

Umur

Jenis Kelamin

Hari/Tanggal :
INSTRUKSI
Pertanyaan pertanyaan di bawah ini adalah pertanyaan yang berhubungan
dengan kebiasaan tidur anda satu bulan yang lalu. Jawaban yang anda berikan
adalah jawaban yang mayoritas anda alami dan lakukan selama satu bulan
yang lalu. Silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Selama sebulan yang ini, jam berapa anda biasanya mulai tidur di
malam hari?
Jam mulai Tidur_______________
2. Selama sebulan yang ini, berapa menit anda habiskan waktu ditempat
tidur, sebelum akhirnya anda tertidur?
Jumlah Menit______________
3. Selama Sebulan ini, jam berapakah anda biasanya bangun setiap pagi?
Jam bangun tidur___________
4. Selama sebulan ini, berapa jam anda tidur pulas di malam hari?
Jumlah jam pada tidur malam______
5. Untuk pertanyaan berikut, pilih salah satu jawaban yang sesuia.
A. Tidak dapat tidur selama 30 menit
Tidak ada selama sebulan yang ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
B. Bangun tidur di tengah malam atau bangun terlalu pagi
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
C. Pergi

ke kamar mandi di malam hari


Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu

D. Sulit bernapas secara nyaman


Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
E. Batuk-batuk
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
F. Merasa kedinginan
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
G. Merasa Kepanasan
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
H. Mengalami mimpi buruk
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
I.

Ada sakit-sakit badan (pegal-pegal)


Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu

J.

Silahkan tuliskan alasan lain yang mengganggu tidur anda


______________________________________________________________________
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu

6. Selama sebulan ini, bagaimana rata-rata kualitas tidur anda?


Sangat baik
Baik
Buruk
Sangat buruk

7. Selama sebulan ini, seberapa sering anda menggunakan obat-obatan


untuk membantu tidur anda?
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
8. Selama sebulan ini, seberapa sering muncul masalah masalah yang
mengganggu anda saat mengendarai kendaraan,makan , atau
beraktivitas sosial?
Tidak ada selama sebulan ini
Kurang dari sekali dalam seminggu
Satu atau dua kali seminggu
Tiga atau lebih dalam seminggu
9. Selama sebulan ini, berapa banyak masalah yang cukup membuat anda
tidak antusias untuk menyelesaikannya?
Tidak ada
Hanya masalah-masalah kecil
Semua masalah
Masalah yang sangat besar
Jumlah skor :
Hasil : Baik/Buruk

Lampiran 3. Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA).

KUESIONER SKALA KECEMASAN HAMILTON


Nama
Umur
Jenis kelamin
Tanggal
Skor
Pemeriksa

:
:
:
:
:

GEJALA KECEMASAN
0
1. Perasaan cemas (ansietas)
- Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung
2. ketegangan
- merasa tegang
- lesu
- tidak bisa istirahat tenang
- mudah terkejut
- mudah menangis
- gemetar
- gelisah
3. ketakutan
- pada gelap
- pada orang asing
- di tinggal sendiri
- pada binatang besar
- pada keramaian lalu lintas
- pada kerumunan banyak orang
4. gangguan tidur
- sukar masuk tidur
- terbangun malam hari
- tidur tidak nyenyak
- banyak mimpi
- mimpi buruk
- mimpi menakutkan
5. gangguan kecerdasan
- sukar konsentrasi
- daya ingat menurun
- daya ingat buruk

6. perasaan depresi (murung)


- hilangnya minat
- berkurangnya kesenangan pada hobi
- sedih
- bangun dini hari
7. gejala somatik/fisik (otot)
- sakit dan nyeri otot
- kaku
- kedutan otot

SKOR
2
3

- gigi gemerutuk
- suara tidak stabil
8. gejala somatic / fisik (sensorik)
- tinnitus (telingan berdenging)
- penglihatan kabur
- muka merah atau pucat
- merasa lemas
- perasaaan di tusuk-tusuk
9. gejala kardiovasculer (jantung dan pembuluh darah)
- takikardi (denyut jantung cepat)
- berdebar-debar
- nyeri dada
- denyut nadi mengeras
- rasa lesu/lemas seperti mau pingsan
- detak jantung menghilang (berhenti sejenak)
10. gejala respiratori (pernafasan)
- rasa tekan atau sempit di dada
- rasa tercekik
- sering menarik nafas
- nafar pendek/ sesak
11. gejala gastrointestinal (pencernaan)
- sulit menelan
- perut melilit
- gangguan pencernaan
- nyeri sebelum dan sesudah makan
- perasaan terbakar di perut
- rasa penuh atau kembun
- mual/muntah
- buang air besar lembek
- sukar buang air besar (konstipasi)
- kehilangan berat badan
12. Gejala urogenital
- Sering buang air kecil
- Tidak dapat menahan air seni
- Tidak datang bulan
- Darah haid berlebihan
13. gejala otonom
- mulut kering
- muka merah
- mudah berkeringat
- kepala pusing
- kepala terasa berat
- kepala terasa sakit
- bulu-bulu berdiri
14. tingkah laku (sikap) pada wawancara

gelisah
tidak tenang
jari gemetar
kerut kening
muka tegang
otot tegang / mengeras
nafar pendek dan cepat
muka merah

Jumlah nilai angka :

Anda mungkin juga menyukai