Anda di halaman 1dari 6

Erupsi Gunung Merapi, Semeru dan Sinabung

Aktivitas Gunung Merapi dalam rentang 22-28 Januari 2021, terpantau mengeluarkan guguran lava
pijar sebanyak 230 kali. Jarak luncur guguran lava pijar Merapi selama sepakan tersebut paling jauh
adalah 1.500 meter (1,5 km) dari puncak dan mengarah ke barat daya, atau hulu Kali Krasak dan Kali
Boyong. Pada periode yang sama, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan awan panas guguran
sebanyak 71 kali dengan jarak luncur paling jauh adalah 3.500 meter (3,5 kilometer) dari puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi Gunung Semeru, Jawa
Timur, pada Minggu, 16 Januari 2021 pukul 17:24 WIB memicu hujan abu di kawasan 5 kecamatan di
Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kelimanya adalah Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasrujambe,
Kecamatan Senduro, Kecamatan Gucialit, dan Kecamatan Pasirian.

Sementara, Gunung Sinabung tercatat mengalami erupsi sebanyak 27 kali selama bulan Januari
2021. Gunung Sinabung saat ini masih bertatus Siaga (Level III) yang mengakibatkan adanya larangan
aktivitas masyarakat sudah diberlakukan di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam
radius 3 km dari puncak Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km
untuk sektor timur-utara.

Gempa Bumi Majene & Mamuju, Sulawesi Barat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa
M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di
Provinsi Sulawesi Barat menjadi 73 orang, dengan rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten
Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.

Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka
berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan. Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik
pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean,
Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.

Banjir di Kepulauan Bangka Belitung

Curah hujan yang tinggi serta rob mengakibatkan sejumlah wilayah di Kepulauan Bangka Belitung
terendam banjir pada Rabu (13/1/2021). Wilayah terdampak banjir meliputi Kabupaten Bangka, Kota
Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung. Sedikitnya ada 900 rumah
terendam banjir dengan ketinggian antara 50 hingga 100 centimeter. Akibatnya, akses kendaraan di
sejumlah titik mengalami kemacetan. Sejumlah fasilitas keselamatan sudah disiapkan oleh
pemerintah setempat, seperti mobil evakuasi dan perahu karet. Tidak ada korban jiwa selama
peristiwa ini berlangsu
Longsor di Sumedang , Jawa Barat

Pada 9 Januari 2021, bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung,
Kabupaten Sumedang, Jawa Bara . Bencana itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang
melanda sejak sore.

Longsoran dengan ketinggian 20 meter dan panjang 40 meter itu mengakibatkan 14 unit rumah
warga tertimbun. Hingga Senin 18 Januari 2021, total korban yang dinyatakan meninggal dunia atas
peristiwa nahas ini berjumlah 40 orang.

Banjir Besar di Jakarta

Curah hujan pada 1 Januari 2020 di sekitar Jakarta, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), termasuk yang paling ekstrem dan tertinggi sejak 154 tahun lalu. Banjir yang
dipicu hujan besar menenggelamkan sebagian ibukota negara dan kota-kota penyangga sekitarnya.

Sampai hari ini, lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 170 ribu orang menjadi pengungsi dadakan
karena rumah mereka tersapu air bah.

Sudah banyak penelitian dan kajian untuk menanggulangi banjir Jabodetabek. Baik pemerintah
pusat dan daerah telah memproduksi dokumen perencanaan, tata ruang, master plan dan program.

Namun hanya sedikit dari rencana-rencana tersebut sedikit yang sudah benar-benar terlaksana.
Implementasi rencana penanggulangan banjir masih parsial, jangka pendek, dan belum terintegras
Gunung Ili Lewotok , NTT

Gunung Api yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur tersebut sudah Meletus
sebanyak 22 kali selama tahun 2020 ini. Letusan pertama terjadi pada 27 November pukul 05.57
Wita.

Terlihat adanya kolom abu dengan ketinggian sekitar 500 m di atas puncak. Aktivitas tersebut
mengakibatkan adanya larangan pendakian, wisata, dan aktivitas manusia diseluruh area dalam
radius 2 km dari pusat aktivitas gunung tersebut.

Pada 29 November terjadi erupsi dengan kolom abu setinggi 1400 m di atas puncak yang mengarah
ke barat. Satu hari setelahnya, tepatnya pada 30 November pukul 23.20 Wita teramati adanya kolom
abu setinggi 700 m di atas puncak.

Pada 1 Desember pukul 03.28 Wita terjadi erupsi dan teramati kolom abu setinggi 1400 m di atas
puncak.

Tanah Longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Bencana alam tanah longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (13/5/2020) menewaskan
satu orang warga.

Warga tewas tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati merupakan warga Desa Wangunjaya,
Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Bogor, korban diungkapkan Raditya Jati tewas tertimbun material longsor setinggi empat meter.

Tidak hanya menewaskan seorang warga, bencana alam yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan
kontur tanah yang labil itu juga menyebabkan empat warga terluka.

Selain itu, tanah longsor juga mengakibatkan 14 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 51 jiwa itu
kehilangan tempat tinggal.

Akibatnya, sebanyak 69 KK yang terdiri dari 242 jiwa kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Bersamaan dengan hal terebut, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Bogor bersama Dinas PUPR Kab
bogor, Babinsa, Aparat desa setempat, Linmas desa, Satpol PP, Babinmas dan masyarakat masih
melakukan pendataan dan evakuasi.
BENCANA ALAM TAHUN 2020 - 2021

Dibuat oleh :

Kamilla Putri Muthmainnah

6A2

SDN 1 KRIDA UTAMA

Anda mungkin juga menyukai