Tim inspeksi K3 adalah mereka yang sudah familier dengan area kerja,
tugas, pekerjaan atau mereka yang telah menerima pelatihan atau
sertifikasi. Kriteria lain untuk memilih tim inspeksi K3 di antaranya:
a. Eksternal perusahaan
b. Internal perusahaan
Bila perusahaan memiliki area kerja yang luas, memiliki lebih dari satu tim inspeksi sangat
disarankan. Tim-tim inspeksi tersebut akan ditempatkan di area terpisah yang akan
dilakukan pemeriksaan.
Catatan:
Bila supervisor tidak dilibatkan dalam inspeksi, sebelum memeriksa area,
tim harus menghubungi supervisor yang bertanggung jawab di area
tersebut. Jika supervisor tidak mengikuti selama pelaksanaan inspeksi,
berkonsultasilah dengan supervisor tersebut sebelum meninggalkan area
inspeksi.
Inspeksi rutin biasanya dilakukan minimal satu bulan sekali, tetapi ada juga
yang melakukannya setiap enam bulan sekali hingga setahun sekali,
tergantung kebijakan perusahaan. Inspeksi harus dilakukan sesuai jadwal
yang telah ditentukan manajemen K3.
b. Inspeksi khusus
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
4. Tahap pelaporan
Mencatat dan memberi tanda pada item temuan yang belum ditindak
lanjuti
Setiap item harus diberi nomor urut
Setiap item harus diberi kategori bahaya
Menentukan siapa yang akan menindaklanjuti setiap item pada hasil
inspeksi
Laporan inspeksi ditujukan kepada departemen yang diinspeksi
dengan tembusan kepada atasan
Menentukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut
Melakukan evaluasi terhadap hasil inspeksi K3 untuk menentukan
tindak lanjut yang dilakukan guna pengembangan berkelanjutan.
Mengidentifikasi bahaya
Membantu memantau efektivitas program K3
Menentukan kebutuhan pelatihan untuk pekerjaan tertentu
Memberikan pengetahuan mengapa kecelakaan terjadi di area kerja
tertentu
Menentukan tindakan perbaikan
Menetapkan atau memperbaiki prosedur bekerja aman
Memberi tanda area, peralatan, dll. yang mungkin memerlukan
analisis bahaya lebih dalam.
Sumber: www.SafetySign.co.id