Anda di halaman 1dari 35

TRANSUDATE & EXUDATE

ASISTEN PATOLOGI KLINIK 2019

Andika – Anthony – Ayunda – Azam – Belinda – Danchan – Dandy – Faza – Ivana – Kevin – Paulina – Raghib – Wisnu –
Yamuna - Yoga
TOPICS
01 Macroscopic Examination

02 WBC Count

03 Differential Leucocyte Count

04 Chemical Examination – Rivalta Test


CAIRAN
INTERSTITIAL

• Sekitar 1/6 dari total volume tubuh merupakan spatium


interstitial.
• Cairan interstitial (28%) dibentuk melalui proses filtrasi dan
reabsorpsi untuk menjaga volume cairan yang normal
• Kandungan cairan interstitial dan plasma kurang lebih sama
akibat dari capillary pores, kecuali kandungan protein.
CAIRAN INTERSTITIAL

Cairan interstitial dibuat dari matriks


ekstraseluler (ECM  extracellular matrix)

ECM berperan sebagai pendukung mekanis,


adhesi, dan biokimia dalam sel
Cairan interstitial menyediakan zat kimia seperti
nutrisi dan O2 pada sel agar sel dapat bertahan
Sisa metabolisme, termasuk CO2 dan urea
ditranspor dari sel melalui cairan interstitial
CAIRAN
INTERSTITIAL
Pembentukan cairan dikontrol
secara simultan oleh 4 faktor
berikut:
1. Permeabilitas dari kapiler
pada membran parietal
2. Tekanan hidrostatik pada
kapiler
3. Tekanan onkotik (atau
tekanan koloid osmotik) terjadi
akibat adanya protein plasma
pada kapiler
4. Absorpsi cairan oleh sistem
limfatik
CAIRAN EFUSI
INTERSTITIAL • Pengertian: terjadinya akumulasi cairan
akibat ketidakseimbangan produksi dan
reabsorpsi cairan
• Terjadi di 3 rongga:
• Rongga pleura
• Rongga pericardium
• Rongga peritoneal  disebut ascites
?
Mengapa kelebihan cairan interstitial tidak baik?
Kelebihan cairan interstitial dapat menekan struktur yang ada di badan dan melukainya.
Cairan yang banyak juga mengganggu pasase material kedalam dan keluar sel
CAIRAN INTERSTITIAL
EFUSI

Efusi dapat dihasilkan dari proses aktif atau pasif


 Aktif/exudation dihasilkan dari:
• Peningkatan permeabilitas kapiler
• Kebocoran dari sistem limfatik
 Pasif/transudation dihasilkan dari:
• Peningkatan tekanan hidrostatik mendorong cairan keluar dari kapiler,
masuk ke dalam spatium interstitial
• Penurunan tekanan onkotik
CAIRAN TRANSUDAT
INTERSTITIAL
• Pengertian: kumpulan cairan dalam suatu rongga
tubuh yang bukan berasal dari proses peradangan
dan berkait dengan gangguan keseimbangan cairan
tubuh
• Etiologi:
• Peningkatan ekstravasasi : hipertensi sistemik,
peningkatan permeabilitas kapiler (alergi)
• Penurunan tekanan onkotik ( protein) :
hipoalbuminemia, malnutrisi protein, penyakit hati,
sindrom nefrotik, protein losing entropathy
• Penurunan resorpsi cairan : hipoalbumin,
peningkatan tekanan vena (obstruksi), gagal
jantung kongestif, obstruksi limfe
• Menurut lokasinya: hidrothoraks, hidroperikardium,
hidroperitoneum
CAIRAN EKSUDAT
INTERSTITIAL
• Pengertian: cairan dan sel yang keluar dari
kapiler dan masuk ke dalam jaringan pada
respon inflamasi akut atau neoplastic yang
terbentuk karena rusaknya lapisan kapiler
atau membrane
• Etiologi: infeksi bakteri yang mengakibatkan
peningkatan permeabilitas dinding kapiler
pembuluh darah
CAIRAN EKSUDAT
INTERSTITIAL
Tipe cairan eksudat:
• Eksudat serous  cairan berair rendah protein yang dihasilkan dari plasma yang
memasuki lokasi inflamasi
• Eksudat hemoragik  timbul ketika terdapat kerusakan jaringan berat yang merusak
pembuluh darah atau ketika terdapat kebocoran signifikan eritrosit dari kapiler
• Eksudat fibrinous  mengandung sejumlah besar fibrinogen dan membentuk meshwork
tebal dan lengket, seperti serat koagulan darah
• Eksudat membranous/ pseudomembranous  terbentuk pada permukaan membrane
mucus dan terdiri atas sel nekrosis dalam eksudat fibropurulen
• Eksudat purulent/supuratif  mengandung pus, yang terdiri atas leukosit terdegradasi,
protein dan debris jaringan
PREANALITIK –
PENGUMPULAN
SPESIMEN

• Sampel didapat dari prosedur paracentesis


• Paracentesis  pungsi per kutan pada kavitas tubuh
untuk aspirasi cairan
Your Content •Here
Istilah prosedural tergantung dari bagian tubuhnya
You can simply impress your audience and add a
• Thoracentesis  pleural cavity
unique zing and appeal to your Presentations. I hope
and I believe that this Template will your Time, Money
• Pericardiocentesis  pericardial cavity
and Reputation. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed. You can
simply impress your audience and add a unique zing
• Peritoneocentesis  peritoneal cavity
and appeal to your Presentations. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

You can simply impress your audience and add a


unique zing and appeal to your Presentations.
• 30 ml  volume cairan minimal agar dapat
dievaluasi secara lengkap
• Biasanya jumlah cairan yang diambil > 100 ml.
Volume yang disarankan berkisar 300 - 1.000 ml
PREANALITIK – • 100 ml merupakan volume minimal agar
pemeriksaan sitologi dapat dilakukan
PENGUMPULAN
• Botol kultur darah harus termasuk dalam
SPESIMEN spesimen kultur dan harus diinokulasi di bedside
• Karena identifikasi eksudat membutuhkan rasio
albumin cairan efusi/serum dan lainnya maka
wajib untuk mengambil sampel darah pasien
• Sample harus dicampur dengan heparin untuk mencegah penjendalan, kecuali untuk hitung sel
(total dan diferensial, keduanya harus menggunakan EDTA)
• Jika dicurigai adanya infeksi jamur, keganasan, atau infeksi mikobakterial maka dilakukan
pengambilan cairan minimal 100 ml untuk meningkatkan keberhasilan pengecatan atau
pertumbuhan sel pada kultur
• Efusi serosa dapat disimpan di kulkas selama 48 jam – 72 jam
• Untuk menghitung pH, sampel harus diambil secara anaerob (mencegah paparan udara) dan
disimpan dengan es selama pengiriman
• Sampel yang tampak jelas purulen tidak membutuhkan pengukuran pH. Sampel tersebut dapat
menyumbat mesin analyzer.

PREANALITIK – PENGUMPULAN SPESIMEN


Transudat
PEMERIKSAAN
Eksudat

MAKROSKOPIS
Transudat vs Eksudat
Transudat
• Warna kuning ditentukan dari
kosentrasi serum bilirubin
• Tidak menjendal apabila tidak
ditambahkan antikoagulan

Eksudat
• Umumnya cloudy (dikarenakan
terdapat leukosit, sel tumor, atau
kenaikan kadar protein); dapat
shimmer (bersinar) atau berkilau
• Akan menjedal jika tidak ditambah
antikoagulan karena mengandung
fibrinogen
PEMERIKSAAN
Transudat vs Eksudat
MAKROSKOPIS • Darah pada efusi pleura (hematokrit > 1%)
menandakan adanya kemungkinan trauma,
keganasan, atau pulmonary infarction
• Hemothorax  ketika HCT cairan pleura > 50%
dari HCT darah
• Traumatic tap ditandai dengan distribusi darah
yang tidak sama, cairan menjernih ketika aspirasi
dilanjutkan, atau pembentukan jendalan darah
yang kecil-kecil
• Bau yang tak sedap dapat diakibatkan infeksi
anaerob
• Transudat tidak berbau
• Spesimen cloudy harus
disentrifugasi, lalu bagian
supernatan yang diperiksa
(porsi terbesar dari larutan)
• Bila supernatan menjadi
jernih  turbiditas paling
mungkin disebabkan element
PEMERIKSAAN sel atau debris
MAKROSKOPIS • Bila supernatan tetap cloudy
 sering disebabkan chylous
Transudat vs atau pseudochylous effusion
Eksudat
• True chylous effusion disebabkan kebocoran dari pembuluh limfatik akibat
obstruksi oleh limfoma, karsinoma, atau trauma. Lapisan atas yang
creamy dari chylomicrons dapat dibentuk pada spesimen yang ditegakkan
• Pseudochylous atau chyliform effusions dapat terlihat milky, kehijauan,
atau “gold paint”. Mereka secara bertahap berakumulasi melalui
pemecahan seluler lipid pada efusi yang berlangsung lama seperti
rheumatoid pleuritis, TB, atau myxedema
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS WBC COUNT
WBC COUNT & DIFF COUNT
Jumlah sel x Faktor dilusi x Faktor volume = ____ sel/µL

• Faktor volume : 1/area x kedalaman


 Kedalaman : 0,1 mm
 Area : jumlah kotak yang dihitung x 1 mm2
• Jumlah sel : dihitung dari 4 kotak yang berada di
tepi (A,B,C,D)
• Hasil:
 Transudat < 1000 sel/µL
 Eksudat >1000 sel/µL
Transudate Exudate

Parameter ini tidak dapat digunakan sendirian. Hitung leukosit memiliki


keterbatasan dalam memisahkan transudat (<1.000/mcl) dari eksudat
(>1.000/mcl). Walaupun hitung RBC >100.000/ml sangat mengarah pada
keganasan, trauma, atau pulmonary infarction, hitung RBC >100,000/ml tidak
spesifik pada kondisi-kondisi ini.

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS - WBC COUNT


PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS

Differential Leukocyte Count


Sel Mesothelial

sel yang tersusun di membran


parietal dan viseral.
Ciri: nukleus eksentris

Makrofag

berbentuk ireguler dan banyak


terdapat vakuola intraseluler
untuk fagositosis
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS

Differential Leukocyte Count


Limfosit
Nilai normal:
• Transudat 
Mononuklear, tanpa granula
dominan sel
sitoplasma spesifik
mononuklear
Berukuran mirip eritrosit atau
• Eksudat
sedikit lebih besar
• Awal:
dominan sel
polinuklear Neutrofil
• Lanjutan:
dominan sel Matur, paling sedikit 2 lobus
mononuklear nucleus dipisahkan oleh 1
filamen
LATIHAN SOAL
Kemungkinan Penyebab dari Efusi

Differential Count
• Pembelahan nukleolus
dan nukleus lebih
dominan pada efusi
daripada darah tepi
• ≥ 10% eosinofil
kebanyakan
berhubungan dengan
terdapatnya udara
atau darah pada
kavitas pleura
PEMERIKSAAN TES RIVALTA
KIMIA • Prinsip: penambahan asam asetat pada
cairan akan menyebabkan protein
terakumulasi  terlihat sebagai turbiditas
• Adanya kandungan protein membuat efusi
mengendap ketika ditambahkan campuran
aqua-asam asetat
• Hal ini dapat diamati dengan pembentukan
produk endapan yang lebih atau kurang stabil,
atau cloudy mists, membentuk tetesan atau
apusan
• Sebaliknya, transudat larut sempurna saat
ditambahkan campuran aqua-asam asetat
Transudate Eksudate

Kriteria
LIGHT
Cairan dikategorikan eksudat apabila terdapat salah satu dari kriteria Light
transudat vs eksudat berikut:
(pemeriksaan kimia) • Rasio protein efusi/serum > 0.5
• Rasio lactate dehydrogenase efusi/serum > 0.6
• Kadar efusi LDH > 2/3 batas atas dari kisaran nilai normal laboratorium
serum LDH

Pengecekan total kolesterol, gradient albumin, atau kombinasi dari LD dan


total kolesterol dapat membedakan efusi jika hasil Light kriteria equivocal
POSTANALITIK – • Sesudah mengetahui adanya eksudat
PEMERIKSAAN maka harus dicari sumber asalnya
LANJUTAN sehingga harus melakukan
pemeriksaan lain.
• Transudat biasanya tidak diperiksa
lebih lanjut.

Your Content Here


CAIRAN PERICARDIAL (info tambahan)

• Nilai normal: 10-50 ml, diproduksi oleh proses


transudatif, mirip dengan cairan pleura
• Efusi pericardium paling sering disebabkan oleh infeksi
virus terutama enterovirus
• Efusi yang banyak (>350 ml) paling sering disebabkan
oleh keganasan, uremia, idiopatik
• Infeksi atau keganasan biasanya menyebabkan efusi
yang keruh sedangkan efusi yang disebabkan oleh
uremia biasanya jernih dan straw­colored
CAIRAN PERICARDIAL (info tambahan)

Cairan seperti darah yang diperoleh melalui


pericardiocentesis dapat mengindikasikan adanya efusi
hemorhagic atau ketidaksengajaan aspirasi darah dari
jantung.
CAIRAN PERICARDIAL (info tambahan)

• Hitung leukosit total > 10.000/µL  kemungkinan pericarditis bakterial, TB,


atau keganasan
• Total protein tidak memiliki kekuatan yang berbeda untuk mendiagnosis
gangguan perikardium
• Kadar glukosa < 40 mg/dL (2,22 mmol/L) sering ditemukan pada efusi
bakterial, TB, rheumatik, atau keganasan
• pH cairan perikardium dapat sangat menurun (< 7,10) pada perikarditis
rheumatik atau purulent
CAIRAN
Informasi tambahan
PERITONEUM
• Nilai normal: sampai 50 ml
• Akumulasi patologis dari cairan
peritoneum  ascites
• Paracentesis  minimal 30 ml
dibutuhkan untuk evaluasi lengkap
CAIRAN PERITONEUM (info tambahan)

Serum–Ascites Albumin Gradient (SAAG)


• Merupakan metode paling baik dalam membedakan transudat dan eksudat peritoneum
• SAAG = konsentrasi serum albumin – konsentrasi albumin cairan ascites
• Transudat  SAAG ≥ 1,1 g/dL. Contoh: portal hypertension
• Eksudat  SAAG < 1,1 g/dL
KHUSUS
• Serum–Ascites Albumin Gradient (SAAG) tetap lebih baik dibandingkan kandungan
protein total dalam membedakan sirosis dari penyebab lain efusi peritoneum
• Spontaneous bacterial peritonitis sering berhubungan dengan kadar protein total yang
rendah (<3.0 g/dl) dan SAAG yang tinggi (>1.1 g/dl), membuat pengukuran protein
total memiliki nilai yang buruk pada kondisi ini
CAIRAN PERITONEUM (info tambahan)

Parameter lain (transudat vs eksudat)


• Peningkatan kreatinin dan urea nitrogen cairan peritoneum, peningkatan urea
serum, dan kreatinin serum yang normal (akibat difusi kembali dari urea),
mengindikasikan adanya rupture vesica urinaria
• Bilirubin cairan ascites > 0,6 mg/dL + rasio bilirubin cairan ascites/serum >1,0
mengindikasikkan choleperitoneum akibat rupture VU
CAIRAN PERITONEUM (info tambahan)

• Ascites yang mengandung darah ditemukan pada keganasan dan TB


• Blood-tinged atau cairan yang jelas mengandung darah harus dibedakan dari
traumatic tap, yang biasanya semakin jernih bila paracentesis dilanjutkan
• Warna hijau-kuning empedu: acute pancreatitis dan cholecystitis. Bila
bersamaan dengan partikel makanan dan benda asing  mengindikasi
adanya perforasi pada GIT atau saluran bilier
CAIRAN PLEURA (info tambahan)

• Cairan thoraks dapat terlihat:


• air (hydrothorax)
• purulent (pyothorax)
• milky (chylus)
• haemorrhagic (haemothorax)
• Efusi pleura berdarah (hematocrit >1%)
mengindikasikan trauma, keganasan atau
infark pulmonary.
• Chylothoraks kongenitasl idiopathic adalah
bentuk paling umum efusi pleura pada
newborn
CAIRAN PLEURA (info tambahan)

1) Chylothorax 5) FIP
2) Traumatic effusion 6) Pulmonary carcinoma
3) Lymphoma 7) Pulmonary carcinoma
4) Positive Rivalta test 8) Traumatic effusion
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai