2. Dwi Aiszizah
5. Silvia Rahmawati
6. Syafira Fadhillah
Kata Pengantar
A. latar belakang
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di
Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa terjadi pada waktu
6:58:50 WIB. Pusat gempa terletak pada koordinat 3,298 LU dan
95,779 BT, kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh dengan
kedalaman 20 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9.2 Mw dan
merupakan salah satu gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40
tahun terakhir ini yang menghantam Asia. Gempa bumi ini juga
mengakibatkan terjadinya tsunami (gelombang pasang) yang
menelan sangat banyak korban jiwa.
Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat
alamiah, yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak
berkelanjutan. Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses
pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak
bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi karena adanya sumber
gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam
maupun dari bantuan manusia (artificial earthquakes). Selain
disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga bisa
disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa
getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut
misalnya yang disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan
angin pada pohon dan lain-lain. Getaran seperti ini dikelompokan
sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil).
B. Tujuan Penulisan
Tsunami Aceh
Frasa adverbial
Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. (paragraf
1).
Gempa bumi pada tanggal 26 desember 2004 ( paaragraf 12 ) .
PENUTUP
Kesimpulan
Saran