TERMOCOUPLE TIPE K
Oleh :
1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari case study ini adalah sebagai berikut :
1.1.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi yang diselenggarakan oleh Program
Studi S1 Teknik Fisika Universitas Telkom.
2. Menerapkan ilmu dan konsep mengenai sensor suhu.
1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari pengerjaan case study ini adalah sebagai berikut :
1. Melatih kerjasama tim dalam mengkarakterasi sensor.
2. Menambah wawasan serta dapat melakukan eksplorasi dalam mengkarakterisasi
sensor.
3. Mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dari case study.
4. Memenuhi satuan kredit semester yang harus ditempuh sebagai persyaratan
akademik.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sensor
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi besarn listrik berupa tegangan, resistansi dan arus
listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau
pengendalian.Cara kerja sensor dipengaruhi oleh tujuan dari sensor tersebut tetapi tetap
mempunyai kesamaan yaitu mendeteksi kejadian. Setiap sensor memiliki datasheet yang
digunakan sebagai acuan karakter alat, oleh karena itu tim kami mengkarakterisasi sensor pada
thermocouple tipe K.
2.2 Thermocouple
Thermocouple adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur
suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga
menimbulkan efek “Thermo-electric”. Prinsip kerja Thermocouple cukup mudah dan sederhana.
Pada dasarnya Thermocouple hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis
dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Thermocouple akan
berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai
logam konduktor yang mendeteksi suhu panas. Thermocouple mempunyai banyak jenis salah
satunya yang kami karaktersiasi adalah thermocouple tipe K dengan rentan suhu -200˚C –
1250˚C.
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya
terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis
logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu
konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu
panas.
Untuk lebih jelas mengenai Prinsip Kerja Termokopel, mari kita melihat gambar dibawah ini :
Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu yang
sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua persimpangan tersebut adalah
“NOL” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian
diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu
diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan listrik yang nilainya
sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan
ini pada umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius. Tegangan tersebut kemudian
dikonversikan sesuai dengan Tabel referensi yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan
pengukuran yang dapat dimengerti oleh kita.
Rangkaian Multimeter
Termokople
Penguat Out Op-Amp
Rangkaian penguat bekerja apabila tegangan input berasal dari power suplay, tetapi tidak
bekerja ketika di hubungkan dengan sensor termokopel. Penguatan yang diberikan pun beragam
agar memperoleh hasil, tetapi input tidak mengalami penguatan. Terdapat juga Noise yang yang
mengganggu yang membuat data tidak stabil, sehingga cara ini tidak kami pakai saat ini.
Termokople Multimeter
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
naik
0.6
0.4 Linear (naik)
0.2
30 40 50 60 70 80 90 100
Temperature (C)
Gambar 1. Grafik Data Naik Temperatur pada Tegangan.
1.8
1.6
1.4
1.2
1.0
0.8
DATA TURUN (mV)
0.6
0.4 Linear (DATA TURUN (mV))
0.2
30 40 50 60 70 80 90 100
Temperature (C)
0.02
0
-0.02 25 35 45 55 65 75 85 95
-0.04
-0.06
-0.08
-0.1
histeris
-0.12
Temperature (oC)
40.00%
35.00% error
30.00%
25.00%
Error
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
20 30 40 50 60 70 80 90 100
Temperatur (c)
500
V= 5,307 T + 7,086
450 R² = 0,999
400
Voltage (mV)
350
naik
300
Linear (naik)
250
200
150
25 35 45 55 65 75 85 95
Temperatur (oC)
350
300
250
turun
200
150
25 35 45 55 65 75 85 95
Temperatur (oC)
5
0
-5 25 35 45 55 65 75 85 95
-10
-15
His_V
-20
-25 Temperature (oC)
2.5%
2.0%
1.5% error
error
1.0%
0.5%
0.0%
25 35 45 55 65 75 85 95
-0.5%
Temperatur (C)
4.2 Saran
Untuk Penulis:
300
275
250
225
200 naik
175 Linear (naik)
150
125
100
28 38 48 58 68 78 88 98
Temperature (C)
275
250
225
200
175 adc_turun
150
Linear (adc_turun)
125
100
28 38 48 58 68 78 88 98
Temperature (C)
5
0
-5 25 35 45 55 65 75 85 95
-10
-15
histeris
-20
Temperature (oC)