Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI MESIN LISTRIK 2

GENERATOR SINKRON
IMPEDANSI SINKRON DENGAN METODE BEHN ESCHEMBURG

Disusun Oleh :
Fikri Bayhaki
181734007
3D / D4-Teknik Konservasi Energi

Ir. Achmad Mudawari, MT

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
Tujuan
Menggambarkan dan menentukan impedansi sinkron dari generator sinkron 3 fasa dengan
menggunakan metoda behn Eschemburg.

Dasar Teori
Impedansi sinkron suatu generator besarnya dipengaruhi oleh beberapa hal yang antara lain :
 Sifat kejenuhan dari besi
 Arus beban
Sedangkan impedansi sinkron suatu generator ( Zs ) dapat dihitung dengan cara :
 Percobaan beban nol.
 Percobaan hubung singkat.
Dalam keadaan tanpa beban tegangan terminal generator sama dengan tegangan outputnya,
akan tetapi pada saat berbeban tegangan terminalnya tidak sama dengan tegangan outputnya.
Hal ini karena adanya impedansi dalam dari generator itu sendiri yang disebut dengan
impedansi sinkron (Zs).Besarnya impedansi ini bervariasi seperti terlihat dalam gambar di
bawah ini.

Dari gambar terlihat bahwa besarnya impedansi sinkron (Zs) tergantung pada tingkat
kejenuhan inti besinya yang dipengaruhi oleh beberapa keadaan al:
 Arus eksitasi
 Arus beban
 cos phi jumlah dari beban
Karena nilai Zs berubah-ubah, maka yang biasanya yang diambil sebagai referensi adalah yang
diukur pada :
 Rated eksitasi
 Rated arus jangkar

Xs √( ) ( )

Prosedur Percobaan
a. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini .
b. Putar generator pada kecepatan ratednya .
c. Masukkan arus eksitasi dan atur sampai tegangan nominal serta catat meter-meternya .
d. Matikan generator –motor set.
e. Hubung singkatkan generator dan putar generator pada kecepatan ratednya .
f. Atur arus eksitasinya sehingga arus pada jangkar generator mencapai nominal.
g. Matikan motor generator set.

Alat-alat yang digunakan


a. Ampere meter
b. Voltmeter
c. Tacho meter
d. Reostat

Rangkaian Percobaan

Rangkaian Beban Nol


Rangkain hubung singkat

Data Pengamatan

Metode Percobaan Perhitungan


No. Tanpa Beban Hubung Singkat
Vff Isc Zs Vfn
If If
1 0 13,5 0 0 0 7,79
2 0,2 123 0,2 1 71,0 71,02
2
3 0,4 195 0,4 2 56,2 112,5
9 9
4 0,6 225 0,6 3,2 40,6 129,9
0 1
5 0,8 243 0,8 4,2 33,4 140,3
0 0
6 1 252 1 5,1 28,5 145,5
3 0
7 1,2 264 1,2 6,1 24,9 152,4
9 2
8 1,4 270 1,4 7 22,2 155,8
7 9
9 1,6 276 1,6 7,9 20,1 159,3
7 5
Perhitungan
a. Data ke 1 f. Data ke 6
Z = Vgo/Isc Z = Vgo/Isc
Z = 13.2/0 Z = 252/5.1
Z=∞Ω Z = 49.41 Ω

b. Data ke 2 g. Data ke 7
Z = Vgo/Isc Z = Vgo/Isc
Z = 123/1 Z = 264/6.1
Z = 123 Ω Z = 43.28 Ω

c. Data ke 3 h. Data ke 8
Z = Vgo/Isc Z = Vgo/Isc
Z = 195/2 Z = 270/7
Z = 97.5 Ω Z = 38.57 Ω

d. Data ke 4 i. Data ke 9
Z = Vgo/Isc Z = Vgo/Isc
Z = 225/3.2 Z = 276/7.9
Z = 70.31 Ω Z = 34.94 Ω

e. Data ke 5 j. Data ke 10
Z = Vgo/Isc Z = Vgo/Isc
Z = 243/4.2 Z = 282/9
Z = 57.86 Ω Z = 31.33 Ω
Tabel Hasil Perhitungan

No. Isc (A) Vg (Volt) Z (Ω)


1. 0 13.5 ∞
2. 1 123 123
3. 2 195 97.5
4. 3.2 225 70.31
5. 4.2 243 57.86
6. 5.1 252 49.41
7. 6.1 264 43.28
8. 7 270 38.57
9. 7.9 276 34.94
10. 9 282 31.33
Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan untuk penentuan nilai dari impedansi dengan metode
Behn Eschenburg. Metode ini merupakan penggabungan antara data percobaan uji beban nol
dan percobaan uji hubung singkat. Untuk pemasangan rangkain pun sama seperti didua
praktikum sebelumnya. Hasil data yanng didapat sebanyak 8 variabel yang meliputi parameter
Vgo pada uji tanpa beban dan Isc pada uji hubung singkat. Hal ini membuat kedua parameter
yang didapat datanya akan kita olah untuk mencari nilai impedansi (Z = V/I).
Jika merujuk kepada hasil perhitungan maka kita akan mendapat disituasi If = Isc = 0,
akan tetapi nilai tegangannya saat uji tanpa beban akan bernilai sebesar 13.5 V, sebab masih ada
sisa fluks yang menyebabkan nilai tegangan yang tersisa akan muncul, akan tetapi karena sisa
maka nilainya kecil. Pada saat If mulai dinaikkan, maka nilai Isc dan Vgo ikut naik, akan tetapi
hasil dari impedansinya pasti menurun dari sebelumnya, karena impedansi berbanding terbalik
dengan nilai arus.

Kesimpulan

1. Metode Behn Eschenberg menggabungkan dua tipe data yaitu percobaan hubung
singkat dan beban nol
2. Semakin tinggi If maka menyebabkan nilai Isc akan naik
3. Semakin tinggi If menyebabkan nilai dari Vg mengalami kenaikan
4. Impedansi menurun seiring dengan menurunnya nilai If yang menyebabkan kenaikan
pada Isc dan Vg

Daftar Pustaka

1. Andrade CTC, Pontes RST. Three-Phase Induction Motors Energy Efficiency


Standards - - A Case Study –. 2001
2. Anthony, Zuriman. “Bahan Ajar Mesin Listrik”. Sisfo.itp.ac.id
Pertanyaan Pendahuluan

1. Terangkan dengan jelas cara perhitungan Zs dengan metoda Be!

Untuk mengetahui harga dari Zs, diadakan percobaan beban nol dan percobaan hubung
singkat.

Dimana :
- Eo tegangan mesin pada saat beban nol.
- Isc arus hubung singkat.
Dengan mengulang hitungan ini untuk harga – harga arus hubung singkat yang berbeda,
dapat dilihat bahwa Zs adalah tidak konstan. Disini terlihat impedansi sinkron dipengaruhi
oleh tingkat saturasi magnet, pada beberapa kondisi kerja tergantung pada besarnya arus
beban dan besarnya beban cos φ.

2. Buat rangkaian pengganti dari alternator dan bagaimana cara memperolehnya !

3. Hasil yang diperoleh dengan metoda BE lebih besar dari sebenarnya , terangkan dengan
jelas !
Metode Behn Eschemburg ini dilakukan hanya dengan mencatat parameter Generator
Sinkron pada saat beban nol dan hubung singkat, maka dari itu hasilnya hanya berupa
pendekatan dan hanya digunakan untuk menganalisa generator secara singkat. Pada
kondisi beban nol, terminal generator menunjukan tegangan total. Pada kondisi berbeban,
tegangan generator berubah, karena dalam alternator ada impedansi setiap fasanya (yang
disebut impedansi sinkron), hal ini yang mengakibatkan penurunan tegangan.

Anda mungkin juga menyukai