Anda di halaman 1dari 44

Hubungan Ekspresi Programmed Death Ligand 1 (PD-L1)

Dengan Grading Histopatologi, Stadium Dan Metastasis


Pada Kanker Payudara

Oleh :
dr. Agung Sindu Pranoto, SpB

 Pembimbing :
dr. Haryasena, Sp.B(K)Onk
Dr.dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS II


KONSULTAN BEDAH ONKOLOGI
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN 1
2020
LATAR BELAKANG MASALAH

• KPD no2 setelah kanker paru (18,1 juta kasus) ;


angka mortalitas urutan ke-5 (626.679 kematian; 6,6%) setelah kanker paru, kolorektal,
lambung dan hati (Globocan, 2018)

• Angka mortalitas KPD ♀ no 1 = 15% (Bray et al,2018)

• Januari 2015 – Juni 2017 KPD RSWS → urutan pertama = 918 orang (15,8%) / angka
mortalitas 12,8% (Fadhillah, 2017)

2
 Berkembanglah penanganan kanker payudara
 Penanganan kanker payudara multimodalitas → imunoterapi

 Berbagai mekanisme tumor untuk tetap survive → menghindari respon


imun
 Salah satunya dengan menghambat aktivasi sel T → interaksi PD1/PD-L1

(Robbin, 2015)

 PD-1 merupakan immune checkpoint penghambatan yang diekspresikan


pada permukaan sel imun efektor
 Diaktifasi oleh ligan (PD-L1) yang diekspresikan semua sel manusia
 Interaksi PD-1/PD-L1 memainkan peranan dalam menjaga toleransi limfosit
T perifer dan pengaturan inflamasi.
3
(Schutz et al, 2017)
 Interaksi PDL-1 dan PD-1 → menghambat transduksi sinyal TCR → menghambat
aktivitas sel T sitotoksik (imunosupresi) → sel tumor dapat terus tumbuh (Guo,
2017).

 Proses imunoediting : eliminate – equilibrium – escape


Bila sel tumor sampai pada fase escape → progresif (Boedina, 2018)

 Ekspresi PDL-1 pada sel tumor berhubungan dengan prognosis buruk (Alsaab, 2017).

4
 Beberapa faktor prognosis kanker payudara : grading histopatologi, stadium
dan metastasis (Rakha, 2010).

 Grading histopatologi ↑ → ↓ survival jangka panjang (Soerjomataram,


2002). Frekuensi kekambuhan high grade carcinoma juga lebih tinggi
(Rosen, 2009).

 Li dkk → hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi ;


ekspresi PD-L1 positif tertinggi pada grade III yaitu 54,55% (Li, 2018) ~
Lou → 45,7%.

5
 Stadium tumor (TNM) → mempengaruhi prognostik dan pemilihan terapi.

 Semakin dini stadium maka semakin baik prognosisnya.


Angka ketahanan hidup 5 tahun stadium dini: 85% → 26% pada
metastasis (Chitapanarux, 2019).

 Li → adanya hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan stadium tumor ;


ekspresi PD-L1 positif tertinggi pada stadium lanjut = 59,01% (Li, 2018) ~
Yuan dkk → hubungan ekspresi PD-L1 dengan peningkatan stadium kanker
payudara (Yuan , 2019).

6
 20 – 30% pasien kanker payudara akan mengalami relapse dengan metastase jauh
(Kennecke et al, 2010).
 Rerata 5 - 15% → metastasis saat terdiagnosis.

> 90% kematian diakibatkan metastasis (Valastyan & Weinberg, 2011) →


diagnosa awal metastasis = 20% dan 80% pada stadium lebih dini yang
progresif menjadi metastasis (Mariotto, 2017).
 Prevalensi KPD metastasis meningkat 4% pada 1990-2000, 17% pada 2001-2010
dan 31% tahun 2011-2020.
 Litvin → hubungan ekspresi PD-L1 dengan kejadian metastasis, overekspresi PD-
L1 meningkatkan kejadian metastasis.
Manson → ekspresi PD-L1 positif sebanyak 24% pada metastasis;
Kronemyer →23,8% (Kronemyer, 2020).
7
 Terapi Kanker Payudara belum optimal → tingginya tingkat rekurensi,
metastasis dan kematian
 Perlu modalitas terapi lain → imunoterapi → PD-L1

8
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi pada kanker
payudara ?
2. Apakah terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan stadium pada kanker payudara?
3. Apakah terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan metastasis pada kanker payudara?

9
TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UMUM :
Mengetahui hubungan ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi, stadium dan metastasis
pada kanker payudara.

TUJUAN KHUSUS :
1. Menilai hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi pada kanker
payudara.
2. Menilai hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan stadium pada kanker payudara.
3. Menilai hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan metastasis pada kanker payudara.

10
MANFAAT PENELITIAN

MANFAAT AKADEMIS

1. Menambah pengetahuan tentang hubungan ekspresi PD-L1dengan grading histopatologi,


stadium dan metastasis pada kanker payudara
2. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian lainnya
terkait hubungan ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi, stadium dan metastasis
pada kanker payudara

11
MANFAAT KLINIS

1. Dapat digunakan sebagai salah satu faktor prediktif dan prognostik pada penderita kanker
payudara
2. Dapat dipakai sebagai acuan bagi pengobatan kanker payudara dalam hal ini terapi target

12
TINJAUAN PUSTAKA
KARAKTERISTIK KANKER
Menghindari
destruksi sistem
imun

13
(Hanahan, 2011)
SIKLUS IMUNITAS KANKER

14
( Boedina, 2018 )
MEKANISME TUMOR MENGHINDARI IMUN
 Kegagalan dalam memproduksi antigen tumor → sel T tidak dapat
mengenali tumor
 Mutasi pada gen MHC atau gen pembentukan antigen → sel T tidak dapat
mengenali tumor
 Produksi protein imunosupresif atau ekspresi protein penghambatan pada
permukaan sel → menghambat aktivasi sel T
(Robbin, 2015)

 Imunoediting : eliminasi → equilibrium → escape


(Boedina, 2018)
15
Imunoediting : Eliminasi – Equilibrium – Escape - Metastasis

16
PERANAN SISTEM IMUN TERHADAP PROGRESIFITAS
TUMOR
 Konsep imunoediting sangat berperan terhadap progresifitas tumor
 Kegagalan sel imun dalam mengeliminasi sel tumor primer akan
menyebabkan progresifitas sel tumor untuk terus berproliferasi dan
bermitosis.
 Derajat proliferasi sel yang tinggi secara umum berhubungan dengan
pertumbuhan tumor yang cepat dan perangai biologis serta klinis yang lebih
agresif (Bartos, 2012).
 Sehingga dapat mempengaruhi grading histopatologi, stadium dan
metastasis

17
Alur Metastase Berdasarkan Sistem
Imun

18
PDL-1 STRUKTUR SKEMATIK PDL-1
• PDL-1 (Programmed cell death ligand-1) juga
dikenal dengan CD274 atau B7 homolog 1 (B7-
H1) → protein pada manusia yg dikodekan oleh
gen CD274

• Protein transmembran tipe 1 dengan ukuran 40


kDa terdiri dari 290 asam amino yang memegang
peranan penting pada supresi sistem imun adaptif

• Gen PDL-1 di kromosom 9 p24.1

• Fungsi : toleransi imun untuk mencegah aktivitas


sel imun berlebihan yang dapat memicu kerusakan
jaringan dan autoimun

19
Jalur Sinyal
Pengaturan PDL-1

A. Upregulasi PDL-1
B. Inhibisi PDL-1

(Le Romancer, dkk., 2011)

20
JALUR SINYAL PD-1/PDL1

21
( Kythreotou, 2018 )
KERANGKA TEORI

22
KERANGKA KONSEP

23
HIPOTESIS

1. Terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi pada kanker

payudara.

2. Terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan stadium pada kanker payudara.

3. Terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan metastasis pada kanker payudara.

24
METODE PENELITIAN

Desain
Observasional dengan desain cross-sectional

Tempat dan Waktu


RS Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin Makassar.
Agustus 2019 - Juli 2020

Jumlah Sampel

= min 54 sampel
25
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.

Analisis statistik yang dilakukan adalah perhitungan statistik diskriptif dan


sebaran frekuensi serta uji statistik Chi Square

Hasil uji statistik signifikan jika nilai p < 0,05

26
Kriteria Inklusi:

• Perempuan penderita KPD yang baru pertama kali datang berobat

• Diagnosa secara histopatologi invasive ductal carcinoma .

Kriteria eksklusi

• Sampel jaringan tidak representatif untuk pemeriksaan IHK (diskohesi,


denaturasi) atau blok parafin tidak ditemukan.

• Perempuan penderita KPD yang disertai penyakit keganasan lainnya

27
Definisi Operasional

1. Kanker payudara (KPD) adalah kanker payudara yang didiagnosa secara histopatologi
invasive ductal carcinoma pada penderita yang baru pertama kali datang berobat
2. Ekspresi PD-L1 adalah tingkat ekspresi protein PD-L1 yang terdeteksi pada jaringan
penderita KPD melalui teknik pemeriksaan IHK dimana gambaran imunohistokimia dibagi
menjadi : 0 - < 1% = negative, ≥ 1% = positif
3. Grading histopatologi kanker payudara dibagi menjadi 3 kelompok : low, moderate dan high
grade (berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi) yang ditentukan dari indeks mitosis,
formasi tubuler dan nuclear pleomorphism (berdasarkan modifikasi Scarff-Bloom-
Richardson).
28
4. Stadium adalah suatu penilaian klinis tumor payudara yang dinilai
berdasarkan ukuran tumor (T), status kelenjar getah bening (N) dan
metastase (M) menurut AJCC8th ed dan dibagi menjadi stadium
dini, lanjut lokal dan lanjut.

5. Kanker payudara tanpa metastasis adalah subjek KPD yang pada


saat awal diagnosis tidak menunjukkan metastasis ke organ jauh
berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang (USG, foto rontgen
dan/atau CT scan)

6. Kanker payudara dengan metastasis adalah subjek KPD yang pada


saat awal diagnosis telah terbukti mengalami metastasis ke salah
satu atau lebih organ jauh (paru, tulang, hati dan otak) berdasarkan 29
hasil pemeriksaan penunjang (USG, foto rontgen dan/atau CT scan)
ALUR PENELITIAN

30
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 Hasil Pewarnaan IHK PD-L1

(a) (b) (c)

 PD-L1 terekspresi pada membran sel sel kanker. (a) ekspresi PD-L1 negatif, (b)
ekspresi PD-L1 positif, pembesaran 100x; (c) ekspresi PD-L1 positif, pembesaran
31
200x
 Karakteristik Sampel Penelitian
Tabel 5.1 Karakteristik Sampel Penelitian

Variabel n=60 % Usia


Umur* <50 tahun 36 60
Dekade ke 4 merupakan kelompok terbanyak
>=50 tahun 24 40
~ penelitian Dep. PA RSCM → 78,2% >40
tahun(Rustamadji, 2017). Di Asia 40,6% usia
Grading Well 7 11,7
40-60 tahun (Pathmanathan,2016)
Moderate 35 58,3
SEER (Amerika) >60 tahun (Howlader, 2018).
Poor 18 30
Hal ini mungkin disebabkan pola hidup, pola
Subtipe Luminal A 19 31,7
diet atau gen tertentu yang berkaitan dengan
Luminal B 12 20 ras.
Her2 13 21,7

TNBC 16 26,6 Subtipe


Stadium Dini 9 15 Subtipe terbanyak yaitu luminal A (31,7%)
Lokal Lanjut 21 35 dengan prognosis yang baik dan terendah
Lanjut 30 50 pada luminal B (20%). American cancer
Ekspresi PDL1 Positif 43 71,6
society → luminal A merupakan subtipe
Negatif 17 29,4
kanker payudara terbanyak (40%). 32
 Grading terbanyak → moderate grade (58,3%), high grade (30%), low grade
(11,7%) ~ penelitian Blamey → moderate grade terbanyak (41%)
(Blamey, et al,2010).

 Penderita KPD terbanyak dalam stadium lanjut (50.0%), diikuti stadium lanjut
lokal dan stadium dini.
Suzana et al → penderita kanker payudara terbanyak pada stadium III/IV
yaitu 60-70% (Suzana et al,2012). Hal ini dipengaruhi sikap masyarakat
terhadap kejadian kanker payudara serta beragamnya kemampuan
sumber daya dan alat kesehatan yang ada.

33
Tabel 5.2 Hubungan Ekspresi PD-L1 dengan Grading
Grading
p
Ekspresi PD-L1 I II III Total
Positif n 2 25 16 43
% 4,7% 58,1% 37,2% 100,0%
Negatif n 5 10 2 17
0,011
% 29,4% 58,8% 11,8% 100,0%
Total n 7 35 18 60
% 11,7% 58,3% 30,0% 100,0%

Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara ekspresi PD-L1 dengan grading
histopatologi; ekspresi PD-L1 pada grade III sebanyak 37,2%.
Li dkk → ekspresi PD-L1 positif pada grade III (54,55%); hubungan bermakna p=0,03 (Li, 2018).
Lou → hubungan bermakna p=0,03; ekspresi PD-L1 positif pada grade III (45,7%) ~ Huang → hubungan
signifikan antara ekspresi PD-L1 dengan KPD grade III (Huang, 2019) .
34
 Tingginya ekspresi PD-L1 akan menyebabkan tumor dapat menghindari respon
imun sehingga tumbuh semakin progresif dan terus terjadi mitosis yang akan
memperburuk derajat diferensiasi.

 Grading histopatologi dinilai berdasarkan formasi tubule dan kelenjar,


pleomorfisme inti dan jumlah mitosis.

 Grading histopatologi memiliki hubungan bermakna dengan survival dari


penderita KPD →salah satu faktor prognostik yang penting untuk dipakai dalam
menentukan keputusan klinis (Colditz G, Chia K S,2012).

 Engstrom juga menyatakan bahwa derajat histopatologi merupakan faktor


prognostik dan prediktif (Engstrom, 2013). Semakin tinggi grading tumor maka
progresifitas tumor meningkat. 35
Tabel 5.3 Hubungan Ekspresi PD-L1 dengan Stadium
Stadium
Lanjut p
Ekspresi PD-L1 Dini Lokal Lanjut Total
Positif n 3 14 26 43
% 7,0% 32,5% 60,5% 100,0%
Negatif n 6 7 4 17
0,009
% 35,3% 41,2% 23,5% 100,0%
Total n 9 21 30 60
% 15,0% 35% 50% 100,0%

Pada penelitian ini didapatkan hubungan bermakna antara ekspresi PD-L1 dengan stadium tumor;
ekspresi PD-L1 positif terbanyak pada stadium lanjut (60,5%).
Li dkk → ekspresi PD-L1 positif terbanyak pada stadium lanjut (59,01%); hubungan bermakna
p=0,01 (Li, 2018) ~ Yuan dkk → hubungan ekspresi PD-L1 dengan peningkatan stadium kanker
payudara (Yuan , 2019). 36
 Hal ini dikarenakan interaksi sel kanker dengan sel imun limfosit T melalui
ikatan PD-1/PD-L1 akan menghindarkan sel kanker dari destruksi sel imun
sehingga sel kanker semakin progresif yang akan meningkatkan ukuran
tumor (T), metastase kelenjar getah bening (N) dan metastase jauh (M).
 Ekspresi PD-L1 yang tinggi oleh sel kanker akan menyebabkan sel T
sitotoksik menjadi exhaust sehingga menurunkan proliferasi & respon
imunitas sel T, akibatnya sel imun tidak mampu untuk membunuh sel
kanker.

37
Tabel 5.4 Hubungan Ekspresi PD-L1 dengan
Metastasis
Metastase
p OR(95%CI)
Ekspresi PD-L1 Ya Tidak Total
Positif n 26 17 43
% 60,5% 39,5% 100,0%
Negatif n 4 13 17 5,0
0,010
% 23,5% 76,5% 100,0% (1,39-17,82)
Total n 30 30 60
% 50,0% 50,0% 100,0%

Pada penelitian ini didapatkan hubungan bermakna antara ekspresi PD-L1 dengan kejadian metastasis
pada kanker payudara; ekspresi PD-L1 positif pada metastasis sebanyak 60,5% Litvin dkk →
hubungan bermakna antara ekspresi PD-L1 dengan kejadian metastasis. Manson dkk → ekspresi PD-L1
positif sebanyak 24% pada kasus metastasis dan 22,4% kasus mengalami perubahan ekspresi PD-L1
negatif menjadi positif (Manson dkk, 2018). Kronemyer → 23,8% kasus metastasis mengekspresikan
PD-L1 (Kronemyer, 2020).
Worcester → 614 pasien KPD diperiksa dengan antibodi monoklonal berbeda masing- masing
38
mengekspresikan PD-L1 positif sebanyak 75% dan 81% (Worchester, 2019).
 Tiap tahapan metastasis sel kanker berinteraksi dengan sel imun → pro metastasis
(Treg dan makrofag M2); anti metastasis (sel NK, sel T sitotoksik dan makrofag
M1) (Janssen, 2017).
 Dalam proses imunoediting keberhasilan dari sel imun anti metastasis akan
menyebabkan eliminasi dari sel kanker sedangkan keseimbangan antara sel imun
pro dan anti metastasis akan menyebabkan sel kanker memasuki fase equilibrium
(dorman). Sebaliknya pelemahan dari sel imun anti metastasis akan menyebabkan
sel tumor memasuki fase escape dan berkembang menjadi metastasis.
 Salah satu cara yang digunakan oleh sel kanker adalah dengan mengekspresikan
PD-L1 yang akan berikatan dengan sel imun T sitotoksik sehingga sel kanker
terhindar dari destruksi.
 Pada tahapan metastasis, interaksi ini terjadi sejak pertumbuhan tumor primer, saat
di sirkulasi (CTC) serta kolonisasi pada tempat metastase jauh. Kemampuan sel
kanker dalam memanipulasi fungsi sel T sitotoksik ini akan meningkatkan survival
dan kejadian metastasis sel kanker. 39
KETERBATASAN DAN KEKUATAN PENELITIAN
Keterbatasan
 Banyak subjek penelitian yang dieksklusi karena belum melakukan pemeriksaan
imunohistokimia dan sampel jaringan tidak representatif untuk penelitian.
 Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebagian besar adalah pemeriksaan
penunjang standar untuk penentuan ada tidaknya metastasis jauh

Kekuatan
 Menggunakan desain cross-sectional untuk mengetahui prevalensi dan meneliti
banyak variabel sekaligus.

40
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1 Ada hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan grading histopatologi pada
kanker payudara
2 Ada hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan stadium pada kanker payudara
3 Ada hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan metastasis pada kanker
payudara

Overekspresi PD-L1 berhubungan dengan progresifitas kanker payudara

Saran
Dilakukan penelitian lanjutan secara kohort untuk menilai DFS maupun OS
41
pada subjek KPD untuk lebih mendukung penelitian ini.
42
43
Umu 31 A 50 801725 P17.1825 Tidak HER2 Lanjut 2 Positif
No Nama r RM No Preparat Metastase Subtipe Stadium Grading Ekspresi PDL1
32 BD 57 713228 P16.4315 Tidak HER2 Dini 1 Negatif
1 EBB 46 799285 P17.1595 Ya (paru) HER2 Lanjut 2 Positif
33 BR 44 812454 P17.2834 Tidak A Lanjut lokal 3 Positif
2F 51 800361 P17.1817 Ya (bone) A Lanjut 2 Positif
34 BS 50 390871 P17.2664 Tidak TNBC Lanjut lokal 2 Negatif
3H 42 802843 P17.1124 Ya (paru) A Lanjut 2 Positif
35 DR 45 823337 P17.4322 Tidak B Lanjut lokal 2 Negatif
4H 41 820036 P18.0348 Ya (paru,tulang) HER2 Lanjut 1 Negatif
5 HK 35 839974 P18.1490 Ya (paru) B Lanjut 3 Positif 36 DR 84 834860 P18.0897 Tidak B Lanjut 2 Positif
6 JA 39 791933 P17.0921 Ya (tulang) HER2 Lanjut 2 Positif 37 DS 59 792238 P17.1013 Tidak TNBC Dini 2 Negatif
7 MJ 65 811869 P17.2951 Ya (paru) HER2 Lanjut 2 Positif 38 F 49 819533 P17.3767 Tidak A Lanjut 2 Negatif
8 MSBB 52 802620 P17.1917 Ya (tulang) A Lanjut 2 Negatif 39 F 50 813399 P17.3554 Tidak A Lanjut lokal 2 Positif
9M 37 806909 P17.2253 Ya (tulang) B Lanjut 3 Positif 40 F 58 833006 P18.0609 Tidak A Lanjut lokal 3 Positif
10 M 49 832553 P18.0557 Ya (paru) TNBC Lanjut 2 Positif 41 H 49 776314 P16.3852 Tidak A Dini 1 Negatif
11 R 49 738014 P16.3516 Ya (tulang) B Lanjut 1 Negatif 42 H 47 754648 P16.1770 Tidak B Lanjut lokal 3 Positif
12 S 33 779822 P16.4226 Ya (tulang) HER2 Lanjut 2 Positif 43 S 47 782196 P17.2877 Tidak HER2 Lanjut lokal 2 Negatif
B
13 S 55 790889 P18.0735 Ya (paru,tulang) Lanjut 1 Positif 44 IN 44 809137 P17.2660 Tidak B Lanjut 2 Positif
14 SA 40 800729 P18.2753 Ya (otak) TNBC Lanjut 2 Positif 45 IA 44 830507 P18.0280 Tidak A Dini 1 Negatif
A
46 KH 37 767023 P16.2939 Tidak HER2 Lanjut lokal 2 Positif
15 AB 50 806575 P18.3214 Ya (paru,otak) Lanjut 2 Positif
16 S 51 829964 P18.0383 Ya (tulang) A Lanjut 2 Positif 47 LI 34 762910 P16.2663 Tidak A Lanjut lokal 3 Negatif
17 SS 31 816267 P18.0345 Ya (hepar) HER2 Lanjut 2 Positif 48 M 42 774858 P16.4030 Tidak HER2 Dini 2 Positif
18 S 45 832327 P18.0668 Ya (paru) B Lanjut 2 Positif 49 M 54 774073 P16.3692 Tidak A Lanjut lokal 2 Positif
19 W 39 801639 P17.1883 Ya (paru) TNBC Lanjut 2 Positif 50 M 44 816028 P17.3325 Tidak A Dini 3 Positif
20 L 48 130325 HUH 19 1458 Ya (paru) TNBC Lanjut 3 Positif 51 M 45 789566 P17.0837 Tidak B Lanjut lokal 2 Negatif
21 S 45 830142 P18. 0512 Ya (paru) TNBC Lanjut 3 Positif 52 NC 48 832020 P18.0517 Tidak A Lanjut lokal 2 Positif
22 Ni 46 798665 P17.1656 Ya (paru, hepar) TNBC Lanjut 3 Positif 53 NW 42 830642 P18.0366 Tidak A Dini 1 Positif
23 K 60 803547 P17.2011 Ya (paru) TNBC Lanjut 3 Negatif 54 RK 59 788642 P17.0686 Tidak HER2 Lanjut 2 Positif
24 H 48 875933 P19.1075 Ya (paru) TNBC Lanjut 3 Positif
55 R 47 789881 P17.0739 Tidak B Dini 2 Negatif
25 R 44 854726 P18.4678 Ya (paru) TNBC Lanjut 3 Positif
56 R 58 780456 P16.4542 Tidak B Lanjut 2 Positif
26 H 53 92328 HUH 18 0234 Ya TNBC Lanjut 3 Positif
57 R 51 814206 P17.4205 Tidak A Lanjut 2 Positif
27 N 57 872398 P19. 0640 Ya TNBC Lanjut 3 Positif
58 SH 53 773861 P16.3744 Tidak A Lanjut 2 Positif
28 NT 60 859072 P18.4628 Ya TNBC Lanjut 3 Positif
29 S 53 100932 H.UH.18 0679 Ya TNBC Lanjut 3 Positif 59 SH 54 791889 P17.0979 Tidak HER2 Dini 2 Negatif
30 SM 62 5083 H.UH 17 0412 Ya TNBC Lanjut 3 Positif 60 SN 41 799715 P17.1746 Tidak A Lanjut lokal 2 Negatif
44

Anda mungkin juga menyukai