Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL OBSERVASI MATA KULIAH SUMBER DAN

TEKNOLOGI ENERGI

PENGAMATAN PERKIRAAN PEMBANGUNAN PLTB

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Dosen :

Yanti Suprianti, S.T., M.T

KELOMPOK 3

1. Daffa Aditya Fadila (181734006)


2. Parastie Imanda K (181734021)
3. Taufik Al Rasyid (181734029)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KONSERVASI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bernapas dan
mempelajari tentang ilmu-ilmu yang diciptakannya, terutama berkaitan dengan Keamanan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja atau K3.

Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita semua, yaitu Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beserta kepada keluarganya, para sahabat-sahabatnya, dan
mudah-mudahan kita semua yaitu pengikutnya yang senantiasa setia hingga hari kiamat.

Penting bagi Mahasiswa Teknik Energi, untuk mempelajari setiap potensi sumber energi yang
ada di wilayah sekitarnya, terutama energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang memiliki
potensi di Indonesia adalah energi angin.

Dengan dilaksanakannya pengamatan dan dibuatnya laporan pengamatan ini, diharapkan


semakin menyadarkan kita tentang pentingnya mengembangkan energi terbarukan yang ada di
Indonesia.

Bandung, 23 November 2018

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 3
C. MANFAAT OBSERVASI 3
D. WAKTU DAN TEMPAT OBSERVASI 3

BAB II KAJIAN TEORI 4


A. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) 5
B. KARTA PSIKOMETRI 7

BAB III PEMBAHASAN 10


A. TABEL DATA PENGAMATAN 10
B. PERHITUNGAN 11
C. PEMBAHASAN 17
D. DIAGRAM HUBUNGAN ANTARA DAYA DAN KECEPATAN ANGIN 18

BAB IV PENUTUP 19
A. KESIMPULAN 19
B. SARAN 19

DAFTAR PUSTAKA 20

III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ketergantungan pada sumber energi fosil, dan semakin menipisnya jumlah persediaan yang ada,
menyebabkan dunia rentan terhadap krisis energi. Ketergantungan pula pada beberapa negara,
menyebabkan konflik yang terjadi di negara tersebut, dapat berakibat besar bagi dunia. Hal ini tentunya
sangat mengkhawatirkan, ketika kestabilan energi di dunia ini sangat tergantung pada beberapa aspek,
dan yang penting adalah kestabilan bangsa Indonesia. Ketika bangsa ini masih bergantung pada impor
bahan bakar dan belum memiliki pengganti yang cukup mampu untuk menghilangkan ketergantungan
bangsa Indonesia, maka negara ini sangat rawan terhadap krisis energi.

Salah satu energi alternatif yang dapat menunjang kebutuhan energi di Indonesia adalah energi
angin. Energi angin merupakan energi yang berasal dari alam. Angin ini disebabkankarena karena
adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. di daerah panas, daranya menjadi panas.
mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang dingin. udara menjadi
dingin dan turun ke bawah. Dengandemikian terjadi suatu perputaran udara. Perpindahan inilah yang
disebut sebagai angin.

Sekarang ini, energi angin hanya memenuhi sebagian kecil saja dari kebutuhanakan energi.
Dengan demikian kemajuan teknologi. penggunaan energi angin makinmeningkat dan biaya
pekamaiannya semakin murah.

Manfaat Energi Angin

Energi Angin tidak menyebabkan polusi udara dan air. dan tidak berkontribusi pada pemanasan global,
energi angin digunakan sebagai energi pembangkit listrik. Selain pembakit listrik, energi angin juga cocok
sebagai turbin angin untuk mendukung kegiatan pertanian, perladangan dan perikanan dan lainnya.

Dan berikut ini penjelasan tentang manfaat energi angin :

1. Sebagai energi alternatif pengganti energi konvensional

Hasil survey yang dilakukan General Electric (GE) pada Juni tahun lalu menunjukan hal yang cukup
mengejutkan. Hanya 1 dari 10 orang Indonesia yang paham mengenai “energi terbarukan”, di tengah
kekhawatiran soal polusi udara. Namun, di tengah-tengah ketidaktahuan tersebut, 9 dari 10 orang
menyatakan bahwa energi terbarukan mutlak diperlukan jika kita peduli terhadap lingkungan.

“Hal tersebut bisa ditarik dari sisi positif bahwa sebenarnya warga Indonesia pada dasarnya sangat
peduli terhadap lingkungan, dan akan mendukung rencana-rencana peningkatan kelestarian lingkungan;
terutama jika rencana tersebut berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari,” ujar Widhyawan
Prawiraatmadja, Country Executive dari GE Energy Indonesia.

1
Saat ini, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya energi, sekaligus sebagai konsumen
energi terbesar di kawasan ASEAN. Selama 10 tahun ke depan, permintaan akan energi di Indonesia
diproyeksikan akan meningkat 7% per tahunnya.

Berdasarkan catatan, Indonesia menggunakan bahan bakar fosil sebesar hampir 70% dari total energi
primer, dan 84% dari total bahan bakar pembangkit listrik. Dengan terbatasnya kapasitas simpanan
bahan bakar fosil yang ada di Indonesia, energi angin mutlak diperlukan. Peningkatan penggunaan
energi angin tersebut bahkan akan bertambah krusial jika Indonesia bertekad untuk melestarikan
sumber daya alamnya untuk generasi yang akan datang.

Tidak seperti energi fosil yang jumlahnya sangat terbatas, energi angin yang berasal dari alam sifatnya
hampir bisa dibilang tidak terbatas. Energi angin merupakan energi yang berkelanjutan karena
senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir akan
kehabisan sumbernya. Beberapa bentuk energi terbarukan antara lain cahaya matahari, angin, tenaga
air, tenaga gelombang dan geothermal yang dapat diperbarui secara alamiah.

Dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan, bahwa dengan adanya energi angin sebagai energi
alternatif bisa menggantikan energi bahan bakar fosil sebagai energi. karena jika indonesia bahkan dunia
terus menggunakan enegi bahan bakar fosil sebagai energi pembangkit listrik. maka eksploitas akan
semakin tinggi dan keseimbangan lingkungan pun tidak berjalan dengan baik. dan bisa merusal
lingkungan di bumi ini.

2. Sebagai Pembangkit listrik tenaga Angin

Dengan adanya Turbin angin, kita bisa memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit listrik tenaga
angin. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat,
dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui yaitu angin.

Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik
konvensonal (Contoh: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena
dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak
terbaharui (Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

Dengan Demikian adanya energi angin sebagai energi nonkonvensional. Bisa menggantikan energi bahan
bakar fosil, sebagai sumber daya energi di muka bumi ini. seperti pembangkitan listrik yang telah kita
bahas tadi.

3. Sebagai Akomodasi di bidang Pertanian

Selain sebagai pembangkit listrik, kincir angin juga digunakan untuk mengakomodasikan kebutuhan para
petani dengan memanfaatkan energi angin. yang bermanfaat bagi para petani dalam melakukan
penggilingan padi, keperluan irigasi, dan juga digunakan untuk memompa air untuk mengairi sawah.

Keuntungan dan kerugian Energi Angin A. Keuntungan energi angin

1. Sebagai pembangkit tenaga listrik yang cepat di dunia.

2
2. penghemat listrik.
3. Energi angin sebagai energi yang murah dibandingkan energi lainnya.
4. Dengan energi angin, maka bisa menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Dan
energi angin tidak akan pernah habis dipakai.
5. Dapat berkonstribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
6. Merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan bebas polusi.
7. Tidak menghasilkan gas rumah kaca dan tidak menghasilan limbah beracun.

B. Rumusan Masalah

1. Berapa besar potensi energi angin di Politeknik Negeri Bandung ?

2. Bagaimana Jenis PLTB yang cocok digunakan untuk mengefektifkan potensi energi angin di
Politeknik Negeri Bandung ?

C. Manfaat Observasi

1. Melihat seberapa besar potensi energi angin di Politeknik Negeri Bandung

2. Memperkirakan jenis PLTB yang cocok untuk wilayah Politeknik Negeri Bandung

D. Waktu dan Tempat Observasi

Observasi dilakukan pada

Tempat : Belakang Laboratorium Hidro Termal

Waktu : Jum’at, 16 November 2018

Pukul : 13.00 sd 13.30 WIB

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB )

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin
sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan
energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem
pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang
sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di
alam.

Gambar Bagian-bagian Turbin PLTB

Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.

Wind Turbine

Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu
horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin
ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke angin.

Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampa dengan beberapa megawatt.
Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke

4
jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah,
telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya
dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan
sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan
utilitas.

Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :

A. Anemometer

Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.

B. Blades

Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk
mengangkat dan berputar.

C. Brake

Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat
terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam
pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada
titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang
cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak
generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown,
kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.

D. Controller

Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin
turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat
rusak karena angin yang kencang.

E. Gear box

Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan
kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang
diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal
(dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi
pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.

F. Generator

Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.

G. High-speed shaft

5
Drive generator.

H. Low-speed shaft

Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.

I. Nacelle

Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator,
kontrol, dan rem.

J. Pitch

Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor
berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.

K. Rotor

Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor

L. Tower

Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap
lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.

M. Wind direction

Ini adalah turbin pertama yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang
untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.

N. Wind vane

Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin
dengan koneksi yang benar dengan angin.

O. Yaw drive

Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah
angin.

P. Yaw motor

Kekuatan dari drive yaw.

Q. Penyimpan energi (Battery)

Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu
tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan

6
energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik
masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan
permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian
energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau
saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari bebrapa
turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.

Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin
angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk
menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang
turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan
elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen.
Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan
kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan
fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus
listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator
ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi
Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

B. Karta Psikometri

Psikrometrik

Psikrometrik adalah bidang yang mempelajari tentang bagaimana menentukan sifat-sifat fisis
dan termodinamika suatu gas yang didalamnya terdapat campuran antara gas-uap. Sebagai contoh
adalah menentukan sifat-sifat dari campuran udara dan uap air. Adapun sifat-sifat tersebut anatara lain:
Dry Bulb Temperature, Wet Bulb Temperature, Dew Point, Relative Humidity, Humidity Ratio, Enthalpy,
Volume Spesific.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sitat-sifat tersebut:

Dry Bulb temperature (DBT), yaitu suhu yang ditunjukkan dengan thermometer bulb biasa dengan bulb
dalam keadaan kering. Satuan untuk suhu ini bias dalam celcius, Kelvin, fahrenheit. Seperti yang
diketahui bahwa thermometer menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika kita
ingin mengukur suhu udara dengan thermometer biasa maka terjadi perpindahan kalor dari udara ke
bulb thermometer. Karena mendapatkan kalor maka zat cair (misalkan: air raksa) yang ada di dalam

7
thermometer mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa tersebut naik. Kenaikan ketinggian cairan
ini yang di konversika dengan satuan suhu (celcius, Fahrenheit, dll).

Wet Bulb Temperature (WBT), yaitu suhu bola basah. Sesuai dengan namanya “wet bulb”, suhu ini
diukur dengan menggunakan thermometer yang bulbnya (bagian bawah thermometer) dilapisi dengan
kain yang telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya.

Perpindahan kalor terjadi dari udara ke kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan untuk
menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk memuaikan cairan yang ada
dalam thermometer.

Untuk menjelaskan apa itu wet bulb temperature, dapat kita gambarkan jika ada suatu kolam dengan
panjang tak hingga diatasnya ditutup. Kemudian udara dialirka melalui permukaan air. Dengan adanya
perpindahan kalor dari udara ke permukaan air maka terjadilah penguapan. Udara menjadi jenuh
diujung kolam air tersebut. Suhu disinilah yang dinamakan Wet Bulb temperature.

Untuk mengukur dua sifat (Dry dan Wet bulb temperature) ini sekaligus biasanya menggunkan alat yang
namanya sling, yaitu dua buah thermometer yang di satukan pada sebuah tempat yang kemudian
tempat tersebut dapat diputar. Satu thermometer biasa dan yang lainnya thermometer dengan bulb
diselimuti kain basah.

Dew Point, yaitu suhu dimana udara telah mencapai saturasi (jenuh). Jika udara tersebut mengalami
pelepasan kalor sedikit saja, maka uap air dalam udara akan mengembun.

Humidity Ratio (w), yaitu ukuran massa uap air yang ada dalam satu satuan udara kering (Satuan
International: gram/kg).

Relative Humidity (RH), Perbandingan antara fraksi mol uap dengan fraksi mol udara basah pada suhu
dan tekanan yang sama (satuannya biasanya dalam persen (%)).

Volume Spesifik (v), yaitu besarnya volume udara dalam satu satuan massa. (SI: m3/kg)

Enthalpy (h), yaitu banyaknya kalor (energy) yang ada dalam udara setiap satu satuan massa. Enthalpy
ini merupakan jumlah total energi yang ada dalam udara terebut, baik dari udara maupun uap air yang
terkandung didalamnya.

8
KARTA PSIKROMETRIK (PSYCHROMETRIC CHART)

Karta psikrometrik merupakan sebuah diagram yang didalamnya terdapar sifat-sifat dari udara. Dengan
sebuah karta psikrometrik dapat diketahui sifat-sifat udara dengan mengetahui setidaknya 2 sifat udara
yang lainnya. Sebagai contoh: disebuah ruangan kita ukur suhu WBT dan DBT dengan sling, dengan
mengetauhui dua suhu tersebut maka kita dapat menentukan sifat-sifat lainnya (RH,volume spesifik,
humidity ratio, enthalpy). Sifat-sifat udara lainnya itu dapat ditentuka dengan cara mencari titik
perpotongan garis dua besaran yang telah diketahui. Di titik tersebut dapat dilihat sifat-sifat lainnya.

Gambar Psychometric Chart

9
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tabel Data Pengamatan


Interval ke- Kecepatan Angin LUX °C % RH
(per 5 menit) (m/s)
(%)
1 0,2 623 x 10 33,6 32,5
2 1,1 1280 x 10 32,3 36,2
3 0,4 5000 x 10 30,8 39,1
4 1,3 792 x 10 30,8 42
5 0,3 724 x 10 34,2 29,4
6 0,6 889 x 10 31,6 41,6

10
B. Perhitungan
1. Interval Ke-1

Pada interval ke-1, ditemukan data kecepatan angin 0,2 m/s, LUX 623x10, temperature 33,6 °C,
dan RH 32,5 %. Dari data temperature dan RH, dapat ditentukan data dari psychometric chart berupa :

- Twb = 21 °C
- AH = 0,011 kg/kg
- Entalpi = 60 KJ/kg
- Specific Volume = 0,87 m3 /kg

11
2. Interval Ke-2
Pada interval ke-2, ditemukan data kecepaatan angin 1,1 m/s, LUX 1280 x 10, temperatur
33,6°C, dan RH 36,2 %. Dari data temperatur dan RH, dapat ditentukan data dari psychometric chart
berupa :

- Twb = 20°C
- AH = 0,11 kg/kg
- Entalpi = 60,5 KJ/kg
- Specific Volume = 0,88 m3 /kg

12
3. Interval Ke-3
Pada interval ke-3, ditemukan data kecepaatan angin 0,4 m/s, LUX 5000 x 10, temperatur
30,8°C, dan RH 39,1 %. Dari data temperatur dan RH, dapat ditentukan data dari psychometric chart
berupa :

- Twb = 20,4°C
- AH = 0,11 kg/kg
- Entalpi = 58,7 KJ/kg
- Specific Volume = 0,88 m3 /kg

13
4. Interval Ke-4

Pada interval ke-4, ditemukan data kecepaatan angin 1,3 m/s, LUX 792 x 10, temperatur 30,8 °C,
dan RH 42 %. Dari data temperatur dan RH, dapat ditentukan data dari psychometric chart berupa :

- Twb = 21°C
- AH = 0,12 kg/kg
- Entalpi = 61 KJ/kg
- Specific Volume = 0,88 m3 /kg

14
5. Interval Ke-5

Pada interval ke-5, ditemukan data kecepaatan angin 0,3 m/s, LUX 724 x 10, temperatur 34,2 °C,
dan RH 29,4 %. Dari data temperatur dan RH, dapat ditentukan data dari psychometric chart berupa :

- Twb = 20,6°C
- AH = 0,01 kg/kg
- Entalpi = 59,6 KJ/kg
- Specific Volume = 0,88 m3 /kg

15
6. Interval Ke-6

Pada interval ke-6, ditemukan data kecepaatan angin 0,6 m/s, LUX 889 x 10, temperatur 31,6 °C,
dan RH 41,6 %. Dari data temperatur dan RH, dapat ditentukan data dari psychometric chart berupa :

- Twb = 21,5°C
- AH = 0,012 kg/kg
- Entalpi = 62,7 KJ/kg
- Specific Volume = 0,88 m3 /kg

16
C. Pembahasan
Ke-6 data dan perhitungan diatas, kami memperkirakan bahwa yang jenis turbin yang paling cocok
untuk wilayah tersebut adalah Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) dengan diameter blade 2,7 meter.
Hal itu dikarenakan angin yang berhembus di wilayah tersebut sangat rendah.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV).

Turbin Angin Aksis Vertikal

Kelebihan Kekurangan

a.    Tidak membutuhkan struktur menara yang besar. a.    Kebanyakan TASV memproduksi energi


hanya 50% dari efisiensi TASH
b.    Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, karena drag tambahan yang dimilikinya saat
membuat pemeliharaan bagian-bagiannya yang kincir berputar.
bergerak jadi lebih mudah.
b.    TASV tidak mengambil keuntungan dari
c.    Memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling- angin yang melaju lebih kencang di elevasi
baling yang terlihat secara melintang) yang lebih tinggi, yang lebih tinggi.
memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari
mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi. c.    Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal
yang rendah, dan membutuhkan energi untuk
d.    Desain TASV berbilah lurus dengan potongan mulai berputar.
melintang berbentuk kotak atau empat persegi
panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk d.    Sebuah TASV yang menggunakan kabel
diameter tertentu daripada wilayah tiupan berbentuk untuk menyanggahnya memberi tekanan pada
lingkarannya TASV. bantalan dasar karena semua berat rotor
dibebankan pada bantalan. Kabel yang
e.    TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan
rendah daripada TASH. Biasanya TASV mulai daya dorong ke bawah saat angin bertiup.
menghasilkan listrik pada 10 km/jam (6 m.p.h.)

f.     TASV biasanya memiliki tip speed


ratio (perbandingan antara kecepatan putaran dari
ujung sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin) yang
lebih rendah sehingga lebih kecil kemungkinannya
rusak di saat angin berhembus sangat kencang.

g.    TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana


struktur yang lebih tinggi dilarang dibangun.

h.    TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa


mengambil keuntungan dari berbagai lokasi yang
menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin
(seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar dan
puncak bukit).

17
Namun, apabila sesuai dengan perhitungan diatas, daya yang dihasilkan sangat rendah. Hal ini
dikarenakan angin yang berhembus juga sangat rendah bahkan tidak sampai 2m/s, padahal salah satu
syarat untuk mengefektifkan penggunaan TASV adalah angin yang berhembus minimal 10 km/jam atau
sekitar 2,7 m/s. Sehingga, kami berkesimpulan bahwa wilayah sekitar belakang Laboratorium Hidro
Termal tidak efektif untuk dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB)

D. Diagram Hubungan Antara Daya dan Kecepatan Angin

18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Penting bagi negara ini, untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan. Selain dapat
sedikit demi sedikit melepaskan ketergantungan dari bahan bakar fosil, juga dapat mengurangin
polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil. Teknologi energi terbarukan adalah teknologi
masa depan yang ramah lingkungan.

Namun, kita juga harus melihat bagaimana potensi serta keefektifan apabila kita ingin
mengemmbangkan energi terbarukan di suatu wilayah. Seperti di Politeknik Negeri Bandung, untuk
energi angin, potensinya sangat rendah dan apabila dipaksakan dibangunnya PLTB, maka hal ini
dikhawatirkan tidak akan efektif untuk memenuhi kebutuhan listrik, terutama di sekitar wilayah
Politeknik Negeri Bandung. Namun, bisa saja ada energi terbarukan yang lainnya, yang memiliki
potensi besar untuk dikembangkan. Maka kita bisa mengembangkan energi terbarukan dari jenis
energi terbarukan yang lain, selain energi angin.

B. SARAN

Bagi Mahasiswa, diharapkan dapat mempelajari terlebih dahulu mengenai seluk-beluk tugas
yang diberikan. Tidak ada tugas yang sulit untuk dikerjakan asalkan kita mau berusaha untuk belajar
dan mandiri.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ajiwiguna, T. A. (2010). Psikrometrik (Psychrometric). Diambil kembali dari http://catatan-


teknik.blogspot.com/2010/10/psikrometrik-psychrometric.html, diakses pada 23 November
2018 pukul 22.00.

Amalia, K. (2014). Dasar Psikometrik. https://www.slideshare.net/kikiamelia29/dtu-bab-21?


next_slideshow=1, dikases pada 23 November 2018 pukul 22.30.

Edward, A. P. (2016). Jenis - Jenis Turbin Angin. Diambil kembali dari


http://www.getsttpln.com/2014/03/jenis-jenis-turbin-angin.html, diakses pada 24 November
2018 pukul 14.00.

Romadoni, L. (2013). PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. Diambil kembali dari


http://lugiromadoni.blogspot.com/, diakses pada 23 November 2018 pukul 22.30.

Zai, Z. (t.thn.). Energi Angin. Diambil kembali dari https://www.academia.edu/9208678/ENERGI_ANGIN,


diakses pada 23 November 2018 pukul 22.30.

20

Anda mungkin juga menyukai