Anda di halaman 1dari 17

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

BIDANG HEMATOLOGI
Ada tiga tahap pemantapan mutu internal (PMI) bidang
hematologi yang dilakukan,
yaitu:
1. Tahap Pra analitik
2. Tahap Analitik
3. Tahap Pasca analitik
A. TAHAP PRA ANALITIK
Kegiatan tahap pra analitik adalah serangkaian kegiatan
laboratorium sebelum pemeriksaan spesimen, yang meliputi:
1. Persiapan pasien
2. Pemberian identitas spesimen
3. Pengambilan dan penampungan spesimen
4. Penanganan spesimen
5. Pengiriman spesimen
6. Pengolahan dan persiapan spesimen

Tingkat kesalahan tahap ini 60-70%


B. TAHAP ANALITIK
Kegiatan laboratorium yang dilakukan pada tahap analitik meliputi:

1. Pemeriksaan spesimen
2. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat
3. Uji kualitas reagen
4. Uji Ketelitian – Ketepatan (Qualty Control)
Tujuan pengendalian tahap analitik yaitu untuk menjamin bahwa
hasil pemeriksaan spesimen dari pasien dapat dipercaya/ valid,
sehingga klinisi dapat menggunakan hasil pemeriksaan
laboratorium tersebut untuk menegakkan diagnosis terhadap
pasiennya.

tingkat kesalahan tahap analitik (sekitar 10% - 15%)


C. TAHAP PASCA ANALITIK

Kegiatan laboratorium yang dilakukan pada tahap pasca


analitik yaitu sebelum hasil pemeriksaan diserahkan ke
pasien, meliputi:
1. Penulisan hasil
2. interpretasi hasil
3. Pelaporan Hasil
tingkat kesalahan tahap pasca analitik sekitar 15% - 20%.
Bahan Kontrol Hematologi
Bahan kontrol hematologi meliputi :
a. Darah Segar
Darah segar (fresh whole blood) merupakan kontrol yang ideal
untuk pemeriksaan darah lengkap karena secara fisik dan biologik
identik dengan bahan yang akan diperiksa. Akan tetapi darah
segar secara alamiah mempunyai keterbatasan untuk digunakan
sebagai kalibrator atau kontrol (Van Dun, 2007).
b. Darah Manusia Terstabilkan
Darah manusia terstabilkan yaitu darah yang disuplai oleh pabrik,
digunakan secara luas oleh sekitar 80% laboratorium klinik.
Sampel tersebut mempunyai jangka hidup yang lebih panjang, sel-
sel yang terstabilkan berbeda dengan darah segar dipandang dari
sudut ukuran, bentuk dan kemungkinan berbeda sifatnya dengan
reagen.
Syarat-syarat bahan kontrol:
1) Tidak mahal
2) Stabilitas lama
3) Siap periksa
4) Mudah tersuspensi
5) Tidak mudah aglutinasi
6) Karakteristik aliran menyerupai darah
7) Sifat optik dan elektrik menyerupai darah
8) Ukuran dan bentuk partikel menyerupai darah
9) Dapat diukur dengan metode apapun
■ PARAMETER PEMANTAPAN MUTU HEMATOLOGI
1. LEKOSIT
2. ERITROSIT
3. TROMBOSIT
4. HEMOGLOBIN
Nilai-nilai statistik dalam QC
Internal
1. Nilai Rerata/mean
merupakan hasil pembagian jumlah nilai hasil pemeriksaan dengan
jumlah pemeriksaan yang dilakukan.
Contoh rerata :
■ Hasil 20 kali pengulangan bahan kontrol trigliserida :
kadar hb (114, 124, 154, 161, 153, 156, 146, 134,
136, 139, 147,155, 159, 160, 145, 138, 134,143,149,
156)

Rerata =

(114 + 124 154 + 161 + 153 + 156 + 146 + 134 + 136


+ 139 + 147 + 155 + 159 + 160 + 145 + 138 + 134
+ 143 + 149 + 156) /20
= 2903/20
= 145.15 = 145
Nilai rerata yang diperoleh : 145 mg/dL
2. Nilai rentang
merupakan penyebaran antara nilai hasil
pemeriksaan terendah hingga tertinggi,
memberikan batas bawah dan batas atas
suatu rangkaian data
Dari data hasil pemeriksaan bahan kontrol
tg pada contoh di atas, rentang kadar TG
adalah :
161 – 114 = 47 mg/dL
3. Simpangan
baku/standar deviasi (SD)
merupakan derajat penyebaran data
hasil pemeriksaan di sekitar rerata,
menggambarkan bentuk distribusi
data yang dimiliki.
Rumus SD :
■ =( 114-145)2 + (124-145)2 +( 154-145)2 +( 161-145)2 +( 153-145)2+( 156-
145)2 +( 146-145)2 +(134 -145)2 +( 136-145)2 + (139-145)2 + (147-145)2 +
(155-145)2 +( 159-145)
=13 2 +( 160-145)2 + (145-145)2 +( 138-145)2 +( 134-
145)2 +( 143-145)2 + ( 149-145)2 +( 156-145)2

■ = (-31)2 + (-21)2 +(9)2 +(16)2 +(8)2+(11)2 +(1)2 +(-11)2 + (-9)2 + (-6)2 + (2)2
+( 10)2 +(14)2 + (15)2 +(0)2 +(-7)2 +(-11)2 +( -2)2 +( 4)2 +( 11)2

■ = 961 + 441 + 81 +256+ 64 +121 +1+ 121+ 81+ 36+ 4 +100 +196 +225+ 0
+ 49 +121+ 4 +16 +121

■ = 2999

■ N = 20 jumlah data
4. Koefisien variasi (CV)
merupakan suatu ukuran variabilitas yang bersifat
relatif dan dinyatakan dalam satuan persen (%).
CV menggambarkan perbedaan hasil yang
diperoleh setiap kali melakukan pengulangan
pemeriksaan pada sampel yang sama. CV dapat
digunakan untuk membandingkan kinerja metode,
alat maupun pemeriksaan yang berbeda.
Rumus CV :

CV contoh di atas adalah :


CV = (13/145) x 100
=9%
Dari contoh didapatkan SD :13
sehingga :
-Nilai Mean+1SD = 145 + 13 = 158 mg/dL
-Nilai Mean+2SD = 145 + (2x 13) = 171 mg/dL
-Nilai Mean + 3SD = 145 + (3x 13 )= 184 mg/dL
-Nilai Mean - 1 SD = 145 - 13 = 132 mg/dL
-Nilai Mean -2 SD = 145 - (2x 13) = 119 mg/dl
-Nilai Mean -3 SD = 145 - (3x 13 )= 106 mg/dl
-(data ini yang di input dlm grafik LJ)
Dibuat lembar kerja/sheet baru untuk membuat chart
berdasarkan data yang telah didapatkan sebelumnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai