Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA

KARAKTERISTIK STATIK SENSOR

Disusun Oleh :

Raga Pushadwa Okrian


021600490

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA
2019
KARAKTERISTIK STATIS SENSOR

I. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui karakteristik statis sensor suhu
b. Membandingkan karakteristik statis dua buah sensor

II. DASAR TEORI


Sensor merupakan perangkat yang terdiri dari transduser dan konverter. Transduser
digunakan untuk merubah energi dari besaran fisis menjadi energi lain, sedangkan konverter
merubah energi menjadi sinyal listrik.
Idealnya, sensor dalam menghasilkan sinyal dari besaran fisis tidak peka terhadap
masukan lain selain dari besaran fisis yang diambil. Misalnya sensor suhu seharusnya
hanya peka dengan suhu, dan tidak peka terhadap tekanan, tegangan catu dan besaran
atau faktor lain. Hal ini disebut dengan sensitifitas sensor. Sensor/transduser sangat
berpengaruh pada karakteristik keseluruhan sistem pengukuran, maka penting sekali untuk
mendeskripsikan perilaku sensor tesebut. Dalam banyak sistem pengukuran jika
kuantitas yang diukur mengalami perubahan secara perlahan (bukan fungsi waktu), maka
hanya perlu mengetahui karakteristik statik dari sensor. Selain itu, karakteristik statik
juga berpengaruh terhadap perilaku dinamik dari sensor, yakni perilakunya ketika
kuantitas yang diukur berubah terhadap waktu. Karakteristik statis sensor meliputi :

II.1 Akurasi/Ketepatan
Akurasi adalah nilai/harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen
mendekati harga yang sebenarnya dari variabel yang diukur. Jadi akurasi menyatakan
tingkat kedekatan hasil pengukuran terhadap nilai yang sesungguhnya. Nilai
sesungguhnya pada umumnya ditetapkan berdasarkan standar pengukuran yang diterima.
Nilai Akurasi dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

Dimana xi adalah sinyal keluaran pada titik pengukuran ke k, dan yi adalah nilai
sinyal sebenarnya (bisa berasal dari pengukuran alat/sensor standar) pada titik pengukuran
ke k, dari seluruh titik pengukuran sebanyak K.
II.2 Presisi/Ketelitian/Kesaksamaan
Presisi adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang serupa pada pengukuran yang berulang dalam koordinat atau keadaan yang serupa
pula. Nilai presisi dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

Dimana x(k)n adalah sinyal keluaran pada titik pengukuran ke k pada percobaan
pengukuran ke n, dari seluruh titik pengukuran sebanyak K.

II.3 Sensitivitas/Kepekaan
Kepekaan adalah perbandingan antara perubahan amplitudo sinyal keluaran atau
respons instrumen terhadap perubahan amplitudo sinyal masukan (sinyal
masukan/keluaran dapat berarti variabel yang diukur). Jika nilai sensitivitas tersebut
konstan untuk setiap titik pengukuran, maka sensor/transduser tersebut bersifat linier.
Sensitivitas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

Dimana xn adalah sinyal keluaran pengukuran ke n, dan yn adalah sinyal masukan


pada pengukuran ke n, dari seluruh total pengukuran N. Pada kasus pengukuran karakteristik
statik sensor, maka xn merupakan data pengukuran sensor yang diuji, sedangkan yn adalah
data pengukuran sensor standar.

II.4 Linieritas
Linieritas mendeskripsikan suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan
kemiringan/slope yang sama di setiap koordinat pengukuran pada kurva hubungan
antara masukan dan keluaran. Jadi linieritas merupakan ukuran untuk mendapatkan nilai
yang sama pada perbandingan antara perubahan besaran keluaran dan perubahan
besaran masukan di setiap titik pengukuran.
III. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM

1. Alat
a. Gelas Pyrek
b. Autonics TK4L thermometer controller
c. Pemanas air
d. Power supply
e. Digital Multimeter
f. Mikrokontroler/arduino board

2. Bahan
a. Termokopel type K MAX6675
b. Sensor suhu DS18B20
c. Resistor 4,7K ohm
d. Air
e. Kabel konektor
f. Breadboard/papan proyek elektronika

IV. LANGKAH KERJA

Praktikum ini dilaksanakan dengan tata-laksana sebagai berikut:


1. Susunlah perangkat percobaan sebagaimana Gambar 2. Air dimasukkan dalam gelas
beaker, kemudian letakkan termocouple dari temperature controller Autonics TK4L
didalam gelas beaker, serta sensor suhu DS18B20 dan MAX6675 yang digunakan.

2. Buatlah rangkaian Arduino dan sensor MAX6675 dan DS18B20 sebagaimana


skematik pada Gambar 2.
3. Buatlah program Arduino sebagaimana contoh pada program yang diberikan,
kemudian upload pada Arduino dan jalankan Terminal Monitor pada Arduino IDE,
sehingga dapat dibaca suhu keluaran kedua sensor.
4. Panaskan air dengan menyalakan pemanas air (kompor listrik).
5. Amati suhu pada Termometer Standar (Autonics TK4L), kemudian baca pengukuran
suhu oleh Arduino melalui Terminal Monitor.
6. Lakukan pengukuran suhu dari suhu kamar (sekitar 26oC) hingga 70oC.
7. Matikan kompor/pemanas, dinginkan atau ganti air, kemudian ulangi untuk percobaan
kedua denga tata cara yang sama.
8. Isikan seluruh data percobaan pada Tabel hasil percobaan.
9. Lakukan pengolahan data, dengan menghitung nilai Akurasi, Presisi, dan Sensitivitas
dari sensor DS18b20 dan modul sensor MAX6675.
10. Berikan pembahasan dan kesimpulan dari percobaan yang Anda lakukan, dan buatlah
di dalam Laporan Praktikum.

Sketch Arduino untuk percobaan karakteristik sensor dengan sensor DS18B20 dan
MAX6675. Sebelum membuat program, pastikan bahwa Arduino IDE telah ditambahkan
library OneWire.h, MAX6675.h, dan DallasTemperature.h. Cara untuk menambah library
adalah dengan masuk pada menu Sketch - Include Library - Manage Libraries …. Lalu
ketikkan pada kolom pencarian MAX6675, DallasTemperature, dan OneWire. Setelah
ditemukan, pastikan koneksi internet tersedia, selanjutnya klik install.
V. DATA PERCOBAAN
Suhu Percobaan 1 Percobaan 2
thermometer Suhu Sensor Suhu Sensor
standar termokopel suhu termokopel suhu
(Autonics TK4L) modul DS18B20 modul DS18B20
oC
MAX6675 oC oC MAX6675 oC
oC

34,2 (suhu awal) 36,5 34,5 36,5 34,4


40 44,25 37,56 44,5 38,56
45 49 43,25 49,5 44,38
50 54,75 52,15 55,5 52,44
55 59,5 56,21 60,5 55,5
60 64,75 61,81 65,5 62,38
65 68,25 66,06 69,5 66,56
70 73,25 71,12 74,5 71,19
VI. PERHITUNGAN DAN OLAH DATA
a. Perhitungan nilai Akurasi

𝟑𝟒,𝟐−𝟑𝟔,𝟓
Contoh perhitungan = | | = 𝟎, 𝟎𝟔𝟕
𝟑𝟒,𝟐

Suhu Percobaan 1 Akurasi Akurasi Percobaan 2 Akurasi Akurasi


thermometer Suhu Sensor MAX6675 DS18B20 Suhu Sensor MAX6675 DS18B20
standar termokopel suhu termokopel suhu
(Autonics modul DS18B20 modul DS18B20
TK4L) MAX6675 oC MAX6675 oC
oC
oC oC

34,2 (suhu 36,5 34,5 0,067 0,008 36,5 34,4 0,067 0,005
awal)
40 44,25 37,56 0,106 0,061 44,5 38,56 0,112 0,036
45 49 43,25 0,088 0,038 49,5 44,38 0,100 0,013
50 54,75 52,15 0,095 0,043 55,5 52,44 0,110 0,048
55 59,5 56,21 0,081 0,022 60,5 55,5 0,100 0,009
60 64,75 61,81 0,079 0,030 65,5 62,38 0,091 0,039
65 68,25 66,06 0,050 0,016 69,5 66,56 0,069 0,024
70 73,25 71,12 0,046 0,016 74,5 71,19 0,064 0,017
Rata-rata 0,0765 0,02925 Rata-rata 0,089125 0,023875
b. Perhitungan nilai Presisi

𝟑𝟒,𝟒−𝟑𝟒,𝟓
Contoh perhitungan = | | = 𝟎, 𝟎𝟓
𝟐

Suhu Percobaan 1 Percobaan 2 Presisi Presisi


thermomete Suhu Sensor Suhu Sensor MAX667 DS18B2
r standar termokop suhu termokop suhu 5 0
(Autonics el modul DS18B2 el modul DS18B2
TK4L) MAX6675 0 MAX6675 0
oC oC oC oC oC

34,2 (suhu 36,5 34,5 36,5 34,4 0 0,05


awal)
40 44,25 37,56 44,5 38,56 0,125 0,5
45 49 43,25 49,5 44,38 0,25 1,13
50 54,75 52,15 55,5 52,44 0,375 0,29
55 59,5 56,21 60,5 55,5 0,5 0,355
60 64,75 61,81 65,5 62,38 0,375 0,57
65 68,25 66,06 69,5 66,56 0,625 0,25
70 73,25 71,12 74,5 71,19 0,625 0,035
Rata-rata 0,359375 0,3975

c. Perhitungan nilai Sensitivitas

|𝟒𝟒,𝟐𝟓−𝟑𝟔,𝟓|
Contoh perhitungan = |𝟒𝟎−𝟑𝟒,𝟐|
= 𝟏, 𝟑𝟑𝟔

Suhu Percobaan 1 Sensitivit Sensitivi Percobaan 2 Sensitivit Sensitivit


thermo Suhu Sensor as tas Suhu Sensor as as
meter termoko suhu MAX6675 DS18B2 termokop suhu MAX6675 DS18B20
standar pel DS18B20 0 el modul DS18B2
(Autonic modul oC MAX6675 0
s TK4L) MAX66 oC oC
oC
75 oC
34,2 36,5 34,5 36,5 34,4
(suhu
awal)
40 44,25 37,56 1,336 0,52 44,5 38,56 1,379 0,717
45 49 43,25 0,95 1,138 49,5 44,38 1 1,164
50 54,75 52,15 1,15 1,78 55,5 52,44 1,2 1,612
55 59,5 56,21 0,95 0,812 60,5 55,5 1 0,612
60 64,75 61,81 1,05 1,12 65,5 62,38 1 1,376
65 68,25 66,06 0,7 0,85 69,5 66,56 0,8 0,836
70 73,25 71,12 1 1,012 74,5 71,19 1 0,926
Rata-rata 1,019429 1,033143 Rata-rata 1,054143 1,034713
d. Linearitas

Linearitas MAX6675 Linearitas MAX6675


Percobaan 1 Percobaan 2
80 80
70 y = 5.1101x + 33.286 70 y = 5.1101x + 33.286
60 60
50 50
40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
34,2 40 45 50 55 60 65 70 34,2 40 45 50 55 60 65 70
(suhu (suhu
awal) awal)

Linearitas DS18B20 Linearitas DS18B20


Percobaan 1 Percobaan 2
80 80
70 y = 5.4593x + 28.266 70 y = 5.4118x + 28.823
60 60
50 50
40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
34,2 40 45 50 55 60 65 70 34,2 40 45 50 55 60 65 70
(suhu (suhu
awal) awal)
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan pengukuran suhu menggunakan sensor suhu MAX6675
dan DS18B20 yang dibandingkan dengan AUTONICS TK4L dan mengukur variabel-variabel
seperti :
a. Akurasi
b. Presisi
c. Sensitivitas
d. Linearitas

Karena setiap sensor memiliki tingkat akurasi,presisi,sensitivitas dan linearitas yang berbeda
ada baiknya sebelum menggunakannya kita harus terlebih dahulu melakukan pengecekkan
terhadap sensor tersebut agar saat mengukur nanti nilai yang diukur tidak berbeda jauh dari
nilai yang sebenarnya.

VII.1 Akurasi
Tiap-tiap sensor memiliki nilai akurasinya sendiri. Menurut perhitungan diatas nilai akurasi
DS18B20 lebih baik daripada MAX6675 dari kedua percobaan yang kami lakukan. Dan itu
menunjukan bahwa DS18B20 memiliki kemampuan mengukur suatu variabel mendekati nilai
sebenarnya atau nilai yang standar yang menjadi acuan.

MAX6675 DS18B20 MAX6675 DS18B20


0,0765 0,02925 0,089125 0,023875

VII.2 Presisi
Pada pengukuran presisi MAX6675 mendapatkan hasil yang lebih baik daripada DS18B20
dengan nilai
MAX6675 DS18B20
0,359375 0,3975

VII.3 Sensitivitas
Pada pengukuran sensitivitas DS18B20 memiliki sensitivitas lebih baik dibanding MAX6675
MAX6675 DS18B20 MAX6675 DS18B20
0,0765 0,02925 0,089125 0,023875
VII.4 Linearitas
Pada bagian linearitas kurang lebih kedua sensor memiliki kemampuan yang sama
Linearitas MAX6675 Linearitas MAX6675
Percobaan 1 Percobaan 2
80 80
70 y = 5.1101x + 33.286 70 y = 5.1101x + 33.286
60 60
50 50
40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
34,2 40 45 50 55 60 65 70 34,2 40 45 50 55 60 65 70
(suhu (suhu
awal) awal)

Linearitas DS18B20 Linearitas DS18B20


Percobaan 1 Percobaan 2
80 80
70 y = 5.4593x + 28.266 70 y = 5.4118x + 28.823
60 60
50 50
40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
34,2 40 45 50 55 60 65 70 34,2 40 45 50 55 60 65 70
(suhu (suhu
awal) awal)
VIII. Kesimpulan
Dalam memahami karakteristik statik sensor maka harus dilakukan percobaan terlebih dahulu
dan dibawah ini beberapa kesimpulan yang bisa praktikkan ambil:
1. Melakukan pengecekkan pada sensor yang akan digunakan menjadi hal penting agar tidak
terjadi kesalahan pengukuran pada waktu dilapangan.
2. Sensor DS18B20 memiliki akurasi dan sensitivitas lebih baik daripada MAX6675.
3. Sensor MAX6675 memiliki presisi yang lebih baik daripada DS18B20.

IX. Daftar Pustaka


Muhtadan.2018.Petunjuk Praktikum Teknik Antarmuka Komputer dan Akusisi Data.
Yogyakarta: STTN-BATAN.

Asisten Yogyakarta,15 April 2019


Praktikan

Dr. Muhtadan, M.Eng Raga Pushadwa Okrian

Anda mungkin juga menyukai