Anda di halaman 1dari 70

PEMERIKSAAN

HEMATOLOGI

DR LUCYANA M.SC, SPPK


Pemeriksaan Hemoglobin
(Sianmethemoglobin)

Prinsip:
• Pengenceran darah ke dlm larutan yang
mengandung kalium sianida & kalium ferisianida
• Semua Hb kecuali sulfhemoblobin diubah menjadi
hemiglobinsianida (HiCN)
• resapan larutan (HiCN) ini diukur dgn spektrofotometer
pada panjang gelombang 540 nm
1. HEMOGLOBIN concentration
Siapkan 2 tabung (Cyanmethemoglobin)

1. Cuci dg pipet 3-5 x


reagensia
5.0 ml 2. Campur
+ Reagen 20 uL
+ Darah
3. Diamkan pd temp kamar
(3 menit)
HiCN utuh

Tube 1 2 baca

Baca dg
Tube 2 spektrofotometer
1 540 nm

5.0 ml Set OD at 0.0


+ Reagen catat
HiCN Dipakai sbg
3
blangko

OD
Tube 2
Hb g/dl
Kurve standard kadar Hb
(Cyanmethemoglobin)
3. Hitung jumlah eritrosit

Prinsip:
Untuk menghitung & mencegah eritrosit lisis, darah
utuh diencerkan dengan larutan pelarut isotonik
Bilik hitung (hemositometer)
IMPROVED NEUBAUER counting chamber

E E
R

E
R

ER R
E
Tidak
dihitung
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (Hmt)

• Nilai hematokrit adalah :


Besarnya volume sel2 eritrosit seluruhnya didlm 100 mm3
darah & dinyatakan dalam %.

• Prinsip pemeriksaan :
Darah dgn antikoagulan diputar / disentrifuge 15.000 rpm
selama 5 menit, kemudian dibandingkan panjang kolom
merah dgn kolom total

• Terdapat 2 metoda pemeriksaan :


1. Makro Hematokrit tabung Wintrobe
2. Mikro Hematokrit tabung kapiler
MIKRO HEMATOKRIT

Alat :
- Alat untuk memperoleh drh vena / kapiler
- Pipet Hematokrit : Panjang 7,5 cm
Diameter 1,2 mm
- Lampu spiritus / vaselin
- Sentrifuge yg dpt memutar dgn kecepatan 6.000 rpm
- Skala pembaca hematokrit

Reagensia :
Heparin (biasanya sdh melapisi lumen pipet kapiler Hmt)

Bahan :
Darah vena / darah kapiler
Cara pemeriksaan :
Bila menggunakan darah kapiler :

1. Lakukan pengambilan drh kapiler

2. Isi tabung kapiler dgn drh


sampai ¾ tabung

3. Bakar ujung tabung dgn


lampu spiritus atau
disumbatdgn vaselin, hingga
benar-benar tertutup
4. Sentrifuge dgn kecepatan
15.000 rpm selama 5 menit
Ujung tabung yang disumbat,
diletakkan disisi luar

5. Baca dgn skala Hematokrit


panjang kolom merah

Bila tdk punya skala Hmt


dipakai perhitungan :

Hmt = Panjang kolom merah x 100 %


Panjang total kolom
Microhematocrit tube reader
(Microhematocrit tube reading device)
%

Hmt (%)
Keuntungan
mikrohematokrit :
• Cepat, mudah
• Kesalahan lebih kecil
• Volume drh lebih sedikit

Sumber kesalahan : Nilai rujukan menurut Dacie :

• Sentrifuge tdk benar Pria : 47 ± 7%


Wanita : 42 ± 5%
• Lupa mengocok sampel
Bayi baru lahir : 54 ± 10%
• Penutupan ujung kapiler tdk 3 bulan : 38 ± 6%
rapat 3 – 6 bulan : 40 ± 4-5%
• Antikoagulan tdk tepat 10-12 tahun : 41± 4%
• Tabung kapiler tdk tertera
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Hitung Retikulosit
Prinsip
 Eritrosit muda masih mengandung inti dan inti
mengandung asam nukleat (RNA)
 Makin matang, inti eritrosit makin kecil & akhirnya
hilang
 Sesudah eritrosit kehilangan inti, sisa-sisa RNA dlm
juml kecil masih tdp dlm eritrosit, dan sel ini disebut
RETIKULOSIT
 Untuk mendeteksi RNA tsb, eritrosit harus di-cat saat
sel tsb masih hidup
 Proses pengecatan sel dlm keadaan masih hidup
disebut pengecatan supravital
Tahap maturasi (pematangan) eritrosit

berisi eritrosit
RNA matang

retikulosit
Pronormoblas
n. basofilik
n. polikromatofilik

n = normoblas
HITUNG RETIKULOSIT
Teteskan 3 tetes
ke dlm tabung

siapkan cat + DARAH campur


UTUH
retikulosit yg
sudah disaring

Diamkan – suhu kamar


atau inkubasi 37C
15 menit

Buat beberapa
Kmd dicampur apusan & keringkan Periksa di bwh
mikroskop
HITUNG RETIKULOSIT

1. Letakkan apusan pertama


di mikroskop
2. Amati dengan perbesaran
obyektif (10X)
3. Cari area yang tipis
4. Amati dengan perbesaran
100x dg minyak imersi
5. Cari area dimana terdapat 100
sp 200 eritrosit per lp
6. Cari retikulosit: retikulosit
harus memp 2 atau lebih
partikel biru
7. Identifikasi retikulosit &
dihitung
8. Hitung retikulosit dlm 1000
eritrosit
Penghitungan hasil

Dihitung jumlah retikulosit dlm 1000 eritrosit,


misal:
 didapatkan 20 sel retikulosit per 1000 eritrosit
 20/1000 = 2/100 = 2%

 Hasil ditulis 2%
Hal-hal yang perlu diperhatikan

Kesalahan penghitungan sering terjadi karena


kelelahan fisik atau mata
Penghitungan retikulosit tidak dalam 1000 eritrosit
Keterlambatan pembuatan apusan (sel hidup cepat
rusak)
LEUCOCYTE COUNT (WBC Count)
(JUMLAH LEKOSIT)

 
  the number of white blood cells per liter 
     of whole blood (System International Units) 
     or per ml of whole blood (Conventional Unit)

  Normal count : 4 – 11 x 106  per liter 
     or 4.000 – 11.000/ml
White blood cell count
Normal range :
(WBC)
• 4.0 – 11.0 (x 109/L) or
4,000 – 11,000 (x 106/L)

• Newborn : 10.0 – 30.0 (x 109/L)


• 1 year of age : 6.0 – 17.0 (x 109/L)
• Drops to normal levels by age 21

• Indication: infection, follow the progress of certain


diseases & therapies

Specimen : 

capillary blood or whole blood with EDTA
Principle

• Dilution of blood with acid solution
   the red cells hemolyze, 
   but the leucocyte still intact 
• leucocyte will be easier to count

Reagent :

1.Turk :
Glacial acetic acid 3 ml
Gentian violet 1% 1 ml
Aquadest 100 ml
2. HCl 1%
3. Acetic acid 2%
Method :

1.  Diluted blood :
     With leucocyte pipette draw the blood up to the 0.5 
     mark, clean the outside of the pipette with dry gauze.
     Draw the diluting fluid into the pipette 
     until the 11 mark (1: 20 dilution).  Shake it for about 
     3’ until all of erythrocyte hemolyze.

2. Clean the improved Neubauer and the cover glass with


ethanol 95%. Place the cover glass on the position.
3. Fill the counting chamber :
Hold the lower end pipette with the forefinger,
mixture. Fill the chamber with the fifth drop, allow, so
that the leucocyte will settle in the chamber.

Care should be taken :  

•  not too much fluid 
•  no enough mixture in the counting 
   chamber
•  air bubbles or dirt in the chamber
Counting :

• Place the chamber on the stage of the


microscope
• Scan the 4 large square parts in the
corner of the chamber
• Count the white blood cells on 4 large
square part of the chamber.
• Count only cells that touch the left /
upper side lines
ERYTHROCYTE
SEDIMENTATION RATE
(Kecepatan Enap Darah)

  mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit 
     plasma
  dipengaruhi o/ 3 tahap: 
     Tahap 1, formasi eritrosit
     (formasi rouleaux ), kec. sedimentasi lambat
.  
     Tahap 2, lebih cepat & konstan 
     Tahap 3, kecepatan menurun
Erythrocyte Sedimentation rate
(ESR)

Kecepatan (dlm mm) dimana eritrosit


jatuh (mengendap) dlm waktu 1 jam
Untuk memantau perjalanan penyakit
Normal range: 0-20 mm/jam wanita
0-15 mm/jam laki-laki

Infeksi bakteral: meningkat


WESTERGREN Method :
Normal :  wanita  0 – 20 mm/j,   
              laki  0 – 15 mm/j

Spesimen :
Drh utuh + Na-sitrat 4 : 1
(1,6 ml drh + 0,4 ml Na-sitrat)
atau darah EDTA dilarutkan dgn Na-sitrat (4 : 1),
atau darah EDTA dilarutkan dgn Na-klorid 0,85% (4 : 1),

WINTROBE Method :
Normal : women 0 – 20 mm/hr and
man 0 – 9 mm/hr

Spesimen :
Darah EDTA atau
• Darah + ammonium-potassium-oxalic
5. MORFOLOGI DARAH TEPI
(MDT)

Membantu klinisi untuk:


 memperkirakan sebab penyakit
 menentukan diagnosis penyakit
 memperkirakan perjalanan penyakit (akut atau
kronis)
 memantau penyakit atau terapi
Pemeriksaan MDT, meliputi pengamatan:
 morfologi eritrosit
 morfologi lekosit
 morfologi trombosit
Apusan darah tepi

Eritrosit
• ukuran
Trombosit
• bentuk • jumlah
• isi hb • penyebaran
• distibusi (aglutinasi, rouleaux)
(tak merata,
• benda asing
bergerombol)
(eritrosit berinti, malaria,
• morfologi
Howel Jolly bodies,
basophillic stippling) Lekosit
• jumlah
• jenis lekosit
• morfologi abnormal
- nukleus
- sitoplasma
Identifikasi sel lekosit

1. Ukuran
 Kecil
 Sedang
 Besar

2. Ciri-ciri inti sel


 Bentuk
 Ukuran relatif: perbandingan (rasio) nuklus terhadap
sitoplasma (rasio nukleositoplasmik)
 Pola kromatin: halus atau kasar
 Ada tidaknya nukleoli: jumlah & ukuran

3. Karakteristik sitoplasma
 Granular atau nongranular; spesifik atau nonspesifik granula
 Warna (sifat pengecatan)
 Luas relatif
Pendahuluan

SEDIAAN APUS DARAH TEPI

ALAT : REAGENSIA :

1. Obyek glass yang 1. Cat Romanowsky


bersih Wright
2. Spreader / penggeser Leishman
3. Pipet drh & pengaduk May Grunwald
4. Bak pengecatan Giemsa
5. Bak pengeringan 2. Buffer distilled water pH
6. Timer/pencatat waktu 7,2 untuk melarutkan cat
7. Gelas ukur 3. Methanol (90%) untuk
fiksasi
CARA PEMBUATAN SEDIAAN APUS

Alat yang diperlukan:


1. Kaca obyek yang bersih
2. Kaca pemulas
Cara membuat:
a. Pilih sebuah kaca obyek
dengan tepi yang rata.
b. Buatlah tanda diagonal pada
dua sudut tepi kaca obyek.
Potonglah kedua sudut tersebut
 Slide yang akan
digunakan untuk
pembuatan apusan
harus benar-benar
bersih, kalau perlu
bersihkan dengan eter
menggunakan kain
halus
 Letakkan setetes
darah (2 atau 3 mm)
dengan
menyentuhkannya
pada kaca obyek
sekitar 1 cm dari tepi
 Pegang kaca obyek
dengan ibu jari &
telunjuk tangan
kanan. Dengan
tangan kiri, letakkan
tepi dari kaca
pemulas di depan
tetesan darah dengan
sudut 30 – 45 derajat
 Geserlah kaca
pemulas ke belakang
sampai menyentuh
tetesan darah
 Biarkan darah menyebar
sepanjang tepi kaca pemulas.
 Doronglah kaca pemulas ke ujung kaca obyek
dengan gerakan halus sampai seluruh darah
menyebar menjadi apusan yang cukup tipis.
Darah dari pasien anemia seharusnya
diapus dengan lebih cepat.
CARA PEWARNAAN GIEMSA

1. Letakkan sediaan di rak pengecatan dgn sediaan

menghadap sebelah atas.


2. Genangilah dgn methanol secukupnya selama
5-10 menit & kmd buanglah kelebihan methanol
dari sediaan
3. Genangilah dgn cat Giemsa selama 25 menit.
4. Bilaslah dgn air kran atau aquades & keringkan
di udara.
Cara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

1. Periksalah sediaan apus di bawah mikroskop dgn


pembesaran lemah (obyektif 10 x)
• Sel2 lekosit sebaiknya merata penyebarannya
• Taksirlah kesan jumlah lekosit (perbandingan lekosit per
jumlah eritrosit )

Apakah sesuai dgn hitung lekosit?


Bila tdk sesuai dgn jumlah lekosit,
maka penghitungan harus diulang.
Cara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

• Periksalah sediaan dr daerah kepala sampai ke ekor

• Pada umumnya bagian ekor sel2 nya lebih besar,


spt monosit, netrofil.
• Sel yg > kecil seperti limfosit ada di bagian kepala
badan.
• Pada pengamatan sepintas, catatlah bila dijumpai
adanya kelainan.
• Pilihlah sediaan di bagian yg eritrositnya tdk saling
menumpuk & teteskan setetes minyak imersi amati
dgn perbesaran kuat (obyektif 100x)
Cara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

2. Hitunglah macam bentuk lekosit per 100 sel lekosit dlm


bidang sempit sepanjang sediaan apus.
Laporkan hasilnya dalam %

kepala ekor

ideal
Kurang baik

Ideal
Area ideal

Area ideal

Sumber: Miwa (1998), Atlas of Blood Cells, Bunkodo Co.,Ltd, Japan


Ideal Ekor Kepala
Kotor (mis. larutan cat hampir habis tdk disaring)

terlalu
asam;
cat kurang
menyerap;
warna
terlalu
terang

Terlalu
basa;
eritrosit
gelap;

Pembuatan apusan dan pengecatan apusan kurang baik


Keterlambatan pembuatan
apusan

Menyebabkan:
 Perubahan bentuk lekosit:
 Inti: terjadi lobulasi inti tu. Monosit (menjadi berlobus)
 Sitoplasma:
 disintergrasi tepi sitoplasma (tepi sitoplasma menjadi rusak) &
bengkak
 Vakuolisasi sitoplasma netrofil (dpt dikelirukan dgn adanya infeksi
bakterial)

 Jumlah trombosit turun, trombosit berkelompok (dpt


menyebabkan trombositopenia palsu)
 Eritrosit relatif stabil
Hitung Jenis Lekosit
 Buat apusan darah tepi: preparat yang baik terdiri
atas 3 bagian (kepala, badan, ekor)
 Cat apusan dengan pewarnaan Giemsa / May
Grunwald
 Amati di bawah mikroskop perbesaran 100x dgn
minyak imersi
 Cek pengecatan sudah baik atau belum (penyerapan
cat?, cat kotor?), kalau belum baik, ulangi
 Amati area ideal, kmd hitung sel lekosit berdasarkan
ciri-cirinya dengan alat hitung (differential counter)
 Hitung jenis lekosit per 100 lekosit

Cara:
Cara menghitung macam2 bentuk lekosit menggunakan alat
differential cell counter
Bila tdk tersedia alat tersebut buatlah kolom-kolom berikut :

MACAM 
SEL Jumlah sel pada setiap lapangan pandang Juml
Jumlah sel pada setiap lapangan pandang

I II III IV V VI VII VIII IX dst

Basofil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ….. ….

Eos 1 0 0 1 2 0 1 0 1 ….. ….

Batang 3 3 2 0 1 2 0 2 1 ….. ….

Segmen 4 6 5 6 5 7 7 8 9 ….. ….

Limfosit 1 2 2 3 1 2 2 1 2 ….. ….

Monosit 1 0 0 2 1 1 1 1 0 ….. ….

JUMLH 10 11 9 12 10 12 11 12 13 dst 100
Netrofil batang

 Ukuran : sedang
 Sitoplasma:
 Warna pucat
 Ukuran sedang-luas
 sedang-luas dg granula halus
 Inti :
 seperti btk batang melekuk

 kromatin kurang kasar & menggumpal


Netrofil segmen

 Ukuran : sedang
 Sitoplasma:
 Warna pucat
 Ukuran sedang-luas
 Tdp granula halus
 Granula toksik
 Vakuolisasi
 Inti :
 bersegmen 2-5 lobus
 kromatin kasar & menggumpal
Eosinofil

Ukuran : sedang
Sitoplasma :
 Warna pucat
 Ukuran sedang-luas

 Tdp granula besar merah,

tidak menutupi inti


Inti :
 biasanya memp 2 lobus
 kromatin kasar & menggumpal
Basofil

Ukuran : sedang-kecil
Sitoplasma :
 Warna pucat
 Tdp granula besar & kasar,
biru/ungu tua
Inti :
 tdk bersegmen
 bilobus (2 lobus)

 sering tertutupi oleh granula


Limfosit
 Ukuran : kecil
 Sitoplasma:
 sempit, kd tidak tampak

 tak bergranula

 Kd bergranula (azurofilik)

 sitoplasma biru

 Sitoplasma sangat biru (LPB)

 Inti :
 bulat

 kromatin kasar & menggumpal


Monosit
 Ukuran : besar
 Sitoplasma :
 luas
 tak bergranula

 Kd bergranula (azurofilik)

 Kd bervakuolisasi

 Inti :
 seperti pelana kuda, ginjal

 kromatin halus
PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT APUSAN

• Pre analitik
Pemeriksaan jumlah trombosit
 Obyek glass harus bersih dari kotoran, air,
dan lemak
 Sesegera mungkin membuat apusan
setelah mengambil darah (tidak boleh
ditunda), krn trombosit mudah & cepat
adesi dan agregasi
 Terlambat : juml trombosit turun
 Hindari kelembaban
 Apusan ta. daerah kepala, badan, dan ekor
 Periksa di daerah ideal
Pemeriksaan jumlah trombosit

Pre analitik

 Pengecatan sesuai aturan, terutama waktu fiksasi


(lihat cara kerja)
 Cat kotor  sebelumnya disaring lebih dahulu
terutama apabila larutan cat hampir habis
 Cat kotor (dlm bentuk preparat apus), cara
membersihkan:
 Genangi preparat apus dengan cat beberapa
saat (dalam detik) kemudian bersihkan cat tsb
dgn cara meneteskan air perlahan sambil
obyek glas dimiringkan
Pemeriksaan jumlah trombosit

Pre analitik

 Indikator pengecatan yang baik  lihat granula


eosinofil:
 Baik : berwarna merah/oranye
kecoklatan
 Kurang baik : terlalu merah/oranye
menyolok (terlalu asam) atau abu-
abu (terlalu basa)
Darah kapiler
Tanpa antikoagulan

Agregasi trombosit

Darah vena
Tanpa antikoagulan

agregasi trombosit
ringan
Cara Kerja

 Buat apusan darah tepi dengan pewarnaan Giemsa


 Periksa di bawah mikroskop (100x) dg minyak imersi
 Cari area ideal (daerah badan dekat ekor), eritrosit
tidak mengelompok, tersebar sendiri-sendiri dgn area
kepucatan di tengah
 Amati trombosit
 Hitung trombosit sampai 20 lapang pandang (lp) dan
jumlahkan
 Hitung dengan rumus N dlm 20 lp x 1000
 N = trombosit yang terhitung
 Satuan: mmk
Cara penghitungan jumlah trombosit metode apusan darah tepi

N dlm 20 lp x 1000

N = juml trombosit
terhitung dlm apusan

lp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

 5 6 4 6 8 9 7 8 9 5 8 9 6 7 8 6 9 8 9 7

n = 5+6+4+6+8+9+7+8+9+5+8+9+6+7+8+6+9+8+9+7 = 144

Jumlah trombosit = 144 x 1000 = 144.000/mmk


PEMERIKSAN TROMBOSIT
dengan bilik hitung

Cara kerja :

 Pipetlah darah dengan pipet eritrosit sampai


tanda 0,5 & encerkan dgn larutan pengencer
sampai tanda 101 (pengenceran 200 x)

 Mulai saat ini trombosit harus selesai dihitung


dlm waktu 30 menit agar tidak terjadi disintegrasi
sel-sel trombosit.
 Kocoklah pipet tsb 3 –5 menit.
Bersihkan bilik hitung
 Siapkan cawan petri, bgn dlm dasar & tutupnya
ditempeli kertas yg ukurannya sama &
sebelumnya telah dibasahi air.
 Setelah pipet tsb dikocok, buanglah 4 tetes pertama
& tetesan ke 5 isikan ke dlm bilik hitung. Masukkan
bilik hitung tsb ke dlm cawan petri yg telah
disiapkan tadi. Biarkan selama 15 menit, agar
trombosit mengendap & tdk terjadi penguapan.

 Letakkan bilik hitung di bawah mikroskop dgn


pembesaran 10x obyektif & kemudian perbesar 40x,
trombosit tampak refraktil & mengkilat berwarna biru
muda / lila lebih kecil dr eritrosit serta berbentuk
bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol.
Hitunglah semua trombosit dlm kedua kotak besar
pada sudut bilik.

 Metode tabung: pipet diganti dengan tabung,


pengenceran sama
BILIK HITUNG IMPROVED NEUBAUER trombosit

Luas seluruh bilik terdapat :

• Kotak besar : 1 x 1 mm2

• Kotak sedang ada 2 macam:


Ditengah : 1/5 x 1/5 mm2
Diempat sudut: ¼ x ¼ mm2

• Kotak kecil : 1/20 x 1/20 mm2


Tinggi / dalam : 0,1 mm

• Kotak sedang
Leukosit (1,3,7,9) : ¼ x ¼ mm2
Eritrosit (%) : 1/5 x 1/5 mm2

trombosit
PERHITUNGAN

Hitung trombosit / mmk =

Jumlah sel yg dihitung


= x pengenceran
Volume kotak yg dihitung

Jumlah sel yg dihitung


= x 200
2 x 1 x 1x 0,.1
= jumlah sel yg dihitung x 1.000 /mmk

Anda mungkin juga menyukai