Anda di halaman 1dari 19

SGD LBM 1

Widya Ayu Setyaningrum


30101507579
SGD 6
1. Mengapa darah tidak habis setelah di donorkan?
Karena selalu terjadi proses hemopoisis yang membutuhkan
sel induk hemopoietik. Sel induk hemopoietik yang paling
primitif disebut pluripotent stem cell yang memiliki sifat :
- self renewal : memperbarui diri sendiri, sehingga tidak
pernah habis meskipun terus membelah
- proliferatif : mampu memperbanyak diri
- diferensiatif : mematangkan diri menjadi sel dengan fungsi
tertentu.
• Sumsum tulang tempatnya dimana?
 rongga interior tulang. Ada dua jenis yaitu : sumsum
merah (ditemukan di tulang pinggul, tulang dada, tulang
tengkorak, tulang belikat, di ujung tulang femur dan humerus)
dan sumsum kuning ( rongga interior bagian tengah tulang
panjang)
• Darah yang tidak di donorkan kenapa tidak
berlebihan di tubuh kita?
Karena adanya apoptosis, yaitu kematian sel yang
terprogram.
Aktivasi protease (kaspase)  sisimpan dalam sel
sebagai prokaspase inaktif  kaskade 
membongkar dirinya sendiri dan sisanya dicerna
dengan cepat oleh sel fagositik yang berdekatan.

Sumber :
I Made Bakta. 2013. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : EGC.
2. Bagaimana proses dari hemopoiesis?

Sumber :
Eroschenko, Victor P. 2014. Atlas Histologi diFiore Edisi 11. Jakarta : EGC.
Sumber : Essential of Clinical Haematology
3. Apa saja komponen dari darah? Beserta fungsinya!

• Plasma darah
Plasma : komponen cair darah dan berperan sebagai medium
transpor.
91% - 92% air : sebagai medium transpor.
8% - 9% : zat padat, meliputi :
- albumin : protein serum yang terbentuk di dalam hati berfungsi
mempertahankan volume darah dengan menjaga tekanan osmotik
koloid, keseimbangan pH dan elektrolit, serta transpor ion logam,
asam lemak, hormon, dan obat-obatan.
- globulin : dibentuk didalam hati dan jaringan limfoid berfungsi
dalam pembentukan antibodi (imunoglobulin)
- fibrinogen : faktor pembekuan darah
- unsur organik : zat nitrogen non protein (urea, asam urat, asam
amino, kreatinin), glukosa, kolesterol.
- unsur non organik : Na, Cl, Mg, Ca, K, Fe
• Sel darah
a. Eritrosit

- Tidak berinti
- Bentuk bikonkaf meningkatkan luas
permukaan untuk mengangkut gas
pernapasan
- Usia 120 hari
- Berfungsi sebagai transpor atau
pertukaran oksigen dan
karbondioksida
- Mengedarkan sari-sari makanan
- Sel paling banyak di dalam darah
yaitu 99%
b. Trombosit
- Berjumlah 0,6% dari sel
darah
- Tidak berinti
- Berasal dari pecahan
sitoplasma megakariosit di
sumsum tulang
- Usia 7 – 10 hari
- Berfungsi di pembuluh
darah untuk memulai
pembekuan darah jika
terjadi kerusakan dinding
pembuluh darah
c. Leukosit
- Sel darah yang memiliki inti

Granulosit
Neutrofil Eosinofil Basofil
-Granula halus -Granula besar merah -Granula kasar biru
berwana merah muda muda dan homogen tua dan heterogen
keunguan -Mengeluarkan zat -mengandung
-Membentuk 60 – kimiawi yang histamin pada saat
70% leukosit darah menetralkan histamin reaksi alergi dan
-Menghancurkan dan mediator lain heparin
material yang ditelan reaksi peradangan membersihkan lemak
(difagosit) dengan -Membentuk sekitar dari darah sehingga
enzim lisosom 2-4% leukosit darah berfungsi sebagai
antikoagulan
Agranulosit
Limfosit
-Sel leukosit terkecil
-Inti terpulas gelap dan Monosit
dikelilingi oleh cincin -Sel leukosit terbesar
sitoplasma yang sempit -Bagian sistem fagosit
-Limfosit B : mengeluarkan mononuklear
antibodi, Limfosit T : respon -Membentuk 3 – 8% leukosit
imun seluler darah
-Membentuk 20 – 30%
leukosit darah
Kenapa darah tidak membeku dalam aliran darah?
Karena ada heparin, sebagai antikoagulan.
Sebenernya dalam kondisi normal kadar heparin
dalam darah rendah tapi ketika bereaksi dengan
antitrombin III akan menyingkirkan bentuk trombin
bebas dari peredaran darah. Heparin sebagian besar
dibentuk oleh sel mast. Sel ini mengeluarkan terus
heparin dan sedikit demi sedikit berdifusi kedalam
sirkulasi. Sehingga, darah tidak membeku dalam
aliran darah.

Sumber : - Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Volume I Edisi 6. Jakarta : EGC.


-Eroschenko, Victor P. 2014. Atlas Histologi diFiore Edisi 11. Jakarta : EGC.
- Guyton dan Hall. 2014. Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Jakarta : EGC.
4. Dimana tempat terjadinya hemopoiesis? Dari janin sampai
dewasa!
• Umur 0-3 bulan intrauterin : yolk sac
• Umur 3-6 bulan intrauterin : hati dan lien
• Umur 4 bulan intrauterin – dewasa : sumsum tulang

Apa akibat extrameduler?


 Gangguan mieloproliferatif
 Anemia hemolitik
 Sumsum tulang metastasis
 Penyakit gaucher
 Osteopetrosis
 Penyakit pageat

Sumber :
Bakta, I Made. 2013. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : EGC.
5. Apa perbedaan dari sel induk (punca) dan sel progenitor?

• Sel punca : sel primitif dalam sumsum yang memiliki kemampuan


bereplikasi, berproliferasi, dan berdiferensiasi .
• Sel progenitor : diferensiasi sel punca yang terspesialisasi setelah
pembelahan sel dalam sumsum membentuk eritrosit, granulosit,
monosit, trombosit, limfosit.
Yang berperan sebagai sel progenitor ?
- T cell/NK cell progenitor  limfosit T, NK cell
- B cell progenitor  limfosit B
- Erythroid progenitor  erythrocyte
- Myelo-monocytic progenitor  granulosit
- Megakaryocytic progenitor  platetlets

Sumber :
Mehta, Ahtul dan Hoffbrand Victor. 2006. At a Glance Hematologi.
Erlanggga
6. Apa saja yang diperlukan dalam proses hemopoiesis?

1. Sel induk hemopoitik


- Pluripotent stem cell: menurunkan seluruh jenis sel darah
- Committed stem cell: sel induk mieloid dan sel induk limfoid
- Oligopotent stem cell: sel granulosit dan sel-sel monosit
- Unipotent stem cell: sel-sel eritrosit saja, sel granulosit saja
2. Lingkungan mikro
Substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif.
Komponen :
- mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
- sel-sel stroma : sel endotil, makrofag, fibroblast, sel lemak
- matriks ekstraseluler : haemonektin, laminin, kolagen,
proteoglikan
3. Bahan-bahan pembentuk darah
- Vit B12 dan asam folat
- Besi
- Co,Mg, Cu, Zn
- Asam amino
Apa itu hemoglobin? Letaknya?
Hemoglobin adalah suatu protein majemuk yang tersusun atas
protein sederhana (globin) dan radikal prostetik hem. Fungsinya
mengangkut O2 dari kedua paru-paru ke jaringan tubuh dan
mengangkut CO2 dari jaringan tubuh ke kedua paru-paru.
Letak hemoglobin yaitu didalam sel darah merah, karena Hb
merupakan komposisi sel darah merah.

Sumber :
- Bakta, I Made. 2013. Hematologi Klinik Ringkas.Jakarta : EGC.
- Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia untuk
Mahasiswa.Kedokteran. Jakarta: EGC.
7. Apa fungsi darah bagi tubuh?

• Respirasi  mengangkut oksigen dari paru ke jaringan dan CO2


• Nutrisi  mengangkut zat makanan yang diserap
• Ekskresi  mengangkut zat sisa metabolik ke ginjal, paru, kulit, dan usus untuk
dibuang
• Memelihara keseimbangan asam basa normal dalam tubuh
• Mengatur keseimbangan air melalui efek darah pada pertukaran air antara cairan
yang beredar dan cairan jaringan
• Mengatur suhu tubuh melalui distribusi panas tubuh
• Membentuk pertahanan terhadap infeksi melalui sel darah putih dan antibodi
dalam sirkulasi
• Mengangkut hormon dan mengatur metabolisme
• Mengangkut metabolit
• Koagulasi

Sumber :
Murray, Robert K. 2014. Biokimia Harper. Jakarta : EGC.
8. Faktor apa saja yang mempengaruhi hemopoiesis?
• Berat badan. Karena jaringan berlemak mengandung sedikit air, volume darah
total berhubungan lebih dekat dengan masa tubuh kering (tanpa lemak) daripada
dengan berat badan tubuh total.
• Jenis kelamin. Karena wanita biasanya mempunyai rasio jaringan lemak terhadap
jaringan tanpa lemak lebih tinggi, volume darah per kilogram untuk mereka
biasanya lebih rendah daripada pada pria.
• Kehamilan. Volume darah total secara bertahap meningkat sesuai kemajuan
kehamilan, dengan peningkatan paling besar terjadi terutama pada volume
plasma.
• Postur atau posisi. Volume naik ketika berbaring dan menurun pada posisi tegak.
• Usia. Persentase olume darah lebih tinggi pada bayi baru lahir dan menurun
dengan bertambahnya usia.
• Nutrisi. Kekurangan nutrien dapat menyebabkan penurunan sel darah merah atau
pembentukan plasma, yang menurunkan volume darah total.
• Suhu lingkungan. Volume meningkat bila suhu lingkungan meningkat.
• Ketinggian. Datarang tinggi tekanan O2 rendah dan jumlah SDM lebih banyak
dihasilkan untuk transpor O2.

Sumber :
Dr.Jan Tambayong. Patofisiologi
9. Apa yang dimaksud hemopoiesis extrameduler?

• Haematopoiesis extrameduler terjadi bila terjadi


penggantian sumsum. Hematopoiesis yang terjadi selain di
sumsum tulang. Secara fisiologis :
- primitive hematopoiesis: di yolk sac 2,5 – 8 minggu usia
janin sebagai sistem membentuk sel darah merah
sementara.
- definitif hematopoiesis: menghasilkan sel darah merah
dengan melibatkan hepar, lien, dan sumsum tulang
• Telah diamati juga terdapat dalam jaringan lain dan organ
termasuk kelenjar getah bening, jantur, saluran
pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, kelenjar adrenal,
payudara, kelenjar prostat, uterus dan mediastinum.
Sumber :
Naeim, Faramarz M.D, dkk. 2013. Atlas of Hematopathology. USA: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai