Anda di halaman 1dari 6

PEMBUKA

Baik, terimakasih kepada pembimbing kami bu lilis puspa friliansari, s.si, m. kes selaku moderator,
kepada penguji 1 bu sitti romlah m.si, juga kepada bapak erick kristian m.si sebagai penguji 2 yang telah
meluangkan waktunya pada kesempatan pagi hari ini. Izinkan kami untuk memulai presentasi hasil
prektek belajar klinik di laboratorium klinik pramita cimahi.

ISI

Selanjutnya, kita masuk pada tahap analitik, dimana tahap ini kita akan melakukan pengerjaan sampel
yang sudah diverifikasi pada pre analitik sebelumnya,

A. Pemeriksaan bidang hematologi


Pemeriksaan hematologi di lab pramita cimahi ini sudah menggunakan alat otomatis yang
bernama sysmex xn-1000, yang dimana pemeriksaannya sendiri cukup mudah dilakukan yaitu
dengan memasukan langsung tabung edta tersebut kepada alat. Pemeriksaan nya sendiri sudah
mencakup seperti:
 Hb = Hemoglobin adalah protein pada sel darah merah yang berfungsi membawa
oksigen ke organ dan jaringan tubuh. Selain itu, hemoglobin juga berfungsi mengangkut
karbon dioksida dari organ dan jaringan tubuh kembali ke paru-paru.
Nilai normal = Untuk wanita, 12 hingga 15,5 g/dL
Untuk pria, 13,5 hingga 17,5 g/dL

 Hematokrit = pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah merah di
dalam darah.
Nilai normal = Pria dewasa: 40–54%.
Wanita dewasa: 38–46%.
Anak-anak: 30 – 40 %

 Leukosit = Untuk mengetahui jumlah sel leukosit seseorang yang diperiksa dalam sel/μl


darah.
Nilai normal = 4.000 – 11.000 sel/μl darah
 Eritrosit = untuk mengetahui jumlah sel eritrosit seseorang yang diperiksa dalam sel/ul
darah.
Nilai normal = 4,2 – 6,1 juta per mikroliter darah

 Trombosit = untuk mengetahui jumlah sel trombosit seseorang yang diperiksa dalam
sel/ul darah.
Nilai normal = 150.000–400.000 trombosit/ ul darah

 MCV = MCV atau mean corpuscular volume adalah nilai laboratorium yang mengukur
ukuran dan volume rata-rata sel darah merah.
Nilai normal = 80-100 fL (Femtoliter), unit dimana MCV diukur

 MCH = MCH atau mean corpuscular hemoglobin adalah pengukuran yang menjelaskan


jumlah rata-rata hemoglobin dalam satu sel darah merah (eritrosit).
Nilai normal = 26 sampai 33 pikogram (pg) per sel darah merah

 MCHC = MCHC atau mean cospuscular hemoglobin concentration menunjukkan berat


rata-rata hemoglobin berdasarkan volume sel darah merah.
Nilai normal = 334 - 355 g/L.

 Pemeriksaan hitung jenis leukosit,


Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk serta jumlah sel leukosit
yang terdiri dari, basofil, eosinofil, netrofil segmen, limfosit dan monosit

1. Pemeriksaan LED (laju endap darah)


Pemeriksaan led di lab pramita cimahi memakai alat otomatis yang bernama vision, yang
dimana sampel dimasukan dan dilakukan running dan juga memakai pem secara manual.
2. Pembuatan SADT, dimana pembuatan sadt ini dilakukan dengan membuat apusan darah lalu
ditambahkan giemsa sebagai pewarna, untuk pemeriksaan sendiri dilakukan oleh dokter
patologi klinik

3. Pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan dilakukan dengan cara menambahkan reagen reagen
pada kartu pemeriksaan reagen tersebut adalah anti-a, anti-b, anti-ab dan anti-d yang kemudian
dibaca hasil jika terdapat aglutinasi maka positif.

B. Pemeriksaan bidang Kimia Klinik


Pemeriksaan kimia klinik di lab pramita juga sudah menggunakan alat otomatis yang bernama
Architect C – 4000, dimana pemeriksaannya cukup mudah yaitu tabung kuning yang sudah
disentrifuse kemudian dibuka tutupnya lalu dimasukan pada wadah yang kemudian wadah
tersebut dimasukan kepada alat. Pemeriksaan nya sendiri sudah mencakup seperti:
 Ureum = Ureum atau blood urea nitrogen (BUN), yaitu tes yang digunakan untuk
menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan sisa zat metabolisme
protein, dan zat ini seharusnya dibuang melalui ginjal.

 Kreatinin = Kreatinin darah, yaitu tes untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah.
Kreatinin merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal.
Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada
ginjal.

 Asam urat = Tes asam urat adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar
asam urat di dalam tubuh. Asam urat itu sendiri adalah senyawa yang terbentuk ketika
tubuh memecah purin, yaitu zat yang ditemukan secara alami di tubuh dan juga bisa
berasal dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi.

 Natrium = Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na


(elekrolit dan mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan
air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh,
mengontrol tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot.

 Glukosa = tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa)
dalam darah. Ada macam-macam tes gula darah, dan tujuannya bukan hanya untuk
mendiagnosis penyakit diabetes, tapi juga untuk mengevaluasi apakah kadar gula darah
penderita diabetes terkontrol dengan baik.

 2 jam PP (Post Prandial/Setelah Makan) = Gula darah puasa dan gula darah 2 jam
setelah makan menggambarkan profil gula darah harian anda. Kadar gula darah bisa
naik dan turun di sepanjang harinya. Faktor yang mempengaruhi kadar gula darah ini
antara lain makanan yang dimakan, kemampuan tubuh memproduksi insulin, serta
respon tubuh terhadap insulin yang diproduksi. Insulin adalah hormon yang diproduksi
oleh pankreas dan memiliki fungsi mengatur kadar gula darah manusia. Setelah makan,
kadar gula darah akan naik dan mencapai puncaknya 1 jam setelah makan. Setelah 2
jam, gula darah sudah akan turun ke kadar normal kembali karena insulin akan segera
diproduksi oleh pankreas anda dan akan segera memasukkan glukosa tersebut ke dalam
sel-sel tubuh untuk kepentingan metabolisme ataupun untuk disimpan dan digunakan
kemudian (saat sedang dalam keadaan puasa).

 SGOT = SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, merupakan enzim yang


biasanya ditemukan pada hati (liver), jantung, otot, ginjal, hingga otak.
 SGPT = SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) merupakan enzim yang banyak
terdapat dalam organ hati. Meski begitu, enzim ini juga bisa ditemui di beberapa organ
lain.
Kedua enzim ini memiliki tugas yang cukup penting, yaitu membantu mencerna protein
dalam tubuh.

 Kolesterol total = kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
 HDL (Kolesterol baik) = lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
 LDL (Kolesterol jahat) = kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin
baik).
 Trigliserida = kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).

 Bilirubin Total = Cek bilirubin total adalah pemeriksaan untuk mengukur jumlah total
bilirubin dalam darah. Bertujuan untuk mengevaluasi fungsi hati atau membantu
mendiagnosis anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah (anemia
hemolitik).

 Bilirubin Direct = Bilirubin terkonjugasi /direk adalah bilirubin bebas yang bersifat larut
dalam air sehingga dalam pemeriksaan mudah bereaksi. Bilirubin terkonjugasi (bilirubin
glukoronida atau hepatobilirubin ) masuk ke saluran empedu dan diekskresikan ke usus.
Selanjutnya flora usus akan mengubahnya menjadi urobilinogen. Bilirubin terkonjugasi
bereaksi cepat dengan asam sulfanilat yang terdiazotasi membentuk azobilirubin.

 Bilirubin Indirect = Bilirubin tak terkonjugasi (hematobilirubin) merupakan bilirubin


bebas yang terikat albumin, bilirubin yang sukar larut dalam air sehingga untuk
memudahkan bereaksi dalam pemeriksaan harus lebih dulu dicampur dengan alkohol,
atau pelarut lain sebelum dapat bereaksi.

C. Pemeriksaan bidang klnik rutin


1. Pemeriksaan Urine Rutin
Pemeriksaan ini sudah dilakukan secara otomatis menggunakan alat cobas u 411, yaitu dengan
cara mencelupkan strip kedalam urine kemudian strip tersebut dibaca menggunakan alat cobas
u 411.

2. Pemeriksaan Narkoba
Pemeriksaan narkoba ini dilakukan dengan menggunakan metode ICT dimana kaset tersebut
dimasukan pada urine dan tunggu hasilnya selama 15 menit
3. Pemeriksaan feses rutin
Pemeriksaan yang pertama adalah pemeriksaan secara makroskopis seperti adanya lendir,
konsistensi, warna. Kemudian dilakukan pemeriksaan seacara mikroskopis dengan cara
penambahan nacl yang ditambah oleh feses kemudian diperiksa pada perbesaran 40x

4. Pemeriksaan darah samar


Pemeriksaan darah samar bertujuan untuk melihat apakah terdapat darah didalam sampel yang
tidak terlihat pada saat melakukan pemeriksaan secara makroskopis, yaitu dengan cara sampel
feses dimasukan kepada

5. Pemeriksaan Analisis Sperma


Pemeriksaan ini menggunakan alat otomatis yang bernama lenshooke, dimana kaset tersebut
ditambahkan sperma yang kemudian akan dibaca pada alat.
Hasilnya pun dapat terlihat seperti adanya motility, ph, dan konsentrasi.

Penutup

Baik sekian pemaparan praktek belajar klinik dari kami, mohon maaf jika ada kekurangan, saya
kembalikan kepada moderator ibu lilis

Anda mungkin juga menyukai