CAIRAN TUBUH
- Cairan Urine
- Cairan Pleura
- Cairan Otak
- Cairan Asites
- Cairan Sendi
- Cairan Semen
CAIRAN URINE
PEMBENTUKKAN URINE di GINJAL
- ultrafiltrasi plasma oleh ginjal
- reabsorpsi bahan2 esensial & air
- sekresi tubuler
dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kemih
BP URINE:
- mudah didapat
- tidak invasif
- pemeriksaan relatif sederhana
- skrining(uji saring) awal
- informasi cukup banyak
MACAM2 BP URINE:
1. URINE PAGI:
- PERTAMA: diperoleh pagi hari saat bangun
tidur (pekat)
- PUASA: saat bangun tidur, bak, buang (urine
terbentuk saat malam hari + 8 jam yang lalu)
Tujuan: tes skrining, tes kehamilan
2. URINE SEWAKTU:
diperoleh sewaktu waktu atau kapan saja pada
saat penderita tidak puasa
Tujuan: tes skrining
3. URINE 2 JPP:
urine yang dikeluarkan 2 jam setelah makan
(untuk DM)
Tujuan: Diagnosis DM, monitoring DM
4. URINE 24 JAM:
seluruh urine yang dikeluarkan selama 24 jam
( bangun tidur jam 5.00, bak, buang, setelah itu
mulai jam 5 sampai dengan jam 5 keesokan
harinya, seluruh urine ditampung dalam tempat
yang bersih, kering, bermulut lebar dan
mempunyai tutup)
Tujuan: kuantitatif zat tertentu
5. URINE ALIRAN TENGAH
(MID-STREAM URINE (MSU):
urine yang ditampung adalah porsi tengah dari
urine yang dikeluarkan
Tujuan: tes skrining, kultur bakteri
6. Aspirasi suprapubik
Tujuan: kultur bakteri kandung kemih/sitologi
7. Urin 3 gelas
Tujuan: mengetahui lokasi perdarahan
Catatan :
untuk pemeriksaan biakan/kultur:
Pasien sebelumnya diinstruksikan untuk mencuci
bagian genitalia dengan sabun dan dikeringkan
BP URINE:
KENAPA ??????????????
KENAPA ?????? :
MIKROSKOPIS KIMIAWI
MAKROSKOPIS /SEDIMEN
PROTEIN
EPITEL GLUKOSA
VOLUME
ERITROSIT BILIRUBIN
WARNA
LEKOSIT UROBILINOGEN
KEKERUHAN
KRISTAL BENDA KETON
BERAT JENIS
SILINDER/CAST
pH DARAH SAMAR
BAKTERI
BAU PROTEIN
JAMUR/PARASIT
KUANTITATIF(UR
SPERMA INE 24
JAM/ESBACH)
KANDUNGAN UTAMA URINE :
Air
Urea
Asam urat
Kreatinin
Na, K, Cl, Ca
Fosfor
Magnesium
Ammonium dll
KEADAAN PATOLOGIK DAPAT DITEMUKAN:
Kimiawi sedimen
Glukosa - silinder/cast
Protein - kristal tertentu
Benda keton - eritrosit
Bilirubin - lekosit
Porfirin dll - epitel
VOLUME URINE:
NORMAL:
1200-1500 ml/24 jam
800- 1600 ml/24jam tergantung hidrasi
POLIURI: Vol meningkat
(mis.DM, Diabetes insipidus, Nefritis kronis)
OLIGURI: Volume menurun
(mis. Diare berat, muntah hebat, demam)
ANURI: volume sangat menurun
(mis.shock, keracunan HgCl2, nefritis akut berat)
WARNA URINE:
NORMAL:
kuning muda-tua(urokrom-urobilin)
PERUBAHAN WARNA:
- PEKAT: warna gelap
- asam basa : gelap
ABNORMAL:
- darah: merah, coklat
- bilirubin: kuning tua/the, coklat
- obat phenol, salisilat, resorchinol:hijau
- antipirin: kuning hitam
- fenasetin: kuning
- rifampicin: merah
- porfirin: coklat tua
KEKERUHAN URINE:
NORMAL:
Jernih
KERUH:
- fosfat
- pus
- darah
- bakteri
- mukus
- epitel
BERAT JENIS URINE:
NORMAL :
Urine sewaktu : 1.003 – 1.030
Urine 24 jam : 1.015 – 1.025
ABNORMAL :
Rendah : 1.001-1.003: Diabetes insipidus
Tinggi : Diabetes Mellitus (w. jernih)
KEASAMAN URINE/pH:
BAU:
Normal: bau aromatik, asam volatile
Urine dibiarkan: bau amoniak
karena dekomposisi urea
Abnormal:
bau makanan tertentu: petai, jengkol
obat: ampicillin’
fruity: DM + ketonuri
MIKROSKOPIK URINE:
NORMAL:
- eritrosit 0-2/lpb
- lekosit < 8/lpb
- epitel beberapa/lpk
- kristal kalsium oksalat
- kristal asam urat
- kristal kalsium fosfat/karbonat
- amorf urat/fosfat
ABNORMAL:
- eritrosit >>/lpb
- lekosit >>/lpb
- epitel >>/lpk
- kristal cystin
- kristal leucin
KIMIAWI URINE :
PROTEIN:
Normal: 2-8 mg/dL, pemeriks: (-)
Proteinuri fisiologik:
- demam
- makan protein tinggi
- latihan berat
Abnormal:
- penyakit ginjal
- eklampsi
GLUKOSA:
Normal: pemeriks NEGATIF
Glukosuri:
- DM
- hipertiroid
- Laktosa (wanita hamil, menyusui)
BILIRUBIN:
Positif: hepatitis
BENDA KETON :(+) DM berat
Aceton
Asam asetoasetan
Beta hidroksi butirat
CAIRAN PLEURA
Definisi:
Cairan yang berada antara pleura visceralis dan
pleura parietalis
Pada keadaan normal rongga pleura ini hanya
Fungsi:
Untuk membasahi tunika serosa dan
keseimbangannya dijaga oleh tekanan koloid
osmotik kapiler, permeabilitas dinding kapiler serta
tekanan hidrostatik.
Keadaan patologis:
Efusi pleura yaitu:
Akumulasi cairan pleura yang abnormal dalam
rongga pleura
Penyebabnya:
Adanya proses tansudasi dan eksudasi.
Transudasi adalah:
Akumulasi cairan akibat proses non inflamasi atau
bukan radang di dalam rongga pleura ditandai
adanya perubahan tekanan hidrostatik dan
tekanan koloid
Eksudasi adalah:
Akumulasi cairan akibat proses inflamasi didalam
rongga serosa ditandai perubahan permeabilitas
membran pada permukaan pleura
PATOFISIOLOGI
Akumulasi cairan berlebihan di dalam rongga pleura
disebabkan oleh:
1. Peninggian permeabilitas kapiler karena inflamasi seperti
pada pneumonia atau pleuritis
2. Penurunan tekanan koloid osmotik karena hipoproteinemia
(synd nefrotik)
3. Peninggian tekanan hidrostatik karena meningkatnya tekanan
vena misalnya pada payah jantung kongestif dimana kadar
protein sangat bervariasi tergantung pada hambatan aliran limfe
karena hipertensi vena
4. Hambatan aliran limfe karena tumor, inflamasi, fibrosis
5. Peningkatan tekanan negatif intrapleura seperti atelektasis
6. Perpindahan cairan dari rongga peritoneum ke rongga pleura
Keadaan patologi dalam tubuh yang dapat menghasilkan
transudasi :
Nefrosis
Dekompensasi kordis
TRANSUDAT EKSUDAT
WARNA Jernih,serous keruh, berkabut
KEJERNIHAN Kuning muda Purulent, chylous,
hemorhagis
BJ < 1018 > 1018
BEKUAN Negatif Positif
PROTEIN < 2,5 g% > 2,5 g%
Glukosa = darah < darah
Test RIVALTA Negatif Positif
JUMLAH SEL Sedikit: Banyak
endotel + limfosit Akut: PMN
Kronis: MN
Bakteri Negatif Positif
Test RIVALTA
Prinsip:
Seromucin dalam suasana asam akan membentuk
kekeruhan ( tes protein kwalitatif)
- tidak berwarna
Komplikasi:
1. Infeksi
2. Perdarahan
3. Kerusakan kartilago sendi
4. Ruptur tendo/ligamen
Teknik pengambilan cairan sendi:
Artrosentesis (harus steril)
Harus oleh dokter atau paramedis
Patogenesis:
Etiologi: >> sirosis hepatis
Cara pengambilan: Punksi abdominal/peritoneal
Indikasi:
1. Terapeutik: untuk mengurangi tekanan
intraabdominal
2. Diagnostik: untuk menentukan diagnosis dan
penanganan
Sampel pemeriksaan ditampung pada 3 tabung:
Tabung I: Tes Kimia
Tabung II: Tes mikroskopis
Tabung III: Tes mikrobiologi (harus steril)
sebelum pemeriksaan
- BP diambil dengan cara masturbasi dan ditampung dalam
ruangan.