Anda di halaman 1dari 12

Gempa bumi mengguncang kawasan Nusa Dua, Bali, dengan kekuatan 6,8 skala Richter.

Informasi ini dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kamis (13/10/2011). Diinformasikan, gempa terjadi pada pukul 10.16 WIB, dengan koordinat 9.89 LS, 114.53 BT atau sekitar 143 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak dari gempa ini. Beberapa bangunan dilaporkan mengalami kerusakan. Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun hingga siang ini, guncangan gempa terasa hingga Madura, Jember, Blitar, Surabaya, dan Malang. Para korban yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sanglah, Denpasar, Bali. "Umumnya kena benda keras. Badannya luka, kepala berdarah-darah," ujar Humas RS Sanglah, Danti, Kamis

Gempa bumi Sumatera Utara 2011 yang terjadi di 30 km sebelah tenggara Tarutung, Sumatera Utara dengan kekuatan 5,5 skala richter pada pukul 07:08 WIB 14 Juni 2011. Sebelumnya, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala Richter dengan kedalaman 10 km dengan pusat gempanya berada di 178 Km tenggara Tahuna, Sulawesi Utara dan tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi disebabkan pergerakan dari lempeng Sumatra. Setelah gempa bumi utama terjadi gempa susulan sebanyak 17 kali dengan kekuatan antara 3 hingga 4 skala richter. Gempa bumi ini dirasakan di beberapa wilayah di semenanjung Malaysia seperti Melaka, Selangor, dan Selatan Perak. Akibatnya lebih dari 400 rumah penduduk rusak berat. Setidaknya 130 orang mengalami luka ringan akibat gempa berkekuatan 5,5 pada Skala Richter (SR). Tercatat 400 rumah rusak berat, 11 sekolah hancur dengan kerusakan terparah terjadi di SMA Negeri 1 Pahae Jae serta dua unit bangunan di sekolah tersebut hancur dan rata dengan tanah dan yang lainnya rusak parah.

BANDA ACEH, Gempa berkekuatan 7,3 pada Skala Ritcher (SR) terjadi di lepas pantai barat Sumatra Utara, Rabu (11/1) pagi. Gempa kuat ini menyebabkan warga panik berlarian keluar rumah. Trauma akan bencana gempa dan tsunami tujuh tahun lalu, sebagian warga berlari menuju tempat yang lebih tinggi. Ribuan warga di pulau Simeulue, sekitar 200 kilometer (124 mil) dari pusat gempa, yang merasakan kuatnya getaran sontak lari meninggalkan rumah. Namun, segera setelah mendengar peringatan tsunami, sebagian warga kemudian pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil barang berharga dan kembali mengungsi. Sebuah peringatan tsunami juga dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik. Namun dua peringatan gelombang besar itu ditarik dua jam kemudian. "Belum ada laporan terkait kerusakan atau korban, pasca gempa itu," kata petugas BMKG, Tiar Prasetya pada AFP. Badan itu mengatakan gempa berkekuatan 5,0 SR pada 2,39 LU dan 93,18 BT dengan kedalaman 59 kilometer di bawah laut. Berbeda, USGS menginformasikan gempa yang terjadi dini hari tadi berkekuatan 7,3 SR dan berada di kedalaman 29 kilometer. Seorang tentara bernama Eko yang berada di pantai di Simeulue saat gempa terjadi mengatakan dirinya menyaksikan gejala alam yang menandakan tsunami akan menghantam wilayah itu. "Air surut sekitar satu meter, yang merupakan pertanda tsunami akan datang. Biasanya air bergegas kembali dengan cepat, tapi itu tidak terjadi. Jadi saya khawatir tsunami akan tiba," katanya kepada AFP. Di Banda Aceh, dilaporkan, tanah bergetar selama 30 detik dan penduduk yang ketakutan bergegas keluar dari rumah mereka, tetapi mereka kembali ke dalam rumah tak lama setelahnya. Beberapa warga pesisir barat pantai Banda Aceh dilaporkan juga berlari menuju

pedalaman setelah gempa terjadi. Sebagian berlindung di masjid dan berkemah di pinggir jalan. BMKG juga melaporkan dua gempa susulan berkekuatan 5,4 dan 5 SR terjadi 30 menit dan satu jam setelahnya. Gempa kuat yang diikuti tsunami pernah melanda Sumatera pada September 2004 lalu, menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Gempa menjelang magrib tanggal 4 Juni 2012 yang terjadi diselatan Jawa yang menggetarkan Sukabumi hingga Jakarta bersamaan dengan gerhana bulan sebagian. Tentunya spekulasi menghubungkan gempa dengan gerhana menjadi perbincangan lagi. Diskusi dan perdebatan ini telah menjadi subyek perdebatan yang hebat selama bertahun-tahun. Lah hiya Pakdhe. Saya mau sholat Magrib jadi batal mendingan lari

Gempa Bogor yang terjadi pada hari Minggu dini hari (9/9/2012) pukul 01:27:15 WIB tanggal Gempabumi 4,5 SR telah mengguncang wilayah Bogor dan Sukabumi. Pusat gempabumi berada di darat yaitu sekitar 31 km Barat Daya Kab.Bogor kedalaman 10 km. Gempa dangkal ini telah menimbulkan ratusan rumah rusak. Goyangan gempa dirasakan selama 15 detik dengan keras

Banjir bandang yang melanda Padang pada sore hari menjelang buka puasa pada Hari Selasa, 24 July 2012 tentusaja mengagetkan. pakde, semua bencana ya selalu mengagetkan. Wong ga pakai rencana Kerugian materil menurut BNPB antara lain : 1 rumah hanyut di lokasi Ujung Tanah Lubuk Begalung. 50 unit rmh terendam (Sungai Batang Arau) 50 unit rmh

Memasuki Januari sebagai puncak hujan untuk sebagian besar wilayah Indonesia ancaman banjir juga akan makin meningkat. Memasuki tahun baru 2012, sepuluh wilayah terlanda banjir dalam waktu yang hamper bersamaan. Tercatat, Solo, Sragen, Sleman, Kota Yogyakarta, Klaten, Brebes, Nganjuk, Pasuruan, Bungo, dan Banjar terkena banjir tadi malam hingga sebagian hari ini. Hujan lebat di Solo dan sekitarnya menyebabkan Bengawan Solo meluap sehingga Kota Solo terendam banjir. Sejumlah sungai di Sragen meluap dan menggenangi jalur utama SoloSragen-Surabaya. Lalu lintas sempat terputus, karena tinggi genangan mencapai satu meter.

Hujan di lebat di Sleman menyebabkan banjir pada beberapa daerah yang sebelumnya tidak pernah terjadi banjir. Di petang hari, Kali Code di Yogyakarta juga naik akibat hujan lebat di lereng Gunung Merapi dan Kota Yogyakarta. Banjir lahar dingin bahkan sudah menerjang sejumlah desa di Kabupaten Klaten, terutama di aliran Kaliworo. Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tanjung dan Losari di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tidak hanya disebabkan jebolnya tanggul Sungai Ciapit di Kecamatan Tanjung dan Sungai Bancang di Kecamatan Losari. Namun, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Kabuyutan di Kecamatan Tanjung dan Kersana. Dilaporkan, sejumlah desa di Nganjuk, Jawa Timur, juga dilanda banjir. Empat rumah dilaporkan roboh. Di Pasuruan, hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Pasuruan sejak pukul 15.30 WIB, Minggu (1/1), mengakibatkan Sungai Kedung Larangan yang melintasi wilayah Kecamatan Bangil meluap. Sedikitnya 2.675 rumah terendam Banjir. Delapan desa yang terendam banjir yakni Masangan, Latek, Kalirejo, Kalianyar, Tambakan, Manaruwi, Kidul Dalem dan Raci. Dari delapan desa tersebut, yang terparah di Desa Kalianyar dan Tambakan. Sedikitnya 750 rumah di kedua desa itu terendam banjir.

[JAKARTA] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan Pulau Jawa terancam dilanda banjir dan tanah longsor pada Januari 2012. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir dan longsor di Pulau Jawa tentu dapat menimbulkan korban dan kerugian yang besar. Sebab sekitar 120 juta jiwa tinggal di Pulau Jawa dan menempati daerah-daerah rawan bencana. "Berdasarkan prediksi banjir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) diperkirakan sekitar 98 kabupaten/kota di Jawa akan mengalami banjir pada Desember 2011 hingga Januari 2012," katanya di Jakarta, Rabu (16/11). Sutopo dalam keterangan tertulisnya menambahkan banjir terjadi pada dataran banjir khususnya di daerah cekungan, bantaran sungai dan daerah yang secara alamiah sering terjadi banjir. Sementara itu, 172 kabupaten/kota di Indonesia juga berisiko tinggi dilanda bencana banjir. Dari jumlah itu, 118 kabupaten/kota di antaranya berisiko dilanda banjir berskala sedang. Sedangkan sebanyak 154 kabupaten/kota berisiko tinggi dilanda bencana longsor dimana 149 kabupaten/kota di antaranya berisiko dilanda longsor kategori sedang. "Ancaman banjir musim penghujan periode 2011-2012 sangat nyata. Analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa kondisi normal hingga La Nina lemah akan dominan sampai akhir tahun 2011. Awal musim hujan 2011/2012 hingga Agustus 2012, sirkulasi monsoon di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normal," ungkapnya. Saat ini meningkatnya suhu permukaan air laut di hampir sebagian besar perairan wilayah

Indonesia menyebabkan pasokan uap air pembentuk awan berlimpah. Akibatnya terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan beberapa daerah telah dilanda banjir seperti di Pesisir Selatan, Pasaman, Jakarta dan Kalimantan Selatan. Sutopo menambahkan berdasarkan prakiraan potensi banjir dari BMKG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional hingga Januari 2012 mendatang, 11 provinsi yang memiliki potensi tinggi dilanda banjir. Sebelas provinsi provinsi tersebut yakni Nanggroe Aceh Darusalam (NAD), Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Kalimantan Barat, Sumatera Selatan (Sumsel), Banten, Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur (Jatim). Sedangkan 16 provinsi yang diidentifikasi sebagai daerah longsor antara lain NAD, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumsel, Sumut, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua. [R-15]

- Jawa Barat tercatat sebagai provinsi yang paling sering terjadi gerakan tanah atau longsor. Sepanjang 2011 hingga 5 Desember, ada 26 bencana longsor di Jawa Barat dengan total korban meninggal dunia sebanyak 27 orang. "Jabar memang menjadi daerah atau provinsi yang paling rawan terjadi pergerakan tanah akibah kondisi geologisnya," ujar Wawan Irawan Kasubid Mitigasi Gerakan Tanah Badan Geologi dalam acara di KOta Baru Parahyangan, Kamis (15/12/2011). Di Indonesia sendiri selama 2011 ini tercatat ada 75 kejadian longsor dengan korban meninggal dunia sebanyak 109 orang. Sejak 2005, angka kejadian longsor di Indonesia paling sering terjadi pada 2010 lalu yaitu ada sebanyak 199 kejadian dengan total meninggal dunia sebanyak 470 orang. Juga pada tahun 2009 di mana ada 161 kejadian dengan korban 659 orang. "Tahun 2010 itu tinggi karena adanya kejadian di Wasior. Tapi pada 2011 ini terjadi penurunan, dan semoga terus seperti ini," katanya. Di Jabar, angka kejadian longsor tahun 2011 ini menurun jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 tercatat ada 57 kejadian, tahun 2009 85 kejadian dan tahun 2010 79 kejadian. Untuk jumlah korban meninggal dunianya pun mengalami penurunan, di mana pada 2008 ada 27 orang, tahun 2009 ada 98 orang dan 2010 ada 79 orang.

SUKABUMI (Pos Kota) Sembilan warga tewas tertimbun longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sepanjang tahun 2011. Lokasi longsor terjadi di galian C yang tersebar di wilayah kabupaten terluas se-Jawa dan Bali ini. Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo menjelaskan bencana longsor galian C rata-rata terjadi pada waktu peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Bencana longsor mulai awal hingga sekarang sudah ada sembilan orang meninggal tertimbun, kata Usman kepada wartawan, Jumat (11/11). Sementara untuk bencana alam lainnya, seperti banjir bandang terjadi di lima kecamatan dan terjangan angin puting beliung di 15 kecamatan Untuk gempa bumi, kata Usman, sudah tujuh kali melanda wilayah Sukabumi.. Menurut Usman, seringnya gempa bumi lantran Sukabumi berada di tiga patahan yaitu Cimandiri, lempeng Australia, dan Samudera Indonesia. Akibatnya, daerah kita rawan terkena bencana tsunami. Dari data kita ada sembilan kecamatan yang rawan terkena tsunami yaitu Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak, Ciracap, Simpenan, Ciemas, Ujunggenteng, Cibitung, dan Surade, terangnya. Dari catatan Pos Kota, kejadian bencana longsor selama Oktober terjadi di tiga tempat berbeda. Pertama terjadi di Kecamatan Sagaranten, seorang penggali batu kuning tewas di awal Oktober. Kedua, longsor terjadi di Kampung Batulayang, Desa Bantar Sari, Kecamatan Pabuaran pada 14 Oktober lalu. Dalam kejadian ini tiga penggali pasir tewas tertimbun longsor. Terakhir yakni pada Rabu (19/10) yang terjadi penambangan pasir Kampung Gudang, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak yang menewaskan satu orang penambang pasir.

JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB DR Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, gempa 7,9 SR pada Jumat (31/8/2012) pukul 19.47.34 WIB (12.47 UTC) di Filipina, 10.83 LU, 126.68 BT, kedalaman 34 km, berpotensi tsunami.

Kebakaran Hutan di Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah, hingga 23 Juni 2011, ada 26 titik api atau mengalami penambahan lima titik api dibanding 21 Juni 2011 yang lalu. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Ian Septiawan (Sabtu, 25 Juni 2011), bahwa titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut terus bertambah. Berdasarkan pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administation (NOAA) hingga 23 Juni 2011 jumlah titik api di Kalimantan Tengah ada sebanyak 144 dan terbanyak berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni 26 titik panas. Lalu titik api terbanyak kedua berada di Kabupaten Seruyan 18 titik api, Kabupaten Katingan 14, Sukamara 13, Lamandau 10, Kotawaringin Barat 10, Murung Raya delapan, Kapuas delapan, Gunung Mas delapan, dan Barito Selatan delapan. Sementara itu untuk Palangka Raya ada tujuh titik api, Kabupaten Pulang Pisau tujuh, Barito Utara lima dan Kabupaten Barito Timur ada sebanyak dua titik api. Jumlah titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan dipastikan akan terus bertambah jika tidak dilakukan pencegahan. Dan bertambahnya jumlah titik panas di Kabupaten Kotawaringin Timur karena Pemerintah Daerah masih belum melakukan aksi pencegahan. Pihak BKSDA tidak dapat berbuat banyak dan hanya sebatas memberikan imbauan kepada masyarakat dan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dalam membuka areal pertaniannya. Dan pihak BKSDA tidak memiliki hak

untuk memberikan teguran atau sanksi kepada pelaku pembakar hutan dan lahan. Pemerintah Daerah lah yang mempunyai hak untuk melakukan tindakan tersebut. Saat ini tim manggala agni Kotawaringin Timur telah bersiaga dan siap membantu tim dari Pemerintah Daerah untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut. Diharapkan Pemerintah Daerah segera melakukan pencegahan dan bertindak tegas kepada pelaku pembakar hutan dan lahan di daerah tersebut.-

Gunung Bromo Meletus


Gunung Bromo Meletus Gunung Bromo membuat kaget warga sekitar karena sekitar pukul 17.40 letusan kecil terjadi di Gunung Bromo. Letusan menimbulkan kepulan asap berwarna kelabu kehitaman dengan ketinggian kolom asap sekitar 500 meter. Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekam, tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gde Suantika.

Gunung Bromo Meletus


Gunung Bromo Meletus Gunung Bromo membuat kaget warga sekitar karena sekitar pukul 17.40 letusan kecil terjadi di Gunung Bromo. Letusan menimbulkan kepulan asap berwarna kelabu kehitaman dengan ketinggian kolom asap sekitar 500 meter. Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekam, tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gde Suantika. Letusan kecil tersebut hanya berkisar di wilayah kawah Gunung Bromo meletus. Karenanya, warga belum perlu dievakuasi. Menurut Gde, letusan ini mungkin diikuti letusan lain yng

lebih besar. Warga sekitar gunung Bromo di radius 10 kilometer pun telah dihimbau untuk bersiap-siap mengungsi. Himbauan akan gunung bromo meletus tersebut dituliskan dalam bentuk poster dan ditempel di tempat-tempat strategis agar dapat di baca oleh warga. Isinya berupa 5 sikap dan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh masyarakat desa bila gunung Bromo sewaktuwaktu meletus tiba tiba. Berikut 5 himbauan tersebut: 1. Masyarakat diharap bersikap tenang dan waspada terhdap perkembangan gunung Bromo. 2. Masyarakat wajib mengikuti petunjuk dan instruksi pemerintah. 3. Bila ada peringatan untuk evakuasi melalui sirine maupun kentongan, masyarakat diharapkan mengikuti langkah-langkah yang disiapkan pemerintah. 4. Arah evakuasi menuju kendaraan yang telah disiapkan pemerintah maupun kendaraan swadaya masyarakat. Warga bakal dibawa mengungsi ke Pos Tanggap Darurat di Desa Sukapura. 5. Pada saat evakuasi, warga hanya diperbolehkan membawa barang-barang yang penting.

Letusan kecil tersebut hanya berkisar di wilayah kawah Gunung Bromo meletus. Karenanya, warga belum perlu dievakuasi. Menurut Gde, letusan ini mungkin diikuti letusan lain yng lebih besar. Warga sekitar gunung Bromo di radius 10 kilometer pun telah dihimbau untuk bersiap-siap mengungsi. Himbauan akan gunung bromo meletus tersebut dituliskan dalam bentuk poster dan ditempel di tempat-tempat strategis agar dapat di baca oleh warga. Isinya berupa 5 sikap dan

langkah-langkah yang harus ditempuh oleh masyarakat desa bila gunung Bromo sewaktuwaktu meletus tiba tiba. Berikut 5 himbauan tersebut: 1. Masyarakat diharap bersikap tenang dan waspada terhdap perkembangan gunung Bromo. 2. Masyarakat wajib mengikuti petunjuk dan instruksi pemerintah. 3. Bila ada peringatan untuk evakuasi melalui sirine maupun kentongan, masyarakat diharapkan mengikuti langkah-langkah yang disiapkan pemerintah. 4. Arah evakuasi menuju kendaraan yang telah disiapkan pemerintah maupun kendaraan swadaya masyarakat. Warga bakal dibawa mengungsi ke Pos Tanggap Darurat di Desa Sukapura. 5. Pada saat evakuasi, warga hanya diperbolehkan membawa barang-barang yang penting.

PAPANDAYAN Papandayan adalah sebuah gunung api semi-aktif yang terletak di pulau Jawa, Indonesia. Pada 1772, gunung api ini meletus menghancurkan 40 desa di dekatnya. Lebih dari 3,000 orang terbunuh. Gunung api ini diperkirakan masih sangat berbahaya dan terus mengeluarkan asap dan letusan-letusan di tahun 1923, 1942, dan terus meningkatkan kekuatannya di tahun

2012 Papandayan adalah sebuah gunung api semi-aktif yang terletak di pulau Jawa, Indonesia. Pada 1772, gunung api ini meletus menghancurkan 40 desa di dekatnya. Lebih dari 3,000 orang terbunuh. Gunung api ini diperkirakan masih sangat berbahaya dan terus mengeluarkan asap dan letusan-letusan di tahun 1923, 1942, dan terus meningkatkan kekuatannya di tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai