menafsirkan data-data kontrol, dapat mendeteksi kesalahan acak dan kesalahan sistematik. Ketentuan kontrol: 1 – 2S Satu kontrol di luar nilai mean + 2 SD (tetapi tidak melampaui + 3 SD), ”ketentuan peringatan” kesalalahan acak dan sistematik 1 – 3S Satu kontrol diluar nilai mean + 3 SD, ”ketentuan penolakan” kesalahan acak 2 – 2S Dua kontrol berturut diluar nilai mean + 2 SD, sisi yang sama ketentuan penolakan” kesalahan sistematik. R – 4S Satu kontrol di luar nilai mean + 2 SD dan satu kontrol lain di luar nilai mean – 2 SD atau dua kontrol berturut + 2 SD kemudian – 2 SD, ”ketentuan penolakan” kesalahan acak. 4 – 1S Empat kontrol berturut diluar nilai mean ± 1 SD “ketentuan penolakan” kesalahan acak dan sistematik. 10(x) Sepuluh kontrol berturut-turut pada satu sisi di atas atau di bawah nilai mean, ”ketentuan penolakan” kesalahan sistematik. Alur pemecahan masalah kesalahan sistematik Periksa serum kontrol - -rusak -Berubah komposisi
Ulangi pemeriksaan kontrol dengan serum kontrol baru
Bila masalah belum teratasi
Periksa larutan standar yang digunakan
-Rusak -Blangko reagen -Blangko sample Ulangi kalibrasi dengan larutan standa/kalibrator baru -Factor kalibrasi
Bila masalah belum teratasi
Periksa Sampling system dan Measuring system -Akurasi pipet
-Instrumentasi Bila masalah belum teratasi
Periksa Sistem kalkulasi
Bila masalah belum teratasi
Siapkan reagen baru Kemungkinan stabilitas reagen
menurun
Ulangi pemeriksaan kontrol baru dengan reagen baru
Bila masalah belum teratasi
Apakah prosedur pemeriksaan telah diikuti dengan benar?
Pemantapan mutu kimia klinik Alur pemecahan masalah kesalahan acak Periksa faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap presisi pemeriksaan
Periksa temperatur: - reaksi - reagen - Inkubasi - alat
Periksa teknik prosedur pemeriksaan:
- Pipetasi - Pencampuran - waktu inkubasi
Variasi operator/analis
Instrumen yang tidak stabil
Apakah prosedur pemeriksaan telah diikuti dengan benar?
Gambar 5. Alur pemecahan masalah untuk kesalahan acak