Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

Pemeriksaan Darah

NAMA : ELLEN DIAN PERMATA SOFFA ERIDINE

NIM : 2004015045

KELAS : 3 C1

Dosen Pengampu : Ani Widayanti, S.Si., Apt., M.Si

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA


Hasil Praktikum Nilai Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit

Nama Eritrosit Leukosit Trombosit


Mahasiswa
Mahasiswa 1

385
Mahasiswa 2

210
Mahasiswa 3

165

A. Perhitungan

Nilai normal Eritrosit : Pria 4,5 – 5,5 juta/µL darah

Wanita 4,0 – 5,0 juta/µL darah

Nilai normal Leukosit : Wanita = Pria (5000 – 10000/µL darah)

Nilai normal Trombosit : Wanita = Pria (200000 – 500000/µL darah)


1. Perhitung Erirosit
n x Fp
Jumlah Eritrosit (/𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ) =
vb
Vb = 80 x P x L xT
= 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1
= 0,02 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ
100
Fp =
volume eritrosit yang diambil
n = 385
n x Fp
Jumlah eritrosit =
vb
100
= 385 x
0,5
0,2
= 3850000 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ

2. Perhitungan Leukosit

n x Fp
Jumlah Leukosit (/𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ) =
vb
Vb = 4 × P × L × T
= 4 × 1 × 1 × 0,1
= 0,4 μL darah
10
Fp =
volume leukosit yang diambil
n = 210
n x Fp
Jumlah eritrosit =
vb
10
= 210 x
0,5
0,4
= 10.500 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ
3. Perhitungan Trombosit
n x Fp
Jumlah Trombosit (/𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ) =
vb

Vb = 25 × P × L × T
= 25 × 1/5 × 1/5 × 0,1
= 0,1 μL darah
100
Fp =
volume trombosit yang diambil
n = 165
n x Fp
Jumlah eritrosit =
vb
100
= 165 x
0,5
0,1
= 330000 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ

Jumlah trombosit normal dalam darah adalah 150.000-400.000 trombosit per


mikroliter darah. Bila trombosit kurang atau lebih dari jumlah tersebut, maka
dapat terjadi gangguan pada proses pembbukaan darah.

Nilai trombosit mahasiswi 3 sebanyak 330000 𝜇L darah hal tersebut berarti


kadar trombosit mahasiswi 3 Normal.

B. Pembahasan

1. Definisi Darah
Darah merupakan medium transport tubuh, volume darah manusia sekitar
7%
- 10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah
pada tiap – tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan, serta
keadaan jantung atau pembuluh darah. (Handayani dan Haribowo, 2008)
Darah merupakan bagian penting dari sistem transport, darah merupakan
jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian besar yaitu plasma
darah (merupakan bagian cair dalam tubuh) dan bagian korpuskuli yakni benda
– benda darah yang terdiri dari sel darah putih atau leukosit, sel darah merah
atau eritrosit dan sel pembekuan darah atau trombosit. (Depkes, 1989)
2. Fungsi Darah
a. Sebagai alat pengangkut yang meliputi hal – hal sebagai berikut ini.
1) Mengangkut gas karbondioksida (CO2) dari jaringan perifer
kemudian dikeluarkan melalui paru – paru untuk didistribusikan
ke jaringan yang memerlukan.
2) Mengangkut sisa – sisa / ampas dari hasil metabolisme jaringan
berupa urea, kreatinin, dan asam urat.
3) Mengangkut sari makanan yang diserap melalui usus untuk
disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
4) Mengangkut hasil – hasil metabolism jaringan.
b. Mengatur keseimbangan cairan tubuh.
c. Mengatur panas tubuh.
d. Berperan serta dalam mengatur pH cairan tubuh.
e. Mempertahankan tubuh dari serangan penyakit infeksi.
f. Mencegah perdarahan.
(Handayani dan Haribowo,
2008)
Komponen-komponen Darah
Darah terdiri atas 2 komponen utama:
g. Plasma darah : bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air,
elektrolit, dan protein darah
h. Butir – butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas:
1) Eritrosit : sel darah merah (SDM)- red blood cell (RBC)
2) Leukosit : sel darah putih (SDP)-white blood cell (WBC)
3) Trombosit : butir pembeku-
platelet (Bakta I Made, 2006)

Pada Praktikum pengambilang darah ini terdapat nilai eritrosit mahasiswa 1 kurang
dari nilai normal eritosit wanita yaitu sekitar Wanita 4,0-5,0 juta 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ. Hal ini dapat
terjadi jika seseorang mengidap penyakit tertentu seperti anemia, hemolisis, penyakit tiroid,
kanker darah, dan kerusakan ginjal. Bisa juga karena kondisi tertentu seperti, perdarahan dan
wanita hamil. Nilai eritrosit mahasiswa 2 adalah jumlah normal karena nilai normal leukosit
yaitu 5000 – 10000/µL darah. Jumlah trombosit normal dalam darah adalah 150.000-400.000
trombosit per mikroliter darah. Bila trombosit kurang atau lebih dari jumlah tersebut, maka
dapat terjadi gangguan pada proses pembekuan darah. Nilai trombosit mahasiswi 3 sebanyak
330000 𝜇L darah hal tersebut berarti kadar trombosit mahasiswi 3 Normal.

Kesimpulan :

1. Pada mahasiswa 1 didapat nilai eritrosit 3850000 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ yaitu


kurang dari normal
2. Pada mahasiswa 2 didapat nilai leukosit 10.500 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ yaitu
normal
3. Pada mahasiswa 3 didapat nilai trombosit 330000 𝜇𝐿 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ yaitu
normal

Daftar Pustaka
Price, Wilson. (2006). Patofisiologi Vol 2 ; Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit.
jakarta: EGC.
Frances K, Widmann. (1989). Klinis atas Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. jakarta. Gandasoebrata. (2007). Penuntun Laboratorium

Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

Latihan Soal Eritrosit


a. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis anemia berdasarkan etiologinya ?
b. Jelaskan hubungan antara eritrosit dengan hemoglobin ?
c. Apa yang bisa terjadi jika jumlah eritrosit dibawah normal ?
d. Sebutkan hal-hal yang dapet mempengaruhi jumlah eritrosit dalam tubuh ?
e. Apa yang dimaksud dengan polisitemia ?
Jawab
a. Hipoproliferatif : gangguan produksi sel darah merah pada sum-sum
tulang (leukemia), defisiensi besi, stimulasi eritroporetin, penurunan
kekuatan jaringan terhadap oksigen (keadaan hipotiroid)
Gangguan pemotongan : kadar eritrosit rendah, gangguan morfologi sel, dari
inkes eritrosit abnormal.
 Biasanya morfologi berupa makrositik. Penyebab defisiensi asam
folat, defisiensi vit B12
 Sitoplasma. Morfologi mikrositik dan hipokromik. Penyebab defisiensi
besi yang berat, gangguan sintesa glubin, gangguan sintesa heme
(anemia sideroblastik)
Penurunan waktu hidup sel darah merah disebabkan karena hemolisis.
b. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomeluk yang dapat
mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru &
dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah
merah berasal dari warna hemoglobin
c. Apabila kekurangan zat sel darah merah yang sehat, oksigen yang diterima oleh
tubuh akan semakin berkurang. Kondisi ini menunjukan bahwa orang tersebut
mengalami anemia, gejala anemia biasanya lemah, pucat, lesu, sakit kepala
d. Jenis kelamin, usia, makanan, dan kondisi tubuh

Soal Latihan Leukosit


a. Sebutkan Nilai Normal Eritrosit pada wanita dan laki-laki!
b. Jelaskan perbedaan eritrosit dengan hemoglobin!
c. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit dalam tubuh!
d. Apa yang dimaksud dengan polisitemia dan eritropenia?
e. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis Anemia berdasarkan etiologinya?
Jawab
a. Wanita = Pria (5000 – 10000/µL darah)
b. Eritrosit : sel darah merah.
Hemoglobin : Hemoglobin atau Hb adalah protein yang berada di dalam sel darah
merah.
c. Faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit yaitu: jenis kelamin, umur, kondisi
badan, aktivitas harian dan stres (Soetrisno, 1987). Menurut Oktavia (2011) faktor
yang mempengaruhi jumlah eritrosit yaitu spesies, kondisi pakan, kandungan bahan
organik, kondisi lingkungan, umur dan musim.
d. Polisitemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan abnormal sel
darah, terutama sel darah merah, disertai peningkatan konsentrasi hemoglobin
perifer.
Hormon eritropoietin atau EPO adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur
produksi sel darah merah di sumsum tulang.
e. - Anemia normositik normokrom.
Anemia normositik normokrom disebabkan oleh karena perdarahan akut
hemolisis, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
- Anemia makrositik hiperkrom
Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan hiperkrom
karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal.
- Anemia mikrositik hipokrom
Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan mengandung
konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal.

Soal Latihan Trombosit


a. Apa yang dimaksud dengan trombositpenia dan trombositosis?
b. Sebutkan dan jelaskan beberapa penyakit yang disebabkan ketidaknormalan trombosit?
c. Apa perbedaan antara perhitungan trombosit secara langsung dan tidak langsung?
d. Mengapa pada pasien ddemam berdarah kadar trombositnya rendah ?
e. Apa perbedaan antara reagen Reeks Ecker dengan Fonio pada pemeriksaan trombosit ?
Jawab
a. Trombositpenia : keadaan dimana jumlah trombosit kurang dari jumlah
normal Trombositosis : keadaan dimana jumlah trombosit dalam darah
menjadi tinggi
b. Imune trombositopenic purpura : jumlah trombosit terus menurun sehongga
menimbulkan pendarahan
Hemofilia : kelainan pada darah karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah
DBD : disebabkan karena gigitan nyamuk dengue/aedes aegypti sehingga jumlah
trombosit menurun dari jumlah normal
c. tidak langsung : yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apusan
darah yang telah diwarnai dengan giemsa.
secara langsung : dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase
kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis.
d. Disebabkan oleh infeksi virus dengue yang menyebablan rusaknya pembuluh darah
sehingga meningkatnya penggunaan trombosit secara tidak wajar sehingg kadar
trombosit bisa rendah
e. Reeks ecker : trombosit terlihat lebih jelas karena kandungan brilliant Cresyl blue
(BCB) dapat mewarnai trombosit terlihat lebih jelas
Fonio : darah kapiler dicampur dengan Magnesium 14% kemudian SDAT &
larutan pengenceran giemsa. Jumlah trombosit dihitung dalam 1000 eritrosit

Anda mungkin juga menyukai