Anda di halaman 1dari 21

Texbook Reading

Karomah Sriwedari
Tutor : dr. I Putu Adi S, SpPK

Transudate

Exudate

Appearance

Clear

Cloudy

Specific gravity

< 1.015

> 1.015

Total protein

< 3.0 g/dl

> 3.0 g/dl

Fluid : serum protein


ratio

< 0.5

> 0.5

LDH

< 200 IU

> 200 IU

Fluid : serum LD ratio

< 0.6

> 0.6

Cell count

< 1000/l

> 1000/l

Spontaneus clotting

No

possible

Bahan dr rongga perut, pleura,


perikardium, sendi, kista dll, didapat dg
mengadakan pungsi.
Saat pungsi sediakan selain penampung
biasa jg penampung steril (utk biakan)
dan penampung yg berisi larutan natrium
citrat 20% atau heparin steril.

Jumlah : ukur & catat volume yg didapat


dg pungsi. Jk semua cairan dikeluarkan
jumlah itu memberi petunjuk tentang
luasnya kelainan.
Warna : transudat biasanya berwarna
kekuning-kuningan,sedangkan eksudat dpt
berbeda-beda dr putih, kuning sampai
merah darah sesuai dg kausa peradangan
& beratnya radang.
Kejernihan : transudat murni kelihatan
jernih, eksudat biasanya ada kekeruhan.

Bau : biasanya transudat & eksudat tdk


mempunyai bau bermakna, kecuali tjd
pembusukan protein.
Berat jenis : harus segera ditentukan sebelum
kemungkinan terjadinya bekuan.
Bekuan : perhatikan terjadinya bekuan &
jelaskan sifatnya (berkeping, sgt halua dll).
Beakuan tersusun dr fibrin & hanya didapat pd
eksudat. Jk cairan yg dipungsi dikira bersifat
eksudat, campur sebagian dr cairan dg
antikoagulan spy ttp cair & dpt dipakai utk
pemeriksaan lainnya,

Protein dlm transudat & eksudat hanya


fibrinogen saja, transudat kadar fibrinogen
rendah : 300-400 mg/dl, dan dlm eksudat
kadar protein 4-6 g/dl atau lebih tinggi.
Percobaan Rivalta :

Ke dlm silinder 100 ml dimasukkan 100 ml


aquades

Tambahkan 1 tts asam acetat glacial &


campur

Teteskan 1 tts cairan yg diperiksa ke dlm


campuran ini, dilepaskan kira2 1 cm dr atas
permukaan.

1.

2.

3.

Perhatikan tetes itu bercampur & beraksi


dg cairan yg mengandung asam acetat,
ada 3 kemungkinan :
Tetes itu bercampur dg lar. asam acetat
tanpa menimbulkan kekeruhan sama
sekali, hasil tes adl.(-)
Tes itu tdp kekeruhan yg sgt ringan
serupa kabut halus, hasil tes (+) lemah
Tes tdp kekeruhan yg nyata spt kabut
tebal atau dlm keadaan ekstrim 1
presipitat yg putih, hsl tes (+)

Hasil positif didapatkan pd cairan yg


bersifat eksudat, transudat biasanya mjd
tes ini positif lemah.

Kadar protein : kadar protein dlm transudat


biasanya < 2,5 g/dl, sedangkan eksudat > 4
g/dl cairan.
Cara :
Tetapkan lebih dulu BJ cairan itu.
Jk BJ 1010 atau kurang, lakukan pengenceran
5-10x, jk BJ > 1010 buat pengenceran 20x.
Lakukan penetapan menurut Esbach dg
cairan yg telah diencerkan, dlm
memperhitungkan hsl terakhir hrs diingat
pengenceran yg td dibuat.

Zat lemak : transudat tdk mengandung


zat lemak, kecuali kalau tercampur dg
chylus. Dlm eksudat mungkin didapat zat
lemak disebabkan oleh krn dinding
kapiler dpt ditembus oleh cahaya.
Cara :
Berilah larutan NaOH 0,1 n pd cairan shg
kjd lindi.
Lakukan ekstraksi dg ether, jk cairan mjd
jernih, putihnya disebabkan oleh chylus.

a.
b.

c.

Jk tdk menjadi jernih, putihnya mungkin


disebabkan oleh lecitin dlm keadaan emulsi.
Utk menyatakan lecitin dilakukan tes :
Encerkan cairan 5x dg etilalkohol 95%
Panasilah dg hati2 dlm bejana air, jk cairan
mjd jernih, putihnya disebabkan oleh lecitin.
Utk lebih lanjut membuktikannya teruskan
percobaan dg :
Saring cairan yg telah mjd jernih dlm
keadaan msh panas.

d. Filtratnya ditampung & diuapkaan di atas


air panas sampai vol. Menjadi sebesar
semula (sblm diberi etilalkohol) & biarkan
mjd dingin lg.
e. Jk menjadi keruh lg, adanya lecitin
terbukti, kekeruhan itu bertambah jk dibri
sedikit air.

Menghitung jumlah leukosit


Cairan yg berupa transudat biasanya
mengandung kurang dari 500sel/ul,
semakin tinggi angka itu semakin besar
kemungkinan cairan tsb adl. Eksudat
Menghitung jenis sel
Sediaan apus dibuat dg cara yg berlainan
tgt sifat cairan yaitu :

a. Jk cairan jernih, shg diperkirakan tdk


mengandung byk sel, pusingkan 10-15 ml
bhn, cairan atas dibuang & sedimen
dicampur dg bbrp tts serum penderita,
buat sediaan apus dr campuran itu.
b. Jk cairan keruh sekali atau purulen, buat
sediaan apus langsung memakai bhn itu,
jk tdp bekuan dlm cairan, bekuan itu yg
akan dipakai utk membuat sediaan tipis.

Pulas sediaan itu dg Giemsa atau Wright


Lakukan hitung jenis atas 100-300 sel,
hitung jenis itu hanya membedakan
limfosit dr segmen.

Mengenai parasintesis cairan asites


dapat dilakukan 5- 10 liter / hari, dengan
catatan harus dilakukan infuse albumin
sebanyak 6 8 gr/l cairan asites yang
dikeluarkan. Prosedur ini tidak dianjurkan
pada Childs C protrombin < 40%, serum
bilirubin > dari 10 mg/dl, trombosit <
40.000/mm3, creatinin > 3 mg/dl dan
natrium urin < 10 mmol/24 jam.

Pd pasien baru asites sebaiknya dilakukan


parasintesis diagnostik :
Gambaran makroskopik : warna kemerahan dpt
dijumpai pd asites krn sirosis hati akibat ruptur
kapiler peritoneum.
Gradien nilai albumin serum & asites : pem.ini
sangat penting utk membedakan asites yg ada
hub.dg hipertensi porta atau asites aksudat.
Gradien dikatakan tinggi bila nilainya >1,1g/dl,
kurang dr nilai tsb dikatakan rendah. Gradien
tinggi tdp pd asites transudasi & berhub.dg HT
porta, nilai gradien rendah lbh sering pd asites
eksudat.

konsentrasi protein asites kadang dpt


menunjukkan asal asites, misalnya : protein
asites <3 g/dl lbh sering tdp pd astes
transudat, sedangkan konsentrasi protein
>3 g/dl sering dihub. Dg asites eksudat.
Pemeriksaan ini tdk terbukti akurat krn nilai
akurasinya hanya kira2 40%.
Hitung sel : peningkatan jumlah sel lekosit
menunjukkan proses inflamasi. Utk menilai
asal sel infeksi lbh tepat digunakan hitung
jenis sel.

Sel PMN yg meningkat > 250/mm3


menunjukkan peritonitis bakteri spontan,
sedangkan peningkatan MN lbh sering tjd
pd peritonitis TB atau karsinomatosis.
Biakan kuman : asites yg terinfeksi akibat
perforasi usus akan menghasilkan kuman
polimikroba sedangkan peritonitis bakteri
spontan menghasilkan kuman
monomikroba.

Anda mungkin juga menyukai