Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REMIDI ASESMENT

FORMATIF I

NAMA : DANA FITRI LAKSMIWATI

NO ABSEN : 08

KELAS : X-11

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KEC. GUBUG, KAB. GROBOGAN,
PROVINSI JAWA TENGAH
0
1. Bencana Alam Gempa Sumatera Barat

Gempa Sumatera

Masih ingatkah kalian dengan bencana ini? DI Provinsi Sumatera Barat, pada tangga
30 September 2009 pukul 17.16 terjadi gempa hebat berkekuatan 7,6 SR. Tim mencatat
gempa berpusat di daerah Pantai Sumatera 50 km Barat Laut Padang.

Korban tewas akibat gempa ini mencapai 6.234 jiwa, di mana korban berasal dari 4
kabupaten di Sumatera Barat. Selain korban jiwa, ada lebih dari 1200 orang mengalami luka
ringan dan berat.

Tempat tinggal dan fasilitas umum juga mengalami kerusakan yang sangat parah. Ada
sekitar 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rusak sedang dan 78.604 rusak ringan.
2. Bencana Kekeringan Menimpa Oebelo Timor Tengah Selatan, NTT

Bencana alam berupa kekeringan ekstrem, melanda sekitar daerah Oebelo, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Petugas Climate Forecaster on
Duty BMKG Stasiun Klimatologi Kupang menyatakan bahwa, daerah Oebelo menjadi
wilayah yang masih mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan kategori kekeringan ekstrem
(lebih dari 2 bulan).

Beliau menjelaskan bahwa prediksi awal musim hujan yang terjadi pada tahun ini dan
curah hujan di provinsi NTT, berdasarkan monitoring hari tanpa berturut-turut (HTH) dasar
harian III Desember, NTT mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek (1-5
hari).

Daerah yang masih mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem
(selama 2 bulan lebih) yaitu di Kabupaten Timor Tengah Selatan (sekitar Oebelo). Wilayah
ini juga merupakan hari tanpa hujan terpanjang yaitu selama 202 hari.

Sebagian besar wilayah Nusa Tengga Timor sudah memasuki awal musim hujan.
Hanya saja untuk lebih memastikan wilayah mana yang sudah memasuki awal musim hujan
dan belum, masih menunggu hasil analisa data yang dikirim dari daerah. Pemerintah berharap
pada Januari ini semua wilayahnya sudah memasuki awal musim hujan, sehingga para petani
lahan kering bisa bertanam.
2
3. Bencana Letusan dan Tsunami Gunung Krakatau

Gunung Krakatau Meletus

Ini mungkin bencana alam terdahsyat yang pernah terjadi di Indonesia. Para ahli
mengatakan bahwa letusan gunung Krakatau setara dengan 30.000 x lipat dari bom atom
Nagasaki dan Hiroshima.

Padahal kita tahu betapa dahsyatnya bom tersebut, baik saat terjadi letusan maupun
setelah letusan.

Letusan Gunung Krakatau terjadi pada tanggal 26 Agustus 1883. Banyak kabar yang
mengatakan bahwa suara letusannya mencapai Australia bahkan Afrika yang jaraknya 4.653
km.

Letusan ini juga diikuti dengan bencana tsunami setinggi 40 m menerjang Hawaii.
Sebanyak 195 desa di sepanjang Merak sampai Karawang hancur diterjang tsunami tersebut.

Jumlah korban jiwa juga sangat mencengangkan, sebanyak 36.000 jiwa tewas akibat
benacana tersebut.
4. Bencana Banjir Bandang di Sulawesi dan Kalimantan

Banjir melanda beberapa wilayah dalam seminggu terakhir. Salah satunya di


Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Dari data yang didapatkan kosngósan, 6
kecamatan dan 28 desa di wilayah sudah terdampak banjir. Data dari BPBD Konawe Utara,
1.054 keluarga dan 4.089 orang telah mengungsi dan 56 rumah mengalami hanyut terseret
banjir.

Banjir bandang merobohkan jembatan yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Utara


dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Minggu. Robohnya jembatan
penghubung antar provinsi ini membuat warga Kecamatan Asera, Oheo, Landawe,
Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi.

3 dusun di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, juga diterjang


banjir bandang pada Sabtu pagi dinihari. Sebanyak 268 kepala keluarga terdampak banjir,
satu di antaranya meninggal dunia.

4
5. Bencana Longsor Mengakibatkan Jalur Padang - Solok Putus

Longsor menimpa jalan nasional Padang- Solok di Panorama 2 Kilometer 24


Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, Rabu malam
sekitar pukul 20.30 WIB. Akibatnya akses jalan Padang-Solok terputus satu jam karena tanah
longsor menutupi jalan dengan ketinggian 1,5 meter.

Kepala Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang


menyataan wilayah longsor sama pada saat longsor 3 Juni lalu. "Kejadiannya sama di
Panorama 2 kilometer 24, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang,"
kata beliau saat diwawancarai oleh kòsngosan.

Bencana longsor terjadi karena intensitas hujan dan angin kencang yang melanda
Padang sejak sore hingga malam hari. Bencana alam ini telah mengakibatkan kemacetan
sekitar satu jam mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.

Akhirnya akses jalan sudah dapat dibuka kembali. Dalam waktu satu jam, berhasil
diatasi sehingga akses jalan bisa dibuka kembali. Dalam melaksanakan pembersihan material
longsor, pemda berjasama dengan TRC Semen Padang, PMI, Polsek Luki, Koramil, Dinas PU
Sumbar dan juga masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai