Anda di halaman 1dari 43

Pemeriksaan darah lengkap

dr. FX Hendriyono, SpPK


Departemen Patologi Klinik FK ULM

31 Mei 2018

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung


Mangkurat Banjarmasin
Patologi Klinik
Ilmu yang mempelajari penyakit didasarkan pada
perubahan biokimiawi tubuh
Spesimen : Cairan tubuh
- Darah
- Urin, Feces
- Sputum
- Liur
- Sperma
- Sekret
- Cairan otak, pleura, sendi, asites, sumsum tulang
- DLL
Pemeriksaan Darah Lengkap
Terdiri dari pemeriksaan :
- Kadar hemoglobin
- Jumlah eritrosit
- Jumlah leukosit
- Hitung jenis leukosit
- Hematokrit
- Jumlah trombosit
- LED
Hemopoiesis =
Pembentukan sel darah

meliputi

Eritropoiesis
Mielopoiesis
Trombopoiesis
Tempat hemopoiesis :
Janin 0 - 2 bulan di yolk sac
2 - 7 bulan di hati, limpa
5 - 9 bulan di sumsum tulang
Bayi sumsum tulang
Dewasa sumsum tulang vertebra, costae,
sternum, tulangtengkorak, sakrum
pelvis, ujung proksimal femur
Tempat hemopoiesis pada manusia
Sintesis
hemoglobin
Hoffbrand et al. 2001

Hemoglobin terdiri
dari : haem + globin
Pertamakali dibuat
oleh rubrisit

Rubriblas

Prorubrisit

Rubrisit

Metarubrisit

Eritrosit polikromasi
Eritrosit
Sintesis hemoglobin oleh rubrisit
Maturasi eritrosit
Penyakit yang berhubungan dengan kelainan hemoglobin
Pengukuran Hb
Spesimen : whole blood dengan antikoagulan
EDTA (K3EDTA)

Metode pengukuran
1. Sahli
2. Cyanmet
3. Otomatis (DLO)
Batas bawah kadar Hb normal di Indonesia

Usia pra sekolah 11 g/dL


Usia sekolah 12 g/dL
Wanita hamil 11 g/dL
Post partum 3 bulan 12 g/dL
Wanita dewasa 12 g/dL
Lelaki dewasa 13 g/dL
Menkes RI 736 a/menkes/XI/1989

Kadar Hb di bawah kadar normal disebut sebagai anemia


Eritrosit
Dibuat di sumsum tulang distimulasi oleh hormon
eritropoietin (EPO)

Hormon eritropoietin di sintesis oleh ginjal

Rubriblas

Prorubrisit
Urutan
maturasi Rubrisit
eritrosit
Metarubrisit

Eritrosit polikromasi

Eritrosit
Morfologi eritrosit
Usia 120 hari, berukuran 8 m,
berulang melewati mikrosirkulasi  3,5 m,
selama hidup melakukan perjalanan 480 km.
Merupakan cakram bikonkaf fleksibel

Mampu menghasilkan :
- Energi berupa ATP melalui jalur glikolisis
anaerob (Embden-Meyerhof)
- Zat pereduksi berupa NADH dan NADPH
Struktur membran eritrosit
Hitung Jumlah Eritrosit
Spesimen : whole blood dengan antikoagulan
EDTA (K3EDTA)

Metode pengukuran
1. Manual
2. Otomatis (DLO)
Manual
- Memerlukan reagen formal sitrat
Berguna untuk mempertahankan bentuk diskoid
eritrosit serta mencegah aglutinasi serta
bersifat isotonik terhadap eritrosit
- Kamar hitung improve newbauer

Otomatis (DLO)
mengunakan alat otomatis hematology analizer
Jumlah normal eritrosit
Lelaki : 4,5 – 6,5 juta/uL
Wanita : 3,9 – 5,6 juta/uL
Leukosit
Sel darah yang berperan pada sistem kekebalan tubuh

Dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan


granula sitoplasma :
1. Non granular : monosit, limfosit
2. Granular : basofil, eosinofil, neutrofil

Dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan


bentuk inti
1. MN (monunuklear) : monosit, limfosit
2. PMN (polimorfonuklear) : basofil, eosinofil, neutrofil
Jumlah leukosit
Normal
Jumlah leukosit berkisar 4000 – 10500/uL

Leukositosis
Jumlah leukosit > 10500/uL
Dapat terjadi pada infeksi bakteri

Leukopeni
Jumlah leukosit < 4000/uL
Dapat terjadi pada infeksi viral
Hitung Jumlah Leukosit
Spesimen : whole blood dengan antikoagulan
EDTA (K3EDTA)

Metode pengukuran
1. Manual
2. Otomatis (DLO)
Manual
- Memerlukan reagen Turk
Berguna untuk melisiskan eritrosit sehingga
tampak hanya leukosit
- Kamar hitung improve newbauer

Otomatis (DLO)
mengunakan alat otomatis hematology analizer
Hitung jenis leukosit
Berguna untuk mengetahui proporsi populasi
leukosit di darah tepi untuk menduga adanya
penyakit tertentu seperti :
- Infeksi bakteri : neutrofil meningkat
- Infeksi viral : limfosit meningkat
- Alergi : eosinofil atau basofil
meningkat
- Keganasan darah : dijumpai sel imatur
Morfologi leukosit

A. Mieloblas
B. Promielosit
C. Mielosit basofil
D. Metamielosit basofil
E. Batang basofil
F. Segmen basofil
G. Mielosit
H. Metamielosit
I. Batang
J. Segmen
K. Mielosit eosinofil
L. Metamielosit eosinofil
M. Batang eosinofil
N. Segmen eosinofil
Melakukan hitung jenis
Spesimen : whole blood dengan antikoagulan
EDTA (K3EDTA), dibuat hapusan
kemudian di cat dengan Wright

Penghitungan dilakukan dengan menghitung di


bawah mikroskop proporsi jenis leukosit pada
100 sel leukosit
Area
pengamatan

Pembuatan hapusan darah tepi

Pengecatan
Pewarnaan didasarkan prinsip Romanowsky (ICSH)

seperti : Wright, Giemsa, MGG atau Wright Giemsa


Dasar pewarnaan sel darah adalah
penggunakan 2 macam zat warna yaitu :
- Azur B (trimetiltionin) bersifat basa
mewarnai komponen sel bersifat asam
seperti : kromatin, DNA dan RNA

- Eosin Y (tetrabromoflurescein) bersifat asam


mewarnai komponen sel bersifat basa
seperti : granula eosinofil dan hemoglobin
Morfologi sel

Dengan
mikroskop
elektron

Dengan
mikroskop
cahaya
Daerah pembacaan hapusan darah tepi
Bentuk pelaporan hitung jenis leukosit:
Basofil/eosinofil/batang/segmen/limfosit/monosit

Normal
0-1 / 0-3 / 0-7 / 50-70 / 20-40 / 1-6

Contoh :
1/2/4/56/31/6
Trombosit
Dihasilkan di sumsum tulang melalui
fragmentasi sitoplasma megakariosit
Setiap megakariosit dapat menghasilkan 4000
trombosit
Stimulasi produksi trombosit oleh horman
trombopoietin dihasilkan oleh hati dan ginjal
Reseptor dan
glikoprotein pada
membran trombosit

Struktur trombosit
Fungsi trombosit
Berperan pada proses pembekuan darah
sebagai pembentuk sumbat trombosit
Hitung Jumlah Trombosit
Spesimen : whole blood dengan antikoagulan
EDTA (K3EDTA)

Metode pengukuran
1. Manual
2. Otomatis (DLO)
Manual
- Memerlukan reagen amonium oksalat 1%
Berguna untuk melisiskan eritrosit
- Kamar hitung improve newbauer

Otomatis (DLO)
mengunakan alat otomatis hematology analizer

Jumlah normal trombosit


150 000 – 400 000/uL
Hematokrit
Pemeriksaan hematologi untuk
mengetahui volume eritrosit dalam
100 mL darah

Kegunaan :
- Mengetahui anemia
- Mengetahui dehidrasi
- Untuk menilai indeks eritrosit
Indek eritrosit
MCV = (Ht / J.eri) X 10 fL
MCH = (Hb / J.eri) X 10 pg
MCHC = (Hb / Ht) X 100 g/dL
Pembacaan hematokrit

Nilai normal :
- Lelaki 40 – 52%
- Wanita 36 – 48%
Laju endap darah
Ada 3 tahap :
Rouleaux ( 10 menit pertama)
Sedimentasi ( 40 menit berikutnya)
Konsolidasi ( 10 menit terakhir)

Faktor yang mempengaruhi


- Plasma
mempercepat : fibrinogen, 2-, -, -globulin, kolesterol
memperlambat : albumin, lesitin
- Eritrosit
mempercepat : anemia
memperlambat : sferosit
(mikrositik lebih lambat dibanding makrositik)
Metode :
1.Wintrobe
2.Westergren
(direkomendasikan oleh International Committee for standardization in Hematology =ICSH)

Metode Westergren
Alat :
- Tabung Westergren
- Rak
- Tabung reaksi
200

Westergren-Pipette

190 0
Cara membaca LED
1. Setelah dibiarkan selama satu jam pada raknya, cari daerah
perbatasan antara plasma dan endapan darah
1. Baca skala setinggi mata pada daerah perbatasan tersebut
2. Laporkan dalam …… mm/jam

Normal :
Lelaki < 10 mm/jam
Wanita < 15 mm/jam
Kamar hitung Improved Neubauer
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai