Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN

PERALATAN
LABORATORIUM
MEDIK
CLINICAL
CHEMISTRY
ANALYZER
Kelompok 1
2
Anggota Kelompok 1
P3.73.34.2.22.101 Ajeng Ayu Nur Faizah P3.73.34.2.22.118 Kartika Laksana
P3.73.34.2.22.102 Ade Sadikin P3.73.34.2.22.119 Kiki Noviana
P3.73.34.2.22.103 Amirah P3.73.34.2.22.120 Lestriyanti Br Ginting
P3.73.34.2.22.104 Ariesta Putra Indoin P3.73.34.2.22.121 Maya Indah Sari
P3.73.34.2.22.105 Assela Iga Mashita P3.73.34.2.22.122 Mega Sri Handayani
P3.73.34.2.22.106 Destiawati Syafitri P3.73.34.2.22.123 Melva Ika Lisnawaty
P3.73.34.2.22.107 Dian Indarwati P3.73.34.2.22.124 Michael Alfian Grey
P3.73.34.2.22.108 Dwi Cahya Ningsih P3.73.34.2.22.125 Muchlisoh Zulaeha
P3.73.34.2.22.109 Eben Jenrisden Munthe P3.73.34.2.22.126 Nita Nursistiana
P3.73.34.2.22.110 Edo Tiong Viano P3.73.34.2.22.127 Novita Prafianti
P3.73.34.2.22.111 Erwin Budi Santoso P3.73.34.2.22.128 Nur Muhammad Ismatulloh
P3.73.34.2.22.112 Fanya Veronika OematanP3.73.34.2.22.129 Nur Sefia Ningsih
P3.73.34.2.22.113 Fuad Alfariz P3.73.34.2.22.130 Ria Ayu Kosnova
P3.73.34.2.22.114 Hermawan Cahya Setiaji P3.73.34.2.22.131 Rizki Puspita Sari
P3.73.34.2.22.115 Irawan Ardiyanto P P3.73.34.2.22.132 Robbi Setiawan
P3.73.34.2.22.116 Iwan Sopwana P3.73.34.2.22.133 Rosit Wahyu Nugroho
P3.73.34.2.22.117 Julida Imelda Pohan

3
Pendahuluan
Perkembangan teknologi dalam lingkup laboratorium mendorong
peningkatan mutu alat-alat yang digunakan dalam semua parameter
pemeriksaan di laboratorium.
Muncul berbagai alat canggih yang dilengkapi dengan sistem
sequensial multiple analysis yang digunakan untuk analisa kimia
dalam laboratorium, salah satu alat tersebut adalah clinical chemistry
analyzer/autoanalyzer.
Alat ini dapat digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu
mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah.
Chemistry Analyzer
Chemistry analyzer atau dikenal juga dengan istilah
autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik
aliran khusus bernama "analisis aliran kontinu (Continuous
Flow Analyzer/CFA)“ pertama kali dibuat oleh Corporation
Technicon.
Instrumen ini diciptakan tahun 1957 oleh Leonard Skeggs,
PhD dan dikomersialisasikan oleh Perusahaan Jack
Whitehead.

5
Lanjutan..
Berfungsi untuk analisa kimia secara otomatis.
Alat ini mampu menggantikan prosedur- prosedur analisis manual dalam
laboratorium, rumah sakit, dan industri, dapat digunakan untuk
menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis
dari suatu larutan.
Terutama untuk analisis laboratorium rutin dalam bidang medis.
Instrumen ini biasanya menentukan tingkat albumin, alkali fosfatase,
aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium,
kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan asam urat
dalam spesimen serum atau lainnya.

6
PRINSIP KERJA CLINICAL
ANALYZER

Monocromator Filter cuvette

Lampu halogen
(bercahaya)

ADC Amplifier detector

microcontroller Display

7

Cara kerja chemistry
analyzer dibagi menjadi 2

8
1. CFA (Continuous Flow Analyzer)
CFA (Continuous Flow Analyzer)
Gelembung udara membawa spesimen ke tiap ruangan pemeriksaan dalam mesin
untuk kemudian dianalisa.
Dalam CFA aliran continue dari material dibagi dengan gelembung udara ke segmen
diskrit di mana reaksi kimia terjadi.
Aliran terus-menerus spesimen cair dan reagen digabungkan dan diangkut dalam
gulungan tubing dan pencampuran.
Tubing melewati spesimen dari satu alat untuk yang lain dengan alat masing-masing
melakukan fungsi yang berbeda, seperti distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran ion,
pemanasan, inkubasi, dan rekaman berikutnya dari sinyal.

9
2. FIA (Flow Injection Analyzer)

 Tiap spesimen dilarutkan dalam pelarut masing- masing untuk kemudian dimasukkan
ke dalam mesin. Udara tidak mengambil peran dalam sistem ini.
 Bagian dari spesimen dimasukkan ke dalam ruang pemeriksaan untuk kemudian
diperiksa.
• Metode FIA dapat digunakan untuk kedua reaksi cepat serta reaksi lambat. Untuk reaksi
lambat, pemanas sering dimanfaatkan.
 Reaksi ini tidak perlu untuk mencapai penyelesaian karena semua spesimen dan
standar yang diberikan pada periode yang sama untuk bereaksi.

10
BAGIAN CLINICAL ANALYZER

11
Bagian-bagian penting yang ada dalam
mesin Clinical analyzer
1. Lampu Photometer
2. Selang Aspirator
3. Pompa Peristaltic
4. Kuvet
5. Inkubator
6. Sistem Pembuangan
7. Selang Peristaltic

12

Hal penting yang harus diperhatikan
dalam penggunaan Autoanalyzer
adalah sebagai berikut:

13
PRA
ANALITIK
1. Suhu ruangan tempat alat diletakkan karena suhu ruangan berpengaruh
terhadap hasil analisa.
2. Lakukan maintenance secara berkala
3. Persiapan reagen:
- Suhu penyimpanan dan lama penyimpanan reagen,
- Pastikan cartridge yang akan digunakan sesuai untuk
pemeriksaan yang akan digunakan.
- Periksa selang pada pump, pastikan kondisinya bagus.
- Cek ketersedian reagen dan waktu kadaluarsa.
- Periksa juga cartridge yang berisi reagen untuk metode khusus.

14
PERSIAPAN
SPESIMEN

1. Pastikan tidak ada gumpalan / cloting karena akan


mempengaruhi hasil dan menyebabkan kerusakan alat
jika terhisap.
2. Pastikan sampel tidak HIL ( Hemolisis, ikterik dan
Lipemik )

15
Analitik

1. Lakukan Pemantapan Mutu Internal


2. Lakukan Pemantapan Mutu Eksternal
3. Lakukan kalibrasi secara berkala

16
Pasca Analitik

1. Matikan alat dengan menekan power supply

2. Bersihkan catridge dari reagen

3. Bersihkan selang pada pump

17
Kalibrasi Alat
1. Kalibrasi ini dilakukan oleh seorang teknisi laboratorium.
2. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan serum control.
3. Serum ini terlebih dahulu harus diketahui komposisinya.
4. Cara mengetahui komposisi tersebut adalah dengan memasukkannya
dalam kuvet, dan memeriksanya pada alat chemistry analyzer.
5. Lalu jika sudah, hasil tersebut dilakukan perbandingan dengan kadar
serum control
6. Setelah dilihat, jika kadar masih termasuk dalam range, maka
chemistry analyzer yang anda punya masih tergolong baik dan akurat
untuk dilakukan pemeriksaan

18
Troubleshooting Alat dan
Cara Mengatasi
Penyebab Cara mengatasi
1. Cover reaction rotor terbuka Buka cover analyser tutup / pasang kembali “ tutup rotor “ dengan baik dan
benar
2. Cover utama terbuka Tutup / benarkan posisi dari cover analyser
3. System Liqid Habis Ganti botol system liquid yang kosong dengan yang terisi penuh
4. Rotor penuh Ambil rotot yang penuh ganti dengan yang baru
5. Botol pembuangan penuh Lepaskan botol pembuangan buang isinya sampai bersih
6. Lampu mati Hubungi teknisi untuk ganti lampu
7. Sampel / reagen / calibrator habis Jika reagen habis simbol botol reagen berubah warna ( hijau muda ) untuk
mengatasinya doubel-klik simbol tersebut
Jika sampel habis, klik simbol pediatrik yang sampelnya habis hapus
dengan menekan tombol delete, posisikan kembali sampel pada posisi
semula

19
Kelebihan
Clinical Analyzer 20
Efisiensi Waktu
 Pemeriksaan dengan menggunakan alat autoanalyzer dapat dilakukan
dengan cepat serta kapasitas dan parameter pemeriksaan juga lebih
banyak

 Dengan menggunakan alat ini, tahapan analitik dapat dilakukan


dengan cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa spesimen dengan
jumlah banyak secara bersamaan

 Efektifitas dan efisiensi waktu dalam mengerjakan spesimen inilah


yang diperlukan oleh tempat - tempat pelayanan kesehatan dalam hal
tanggap melayani pasien.

21
Spesimen

 Pada pemeriksaan secara manual spesimen yang


dibutuhkan lebih banyak.

 Namun, pemeriksaan otomatis ini hanya


menggunakan spesimen sedikit saja.

22
Ketepatan Hasil

Hasil yang dikeluarkan oleh alat ini sudah melalui


quality control yang dilakukan oleh internal
laboratorium.

23
Kekurangan
Clinical Analyzer
Lebih banyak mengeluarkan biaya,
karena pemakaian konsumeble yang lebih banyak
seperti ; aquadest, diluen, reagen, lampu,
pompa, probe dan kuvet.

24
KESIMPULAN

25
 Clinical chemistry analyzer atau autoanalyzer merupakan salah satu alat
laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial multiple analisis.
 Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak berfungsi untuk
analisa kimia secara otomatis.
 Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam
laboratorium, dapat digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu mengukur
kadar zat-zat yang terkandung dalam darah.
 Prinsip kerja alat ini terbagi menjadi CFA (Continuous Flow Analyzer) dan FIA
(Flow Injection Analyzer).

26
Silahkan
Jika ada yang mau bertanya?

27
Terima Kasih!
Thanks!

28

Anda mungkin juga menyukai