Anda di halaman 1dari 7

SOP QUALITY CONTROL PENGERJAAN BANGUNAN K-HOUSE dan T-HOUSE

PT. MOBILIS HAUSEN INDONESIA (MHI)

A. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan standar mutu finishing dan prasyarat
kondisi unit bangunan sebelum dalam proses Checklist sehingga pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan, spesifikasi/standar serta target yang telah
ditetapkan perusahaan.

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini :

Berlaku untuk semua proyek Mess karyawan, Temporary Office, serta jenis
bangunan lainnya yang termasuk kedalam jenis bangunan tapak (Prefabated Building)
di area kerja PT. Mobilis Hausen Indonesia Tangerang-

C. TAHAPAN PROSES CHECKLIST


Tahapan sebagai berikut :
1. Kontraktor membuat surat undangan dan membuat jadwal kepada tim Teknik

untuk melakukan Checklist Finishing Bangunan, lalu tim teknik

mengkoordinasikan kepada divisi lain yang bersangkutan terhadap kegiatan ini.

2. Proses Checklist Finishing bangunan dilakukan dalam beberapa tahapan,


sebagai berikut :
2.1 Pra Checklist, dilakukan oleh pengawas teknik (sipil & MEP).
2.2 Checklist 1, dilakukan oleh tim checklist teknik setelah defect pada saat pra
checklist sudah diperbaiki dengan baik.
2.3 Re-Checklist 1, dilakukan oleh tim checklist teknik serta mengundang QA/QC
Auditor proyek setelah defect pada saat checklist 1 sudah diperbaiki
dengan baik.
2.4 Re-Checklist 2, dilakukan oleh tim checklist teknik & QA/QC Auditor proyek
setelah defect pada saat re-checklist 1 sudah diperbaiki dengan baik.

1
2.5 Re-Checklist 3, dilakukan oleh tim checklist teknik setelah defect pada saat

re-checklist 2 sudah diperbaiki dengan baik serta mengundang Tim Town


Management untuk mempersiapkan serah terima kunci setelah mendapatkan
persetujuan dari QA/QC Auditor proyek.
3. Jumlah tahapan proses checklist bergantung pada kondisi unit bangunan, jumlah

tahapan proses checklist dapat berkurang jika kondisi bangunan sudah dalam keadaan

semua defect pada proses checklist sudah diperbaiki dengan baik dan dapat persetujuan

dari tim checklist teknik dan QA/AC Auditor proyek, namun jika pada proses checklist

sudah dalam tahap re-checklist 3 dan kondisi defect unit rumah belum diperbaiki secara

maksimal tim teknik serta QA/QC Auditor proyek berhak memberikan surat teguran

kepada Kontraktor pelaksana.

D. WAKTU TAHAPAN PROSES CHECKLIST


Waktu setiap tahapan proses checklist maksimal 1 minggu per setiap
tahapan, waktu tersebut diberikan untuk Kontraktor melaksanakan perbaikan
dari semua defect yang tercatat dalam form checklist.

E. TATA CARA PENULISAN DEFECT CHECKLIST MUTU FINISHING


1. Item defect dicatat pada form yang telah yang disediakan oleh tim
checklist teknik.
2. Penulisan defect dibagi menjadi beberapa bagian sesuai ruang/bagian bangunan.

3. Penulisan dicatat dengan jelas dan baik agar mampu dibaca dan
dipahami oleh personil Kontraktor pelaksana yang akan memperbaiki dari
defect yang telah dicatat.
4. Jumlah item defect wajib dijumlahkan dan dicatat pada form checklist dan dibuatkan

persentase jumlah item defect yang sudah diperbaiki sesuai standar mutu finishing

agar progres perbaikan tercatat sesuai data dan angka.

5. Pengecekan dilakukan secara menyeluruh dan detail agar pencatatan defect pada form

checklist tercatat keseluruhan, namun jika dalam proses checklist dalam tahapan

lanjutan menemukan defect baru yang pada tahapan sebelumnya tidak tercatat maka tim

checklist wajib terlebih dahulu koordinasi dengan personil

2
VIDA BEKASI
QA/QC AUDITOR PROYEK
Kontraktor pelaksana agar personil Kontraktor pelaksana mengetahui
penambahan item defect tersebut.

F. PERALATAN PROSES CHECKLIST

1. Form checklist
2. Pulpen
3. Papan jalan
4. Pensil/kapur
5. Spidol (marker)
6. Tongkat pipa untuk cek keramik kopong
7. Meteran ukur
8. Laser pointer (alat bantu penunjuk jarak jauh)
9. Waterpass

G. ITEM STANDARISASI MUTU FINISHING


1. Standar Mutu Finishing Plafon :
1.1 Cat plafon tidak berbayang dan tidak kasar.
1.2 Pertemuan antar cat plafon dan dinding harus rapih.
1.3 Pemasangan plafon harus waterpass/level.
1.4 Pemasangan lampu atau penggantung lain pada plafon
penempatannya harus sesuai gambar.

2. Standar Mutu Finishing Dinding Finis Cat :


2.1 Cat dinding tidak bergelombang, tidak kasar, dan tidak berbayang.
2.2 Kondisi dinding bersih atau tidak kotor.
2.3 Pertemuan antar cat dinding dan cat plafon harus rapih.
2.4 Dinding pada posisi sudut harus rapih, benar-benar siku sempurna
dan dinding tidak gompal/grepes.

3. Standar Mutu Finishing Dinding Finis Keramik : 3.1

Keramik yang terpasang tidak kopong.

3.2 Pemasangan Nat keramik rapih.

3
VIDA BEKASI
QA/QC AUDITOR PROYEK
3.3 Pemasangan pola keramik harus seragam antar rumah yang satu
dengan rumah yang lainnya.
3.4 Warna/corak/shading keramik harus sama.

3.5 Keramik tidak cacat, tergores, pecah dan gompal.

4. Standar Mutu Finishing Dinding Openingan Kusen :


4.1 Cat openingan rapih dan halus.
4.2 Bagian sponengan lurus dan rapih.
4.3 Pertemuan cat openingan dan sealent kusen rapih.

5. Standar Mutu Finishing Lantai Keramik :


5.1 Keramik yang terpasang tidak kopong.
5.2 Pemasangan Nat keramik rapih.
5.3 Pemasangan pola lantai keramik harus seragam antar rumah yang
satu dengan rumah yang lainnya.
5.4 Warna/corak/shading keramik harus sama.
5.5 Keramik tidak cacat, tergores, pecah dan gompal.

6. Standar Mutu Finishing Pemasangan Kusen Pintu/Jendela :


6.1Material Kusen Pintu/Jendela berikut accesoris harus sesuai
spesifikasi yang telah ditentukan.
6.2 Pemasangan kusen harus sesuai dengan ukuran openingan yang
telah ditentukan.
6.3Pemasangan sealent kusen harus rapih dan tidak tercecer ke bagian
yang lain.
6.4 Kusen yang terpasang tidak tergores atau penyok.
6.5 Pemasangan harus lurus/siku terhadap openingan.

7. Standar Mutu Finishing Pemasangan Pintu/Jendela :


7.1 Material Pintu/Jendela berikut accesoris harus sesuai spesifikasi yang telah

ditentukan.
7.2 Pemasangan sealent Pintu/Jendela harus rapih
dan tidak tercecer ke
bagian yang lain.
4
VIDA BEKASI
QA/QC AUDITOR PROYEK
7.3 Pintu/Jendela yang terpasang tidak tergores atau penyok.

7.4 Pintu/Jendela yang berbahan kayu bebas dari rayap.

7.5 Finishing cat Pintu/Jendela halus dan rapih.

7.6 Pintu/jendela terpasang kokoh/kuat.

8. Standar Mutu Finishing Pemasangan Sanitary :


8.1 Pemasangan posisi sanitary harus sesuai dengan gambar kerja.
8.2 Pemasangan sealent pada sanitary rapih dan tidak tercecer ke bagian
yang lain.
8.3 Sanitary yang terpasang tidak tergores atau penyok.
8.4 Sanitary berfungsi dengan baik.

9. Standar Mutu Finishing Pemasangan Accessories Elektrikal :


9.1 Pemasangan posisi Accessories Elektrikal harus sesuai dengan
gambar kerja.
9.2 Accessories Elektrikal yang terpasang tidak tergores atau penyok.
9.3 Accessories Elektrikal berfungsi dengan baik.

10. Standar Mutu Finishing Pemasangan Lisplank :


10.1 Pemasangan lisplank lurus dan tidak miring.
10.2 Cat lisplank halus, tidak belang dan menutupi dengan rapih pada
bagian sambungan lisplank.
10.3 Bagian pertemuan dengan plafon rapih dan tidak ada celah.

11. Standar Mutu Finishing Pemasangan Railing Tangga :


11.1 Kaki-kaki besi railing di anchor dengan baik.
11.2 Permukaann besi railing tidak kasar.
11.3 Finishing cat halus dan rapih.

12. Standar Mutu Finishing Canopy Beton :


12.1 Permukaan atas canopy dibuat sloping/kemiringan agar air tidak
tergenang.
12.2 Permukaan atas canopy diberi waterproofing (opsional sesuai BQ).

5
VIDA BEKASI
QA/QC AUDITOR PROYEK
12.3 Permukaan atas canopy yang menempel pada bagian dinding
dibuat screed pinggulan (opsional lapangan).

13. Standar Mutu Finishing Pemasangan Penutup Atap (Genteng) :


13.1 Pemasangan genteng dari mulai start point sampai ujung sesuai
dengan gambar kerja atau arahan Pengawas Teknik.
13.2 Pemasangan nok genteng sesuai elevasi yang ditentukan, rapih, dan tidak
terdapat keropos/retak pada adukan beton nok genteng.
13.3 Pemasangan bagian ujung genteng harus dalam posisi terjepit/terkunci dengan

baik pada adukan beton nok atas atau beton ban-banan.

H. PRASYARAT KONDISI CEKLIS

1. Melampirkan data atau form yang menunjukan unit bangunan sudah


berhasil melakukan beberapa pengetesan, tes sebagai berikut :
1.1 Tes rendam dak atap dan lantai kamar mandi
1.2 Tes gelontor pipa air kotor, air bekas, dan air hujan
1.3 Tes tekan pipa air bersih
1.4 Tes megger
1.5 Tes fungsi elektrikal

2. Kondisi Lantai
2.1 Lantai keramik sudah terpasang seluruhnya dan pemasangan pola
sesuai gambar kerja atau arahan Pengawas Teknik.
2.2 Tile grout (nat) sudah terpasang dengan rapih.
2.3 Lantai sudah bersih.
2.4 Tidak ada keramik lantai yang kopong, baret, gompal, atau pecah.

3. Kondisi Dinding
3.1 Dinding sudah dicat dasar dan cat finish 1 lapis.
6
VIDA BEKASI
QA/QC AUDITOR PROYEK
3.2 Cat tidak dalam keadaan kotor.

3.3 Dinding finish keramik sudah terpasang dan sudah di isi tile grout (nat).

4. Kondisi Pintu dan Jendela


4.1 Semua pintu dan jendela sudah terpasang termasuk kusen dan kaca
dengan rapih.
4.2 Celah pada kusen sudah di sealent dengan rapih.
4.3 Pintu dan jendela beserta kusennya sudah dicat finish dengan rapih.

5. Kondisi Plafond
5.1 Plafond sudah dicat finish.
5.2 Plafond tidak dalam keadaan kotor.

6. Kondisi Sanitary & Electrical


6.1 Item sanitary & electrical sudah terpasang seluruhnya.
6.2 Celah pada sanitary sudah di sealent.
6.3 Sanitary & electrcal sudah berfungsi dengan baik.

7. Kondisi Carport
7.1 Pekerjaan carport sudah selesai.
7.2 Dinding atau ban-banan pembatas rumah sudah finish.

7
VIDA BEKASI
QA/QC AUDITOR PROYEK

Anda mungkin juga menyukai