Baik, terimakasih kepada pembimbing kami bu lilis puspa friliansari, s.si, m. kes selaku moderator,
kepada penguji 1 bu sitti romlah m.si, juga kepada bapak erick kristian m.si sebagai penguji 2 yang telah
meluangkan waktunya pada kesempatan pagi hari ini. Izinkan kami untuk memulai presentasi hasil
prektek belajar klinik di laboratorium klinik pramita cimahi.
ISI
Selanjutnya, kita masuk pada tahap analitik, dimana tahap ini kita akan melakukan pengerjaan sampel
yang sudah diverifikasi pada pre analitik sebelumnya,
Hematokrit = pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah merah di
dalam darah.
Nilai normal = Pria dewasa: 40–54%.
Wanita dewasa: 38–46%.
Anak-anak: 30 – 40 %
Trombosit = untuk mengetahui jumlah sel trombosit seseorang yang diperiksa dalam
sel/ul darah.
Nilai normal = 150.000–400.000 trombosit/ ul darah
MCV = MCV atau mean corpuscular volume adalah nilai laboratorium yang mengukur
ukuran dan volume rata-rata sel darah merah.
Nilai normal = 80-100 fL (Femtoliter), unit dimana MCV diukur
3. Pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan dilakukan dengan cara menambahkan reagen reagen
pada kartu pemeriksaan reagen tersebut adalah anti-a, anti-b, anti-ab dan anti-d yang kemudian
dibaca hasil jika terdapat aglutinasi maka positif.
Kreatinin = Kreatinin darah, yaitu tes untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah.
Kreatinin merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal.
Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada
ginjal.
Asam urat = Tes asam urat adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar
asam urat di dalam tubuh. Asam urat itu sendiri adalah senyawa yang terbentuk ketika
tubuh memecah purin, yaitu zat yang ditemukan secara alami di tubuh dan juga bisa
berasal dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi.
Glukosa = tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa)
dalam darah. Ada macam-macam tes gula darah, dan tujuannya bukan hanya untuk
mendiagnosis penyakit diabetes, tapi juga untuk mengevaluasi apakah kadar gula darah
penderita diabetes terkontrol dengan baik.
2 jam PP (Post Prandial/Setelah Makan) = Gula darah puasa dan gula darah 2 jam
setelah makan menggambarkan profil gula darah harian anda. Kadar gula darah bisa
naik dan turun di sepanjang harinya. Faktor yang mempengaruhi kadar gula darah ini
antara lain makanan yang dimakan, kemampuan tubuh memproduksi insulin, serta
respon tubuh terhadap insulin yang diproduksi. Insulin adalah hormon yang diproduksi
oleh pankreas dan memiliki fungsi mengatur kadar gula darah manusia. Setelah makan,
kadar gula darah akan naik dan mencapai puncaknya 1 jam setelah makan. Setelah 2
jam, gula darah sudah akan turun ke kadar normal kembali karena insulin akan segera
diproduksi oleh pankreas anda dan akan segera memasukkan glukosa tersebut ke dalam
sel-sel tubuh untuk kepentingan metabolisme ataupun untuk disimpan dan digunakan
kemudian (saat sedang dalam keadaan puasa).
Kolesterol total = kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
HDL (Kolesterol baik) = lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
LDL (Kolesterol jahat) = kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin
baik).
Trigliserida = kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
Bilirubin Total = Cek bilirubin total adalah pemeriksaan untuk mengukur jumlah total
bilirubin dalam darah. Bertujuan untuk mengevaluasi fungsi hati atau membantu
mendiagnosis anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah (anemia
hemolitik).
Bilirubin Direct = Bilirubin terkonjugasi /direk adalah bilirubin bebas yang bersifat larut
dalam air sehingga dalam pemeriksaan mudah bereaksi. Bilirubin terkonjugasi (bilirubin
glukoronida atau hepatobilirubin ) masuk ke saluran empedu dan diekskresikan ke usus.
Selanjutnya flora usus akan mengubahnya menjadi urobilinogen. Bilirubin terkonjugasi
bereaksi cepat dengan asam sulfanilat yang terdiazotasi membentuk azobilirubin.
2. Pemeriksaan Narkoba
Pemeriksaan narkoba ini dilakukan dengan menggunakan metode ICT dimana kaset tersebut
dimasukan pada urine dan tunggu hasilnya selama 15 menit
3. Pemeriksaan feses rutin
Pemeriksaan yang pertama adalah pemeriksaan secara makroskopis seperti adanya lendir,
konsistensi, warna. Kemudian dilakukan pemeriksaan seacara mikroskopis dengan cara
penambahan nacl yang ditambah oleh feses kemudian diperiksa pada perbesaran 40x
Penutup
Baik sekian pemaparan praktek belajar klinik dari kami, mohon maaf jika ada kekurangan, saya
kembalikan kepada moderator ibu lilis