Pada café tersebut ada papan iklan di samping pintu kaca. Nadya
memindai semua iklan yang tertempel, berharap menemukan iklan
lowongan kerja, tapi ia tak menemukannya. Ia kemudian menempelkan
brosur penginapan miliknya di Takengon di papan iklan tersebut. Tapi,
kertas itu terjatuh dan diambil oleh pria berwajah muram yang mengambil
tempat favorit Nadya di café tersebut. Terjadi perbicangan singkat antara
keduanya. Tanpa Nadya sangka, brosur itu kemudian membawa pria
berwajah muram yang bernama Daryl tersebut ke Takengon, kampung
halaman Nadya.