Anda di halaman 1dari 57

Fisiologi Darah

dr. Marcel Antoni, M.Biomed, AIFO-K

FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU


KESEHATAN UKRIDA
Sasaran Belajar
• Mahasiswa mengetahui komponen darah.
• Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dari masing-masing
komponen darah.
• Mahasiswa mengetahui dan memahami proses pembentukan
eritrosit.
• Mahasiswa mengetahui dan memahami proses hemostasis.
Darah
• ¼ bagian cairan ekstraselular.
• Terdiri dari:
1. Elemen selular: SDM, SDP & trombosit.
2. Plasma. 2L sel
darah
• 7% BB  laki-laki dewasa 70 kg  4,9 kg / ̴4,9 liter
3L
plasma
Plasma
• Matriks cair darah.
• Terdiri dari:
- 92% air
- 7% protein  membedakan dengan cairan interstisial.
- 1% molekul organik ( as.amino, glukosa, lipid, senyawa nitrogen), ion
(Na, K, Cl, H, Ca, HCO3), elemen mikro & vitamin, O2/CO2.
• Fungsi:
- Medium bahan-bahan yang dibawa darah.
- Menyerap & menyebarkan panas hasil metab. jaringan.
Plasma
• HCO3-, K+, Ca2+, ion-ion lain  eksitabilitas membran, distribusi
osmotik antara CES & sel, dapar perubahan pH.
Elemen selular
• Terdiri dari :
- Eritrosit / SDM  transpor O2/CO2.
- Leukosit / SDP  respon imun tubuh.
- Trombosit / platelet  pembekuan darah.
Eritrosit (SDM)
• Jenis sel darah terbanyak  laki-laki 5,2 jt/mm3; perempuan 4,7 jt/mm3.
• Rasio SDM dengan plasma  hematokrit (Ht)  N: 40-54% (L), 37-47% (P).
• Berbentuk cakram bikonkaf, “kantong” elastis & bersifat fleksibel untuk melewati kapiler-
kapiler sempit
• Fungsi:
- Mengangkut Hb mengangkut O2.
- Enzim karbonat anhidrase dlm SDM  katalisis CO2+H2O H2CO3  diangkut keluar sbg
CO2.
- Hb berperan sbg dapar asam basa.
• SDM dewasa tidak memiliki inti, mitokondria & retikulum endoplasma
 sumber ATP dari glikolisis; tidak dapat membentuk protein
 SDM rapuh & mudah pecah.
Eritropoiesis
• Awal kehidupan  diproduksi di yolk sac  SDM primitif berinti.
• Tengah trimester kehamilan  produksi utama hati, limpa, kel. limfe.
• Akhir kehamilan sampai lahir  sumsum tulang.
Eritropoiesis
• SDM berasal dari sel punca hematopoietik pluripoten  berdiferensiasi
commited stem cells eritrosit  proeritroblas eritroblas basofil 
retikulosit  eritrosit matang.
• Penurunan transportasi O2 ke jaringan  meningkatkan eritropoiesis, contoh
pada orang tinggal di dataran tinggi, penderita gagal jantung, & ggan paru.
• Hormon eritropoietin dari ginjal (produksi utama) berperan penting dalam
menginduksi eritropoiesis.
• Mekanisme: hipoksia  meningkatkan faktor transkripsi hypoxia-inducible
factor -1 (HIF-1)  ekspresi eritropoietin.
• Zat-zat spt norepinefrin, epinefrin, prostaglandin merangsang produksi
eritropoietin.
Nutrisi & eritropoiesis
• Pematangan & produksi SDM dipengaruhi status nutrisi.
• 2 zat nutrisi penting tsb:
- Vitamin B12
- Folat
• Vitamin B12 & folat penting dalam sintesis DNA (pembentukkan timidin
trifosfat).
• Defisiensi  ggan pematangan SDM.
• Penyerapan vit.B12 di lambung difasilitasi faktor intrinsik sel parietal
lambung.
• Gangguan absorpsi usus halus, cth Sprue disease  defisiensi asam folat.
Hemoglobin (Hb)
• Komponen utama SDM.
• Tersusun atas heme & globin.
• Isoform globin : α, β, γ, δ.
• Hb orang dewasa (HbA)  2 rantai α & 2 rantai β.
Sintesis Hb
• Dibentuk sejak proeritroblas  retikulosit.
• Besi Hb  berasal dari makanan ( daging merah, kacang-kacangan,
bayam )  diabsorpsi di usus halus mll transport aktif, dgn bantuan
transferrin dalam darah  diangkut ke sumsum tulang; kelebihannya
disimpan di hati  ferritin.
Metabolisme besi
Daur eritrosit (SDM)
• Umur 120 hari.
• SDM rusak  asam amino & Fe didaur ulang  membentuk SDM
baru.
• Sisa heme oleh hati & limpa  diubah menjadi bilirubin  diangkut
albumin ke hati  dimetabolisme menjadi empedu.
• Pada keadaan hemolisis >>>  hiperbilirubinemia  jaundice.
Sel darah putih (SDP)
• Unit sistem pertahanan tubuh yang mobil  dapat bekerja di luar
darah dilokasi infeksi & peradangan pertahanan cepat & kuat.
• Peran sistem imun:
1. Pertahanan thdp invasi mikroorganisme (bakteri, virus).
2. Eliminasi sel / jaringan tua / rusak.
3. Eliminasi sel kanker.
Sel darah putih (SDP)
• Terdiri dari :
- Limfosit / imunosit.
- Monosit  dalam jaringan  makrofag
fagosit
- Neutrofil.
- Eosinofil. granulosit
- Basofil  dalam jaringan  sel mast
• Granulosit, monosit, & sebagian limfosit dibentuk di sumsum tulang.
• Sebagian limfosit & sel plasma dibentuk di jaringan limfe.
Jenis-jenis sel darah putih & perannya
• Neutrofil : fagosit / menelan & menghancurkan bakteri intraselular.
• Eosinofil : meningkat pada alergi & infeksi parasit seperti cacing.
• Basofil : mensintesis & menyimpan histamin & heparin.
• Monosit : berkembang menjadi makrofag / berperan dlm fagositosis.
• Limfosit : B  antibodi; T  imunitas selular.
Leukopoiesis
• Berasal dari sel punca hematopoietik pluripoten  committed stem
cells  mielosit & limfosit.
Colony Stimulating Factors (CSF)
• Diproduksi sel-sel endotel, fibroblast sumsum tulang & leukosit.
• Berperan dalam leukopoiesis.
• Leukopoiesis dikendalikan sesuai kebutuhan tubuh, baik jumlah
maupun proporsi berbagai jenis SDP.
Kerja netrofil & makrofag
• Ke-2 nya menyerang & menghancurkan bakteri, virus & agen-agen
merugikan.
• Netrofil  sel matang  bekerja sewaktu-waktu diperlukan.
• Monosit (darah) berkembang jadi makrofag (jaringan) memerlukan
waktu >> daripada netrofil, namun kemampuan fagositosisnya >>
netrofil.
• Ketika ada infeksi  netrofil & makrofag keluar dari pori kapiler
secara diapedesis & bergerak secara ameboid ke lokasi infeksi.
• Toksin bakteri/virus, jaringan yang meradang memberikan sinyal
‘kemotaksis’ menarik SDP ke lokasi infeksi/radang.
Kerja netrofil & makrofag
• Di lokasi infeksi, netrofil & makrofag melaksanakan fagositosis.
• Sel/jaringan tubuh yang rusak /partikel asing / bakteri ter ‘opsonisasi’
menjadi target fagositosis  netrofil/makrofag ‘menelan’  lisosom
netrofil/makrofag mengeluarkan enzim proteolitik & lipase
(makrofag) menghancurkan target.
• Netrofil & makrofag juga menghasilkan bahan bersifat bakterisidal,
spt superoksida, hidrogen peroksida, ion-ion hidroksil, hipoklorit.
• Makrofag juga berperan sbg antigen presenting cell menghasilkan
sitokin-sitokin yang mengaktivasi / memperkuat respon imun. Cth:
tumor necrosis factor, interleukin-1, dll.
