Anda di halaman 1dari 61

HOMEOSTASIS

dr. Andy Arfan, M.Ked (ClinPath),


SpPK
• Manusia → organisme multisel kompleks yg hidup
dilingkungan yg berubah-ubah krn mempunyai
kemampuan mempertahankan keadaan lingkungan
dalamnya (Internal)
• Hal ini akan melindungi sel-sel yg letaknya didalam
tubuh dari perubahan lingkungan luar (Eksternal)
shg menjamin kelangsungan hidup sel-sel tubuh

A
• Ahli Faal Perancis Claude Bernard tahun 1859 →
Dgn mempertahankan lingkungan dlm yg relatif stabil,
organisme multisel yg kompleks dpt hidup bebas
dilingkungan luar yg sangat bervariasi.
• Ahli Faal Amerika Serikat Walter Cannon → Upaya
mempertahankan keadaan lingkungan dlm yg stabil
sbgi Homeostasis

A
Homeostasis berasal dari kata Yunani → Homeo (sama)
dan Stasis (Mempertahankan keadaan)

Hubungan sel, sistem-sistem tubuh


dan homeostasis

A
Peran darah dalam Homeostasis

• Darah berfungsi sbg medium utk transportasi masal jarak


jauh yg cepat dari berbagai bahan ke & dari sel, & cairan
interstisium berfungsi sbg perantaranya.
• Homeostasis bergantung pd darah yg mengangkut
berbagai bahan spt : O2 & nutrien ke sel mengimbangi
kecepatan sel mengkonsumsi zat-zat tsb & mengangkut
bahan, cth : sisa metabolisme, menjauhi sel sama
cepatnya dgn menghasilkan produk-produk tsb

A
• Homeostasis jg bergantung pd darah yg mengangkut zat-
zat perantara berupa hormon dari tempat
pembentukannya ke tempat kerjanya
• Darah memiliki kemampuan transportasi khusus yg
memungkinkan mengangkut bahan secara efisien ke
seluruh tubuh,
cth : O2 kurang larut dlm air, tetapi darah mengandung eritrosit yg
diperlengkapi oleh Hemoglobin, yaitu suatu molekul kompleks yg
mengangkut O2, demikian juga zat-zat perantara berupa hormon yg
tdk larut air diangkut dlm darah oleh protein-protein pembawa

A
Komponen-komponen tertentu didlm darah melakukan
aktivitas-aktivitas homeostatik tambahan :
Membantu mempertahankan pH lingkungan internal
Membantu mempertahankan suhu tubuh dgn menyerap
panas yg dihasilkan oleh jaringan penghasil panas
Elektrolit dlm plasma penting utk ekstabilitas membran
→ dasar bagi fungsi saraf & otot
Elektrolit dlm plasma jg penting dlm distribusi osmotik
cairan antara cairan intrasel & ekstrasel

A
 Melalui fungsi hemostatiknya, trombosit & faktor-faktor
pembekuan memperkecil kehilangan darah melalui
pembuluh yg cedera
 Leukosit & jenis protein plasma tertentu spt antibodi
mempertahankan tubuh dari invasi mikroorganisme
penyebab penyakit, menghancurkan sel-sel kanker, &
mempermudah proses penyembuhan luka & perbaikan
jaringan

A
STRUKTUR & FUNGSI DARAH
Komposisi Darah
Proses pembentukan sel darah

Hematopoiesis dpt dibedakan mjd :


Erythropoiesis
Proses pembentukan erythrocytus/sel darah merah
Granulopoiesis
Proses pembentukan leucocytus/sel leucocyte (darah putih)
Monocytopoiesis
Proses pembentukan monocytus/lymphocytes
Megakaryocytopoiesis
Proses pembentukan megakaryocytus

A
Hematopoitik sistem (hematopoiesis) → Proses
pembentukan sel-sel darah yg berasal dari suatu Sel
Induk Pluripotensial (pluripotential stem cell) atau
Hematopoietic Stem Cell yg nantinya akan berkembang
mjd sel eritrosit , sel lekosit, sel trombosit .

A
Sistem Hematopoiesis

 Bone marrow
 Sirkulasi Darah
 Lymph nodes
 Spleen
 Liver
 Thymus

A
Hematopoiesis → Proses produksi (mengganti sel yg
mati) & perkembangan sel darah dari sel induk atau
asal (stem sel), dimana tjd proliferasi, maturasi &
diferensiasi secara serentak

A
 Proliferasi  Peningkatan (pelipat gandaan jlh sel),
dari satu sel hematopoetik pluripotent,
menghasilkan sejumlah sel darah
 Maturasi  Proses pematangan sel darah
 Diferensiasi  Beberapa sel darah yg terbentuk
memiliki sifat khusus yg berbeda-beda

A
Sel induk pluripotent mempunyai sifat :

 Self renewal  Kemampuan memperbaharui diri


sendiri shg tdk akan pernah habis meskipun terus
membelah
 Proliferative  Kemampuan membelah atau
memperbanyak diri
 Diferensiatif  Kemampuan utk mematangkan diri
mjd sel-sel dgn fungsi-fungsi tertentu

A
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya, stem sel

 Pluripotent : Sel induk mempunyai kemampuan utk


menurunkan seluruh jenis sel-sel darah
 Commiteed : Sel induk mempunyai komitmet utk
berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel,
sel induk yg termasuk golongan ini sel induk myeloid
dan limfoid

A
 Oligopotent : Sel induk yg berdiferensiasi mjd hanya
beberapa jenis sel cth : CFU-GM (Colony Forming Unit-
Granulocytel Monocyte) yg dpt berkembang hanya mjd
sel-sel granulosit & sel-sel monosit
 Unipotent : Sel induk yg hanya mampu berkembang mjd
satu jenis sel saja, cth :
 CFU-E (Colony Forming Unit-Erythrocyte) hanya mjd
eritrosit
 CFU-G (Colony Forming Unit-Granulocyte) hanya
mampu berkembang mjd granulosit

A
LOKASI HEMOPOIESIS

USIA TEMPAT PEMBENTUKAN


1. Fetus < 2 bln Yolk sac
2-7 bln Hati, limpa,
5-9 bln Sumsum tulang

2. Bayi Sumsum tulang ( semua tulang )

vertebra, iga, sternum, skull,


3. Dewasa
sacrum, femur, pelvic.
SEL PLURIPOTENTIAL STEM
(ASAL SEL DARAH)
Berada di sumsum tulang

PROLIFERASI

LYMPHOCYTUS SEL MYELOID


(Sel lymphoid) (Berkembang di sumsum tulang)
MIGRASI

THYMUS NODUS LYMPHATICUS LIEN TONSILLA

A
Perkembangan Pluripotential
Stem Cell
Leukosit
ERITROPOITIK SYSTEM
(Erythropoiesis)

Proses pengembangan dan pematangan eritrosit


berinti shg mjd eritrosit .

A
Proses pembentukan eritrosit memerlukan :
 Sel induk : CFU-E, BFU-E, normoblast (eritroblast)

 Bahan pembentuk eritrosit : Fe, vit. B12, asam folat,


protein, dll
 Mekanisme regulasi : faktor pertumbuhan
hemopoetik & hormon eritropoetin

A
ERITRIPOETIN DAN PERANANNYA

 90% Eritropoetin diproduksi oleh ginjal (tdk diketahui dgn pasti


dibagian mana ginjal tepatnya kemungkinan di epitel tubulus
renalis) sisanya dibentuk dlm hati
 Merupakan glykoprotein

 Fungsi utama eritropoetin adl merangsang produksi sel darah


merah dan pembentukannya sebagai respons terhadap
hipoksia

A
 Pengaruh utama dari eritropoetin adl merangsang
produksi proeritroblast dari sel-sel stem hemopoetik
dlm sumsum tulang kemudian menyebabkan sel-sel ini
dgn cepat melalui berbagai tahap eritroblastik
ketimbang pd keadaan normal

A
 Keadaan yg menyebabkan ↓ transportasi jlh O2 ke
jaringan (hipoksia) akan merangsang ginjal utk
mengeluarkan eritropoetin yg kemudian akan
melaksanakan fungsinya
 Keadaan hipoksia pd bagian tubuh yg lain jg akan
merangsang sekresi eritropoetin, hal ini menunjukkan
bahwa kemungkinan besar terdpt beberapa sensor non
ginjal yg mengirimkan sinyal tambahan pd ginjal utk
memproduksi eritropoetin

A
Erythropoiesis
MASA HIDUP DAN PENGHANCURAN ERITROSIT

 Eritrosit setelah dilepaskan dari sumsum tulang ke


peredaran darah mereka akan bersirkulasi selama 120 hari
sebelum dihancurkan
 Eritrosit walaupun tdk mempunyai nukleus, mitochondria
atau retikulum endoplasma tp masih bisa bertahan hidup krn
mempunyai enzim citoplasma

A
Enzim citoplasma memiliki kemampuan:
Utk memetabolisme glukosa dan membentuk adenosine
triphosphate

1. memelihara kelenturan membran eritrosit


2. menjaga agar atom besi yg ada dalam Hb tdk berubah btk
dari Ferrous  Ferric
3. mencegah agar protein yg ada dalam eritrosit tdk
teroksidasi
4. menghasilkan bahan bakar utk mekanisme transport aktif dan
mempertahankan konsentrasi ion di dlm RBCs

A
PARAMETER DASAR HEMATOLOGI
1. Hb ( Lk 14 – 16 gr % )
( Pr 12 – 14 gr % )
2. Eritrosi
Ht
MCV = x 10 (N = 83-92)
Eri
Hb
MCH = x 10 (N = 27-31)
Eri
Hb
MCHC = x 100 % (N = 32-36)
Ht
3. Hematokrit (Ht)
4. Leukosit
5. Trombosit

A
 Anemia (Morfologis)

• Macrositer Hyperchrom
• Normositer Normocrom
• Micrositer Hypochrom

Defisiensi : Fe, Folat , Vit B 12


 Anemia Hemolitik
(Klinis) Hemorrhagik
Aplastik

A
A
A
A
Anemia yg sering di jumpai di Indonesia

 Anemia defisiensi besi


 Anemia inflamasi
 Anemia megaloblastik ( def asam folat )
 Anemia hemolitik
  - thalasemia
 Obat – obatan
 Anemia ec insufisiensi renal
 Anemia gravidarum

A
GRANULOPOIESIS

Proses pematangan sel Granulosit yg berasal dari sel Mieloid


Progenitor maturasi sel Mieloid Progenitor

Sel Gran – Mono Progenitor


Promielosit
Mielosit
Metamielosit
Granulosit Batang
NEUTROFIL , BASOFIL , EOSINOFIL
 

A
 Leukosit dikenal sbg sel darah putih merupakan unit yg
mobile/aktif dari sistem pertahanan tubuh.
 Sebagian dibentuk di sum-sum tulang (granulosit,
monosit & sedikit limfosit) & sebagian lagi di bentuk di
lymphogenous tissue terutama lymph glands.
 Fungsi utama sel darah putih secara umum adl
menyediakan pertahanan yg cepat & kuat terhadap
bahan yg bersifat infeksius yg mungkin ada &
melindungi tubuh dari sel kanker.

A
 Yang penting adl bahwa sel darah putih secara
spesifik di transportasikan ke area dimana tjd infeksi &
inflamasi.
 Sel darah putih yg sdh dibentuk baik di sum-sum
tulang baik di lymphogenous tissue kmdn akan
disimpan smp saat yg dibutuhkan sel darah putih baru
dikeluarkan ke sistem sirkulasi

A
Lekosit terbagi atas :
Granular Lekosit yg memiliki granul pd sitoplasma yg
mjd polymorfonucleur. Semua granulosit mengandung
substansi aktif yg berperan dlm reaksi peradangan &
alergi.
Agranoleukosit (Agranulosit) tdk memiliki granul pd
sitoplasmanya yg disebut mononuclear mempunyai inti,
jlh normal 4.000-11.000, nilai normal ini dpt berubah
oleh beberapa faktor seperti exercise, stress/tekanan
dan penyakit.

A
.
< 4000 = Leukopenia, > 11.000 = Leukositosis.
Leukopoesis dipengaruhi oleh banyaknya jlh bakteri
yang masuk kedlm tubuh.
Ada 5 jenis leukosit normal dlm darah tepi yaitu:
basofil 0-1%, eusinofil 1-6%, sel batang 2-6%, netrofil
40-75%, limfosit 20-40%.
Dinilai pula kelainan sitoplasma (vakuolisasi), kelainan
inti, hypersegmentasi (piknotis).

A
NEUTROFIL
 40-75% dari jlh total leukosit utk mempertahankan jlh
normalnya maka diperlukan pembentukan 100 miliar sel
neutrofil/hari
 Diameternya 10–14 um Intinya memiliki byk lobus & memiliki
lisosom yg besar Granul pd citoplasmanya tdk jelas.

A
A
BASOFIL
 Jlhnya < 1% dari jlh total leukosit, diameternya 10-16um, Intinya memiliki dua
lobus (bilobus) dgn bentuk menyerupai huruf U & S.
 Granul sitoplasmanya berukuran besar & berwarna biru pd pewarnaan basofil
granulnya terdiri dari bahan bahan yg dpt menyebabkan reaksi inflamasi spt,
histamine.
 Basofilia dijumpai pd keadaan leokimia granulositik kronis, hipotiroid , kolitis
ulceratif. Kadar basofil menurun dpt di jumpai pd keadaan urtikaria, tirotoksitosis,
penyinaran sinar X & pengobatan steroid.

A
EOSINOFIL
 1-6% dari jlh total leukosit, memiliki diameter 10 - 14um, Intinya memiliki 2
lobus (bilobus), memiliki byk granul & ukuran granulnya besar pd pewarnaan
eosin memberi warna merah terang, merupakan fagosit yg lemah, eosinofil
dpt melepaskan histamin utk menginhibisi proses inflamasi.
 Eosinofilia dijumpai pd keadaan alergi, infeksi parasit, penyakit kulit, infeksi,
maligna, kimiawi & lain-lain.
 Eosinofenia sering didapat pd pasien yg memakai steroid, ACTH.

A
Monocytopoiesis

 Monosit 2-10% dari jlh total leukosit, diameternya 14-24 um,


memiliki nukleus yg besar & bentuknya sering menekuk, memiliki
banyak sitoplasma berwarna biru ke abu-abuan dgn granul yg halus,
vakuola sitoplasmanya terlihat jelas, motilitas tinggi, dpt berdiferiansi
mjd makrofag.
 Kadar monosit yg meningkat dpt dijumpai pd keadaan infeksi spt TB,
endocarditis bacteri sub akut, demam bercak rocky mountain,
malaria, leukimia, anemia hemolitik & infeksi virus.
 Kadar monosit yg menurun dpt dijumpai pd keadaan infeksi akut dgn
stress, anemia aplastik, leukimia myeloginosa akut.

A
A
LIMPOPOIESIS
Proses pematangan sel Limfosit yg berasal dari Hematopoitik
stem sel dlm perkembangannya dikendalikan oleh 2 organ
yaitu :

KELENJAR THYMUS T-SEL LIMFOSIT Respon Imunologi

selluler

BURSA FABRICIUS B-SEL LIMFOSIT Respon


Immunologi
Humoral

RES (Kel. Limfoid dan Sumsum Tulang)


A
LIMFOSIT .
 20-30% dari jumlah total leukosit, diameternya 6-9um
(kecil), diameter 9 - 15um (besar - 3%)
 memiliki nucleus yang bulat, citoplasmanya tidak bergranul
dan berwarna pucat, limfosit yang kecil memiliki sedikit
sitoplasma
 menyerang patogen & mengatur respon immune, limfosit
yang besar dapat membentuk antibody

A
T- SEL LIMFOSIT

1. T-Helper sel limfosit (CD4)


2. T-Suppresor sel limfosit (CD8)
3. Limfosit Sitotoksik (T-Efektor)
Ketiganya berperan dalam respons Immunologi Selluler

A
B - SEL LIMFOSIT

Berpotensi mjd Plasma Sel berperan dlm respons


Immunologi Humoral

Sel pre-b limfosit (sel null) : Populasi sel limfosit dari sel
induk yg tdk mempunyai surface marker (petanda
permukaan)

A
SEL PLASMA

 Berasal dari sel B – limfosit


 Stimulasi antigen → sel B-limfosit → transormasi blast → sel
plasma pd sirkulasi darah tepi tdk dijumpai .
 Pada sumsum tulang sel plasma < 1%
 Plasmoblast dan Proplasmosit normal tdk dijumpai

A
Megakaryocytopoiesis

Proses pematangan sel Megakariosit dari sel Mieloid


Progenitor sel seri Megakariosit
Megakarioblast
Promegakariosit
Megakariosit
TROMBOSIT

A
 Fungsi Trombosit = Pembekuan darah , Diameter: 1– 4 μm (-)
nucleus, (+) mitochodria, (+) sisa reticulum endoplasma, (+)
sisa badan golgi, (+) cytosolic enzym, (+) granul.
 Dibentuk di sumsum tulang → megakaryocytes 1 Megakaryosit
→ 1000 trombosit. Jlh normal : 150.000–350.000/mm3. Bila
<150.103 = trombositopenia, >350.103 = trombositosis.
 karakteristik fungsional:
1. Molekul aktin & myosin spt molekul kontraktil protein pd otot &
thrombosthenin → trombosit berkontraksi
2. Sisa dari retikulum endoplasma & badan golgi → mensintesa
berbagai macam enzym & dpt menyimpan ion Ca2+ dlm jlh yg
byk
Mitokondria dan enzym sitosol → membentuk ATP & ADP

A
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai