Anda di halaman 1dari 7

BENCANA ALAM (TSUNAMI)

Sepanjang sejarah, sejumlah benana tsunami terbesar pernah melanda


Indonesia. Akibat bencana alam tersebut, ratusan hingga ribuan orang menjadi
korban meninggal dunia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, bencana


tsunami terbesar di Indonesia terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam.
Jumlah korban meninggal dunia dari peristiwa alam tsunami Aceh itu disebut
mencapai 227.898 jiwa.

Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal


berkekuatan 9 Skala Richter (SR). Daerah yang terdampak atas peristiwa itu tak
hanya di Aceh, tetapi juga di negara-negara sekitar Samudera Hindia turut
mengalami bencana ini.

Tsunami terbesar kedua terjadi pada tahun 1883. Kejadian bencana itu
menyapu pantai-pantai Lampung dan Banten bahkan sampai ke Jakarta. Letusan
besar aktifitas vulkanik gunung Krakatau menjadi pemicu tsunami tersebut yang
menelan korban meninggal dunia sebanyak 36.000 jiwa.

Berikut deretan tsunami terbesar dengan korban meninggal dunia terbanyak


di Indonesia:

1. Tsunami Aceh (2004): 227,898 Korban Meninggal

1
Tsunami Aceh adalah salah satu bencana terbesar di Indonesia.
Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004.

Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal


berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia. Gempa yang
terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada
dalam sejarah.

Kejadian itu terjadi pada hari Minggu, hari yang semestinya bisa
digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat, berkumpul bersama
keluarga, dan menikmati libur akhir pekan bersama. Tapi tidak dengan
Minggu saat itu, masyarakat justru harus berhadapan dengan alam yang
tengah menunjukkan kekuatannya, sungguh kuat.

2. Tsunami Pantai Lampung (1883): 36,000 Korban Meninggal

Tsunami setinggi 40 meter! Tsunami Banten dan Tsunami Lampung


Akibat Gunung Krakatau Pernah Terjadi pada 1883.

Tsunami di Selat Sunda yang menerjang pesisir pantai Banten dan


Lampung (Tsunami Banten dan Tsunami Lampung), pada Sabtu
(23/12/2018) pukul 21:33 WIB diawali dengan surutnya air laut.

Pada tahun 1883, Gunung Krakatau pernah membuat Tsunami


Banten dan Tsunami Lampung setinggi 40 meter.

2
3. Tsunami Pulau Flores (1992): 2,500 Korban Meninggal

Dari berbagai sumber, gempa bumi Flores Desember 1992 ialah


gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter di lepas pantai Flores,
Indonesia. Terjadi pada 12 Desember 1992 pada pukul 13.29 WITA, gempa
dahsyat ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menghancurkan
rumah di pesisir pantai Flores.

4. Tsunami Pulau Banda (1899): 2,460 Korban Meninggal

3
Gempa bumi mengguncang Ambon dan sekitarnya malam tanggal 17
Februari 1674. Gempa disusul tsunami dari Laut Banda (gambar 2) yang
dicatat oleh Georg Everhard Rumphius (1627-1702) seorang ilmuwan Eropa
yang pernah tinggal di Ambon [1], [2]. Gempa dan tsunami berdampak
kerusakan rumah warga dan menelan korban jiwa yang dperkirakan
mencapai 2.500 orang meninggal dunia.

Gempa yang terjadi pada antara pukul 19.30–20.00 waktu setempat


bertepatan dengan suasana perayaan Tahun Baru Cina yang berlangsung
cukup meriah di sekitar pasar. Guncangan yang sangat keras melanda
seluruh Pulau Ambon dan pulau-pulau di sekitarnya, mengakibatkan 86
orang meninggal dunia tertimpa runtuhan bangunan dan rumah-rumah yang
terbuat dari batu mengalami banyak retakan sehingga tidak bisa digunakan
lagi.

5. Tsunami Palu (2018): 2,037 Korban Meninggal

Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi
berkekuatan 7,4 Mw[2][8] diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat
Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018,
pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km
barat laut kota Palu[9] dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi
dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong,
Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Pasangkayu
bahkan hingga Kota Gorontalo, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota
Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu
4
6. Tsunami Pulau Bali (1815): 1,200 Korban Meninggal

Laporan di dalam Catalogue of Tsunami on the Western Shore of the


Pasific Ocean yang disusun oleh S.L. Soloviev dan CH.N. Go
mendeskripsikan adanya air laut yang naik dan menerjang daratan dalam
jangkauan yang luas pascagempa bumi.

Sebanyak 1.200 orang lainnya menjadi korban akibat bencana


susulan naiknya air laut ke daratan. Istilah Tsunami belum dikenal ditelinga
penduduk pulau Bali saat itu.

Katalog lain milik Tsunami Laboratory di Intitute of Computational


Mathematics and Mathematical Geophysics, Rusia menyatakan bahwa
gempa bumi Gejer Bali 1815 memicu Tsunami. Mereka meyakini peristiwa
tersebut sebagai Tsunami dengan tingkat validitas 75 persen yang
disebabkan oleh aktivitas gempa bumi tektonik dan longsoran tanah
(Tectonic-Landslide)

7. Tsunami Pangandaran (2006): 664 Korban Meninggal

5
Gempa Bumi Jawa 2006 ialah gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala
Richter atau 7,7 pada Skala kekuatan momen[2] yang melanda pulau Jawa
pada 17 Juli 2006, pukul 15.19 WIB. Pusat gempa berada di Samudra Hindia
lepas pantai Jawa Barat, berjarak sekitar 225 Km Barat Daya Kabupaten
Pangandaran. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 5 meter yang
menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, menewaskan setidaknya 668
jiwa.

8. Tsunami Kepulauan Mentawai (2010): 456 Korban Meninggal

Gempa Bumi Kepulauan Mentawai 2010 terjadi pada 25 Oktober 2010


dengan 7,7 MW gempa Bumi terjadi dilepas pantai Sumatra. Terjadi di lepas
pantai Sumatra, Indonesia. United States Geological Survey (USGS)
menyatakan gempa terjadi pada pukul 21:42 waktu lokal (14:42 UTC),
sekitar 150 mil (240 km) sebelah barat Bengkulu, dekat dengan Kepulauan
Mentawai. USGS awalnya melaporkan episentrum gempa Bumi terjadi pada
kedalaman 205 mil (330 km), tetapi kemudian melaporkan bahwa kedalaman
episentrum gempa pada kedalaman 88 mil (142 km).[6] dan kemudian 128
mil (206 km) USGS juga awalnya memperkirakan magnitudo gempa 7,5
skala richter sebelum merevisi menjadi 7,7 skala richter.

6
9. Tsunami Banyuwangi (1994): 250 Korban Meninggal

Tragedi tsunami 1994 di Dusun Pancer, Desa Sumberagung,


Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, masih melekat di benak masyarakat
pesisir selatan. Tragedi yang terjadi Jumat Pon ini, meratakan rumah
penduduk dan menewaskan ratusan orang.

Tsunami Pancer terjadi pada 3 Juni 1994 sekitar pukul 02.00 WIB.
Tak hanya di Dusun Pancer, tsunami juga menerjang wilayah Rajegwesi,
Lampon dan Pantai Grajagan dan Taman Nasional Alas Purwo. Sementara
korban meninggal dunia sekitar 300 orang.

Disadur dari Wikipedia, tsunami Pancer muncul setelah adanya


gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudera Hindia yang terjadi pada
tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 18.17 WIB. Selanjutnya, 7 jam berselang
sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang tsunami kemudian
menghantam pesisir pantai selatan Jawa Timur bagian timur tepatnya di
wilayah Kabupaten Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dini hari.

Anda mungkin juga menyukai