NYERI KEPALA
Pembimbing:
dr. Budhi Suwarma, Sp.S
KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. Siti Rosidah
Kawin : Menikah
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : asrama pusdik kav
padalarang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesa
Keluhan Utama: Nyeri kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala di
Test Brudzinsky II : -
Permukaan Dalam
Anggota badan Nomal/Normal Normal/Normal
atas
Batang tubuh Normal Normal
Anggota badan Normal/Normal Normal/Normal
bawah
6. Koordinasi
Patella : -/-
Achilles : -/-
9. Pemeriksaan Fungsi Luhur
Hubungan Psikis
Afasia : Motorik :-
Sensorik :-
Ingatan : Jangan pendek : Normal
Jangka panjang : Normal
Kemampuan berhitung : Normal
Resume
Wanita, 37 th, datang dengan keluhan nyeri kepala di
bagian kanan dirasakan memberat sejak 1 hari SMRS.
Nyeri kepala dirasakan berdenyut dan terus menerus
sehingga aktifitas pasien terganggu. Keluhan timbul
sehabis bekerja. Keluhan ini pertama kali dialami oleh
pasien, keluhan sudah dirasakan sejak 3 bulan. Keluhan
tidak disertai muntah, mual ada. Jika melihat cahaya
pasien menghindar.
Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi. Menurut
keterangan pasien, pasien sering mengkonsusmsi
makanan berlemak, masakan bersantan dan pasien
juga jarang melakukan olahraga. Di keluarga tidak ada
yang mengalami hal serupa.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital: Tensi : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Status Interne dalam batas normal
Status Neurologikus
Rangsang Meningen :-
Saraf Otak : Normal
Motorik : Normal
Sensorik : Normal/ Normal
Reflek Fisiologis : +/+
Reflek Patologis : -/-
Koordinasi : Normal
Vegetatif : Normal
Fungsi Luhur : Normal
DIAGNOSA
KLINIK : Migren tanpa Aura
LOKASI :-
ETIOLOGI : Idiopatik
FAKTOR RISIKO :-
DIAGNOSA DIFFERENSIAL
1. Migren Tanpa Aura
2. Tension Type Headache (TTH)
PROGNOSA
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
- Domperidone: 20 mg/hari
- Metodopramide: 10-20 mg/hari
B. Preventif
- Antidepresan: golongan trisiklik: Amitriptilin 50-150 mg/hari
- anti HT beta blocker propanolol 20 mg (3x1)
GLASGOW COMA INDEX BARTHEL
SCALE 95
15
Definisi Nyeri Kepala
Nyeri kepala adalah rasa nyeri pada daerah atas
kepala memanjang dari orbita sampai ke daerah
belakang kepala (diatas garis orbitomeatal). Nyeri
kepala umumnya diklasifikasikan sebagai nyeri kepala
primer dan nyeri kepala sekunder, kemudian dibagi
menjadi beberapa jenis nyeri kepala tertentu.
Migrain sendiri merupakan salah satu jenis nyeri kepala
primer. Migrain ditandai dengan nyeri kepala yang
umumnya unilateral dengan sifat nyeri yang berdenyut,
dan lokasi nyeri umumnya di daerah frontotemporal.
Klasifikasi Nyeri Kepala
Menurut International Headache Society (IHS) tahun 2013 dalam wujud ICHD-3 (The
International Classification of Headache Disorders 3rd edition)
1. Nyeri kepala primer
Nyeri kepala primer merupakan nyeri kepala yang tidak diasosiasikan dengan
patologi atau kelainan lain yang menyebabkannya. Nyeri kepala ini masih dibagi
berdasarkan profil gejalanya menjadi :
Migrain
Nyeri kepala tipe tegang
Trigeminal autonomic cephalgia
- Nyeri kepala tipe cluster
- Paroxysmal hemicranias
2. Nyeri Kepala Sekunder
Nyeri kepala sekunder merupakan nyeri kepala yang dikarenakan penyakit
lain sehingga terdapat peningkatan tekanan intrakranial atau nyeri kepala
yang jelas terdapat kelainan anatomi maupun struktur.
Nyeri kepala karena trauma pada kepala dan / atau leher
Nyeri kepala karena gangguan vaskular pada kranial atau servikal
Nyeri kepala karena gangguan non vaskular pada intrakranial
Nyeri kepala karena suatu substansi atau withdrawal
Nyeri kepala karena infeksi
Nyeri kepala karena gangguan homeostasis
Nyeri kepala atau nyeri wajah karena gangguan pada kranial, leher,
mata, telinga, hidung, rongga sinus, gigi, mulut, atau struktur wajah atau
kranial lainnya
Nyeri kepala karena gangguan psikiatri
3. Nyeri kepala dengan neuropati kranial, nyeri wajah lain dan nyeri kepala
lainnya (Painful cranial neuropathies, other facial pains and other headaches)
Klasifikasi Migrain
Migrain tanpa aura:
Nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam. Karakteristik nyeri kepala
unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas fisik yang
rutin dan diikuti dengan mual dan atau fotofobia dan fonofobia
Kriteria diagnostik:
A. Sekurang – kurangnya terjadi lima serangan memenuhi yang memenuhi kriteria B – D.
B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (tidak diobati atau tidak berhasil
diobati).
C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut:
1. Lokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intensitas nyeri sedang atau berat Keadaan bertambah berat oleh aktivitas fisik atau
penderita menghindari aktifitas fisik rutin (seperti berjalan atau naik tangga)
D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini:
1. Mual dan atau muntah,
2. Fotofobia dan fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan diagnostik lain
Migrain dengan aura:
Serangan berulang, bertahan dalam menit, sepenuhnya unilateral secara reversibel baik itu
visual, sensorik atau gejala sistem saraf pusat lainnya yang biasanya berkembang secara
bertahap dan diikuti dengan nyeri kepala dan terkait gejala migrain.
Kriteria diagnostik:
A. Sekurang – kurangnya terjadi dua serangan memenuhi yang memenuhi kriteria B – D.
B. Disertai satu atau lebih gejala aura secara reversibel:
1. Visual
2. Sensoris
3. Bicara dan / atau bahasa
4. Motorik
5. Batang otak
6. Retina
C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara empat karakteristik berikut:
1. Minimal satu gejala aura muncul secara bertahap ≥5menit, dan / atau dua atau lebih
gejala terjadi
2. Setiap gejala aura berlangsung 5 – 60 menit
3. Minimal satu gejala aura terjadi secara unilateral
4. Disertai aura, atau diikuti selama 60 menit
D. Tidak berkaitan dengan diagnostik lain
Epidemiologi
World Health Organization (WHO)
mengungkapkan bahwa migraine merupakan salah
satu kondisi nyeri kepala yang paling sering di
seluruh dunia, Migren terjadi hampir pada 30 juta
penduduk Amerika Serikat dan 75 % diantaranya
adalah wanita.
Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi
biasanya muncul pada usia 10 – 40 tahun dan
angka kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun.
Migren tanpa aura lebih sering diabndingkan
migren yang disertai aura dengan persentasi 9 : 1.
Patofisiologi
1. Teori Vaskular
Gangguan vasospasme → pembuluh darah otak berkonstriksi → hipoperfusi otak dimulai
pada korteks visual dan menyebar ke depan. Penyebaran frontal berlanjutan dan menyebabkan fase
nyeri kepala dimulai.