Anda di halaman 1dari 76

Dr. Rini Sundari H, dr, SpPK, M.

Kes

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 1


14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 2
SASARAN BELAJAR:
Setelah menyelesaikan pembelajaran, mahasiswa dapat:
1. Memahami berbagai jenis cardiac marker.
2. Memahami peranan cardiac marker dalam diagnosis
ACS.
3. Menentukan jenis cardiac marker sesuai dengan
perjalanan waktu ACS
4. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan cardiac
marker

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 3


Nyeri Dada?

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 4


Klasifikasi I M A
ST elevasi?
ST elevation myocardial infarction (STEMI)
Non-STEMI
Sindrom koronar akut
Unstable angina
STEMI
Non-STEMI

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 5


Cardiac Marker (penanda jantung)
- Sindrom Koroner Akut
normal kadar
Mioglobin sangat sedikit
terdeteksi
Kreatin kinase: CK - CKMB
dalam darah
SGOT saat miosit
LDH nekrosis
Cardiac Natriuretic peptida bocor
Homosistein masuk ke
Troponin vaskuler
kadarnya
meningkat
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 6
A. Pelepasan awal mioglobin atau CKMB setelah AMI, B. Cardiac
troponin (AMI), C. CKMB (AMI), D. Cardiac troponin (unstable
angina). Wu et al, 1999
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 7
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 8
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 9
Mioglobin: oxygen binding protein yang dilepas-
kan dari sel-sel miokard yang mengalami jejas
Tempat: miokard, otot skelet, dan otot halus
Normal: 0-85 ng/mL
Miogloblin merupakan cardiac markers yang
mempunyai berat molekul paling kecil
Dilepaskan PALING AWAL pada saat
mengalami jejas (1-4 jam)
Kadar puncak: pada jam ke 4-12 (6-7)
Dalam waktu 24 jam sudah
dibersihkan dari sirkulasi

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 10


Mioglobin sebagai indeks kerusakan miokard
seperti MI atau reinfarction
Lebih sensitif dibandingkan dengan CK tetapi
tidak spesifik karena trauma, inflamasi, atau
perubahan iskemia pada otot skeletal hasilnya
juga meningkat.
Pada kematian atau kerusakan otot jantung yang
berat ditemukan mioglobin yang sangat tinggi
Oleh karena mioglobin diekskresikan ke urine
dan bersifat nefrotoksik dapat dideteksi di
urine menggunakan stik dengan parameter
hemoglobin hasil

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 11


Peningkatan Mioglobin

Infark Miokard
Miositis
Malignant hyperthermia
Muscular dystrophy
Skeletal muscle ischemia
Skeletal muscle trauma
Rhabdomyolisis

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 12


(Creatine Phosphokinase, CPK)

Tempat: jaringan otot skeletal, otak, paru,


jantung
Protein dilepaskan oleh miokard saat
mengalami jejas
2 subunit: brain dan muscle
3 dimer (isoenzim) CK: CKBB (CPK 1),
CKMB (CPK 2), CKMM (CPK 3)

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 13


Nilai rujukan
Total CK: - Laki-laki 12-70 u/mL (55-170 U/L)
- Wanita 10-55 U/mL (30-135 U/L)
- Neonates 68-580 u/L

Nilai akan meningkat setelah exercise

Isoenzim: - CKMM 100%


- CKMB 0%
- CKBB 0%

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 14


Spesifik untuk jantung dari ke-3 dimer:
CKMB
Menilai derajat MI dan waktu onsetnya
Memantau terapi trombolitik pada MI
Waktu deteksi CK total dan CKMB: 4-6 jam
pascainjury
Waktu puncak: 24 jam
Kembali normal (kadar basal): 48-72 jam

PEMERIKSAAN SERIAL
serial selama 3 hari berturut-
turut hari ke-7
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 15
Pemeriksaan CKMB
pemeriksaan CKMB mass dengan
cara Elisa lebih baik
Pemeriksaan CKMB aktivitas
dengan metode imunoinhibisi
(fotometris) tidak dianjurkan

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 16


Ratio CK : CKMB

CKMB massa
Indeks Relatif CK = X 100
CK total

Nilai > 4: A M I

Rujukan CKMB: 05 ng/mL

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 17


Peningkatan CK - CKMB

Kelainan jantung: angioplasty, cardiac


surgery, blunt trauma, LVH, miokarditis,
perikarditis
Rhabdomiolisis berat: CK sangat tinggi
(ratusan kali), ratio CKMB/CK total < 1%
Peny otot kronik: poliomielitis, Duchenes
muscular dystrophy
Pelari marathon
GGK: dialisis
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 18
N Peningkatan Peningkatan
Peningkatan CK Total Peningkatan CKBB
o CKMB CKMM

1 AMI Pulmonary infarction AMI Muscular dystrophy

Acute cerebrovascular Electric shock Cardiac aneurysm


2 Miositis
disease convulsions/ECT surgery

Electric shock Cardiac


3 Brain injury Delirium tremens
convulsions defribillation
Cerebrovascular Malignant
4 Muscular dystrophy Recent convulsions
accident (stroke) hyperthermia

5 Delirium tremens Shock Reyes syndrome ECT

Muscular
6 Alkohol kronik Adenocarcinoma Recent surgery
dystrophy

7 Polimiositis Intestinal Ischemia Cardiac ischemia Elektromiografi

8 Hipokalemia Pulmonary embolism Miokarditis Hipokalemia

Subarachnoid
9 Trauma CNS Rhabdomiolisis IM injeksi
hemorrhage
10 Pulmonary infarction Seizures Crush injury
14/11/2017
11 Dermatomiositis Cardiac Marker: R.Hw
Brain cancer Hemofilia 19
Interfering Factor CK
Injeksi IM berulang
Latihan fisik yang berlebihan
Operasi
Kehamilan pada trimester pertama
menyebabkan kadar menurun
Obat yang meningkatkan kadar: amphotericin B,
ampicillin, beberapa anestetik, antikoagulan,
aspirin, clofibrate, dexamethasone (decadron),
furosemide (Lasix), captopril, colchinine, alcohol,
lovastatin, lithium, lidocaine, propranolol,
succinylcholine, dan morfin.
Bahan tidak boleh lisis
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 20
Tempat: hepar, otot skeletal, miokard, dan
sedikit pada ginjal & pankreas.
Nilai rujukan:
SGOT meningkat dalam 6-10 jam setelah MI
Puncak dalam 12-48 jam
Kembali normal dalam 3-4 hari
Pada angina, perikarditis, dan rheumatic
carditis tidak meningkatkan
SGOT

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 21


Tempat: di berbagai organ terutama jantung,
hepar, ginjal, otot skeletal, otak, eritrosit, dan
paru-paru tidak spesifik sebagai indikator MI
Nilai rujukan: Dewasa 45-90 U/L,
anak-anak 60-170 U/L, infant 100-250 U/L,
neonates 160-450 U/L
5 isoenzim:
LDH1 17-27% (jantung dan pembuluh darah)
LDH2 27-37% (sistem retikuloendotelial)
LDH3 18-25% (paru dan jaringan lainnya)
LDH4 3-8% (ginjal, plasenta, dan pancreas)
LDH5 0-5% (hepar dan otot striae)
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 22
Serum LDH meningkat dalam 12-24 jam
dan bertahan sampai 48 jam pada 80%
kasus infark
Puncak dalam 48-72 jam
Kembali normal dalam 10-14 hari

LDH digunakan untuk


diagnosis AMI yang terlambat
(> 24 jam)

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 23


Dalam keadaan normal, LDH2 lebih tinggi
daripada isoenzim lainnya
LDH meningkat pada efusi pleura ratio
LDH pleural/LDH serum > 0.6 EP eksudat
Pada MI: LDH1 lebih sensitif dibandingkan
dengan LDH total (sensitivitas > 95%)
Jika LDH1>LDH2 maka kemungkinan MI
tinggi, (normal: ratio LDH1/LDH2 < 1)
Peningkatan LDH 1 > 40% (N: 17-27%)
sesuai dengan kerusakan miokard

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 24


Peningkatan LDH

Miokard infark Hepatitis


Penyakit paru (infark) Malignansi
Anemia hemolitik
Heat stroke
Penyakit pada otot
skeletal Pancreatitis
Intestinal iskemia/infark Penyakit kolagen
Renal parenchymal Hipotensi-syok
disease (infark)
Muscular dystrophy
Cerebrovascular accident

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 25


Interfering Factor
Hemolisis
Obat (peningkatan, false tinggi): alkohol,
anestetik, aspirin, klofibrat, fluoride,
mithramycin, narkotik, dan prokainamid
Obat (penurunan, false rendah): asam
askorbat

Bahan tidak boleh lisis

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 26


Troponin merupakan kompleks protein yang
mengatur kontraksi otot lurik
3 isotipe: troponin C, T, dan I
Troponin T dan I merupakan cardiac marker
yang paling spesifik (dibandingkan CKMB)
isotope T dan I berbeda dari isotope skeletal
(gen yang mengkode cTT dan cTI berbeda
antara di jantung dan otot skeletal)

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 27


14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 28
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 29
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 30
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 31
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 32
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 33
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 34
Troponin I lebih spesifik >< Troponin T
troponin T juga didapatkan pada
kelainan otot skeletal (polimiolitis.
Duchennes muscular dystrophy) dan
pasien gagal ginjal
troponin I tidak
Troponin C yang diekspresikan dalam
jantung otot skeletal tidak digunakan
dalam klinik

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 35


Kebanyakan troponin ini dalam bentuk
troponin kompleks, 3-6% dalam bentuk
tidak terikat terdapat dalam sitosol
cTI (atau cTT) dapat diukur secepatnya
pada 3 jam setelah onset MI
Puncak setelah 24-48 jam dan tetap
meningkat sampai 2 minggu
Secara klinis troponin I tetap meningkat,
CK mulai menurun atau tidak terdeteksi
setelah 24 jam

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 36


14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 37
(Ohman et al, 1996)
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 38
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 39
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 40
(Ohman et al, 1996)
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 41
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 42
Cardiac Onset Puncak
Kembali
Marker Normal
Mioglobin 1 4 jam 4 12 jam 24 jam
CKMB 4 6 jam 24 jam 48 72 jam
SGOT 6 10 jam 12 48 jam 1 4 hari
LDH 12 24 jam 48 72 jam 10 14 hari
Troponin 3 jam 24 48 jam 2 minggu

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 43


Seorang laki-laki 60 tahun datang ke UGD RS pada
tanggal 22 Maret 2016 pukul 22.00, mengeluhkan
dadanya terasa nyeri seperti ditindih benda berat, nyeri
mulai dirasakan kurang lebih 1 jam yang lalu (21.00) saat
yang bersangkutan menonton TV. Nyeri dirasakan
menjalar ke lengan kiri bagian medial dan penderita tidak
dapat menunjukkan dengan satu jari letak sumber nyeri.
Penderita tampak gelisah, berkeringat dingin dan
beberapa kali muntah. Untuk menegakkan diagnosis,
dokter di UGD melakukan pemeriksaan EKG dan
pemeriksaan laboratorium.

1. Sebutkan pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pada


waktu sampling di UGD pukul 24.00?
2. Sebutkan pemeriksaan yang perlu dilakukan serial pada 48 jam
pertama setelah serangan?

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 44


14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 45
Congestive Heart Failure

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 46


Marker disfungsi miokard
Regulasi homeostasis kardiovaskular dan
volume cairan
Peningkatan stress dinding ventrikel pelepas-
an proBNP BNP (aktif) + NT-proBNP (tidak aktif)
Stress dinding ventrikel berkaitan dengan
ventrikel dan P transmural, berbanding terbalik
dengan tebal dinding
dan P ventrikel kiri akibat remodelling
pascainfark transmural atau kerusakan karena
iskemik sebelumnya BNP pada IMA
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 47
Meningkat pada gagal jantung, prediksi
prognosis, monitoring gagal jantung

Waktu pemeriksaan: < 24 jam setelah


serangan, serial 2-5 hari setelah serangan

Pemeriksaan serial: menentukan prognosis


(informasi risiko pasien), respons terapi,
pengaruh remodeling ventrikel

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 48


Asam amino yang mengandung sulfur:
methionine atau transulfuration
cystathionine cysteine

Homosisteinuria: defek enzim cystathionine--


synthase manifestasi klinik?

Efek biokimiawi: stress oksidan, inhibisi reaksi


transmethylation

Efek selular: defek endotelial, metabolisme NO,


aktivasi trombosit, proliferasi otot halus

kolesterol
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 49
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 50
Respons terhadap inflamasi
Sintesis di hepar karena adanya induksi IL-6
Kecepatan sintesis dalam keadaan normal (basal)
1-10 mg/hari. Kadar CRP dalam keadaan basal
normal < 5 mg/L.
Bayi baru lahir < 0,6 mg/L , umur 1 minggu < 1,6 mg/L
Tidak ada rangsangan IL-6 dalam 2-4 jam
sintesis CRP
Waktu paruh CRP + 19 jam, tetapi dapat
dibersihkan lebih cepat apabila terikat oleh ligand
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 51
Inflamasi melemahnya plak

Pada keadaan inflamasi akut IL-6


merangsang hepar mensintesis CRP
CRP meningkat.

Pada keadaan inflamasi akut kadarnya dapat


meningkat dengan cepat bahkan dapat mencapai
1000 kali lebih tinggi

Mediator respons inflamasi: protein fase akut,


sitokin, dan molekul adhesi

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 52


C-reactive protein
Berperan langsung pada aterotrombosis:
o mendorong ambilan LDL oleh monosit
o menginduksi produksi faktor jaringan
o mengaktifkan komplemen dalam plak
o merangsang ekspresi molekul adhesi
o merekrut monosit reseptor monosit-CRP
Faktor prognostik
Batas prediksi mortalitas dan terjadinya re-
iskemia: < 15 mg/L untuk keamanan ada
yang menggunakan batas 10 mg/L
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 53
hs-CRP sebagai Prediktor PKV
Tahun 2003: American Heart Ass (AHA)
dan Center for Disease Control (CDC)
Ramalan kejadian PKV: kadar hs-CRP
berkorelasi kuat dengan risiko kejadian PJK,
sudden death, dan penyakit arteri perifer
PENCEGAHAN PRIMER

Korelasi tidak bergantung dgn penambahan


umur, kadar kolestoral total/HDL, merokok, IMT,
DM, HT, kerja fisik, dan riwayat keluarga

Anayzer automatis: < 0,1 mg/L (hs-CRP)


14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 54
hs-CRP sebagai Prediktor PKV
Ramalan kekembuhan PKV dan kematian
PENCEGAHAN SEKUNDER

Pemeriksaan 2 kali, adanya variabilitas individu


(within-individual variability)
Jika CRP > 10 mg/L ulang 2 minggu
Risiko relatif berdasarkan rerata hs-CRP:
Rendah : < 1,0 mg/L
Sedang : 1,03,0 mg/L
Tinggi : > 3.0 mg/L

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 55


hs-CRP pada non-PKV
hs-CRP tinggi : hipertensi, obesitas, perokok,
sindrom metabolik, HDL rendah, TG tinggi,
infeksi kronis, dan inflamasi kronis

hs-CRP rendah: konsumsi alkohol sedang,


BB, terapi (statin, fibrat, niasin), gangguan faal
hepar

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 56


Matrix metalloproteinase (MMP-9):
o 24 endopeptidase, pada berbagai jaringan
o tergantung Zn (gelatinase B)
o pengatur fisiologik matriks ekstraseluler
o pada jantung berperan dalam remodeling
vaskuler, ketidakstabilan plak, remodeling
ventrikel pascajejas
o terdapat penghambat MMP: tissue inhibitors
of metalloproteinase (TIMPs)

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 57


o puncak biphasic pada hari ke-1 dan 4
o TIMPs menurun hari ke-1 dan 5
o MMP-9:
ventrikel yang lebih besar
kadar NT-BNP lebih tinggi
kadar MMP-9 > pada kelainan 3 pembuluh
darah vs 1-2 pembuluh darah

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 58


Myeloperoxidase (MPO):
o Hemoprotein, BM 140 kDa
o Granula azurofilik leukosit segmen neutrofil
dan makrofag
o Inflamasi MPO dilepaskan ke CES dan
sirkulasi
o Pelepasan MPO untuk mengkatalisis konversi
Cl- dan H2O2 hipoklorit
o Oksidasi lipid (LDL)
o Stres oksidatif dan inflamasi berperan dalam
destabilisasi arteri koroner SKA
marker ketidakstabilan plak (tidak spesifik
untuk jantung)
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 59
Soluble CD40 ligand (sCD40L):
o Trombosit aktif
o Inflamasi sekresi sitokin dan kemokin
sCD40L reaksi inflamasi di sel endotel
vaskular
o CD40L yang terikat membran dan yang larut
bereaksi dengan molekul reseptor CD40
yang terdapat pada sel B, monosit, makrofag,
sel endotel, dan sel otot polos di aterom
pelepasan MMP plak tidak stabil

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 60


o Pelepasan faktor jaringan trombosit aktif
CD40L >> pertuate suasana inflamasi
dan protrombik vaskular
o Tidak spesifik untuk jantung
o Meningkat: autoimun disease, skler osis
multipel, peradangan colon, stroke,
hiperkolesterolemia, DM, UA, AMI
o Risiko terjadinya trombosis indikator
ketidakstabilan plak pada SKA

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 61


Pregnancy ass. plasma protein A (PAPP-A):
oGlikoprotein BM 200 kDa
oSintesis oleh sinsitiotrofoblast (skrining
pada sindrom Down, diperiksa pada masa
kehamilan
oMeningkat: UA, AMI, lesi aterosklerotik
lainnya

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 62


Ischemia-modified albumin (IMA):
o Pada iskemia miokard terbentuk albumin
dengan kapasitas pengikatan logam rendah
o Metode: albumin cobadlt-binding (ACB)
o Marker dini (sebelum troponin meningkat)
terbatas pada penelitian
o Menyingkirkan SKA yang hasil EKG negatif
AMI dan cardiac marker lainnya rendah

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 63


Unbound free fatty acid (FFAu):
o Bagian kecil dari Ffa yang tidak terikat
albumin
o Peningkatan FFAu diduga karena
pelepasan dari jaringan adiposa akibat
menurunnya penggunaan pascaiskemia

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 64


- Jalur intrinsik
Jalur ekstrinsik
Jalur bersama

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 65


FAKTOR KOAGULASI
Activated partial thromboplastin time
(APTT) : faktor intrinsik (HMWK,
prekalikrein, VII, IX, XI, XII)
Pemantauan terapi IV (heparin) 2,5
kali (1,5-2)
Protrombin time: faktor ekstrinsik (VII dan
I, II, V, X)
Pemantauan terapi antikoagulan oral

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 66


Monitoring terapi antikoagulan: Prothrombin Time

Untuk menilai faktor pembekuan jalur


ekstrinsik (F. II, V, VII, X)
Penilaian monotoring terapi antikoagulan, ct:
antikoagulan oral coumadine, warfarin
sebelum & sesudah terapi
Bahan pemeriksaan : darah sitrat (9 : 1)
Nilai normal : 11 14 detik (selisih dgn plasma
kontrol 2 detik)
Terapi coumadin: 2-2.5 INR
Terapi heparin: 2.0-3.0 INR
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 67
Hasil pada pasien IMA
APTT : 25-35 detik
< 10 detik
Heparin: 2,5 kali (1,5-2) 50-70 detik
PT: 11-15 detik
< 2 detik
Pemantauan terapi antikoagulan oral
Terapi Heparin (RSHS) pada IMA
42 penderita: pria 32, wanita 10, umur 43-82
(57+9,52) thn
PT : 12,4-30,5 (13,77+7,58) detik
APTT: 18,5-48,5 (27,47+7,58) detik terapi
heparin 59,34+13,00 detik
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 68
THROMBIN TIME (TT)
Menilai faktor pembekuan, terutama
defisiensi fibrinogen
Menilai monitoring terapi (heparin)
Nilai normal: 15 19 detik (selisih dgn plasma
kontrol 2 detik)
Terapi heparin: nilai TT 1.3 dari nilai kontrol
(therapeutic level)

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 69


Ringkasan

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 70


MIOGLOBIN DAN KREATIN KINASE

Onset CP 0-4 jam > 4 jam

Mioglobin, CK, CKMB


CK, CKMB

Neg / Pos ?
4 jam kemudian

CK, CKMB

CKMB > 4 CKMB < 4

14/11/2017
MI, troponin
Cardiac Marker: R.Hw
MI, troponin 71
TROPONIN

Onset CP 0-4 jam > 4 jam

Troponin Troponin

Neg / Pos ?
4 jam kemudian

Troponin

> 2,5 ng/mL 0,5-2,5 ng/mL < 0,5 ng/mL

MI Kmk MI, CK/CKMB? MI, unstable


angina?
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 72
Sitokin Plaque Plaque Acute phase
Proinflamasi: destabilisasi: rupture: reactans
IL-6 MMR-9 sCD40L CRP
TNF- MPO PIGF
ICAM PAPP-A
VCAM

Iskemia: Nekrosis: Disfungsi


IMA cTnT miokard:
FFAa cTnI BNP
Choline NT-proBNP

Penanda biokimia jantung pd SKA bdsrkan pada


fase perubahan dr inflamasi sampai disfungsi
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 73
Literatur
1. Bock, J.L. Evaluation of cardiac injury and function. In: McPherson ,R.A., Pincus ,
M.R., eds. Henrys clinical diagnosis and management by laboratory methods,
21st ed. China: Elsevier Saunders, 2007. p 219-30.
2. Thygesen, K., Alpert, J.S., White, H.D. On behalf of the joint ESC/ACCF/AHA/WHF
task force for the redefinition of myocardial infarction. Universal definition of
myocardial infarction. European Heart Journal, 2007; 28: 2525-38.
3. Keller, T., Zeller, T., Peetz, D., Tzikas, S., Roth, A., Czyz, E. et al. Sensitive troponin I
assay in early diagnosis of acute myocardial infarction. N Engl J Med, 2009; 361:
868-77.
4. Jurnal:
1. Thygesen et al. Universal definition of myocardial infarction. European Heart Journal (2007) 28,
25252538
2. Melanson et al. Earlier Detection of Myocardial Injury in a Preliminary Evaluation Using a New
Troponin I Assay With Improved Sensitivity. Am J Clin Pathol 2007;128:282-286
3. ........

14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 74


AST (SGOT) : 1955 (Wrobblewski dkk.)
peningkatan SGOT pada infark miokard
CK & CKMB : 1980 gold standard AMI (WHO)
Troponin: 1990an gold standard SKA
NACB: penggunaan 2 parameter
Mioglobin (sensitif) penanda dini (rapid onset
marker)
Troponin (spesifik) penanda pasti
(confirmatory marker)
CKMB juga masih dapat digunakan
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 75
14/11/2017 Cardiac Marker: R.Hw 76

Anda mungkin juga menyukai