A A Anti B
B B Anti A
AB A dan B Tidak ada
O Tidak ada Anti A, anti
B, anti A,B
Anti A Anti B Phenotype Genotype Gol
Darah
+ - A AA atau AO A
+ + AB AB AB
- + B BB atau BO B
- - O OO O
+ = timbul agglutinasi
- = tidak agglutinasi
Ibu\ Ayah A O
B AB BO
O AO OO
Contoh II:
Ayah gol A, genotype AA (homozigot)
Ibu gol B, genotype BB, maka kemungkinan gol anak?
Ibu\ Ayah A A
B AB AB
B AB AB
1. Tranfusi
Ketidak cocokan gol darah ABO -> reaksi
Transfusi iso-agglutinasi -> plasma gol darah O
diberikan pada gol A -> reaksi
2. Hemolytic Disease of the Newborn (HDN)
Pada ibu gol O dan anak gol A -> sering dijumpai.
Lebih ringan dibanding HDN sistem Rhesus
Sistem Rhesus
Positif Negatif D+
Negatif Negatif D – (d)
positif positif Harus diperikasa
dengaan Rh0 (D)
typing (saline
tube test)
Ibu\ Ayah D d
d Dd dd
d Dd dd
Contoh II:
Ayah gol Rh (+), genotype DD (homozigot)
Ibu gol Rh (-), genotype dd, maka kemungkinan gol anak?
Ibu\ Ayah D D
d Dd Dd
d Dd Dd
Ada 3 pasang alel: C-c, D-d, E-e
Ada 8 kemungkinan kedudukan kromosom yaitu
CDe, cDE, CDE, cDe, Cde, cdE, CdE, cde.
Ada kemungkinan 36 bentuk genotype
Ada 8 allelegenic: R1, R2, R0, Rz, r’, r’’, rY, r.
Memberikan agglutinogen/antigen: Rh1, Rh2,
Rh0, Rhz, rh’, rh’’, rhy, rh.
Ada kemungkinan 36 bentuk genotype
1. Tranfusi
Ketidak cocokan rhesus -> tdk boleh transfusi
Walaupun gol ABO sama
2. Kehamilan
-Ibu dgn anti D (+) -> Bayi I -> HDN (+)
-Ibu dgn anti D (-) -> Bayi I -> normal
-Bayi berikutnya -> HDN (+)
-Karena anti D terbentuk pd waktu persalinan bayi I.
Seleksi donor darah
KU baik
Usia 17-65 th
BB . 50 kg
Tidak demaam ( T , 37,5 o C)
Frek/irama nadi normal
TD diast 60-100/sist 90-180 mm Hg
Lesi kulit berat (-)
Donor terakhir minimal 8 minggu yg lalu
Hamil (-)
Tb aktif (-)
Asma bronkial simptomatik (-)
Pasca pembedahan (minimal 6 bln)
Riw. Kejang (-)
Riw. Perdarahan abnormal (-)
Peny. Infeksi (-)
Imunisasi dan vaksinasi
Cacar air: 2 minggu setelah timbul Rx imun
atau setelah lesi bekas suntikan mereda
Campak, gondong, demam kuning, polio: 2
minggu setelah imunisasi terakhir
Campak jerman : 2 bulan stl imunisasi
terakhir
Malaria
Donor ke daerah endemis 6 bln setelah
kembali , terbukti gejala (-) / obat anti
malaria (-)
Informasi untuk donor informed consent resiko
transfusi
Darah di uji thp peny hepatitis, sifilis, HIV
Rx selama dan sesudah donasi
sinkop, rasa lemas, frek nafas meningkat,
pusing , pucat, mual, kejang, kehilangan
kesadaran, berkemih/ defekasi involunter,
masalah pd jantung
Uji terhadap darah donor
Tujuan:
Mengambil sebagian komponen darah utk diberikan pd orang lain
(afaresis donor).
Mengurangi jumlah komponen darah yg berlebihan di dalam
tubuh (afaresis terapeutik)
Aferesis -> asal bhs yunani -> apo dan hareisis -> suatu
proses mengambil dari sesuatu.
Tindakan:
Plasmaferesis
Lekaferesis
Eritroferesis
Trombaferesis
Immunoadsrption
Komplikasi Aferesis
Komplikasi:
Vaskular acces
Perubahan hemodinamik
Problem mekanik
Reaksi terhadap antikoagulan
Reaksi alergi
Infeksi
Uji Kompatibilitas
Serangkaian prosedur yg dilakukan sebelum
transfusi untuk memastikan seleksi darah yg
tepat untuk pasien
Direk : RBC donor+serum resepien
Indirek : Serum donor+RBC resepien
1. Crossmatch untuk rutin
2. Crossmatch untuk emergensi
3. Crossmatch persiapan operasi
Teknis:
Ada 2 tabung
Tab I (mayor): 2 tts serum os+1 tts sel donor 4%+2 tts
bovine albumin 20%
Tab II (minor): 2 tts serum donor+1 tts sel os 4%+2 tts
bovine albumin 20%
Kedua tab di kocok -> putar 1 mnt 1000 rpm, baca hasil:
bila hemolisis dan agglutinasi (+) -> incomptabilitas
(tidak cocok), bila (-) -> teruskan
Inkubasi 37 c selama 15 mnt
Kedua tab putar kembali 1 mnt 1000 rpm, bila hemolisis
dan agglutinasi -> tidak cocok, bila (-) -> teruskan
Cuci sel 3-4x dgn salin
Endapan sel masing2 -> + 2 tts commb serum
Kocok putar 1 mnt 1000 rpm
Bila (+): incomptabilitas
Bila (-): comptabilitas
Teknis:
Ada 4 tabung
Tab I (mayor): 2 tts serum os+1 tts sel donor 4%+2 tts
bovine albumin 20%
Tab II (mayor): 2 tts serum os+1 tts sel donor 4
Tab III (minor): 2 tts serum donor+1 tts sel os 4%+2 tts
bovine albumin 20%
Tab IV (minor): 2 tts serum donor+1 tts sel os 4%
Managemen:
IV line
Tranfusi di stop
Ganti dgn normo salin
Urin out put
Furosemid -> bila urin sedikit
Hipotensi -> Dopamin (1 mg/kgbb/jam)
5. Transfusion-Related Sepsis
Penyimpanan pd suhu 1-6ºC -> sangat jarang
terkontaminasi
Etiologi: gram negatif (Yersinia enterocolitica,
Pseudomonas)
Klinis: demam (>38,5ºC), menggigil, myal,muntah,
diare bahkan syok.
Lab: kultur darah sisa donor.
Managemen: Broad-spectrum antibiotics,
6. Cedera paru akut yg berhub dg tranfusi
(tranfusion-related acute lung injury –TRALI)
Coagulopathy