Kerja eosinofil
• Sel fagosit bersifat lemah.
• Diproduksi dalam jumlah besar pada infeksi parasit.
• Saat ada infeksi parasit  eosinofil melekat pada parasit.
• Eosinofil membunuh parasit dengan cara:
- Melepaskan enzim hidrolitik.
- Melepaskan radikal oksigen.
- Melepaskan bahan larvasidal.
• Sel mast & basofil melepaskan faktor kemotaksis eosinofil menarik
eosinofil ke daerah alergi.
Kerja basofil
• Serupa dengan sel mast jaringan.
• Antibodi alergi (IgE) cenderung melekat pada sel mast / basofil 
ketika ada antigen, antigen melekat pada antibodi  sel mast / basofil
pecah dan melepaskan histamin, bradikinin, serotonin, heparin,
substansi anafilaksis & enzim lisosomal.
Hemostasis
• Proses mempertahankan darah agar tetap berada dalam pembuluh
darah yang rusak.
• Tahap-tahap :
- Vasokonstriksi  oleh zat vasokonstriktor yg dilepas sel endotel.
- Pembentukan sumbat trombosit  adhesi trombosit.
- Koagulasi  pembentukan jalinan protein fibrin (dilarutkan kembali
oleh plasmin).
Vasokonstriksi
• Dinding PD yang rusak menyebabkan otot polos dinding PD berkontraksi.
• Mekanisme-mekanisme lain:
- Spasme miogenik lokal.
- Pengaruh autakoid lokal karena kontak dengan platelet trombosit menempel
pada kolagen  trombosit melepaskan *serotonin (5-HT), ADP & platetet
activating
factor (PAF)  PAF mengaktifkan lebih banyak trombosit & mengubah
fosfolipid membran trombosit menjadi *tromboksan A2  t.u pada PD kecil.
- Reflek saraf.
*PD rusak  Serotonin & tromboksan A2 merupakan vasonkontriktor.
Trombosit & pembentukan sumbat trombosit
• Trombosit/keping darah berasal dari megakariosit.
• Trombopoietin (TPO): suatu glikoprotein  berperan dalam perkembangan & pematangan
megakariosit  diproduksi di hati & ginjal.
• Berbentuk cakram tidak berinti, berukuran 1-4 μm.
• Konsentrasi 150.000-300.000/μL.
• Meskipun tidak berinti, dalam sitoplasma trombosit terdapat:
- Molekul aktin / myosin & trombostenin  kontraksi.
- Sisa retikulum endoplasma & app. Golgi  sintesis enzim & Ca.
- Mitokondria & sistem enzim pembentuk ATP & ADP.
- Sistem enzim pensintesis prostaglandin.
- Faktor stabilisasi fibrin.
- Growth factor  perbaikan PD yang rusak.
• Membran trombosit mengandung glikoprotein & fosfolipid  mencegah perlekatan dengan endotel
normal & aktivator pembekuan darah.
Trombosit & pembentukan sumbat trombosit
• Sumbat trombosit  mekanisme ‘rutin’ mengatasi kerusakan PD.
• Ketika trombosit bersinggungan dengan kolagen PD yang rusak 
berubah bentuk kemudian melekat pada kolagen jaringan & dengan
faktor Von Willebrand dari plasma. Trombosit menyekresi ADP,
tromboksan A2 yang mengaktivasi trombosit lainnya  saling
menempel  sampai terbentuk benang-benang fibrin  membentuk
sumbat.
Pembekuan darah/koagulasi
• 3 tahap utama:
1. Reaksi kimia kompleks faktor-faktor pembekuan membentuk
aktivator protrombin.
2. Aktivator protrombin mengkatalisis perubahan protrombin 
trombin.
3. Trombin menyebabkan polimerisasi fibrinogen  fibrin.
*Trombosit berperan dalam perubahan protrombin  trombin.
**Protrombin & fibrinogen dibentuk di hati  kerusakan hati  produksi
menurun.
***Vitamin K penting dalam aktivasi protrombin.
Perubahan protrombin  trombin
Retraksi bekuan
• Tahap lanjut pembekuan darah.
• Trombosit berperan juga pada tahap ini  selain mengikat benang-
benang fibrin, juga melepaskan faktor stabilisasi fibrin & aktivasi
aktin/miosin  jaringan fibrin menciut.
• Trombin & ion Ca mempercepat proses retraksi bekuan.
Pembentukkan aktivator protrombin
• Terbagi 2:
1. Jalur intrinsik  aktivasi faktor XII  berawal di darah.
2. Jalur ekstrinsik  tromboplastin jaringan / faktor III trombi
n
mengaktifkan faktor VII  berawal di PD/ jaringan.

fibrinog
fibrin en
Lisis bekuan darah
• Tahap akhir / penyembuhan  menyingkirkan bekuan yang tidak
diperlukan.
• Protein plasma mengandung plasminogen.
• Plasminogen jika teraktivasi  plasmin  enzim proteolitik mencerna
benang-benang fibrin, protein-protein koagulan spt fibrinogen, F. V, F.
VIII, protrombin & F. XII.
• Aktivator plasminogen jaringan (tPA) dilepaskan endotel PD yang
cedera dengan lambat, mengubah plasminogen  plasmin.
Golongan darah
Donor & Resipien
• Orang bergolongan darah O, tidak mengandung antigen A & B
sehingga tidak diserang oleh antibodi, sehingga disebut donor
universal.
• Orang bergolongan darah AB disebut resipien universal karena tidak
memiliki antibodi A dan B.
• Pernyataan tsb di atas kurang tepat, krn ada pengaruh lain spt faktor
Rhesus (Rh) yang juga memengaruhi.
Reaksi transfusi
• Reaksi imun yang terjadi akibat transfusi darah yang tidak sesuai
(beda golongan)  reaksi ringan sampai berat / fatal (komplikasi:
gagal ginjal akut akibat endapan Hb di ginjal).
• Dapat dimulai dengan terjadinya aglutinasi akibat pengikatan antibodi
terhadap SDM/antibodi dapat mengikat beberapa SDM sekaligus 
dilanjutkan hemolisis akibat aktivitas fagositosis.
Golongan darah Rhesus
• Orang yang memiliki faktor Rhesus  Rhesus (+).
• Orang yang tidak memiliki faktor Rhesus  Rhesus (-).
• Berbeda dengan sistem ABO, sistem rhesus tidak memiliki antibodi yang sudah
tersedia secara alami pada darahnya .
• Antibodi Rh terbentuk jika seseorang dengan rhesus negatif terpapar antigen rh
positif.
• Orang dengan Rh positif tidak membentuk antibodi Rh.
• Untuk mencegah reaksi transfuse akibat perbedaan Rh:
-Orang dengan Rh negatif harus diberikan darah Rh negatif.
-Orang dengan Rh positif dapat diberikandarah baik Rh negatif maupun positif.
• Ibu dengan Rh (-) hamil janin dengan Rh (+)  ibu membentuk antibodi terhadap
(eritrosit) janin  hemolisis eritrosit janin  eritroblastosis fetalis.
Gangguan SDM
• Anemia: kondisi kadar Hb dalam SDM <<<.
• Dapat disebabkan oleh:
- Kehilangan SDM
- Produksi SDM menurun
Gangguan SDP
• Leukemia  kondisi produksi SDP tidak terkontrol disebabkan mutasi
sel mielogen / limfogen.
• Jumlah SDP sangat banyak.
• Efek umum yang dapat muncul: infeksi, anemia berat, mudah
mengalami perdarahan  disebabkan penggantian sel normal di
sumsum tulang oleh sel leukemik yang tidak berfungsi.
• Sel-sel kanker mengambil cadangan energi termasuk protein 
memperburuk keadaan umum penderitanya.
Gangguan hemostasis
• Hemofilia  def. faktor pembekuan.
• Hemofilia A  kelainan/def. faktor VIII; hemofilia B  def. faktor
IX.
• Diturunkan secara genetik mll kromosom perempuan.
• Lebih banyak pada anak laki-laki, peremuan  carier.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai