QA/TQM
KESALAHAN
NON ANALITIS
ANALITIS
Gross Error (GE)
SISTEMATIK RANDOM
ERROR (SE) ERROR (RE)
QC
5
Kesalahan
Kesalahan Acak Tidak
Acak Terkontrol
Terkontrol
6
Analitycal Error
Systemic Error/kesalahan systemik; variasi atau penyimpangan
“konsisten” yang menyebabkan perubahan akurasi (nilai rata-
rata dengan nilai sebenarnya), dinyatakan dalam “inakurasi”---
Bias
SE
Kesalahan teratur terlihat dengan adanya perubahan
rerata nilai kontrol.
Kesalahan sistematis menciptakan bias karakteristik
dalam hasil tes dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
menerapkan koreksi.
Perubahan bisa bertahap (trend), atau tiba-tiba (shift).
8
Data Kontrol
3.00
2.00
Standar Deviasi
1.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-1.00
-2.00
-3.00
Tanggal
2.00
1.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-1.00
-2.00
-3.00
HASIL
12
Sumber Kesalahan
di Laboratorium
.................Total Testing Process................
Pre-analytic Analytic Post-analytic
(68%) (13%) (19%)
• Patient preparation •Sample aliquot •Test report
• Specimen acquisition •Analyzer set up •Transmittal of report
• Speciment processing •Test calibration •Receipt of report
•Sample transport •Quality Control •Review of test results
•Physician test order •Reportable test •Action on the test
results
Proportional
systematic
error
Replication Replication
Random Error
Within run Between runs
16
Lower Tolerance Limit
(-TEa)
ERROR Upper Tolerance Limit
(TEa)
True Value
(target)
True Value adalah nilai yang “dianggap” sebagai nilai yang sebenarnya
dari analit,
biasanya didapat dari:
Reference Lab.
Nilai rata-rata dari Peer Comparation (uji QC interlab)
Lower Tolerance Limit
(-TEa)
ERROR Upper Tolerance Limit
(TEa)
TEa
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
3 SD/CV
Impresisi
TEa
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
3 SD/CV
Impresisi
(http://www.westgard.com/glossary.htm)
ERROR
TEa
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
3 SD/CV
Impresisi
TEa
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
3 SD/CV
Impresisi
TEa
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
3 SD/CV
Impresisi
/Kesalahan Acak
True Value Nilai Pengukuran
(target) (Mean)
TEa
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
3 SD/CV
Impresisi
/Kesalahan Acak
True Value Nilai Pengukuran
(target) (Mean)
Random Error/kesalahan acak;
Sebuah kesalahan yang bervariasi secara tak terduga, dalam
besarnya dan tanda, ketika sejumlah besar pengukuran dari
kuantitas yang sama dibuat di bawah kondisi yang sama
efektif. Kesalahan acak sulit untuk dihilangkan namun
pengulangan mengurangi pengaruh kesalahan acak.
ERROR
Inakurasi TEa
Kesalahan sistematik / Bias
2 SD/CV
3 SD/CV (Impresisi)
Total Error
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
2 SD/CV
3 SD/CV (Impresisi)
Total Error
Adalah kesalahan/penyimpangan (TE) MAKSIMAL yang masih bisa
ditoleransi, yang dianggap tidak menggangu suatu keputusan klinik,
ERROR
Inakurasi
Kesalahan sistematik / Bias
2 SD/CV
3 SD/CV (Impresisi)
Total Error
Acuan TEa:
TEa based on Biological Variation dari AACC
CLIA proficiency Testing Criteria
RCPA (Australia)
TEa criteria form CLIA
Test or Analyte TEa (%)
ALT 20 %
AST 20 %
Albumin 10 %
Alk. Phosphatase 30 %
Cholesterol 10 %
Trigliserida 25 %
Ureum 9%
Natrium Target Value ± 4 mmol/L
Sodium Target Value ± 0.5 mmol/L
32
1. Replication Experiment
Absorban MDL vs CV
IS
?
O G
LOQ L
TO
CVA
P?
CV A
L
R?M
NO
CV
?IS
L OG
ATO
P Working Range
LOD
?
Konsentrasi
34
Studi minimal yang direkomendasikan
38
Studi yang direkomendasikan (2)
39
Intermediate and repeatability precision
Test Method
• Pengujian impresisi
CV3
dilakukan minimal
terhadap 2 level
sampel. Lebih banyak CV2
lebih baik
• Setiap level harus
memiliki CV yang CV1
memenuhi
persyaratan
sebelum dilanjut TV
ke pengukuran C1 C2 C3
bias
40
Kriteria penerimaan dan
penolakan kinerja metoda
Untuk short-term imprecision :
41
TEa criteria form CLIA
Test or Analyte TEa (%)
ALT 20 %
AST 20 %
Albumin 10 %
Alk. Phosphatase 30 %
Cholesterol 10 %
Trigliserida 25 %
Ureum 9%
Natrium Target Value ± 4 mmol/L
Sodium Target Value ± 0.5 mmol/L
42
2. Akurasi
AKURASI
Menggambarkan besarnya penyimpangan data hasil uji
dengan nilai sesungguhnya
Cara :
• Uji Banding terhadap akurasi met standar
• Uji Recovery (Perolehan kembali)
• Uji thd bahan acuan standar
MENENTUKAN INAKURASI(1)
(Uji Banding terhadap akurasi met standar)
• Pilih 40 spesimen pasien yang mewakili angka
reportable range metoda.
a nge
bler
orta
p
Re
Difference
(Test – Comp)
Zerro line
Test
Method
Result
• Hitung koefisien korelasi (r) dan jika r > 0,99, lakukan perhitungan regresi
linier sederhana dan lakukan estimasi sistematik error pada konsentrasi
medical decision. Jika r < 0,975, estimasi bias data dari reratadari statistik uji
t, atau uji alternatif lainnya.
Percobaan Perbandingan Metoda
Y = a + bX
DIKETAHUI
0 150
METODA PEMBANDING
Test Method Regresi Ideal
Regresi
Bias
Observasi
3
Bias
2
Bias
1
TV
C1 C2 C3
Regresi
Test Method Observasi
Regresi Ideal
Bias 3
Bias 2
Bias 1
TV
C1 C2 C3
PENGHITUNGAN DATA(1)
Regresi Observasi
Bias 3
CV3
Bias 2
CV2
Bias 1
CV1
TV
C1 C2 C3
Ekspresi kualitatif dan kuantitatif dari jenis kesalahan dan penggabungannya.
Improved trueness
Improved precision
3. Recovery & Interference
Uji Recovery
Uji ini dilakukan dengan mengerjakan pengujian atas contoh yang diperkaya
(spike) dengan sejumlah kantitatif analit yang akan ditetapkan, dihitung :
Prepare Pairs of
Test Samples
Calculate A
Added AAA H2O
10A 7A
Prepare
Pairs of
Samples
IIII H2O
Measure A
AAAA AAAA
in Both AAA AAA
Samples
7A 7A
Calculate
7 A – 7 A = 0 Bias
difference
• Analyte Solution :
– Standard solution
– Patient Specimens
– Patients Pools
• Interferences to be tested :
– Bilirubin Standard bilirubin solution
– Hemolysis Mechanically / Freezing
– Lipemia Commercial fat emultion
• Comparative methods ?
Perhitungan Data
Spike Sample Baseline Sample
Patient Rerata Rerata 2 Selisih R Rerata Selisih
Specimens 1 (R1) (R2) 1&R2
Uji 1 uji 2
Uji 1 uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 3 Uji 4
1 221 222 230 229 225,5 206 213 223 215 214,25 11,25
2 233 241 228 237 234,8 220 228 223 210 220,25 14,5
3 306 304 302 296 302 299 287 297 297 295 7
10,63
4 186 184 181 183 183,5 169 171 167 178 171,25 12,25
5 242 265 271 262 260 250 248 257 252 251,75 8,25
6 236 229 237 242 236 227 221 224 230 225,5 10,5
TEa 10%
Batas atas Normal 200
Batas Kesalahan 20
Kriteria Penerimaan Rerata Selisih < Batas Kesalahan
Kesimpulan KINERJA METODA DITERIMA
Perhitungan Data
Penambahan Tanpa Pengganggu
Sampel pengganggu Rerata 1 Rerata Selisih Rerata
(R1) 2 (R2) R 1 & R 2 Selisih
Uji 1 uji 2 Uji 1 uji 2
C 94 98 96 80 84 82 14
LOQ
Working Range
LOD
Konsentrasi
Linieritas
• Kemampuan memberikan hasil ujisecara langsung atau setelah
transformasi matematika, yang proporsional dengan konsentrasi
komponen-komponen uji dalam rentang tertentu
• Uji ini dilakukan dengan suatu seri larutan baku yang terdiri dari
minimal 5 konsentrasi (idealnya 10) yang menaik dengan rentang
50 – 100 % dari rentang komponen uji diharapkan. Respon harus
linier thd konsentrasi larutan baku dengan nilai koefisien korelasi
mendekati 1,00
Prosedur pengenceran
•Label pool rendah untuk ”pool 1” dan pool tinggi untuk ”pool5”
•Siapkan campuran 2 (75/25) dengan 3 bagian pool1 + 1 bagian pool 5
•Siapkan campuran 3 (50/50) dengan 2 bagian pool1 + 2 bagian pool 5
•Siapkan campuran 4 (25/75) dengan 1 bagian pool1 + 3 bagian pool 5
0 2 4
0 1 2 3 4
450
400
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
REPORTABLE RANGE Test : Kolesterol
EXPERIMENT Method : GPO PAP
Materials : Bahan Kontrol
TEa% = 14 CV % = 4 0
Konsentrasi Analit maksimal : 400
Sample Nilai Rentang Rentang
No Tanggal Analis Sebenarny Hasil 1 Hasil 2 Hasil 3 Rerata SD 2 SD Keterangan
ID a Ideal Observasi
Make replicate
measurements (20x)
and calculate mean, s
Blank Spike
Sample sample
Calculate Limit :
KONVENSI :
LOQ = Blanko Contoh + 5s (atau 6s atau 10s)
LOQ = 3 x LOD
Friedecký B., Šprongl L., Kratochvíla J. VALIDATION AND VERIFICATION OF ANALYTICAL METHODS IN CLINICAL
LABORATORIES
Mengukur Batas Kuantitasi (LOQ) (alternatif)
Yang Dihitung
Diuji
1. Deviasi
1a. 10 blankostandar
contoh(s)yang
dari berbeda
blanko contoh
diukur @ 1 kali
1b. LOQ= Nilai rata-rata blanko contoh + 5s
2a. Deviasi standar (s) dari setiap konsentrasi
2. LOQ
2b. 10 blanko
adalahcontoh
konsentrasi
yang ditambah
terendah(spike)
yang bisa
analit
ditentukan
dengan konsentrasi
dengan nilaiberbeda,
s yang
masih
dimanabisa
untuk
diterima
masing-masing konsentrasi dibuat 10 buah. semua diukur @
1 kali
Performance Samples
chracteristic
Selected experiments
Measurements
IQC: Internal Quality Control; LoD: limit of detection; LoQ: limit of quantitation 92
Spesifisitas dan Sensitifitas
Pos Neg Total
Pos a b a+b
Neg c d c+d
Positif Sejati
-------------------------------------------------- = Sensitivitas
Positif Sejati + Negatif Palsu
Adanya peningkatan pada positif palsu (orang normal salah uji positif untuk
suatu penyakit) akan menurunkan spesivisitas suatu tes, sedangkan suatu
peningkatan pada hasil negatif palsu (orang sakit salah uji negatif untuk
suatu penyakit tersebut) akan mengurangi sensitivitas tes tersebut.
Pemeriksaan yang ideal sebaiknya mempunyai spesivisitas
dan sensitivitas sebesar 100%.