Anda di halaman 1dari 11

WORKSHOP 

PENGUKURAN 
TEMPERATUR & LEVEL
RESISTANCE  TEMPERATURE  DETECTOR 
& ATG 

2011

RTD DAN ATG


MODUL
RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR & ATG

1. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari dan memahami prinsip kerja RTD pada pengukuran temperatur.
2. Mempelajari dan memahami prinsip kalibrasi RTD.
3. Mempelajari dan memahami integrasi RTD dengan pengontrol.

2. Landasan Teori
2.1 Kontrol Proses
Di dalam industri proses, untuk memonitor dan mengendalikan jalannya suatu proses
diperlukan beberapa informasi besaran fisik. Untuk mendapatkan besaran fisik seperti
flow, pressure, level dan temperature diperlukan komponen instrumentasi yang secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi : Transmitter, Converter, Instrument Signal
Transmition, Indicator, Controller, Recorder dan Control Valve.
Secara garis besar langkah-langkah monitoring dan pengontrolan suatu proses dapat
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1 Sistem Monitoring Proses (Open Loop System)


Langkah-langkah pada blok diagram di atas dipergunakan bila hanya diperlukan untuk
memonitor besaran fisik dalam suatu proses. Blok diagram seperti di atas dikenal
sebagai sitem lingkar terbuka (open loop system).
Pada kenyataannya di dalam suatu proses tidak hanya diinginkan mengetahui atau
memonitor besaran fisik tetapi juga mengontrol sehingga berada pada suatu harga
tertentu (set point) untuk mendapatkan proses yang stabil dan optimal.

1 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


Proses pengontrolan suatu besaran fisik biasanya dilakukan pada suatu sitem lingkar
tertutup (closed loop system) dengan menambahkan sebuah pengontrol (controller) dan
final control element (control valve) yang digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2 Sistem Kontrol Proses (Closed Loop System)


Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram blok sistem kontrol proses (Closed Loop
System) berikut :

Gambar 3 Blok Diagram Sistem Kontrol Proses (Closed Loop System)

2 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


2.2. Instrument Signal Transmission
Transmisi data ialah proses pengiriman besaran yang diukur (data) ke tempat lain yang
jauh (misalnya dari plant ke ruangan control room pada suatu industri) untuk diperagakan
(displaying), direkam (recording) atau mengendalikan (controlling) suatu proses.

2.2.1. Media Transmisi


Pengiriman data (data trasmisi) biasa dilakukan dengan cara yaitu :
1. Melalui fluida (tubing).
2. Melalui kawat (cable).
3. Melalui serat optic (fiber optic).

™ Media Tubing : Prinsip kerja transmisi data menggunakan tubing (pneumatik)


adalah berdasarkan pada tekanan dari fluida atau angin sebagai media pembawa
data. Jadi di sini data yang dikirimkan berupa perubahan dari tekanan fluida.
Tekanan pneumatic yang umumnya digunakan pada transmisi data secara pneumatic
adalah antara 3 ~ 15 psig (0.1 ~ 1 kg/cm2).
™ Media Kabel : Transmisi data melalui kawat (cablel) dapat digolongkan berdasarkan
besaran pembawa data, yaitu ; arus listrik, tegangan, frekuensi yang dimodulasi
pulsa yang dimodulasi. Transmisi data jenis yang banyak digunakan pada industri
proses adalah transmisi dengan arus listrik (4-20 mA) dan tegangan (1 – 5 V DC).
™ Media Fiber Optic : Transmisi data yang paling akhir dikembangkan adalah
transmisi data melalui serat optic. Di sini data ditransmisikan dengan cara
memodulasi cahaya, dengan perkataan lain di sini sinyal pembawa datanya adalah
cahaya. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sedikit sekali dipengaruhi oleh noise.

3 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


2.2.2 Jenis Sinyal Instrumen
Beberapa standar sinyal instrumen yang didefenisikan oleh standards associations atau
proprietary standard, meliputi :
™ Pneumatic (signal lines / tubes)
• 3 - 15 psig ( 0.2 – 1 kg/cm2)
• 20 - 100 kPa
• 6 - 30 psig
™ Voltage
• 1 – 5 V DC
• 0 – 5 V DC
• 0 – 10 V DC
™ Current
• 4 – 20 mA
• 8 – 40 mA
• 10 – 50 mA
Sebagai contoh sebuah kontrol proses, pada praktikum ini digunakan Simulator Resistance
Temperature Detector. Simulator Resistance Temperature Detector merupakan sebuah
perangkat pelatihan yang menggunakan instrumentasi temperature untuk memperlihatkan
secara langsung proses pengukuran temperature.

2.3 Peralatan Pada Simulator RTD


2.3.1 RTD
RTD merupakan temperature detector yang akan menghasilkan perubahan resistance
seiring dengan perubahan temperature. Jenis RTD yang umum digunakan diindustri adalah
PT100 dan PT1000. Pada PT100 mempunyai koefisien suhu positif, yang berarti nilai
resistansinya akan naik seirirng dengan naiknya temperature. PT100 terbuat dari logam
platinum, karenanya diberi kode dengan awalan “PT”, dan disebut dengan PT100 karena
sensor ini diklibrasi dengan temperature 0oC pada nilai resistansi 100Ω. Sedangkan pada
PT1000 dikalibrasi pada nilai resistansi 1000 Ω pada temperature 0o Celcius.
Menurut keakurasiannya, terdapat dua jenis PT100, yakni Class-A dan Class-B. PT100 Class-
A memiliki akurasi ±0,06 Ω dan PT 100 Class-B memiliki akurasi ±0,12 Ω. Akurasi dari
sensor temperature ini akan menurun seiring dengan naiknya temperature. Akurasi dari

4 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


PT100 Class-A bisa menurun sampai ±0,43 Ω pada temperature 600oC, dan PT100 Class-B
bias menurun hingga ±1,06 Ω pada temperature 600oC. PT100 tipe DIN (Standar Eropa)
memiliki resolusi 0,385 Ω per 1oC.

2.3.2 Thermal Resistance Isolation Transmitter


Transmitter digunakan untuk mengolah perubahan resistansi pada RTD menjadi sinyal
tegangan atau arus agar dapat dioleh oleh pengontrol. Pada praktikum ini digunakan
Thermal Resistance Isolation Transmitter produk dari Sunyuan ISO-W-Z Series. ISO-W-Z
Seies merupakan rangkaian integrasi (IC) yang mengolah resistansi yang mewakili besaran
temperature menjadi sinyal standar yang linier.

Gambar 4 Blok Diagram Sunyuan ISO-W-Z Series

Gambar 5 Sunyuan ISO-W-Z Series

5 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


2.3.3 Prodesur Kerja Thermal Resistance Isolation Transmitter :
• Hubungkan RTD dengan Sunyuan ISO-W-Z Series dan perhatikan penempatan kaki
dari RTD dengan kaki pada Sunyuan ISO-W-Z Series.
• Keluaran voltage pada kaki Vo+ dan Vo- (0 – 5 V) dihubungkan pada analog input
kontroller.
• Kalibrasi dilakukan dengan cara melakukan setting span dan zero Sunyuan ISO-W-Z
Series.
• Sunyuan ISO-W-Z Series akan mengeluarkan sinyal 0 Volt pada temperatur 0oC dan
5 Volt pada temeperatur 400oC

Gambar 6 Sunyuan ISO-W-Z Series.

2.3.4 PLC ControlLogix5000


PLC ControlLogix5000 digunakan untuk mengolah sinyal analog yang dikirimkan oleh
transmitter temperatur. Sebelum sinyal diolah untuk dipergunakan pada proses kontrol,
sinyal harus terlebih dahulu dirubah menjadi besaran digital. Untuk merubah besaran analog
menjadi besaran digital dipergunakan modul analog input pada PLC ControlLogix5000

6 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


Gambar 7 ControlLogix5000

3. Percobaan RTD
1. Set transmitter Sunyuan ISO-W-Z Series pada 0 Volt pada temperatur 0oC.
2. Bandingkan temperatur 0oC dengan termometer air raksa
3. Hubungkan sinyal keluaran transmitter dengan analog input PLC ControlLogix5000
4. Catat data pengukuran temperatur

Tabel. 3.1 Resistance Temperatur Detector


Voltage
No Thermometer (oC) RTD (oC)
Transmitter

7 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


4. Peralatan Pada Simulator ATG
4.1 Automatic Tank Gauging
Automatic tank gauging yang selanjutnya disebut dengan ATG merupakan peralatan yang
digunakan untuk mengukur besaran fisis level. ATG merupakan instrument yang digunakan
untuk pengukuran, tidak untuk mengontrol level dalam tangki. Saat ini, ATG banyak
digunakan karena keandalan dan keakurasiaanya. ATG memiliki akurasi yang tinggi dan juga
mudah digunakan (user friendly) jika dibandingkan dengan metoda manual seperti manual
dipping. ATG yang digunakan dalam praktikum ini adalah ATG dengan tipe servo yang
mengunakan prinsip hukum Archimedes dalam operasinya.

Gambar 8 ControlLogix5000

8 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


4.2 PET
ATG dioperasikan dengan pengunakan Portable Enraff Terminal. PET ini digunakan untuk
mensetting semua parameter yang diperlukan oleh ATG untuk melakukan perhitungan level.
Parameter-parameter yang diperlukan ATG digambarkan sebagai berikut.

Gambar 9 Parameter ATG

5. Percobaan ATG
1. Kalibrasi ATG dengan cara membandingkan dengan nilai pengukuran manual.
2. Naik atau turunkan level dan baca pembacaan ATG dan catat pada tabel
3. Bandingkan dengan hasil pengukuran secara manual

Tabel. 2 Automatic Tank Gauging

No Level ATG Level Manual

9 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level


No Level ATG Level Manual

10

10 Workshop Pengukuran Temperatur dan Level

Anda mungkin juga menyukai