QUALITY PLAN
No. Dokumen : 001/JBPU-QP/LMB/XI/10
: : : : :
ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk BINTAN KEPULAUAN RIAU _ MASDUKI
NO. PROYEK :
10.10.614
KETERANGAN
DIBUAT
DIPERIKSA
DISETUJUI CLIENT
TANGGAL
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
: 00
: 22/11/2010 : 1. Terbitan Awal.
DISTRIBUSI DOKUMEN
NAMA JABATAN / PERUSAHAAN
PM - PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk PM -
KETERANGAN
Hal. 2 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
4 5 6 7 8 14 22 25
RUANG LINGKUP PEKERJAAN TIME SCHEDULE ( MASTER ) STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PROSEDUR FABRIKASI METODE PELAKSANAAN RENCANA INSPEKSI DAN TES PROYEK LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hal. 3 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
1.
DATA PROYEK :
1.1. Nama Proyek 1.2. Alamat Proyek 1.3. Client / Pelanggan 1.4. Alamat Client / Pelanggan
: ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL : Bintan Kepulauan Riau : PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk. : JL. Let. Jend. S Parman No. 106 Jakarta Barat 11430 T : 021 5666999
: Bpk. Ir. Rudy Hartantio : Struktur Baja : 90 hari setelah SPK diterima. : 365 hari setelah Serah Terima Pertama ( ST 1 )
1.6.
Jenis Proyek
: 189.83 Ton : Supply by PT. Jagat Baja Prima Utama. : Mur dan Baut A307 & A325 supply by PT. JBPU : U 24 >> ST 41 supply by PT. JBPU : Kawat Las E 70XX : UT for 10% Butt Weld : Sand Blast SSPC 10 : Primer Epoxy Barrier 77 : DFT 1x60 Intermediate - Penguard Mid Coat : DFT 1x80 Finish Coat Polyurethane Enamel Hardtop XP : DFT 2x40 EX. JOTUN
1.17.
:-
Hal. 4 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
2.2.1 Pengadaan Material Baja oleh PT Jagat Baja Prima Utama 2.2.2 Fabrikasi : Material baja difabrikasi di workshop PT. Jagat Baja Prima Utama Cikarang, Jalan Inti III Blok C8 Kavling 8 & 9, Kawasan Industri HYUNDAI, Cikarang Bekasi, Jawa Barat. 2.2.3 Blast Cleaning SSPC SP 10 : Setelah material baja difabrikasi kemudian dilakukan proses sand blast yaitu menghilangkan kotoran dan karat yang menempel pada material tersebut dengan cara dismprot dengan pasir kwarsa sampai terlihat mengkilap. 2.2.4 Pengiriman ( Delivery To Site ) : Setelah material baja telah dilakukan sweep blast lalu di packing untuk kemudian dikirim ke proyek. 2.2.5 Erection Material baja yang dikirim ke proyek disusun sedemikian rupa ditempat yang telah ditentukan ( lay down area ) sehingga mempermudah untuk Material Handling pada saat pemasangan struktur baja, material yang belum dipasang tetapi masih di area penempatan sebaiknya ditumpuk dengan rapi.
Hal. 5 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
3.
MASTER SCHEDULE PROYEK ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL - BINTAN
Hal. 6 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Hal. 7 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Gambar 01. Schedule Pelaksanaan Struktur Baja Anchor Mall & Lagoi Bay Mall Bintan
4.
STRUKTUR ORGANISASI
Hal. 8 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK ANCHOR MALL & LAGOI MALL BINTAN BINTAN KEPULAUAN RIAU
PROJECT DIRECTOR
Ir. Y. ARIO TROY HP : 0818194159
MASDUKI
HEAD OFFICE
SITE OFFICE
SITE MANAGER
DANU KAMESWARA
M/E
TBA
SUPERVISOR
HERU TARSONO
GA / ADM
TBA
SAFETY OFFICER
TBA
SURVEYOR
SARTONO
HP : 085246614888
SUB KONTRAKTOR
TBA
5. PROSEDUR FABRIKASI
Hal. 9 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Prosedure dan spesifikasi ini di terapkan dalam fabrikasi struktur baja untuk PROYEK ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL - BINTAN
1.
REFERENSI
Japanese Architectural Standard Specification ( JASS 6 ), 1993 American Welding Society for Structural Welding Code ( AWS D1.1 : 2004 ) Japanese Industrial Standard JIS (1993) 2. MATERIAL
Material yang digunakan dalam pengerjaan fabrikasi ini harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan khusus yang spesifik seperti dibawah ini : Baja Struktur profil dan plat harus sesuai dengan standar atau equivalent terhadap standards ( JIS G 3101 ) SS 400 Baja Roll dan Struktur Umum. Toleransi Ukurannya di sesuaikan dengan standar JIS G 3192, JIS G 3193 and JIS 3194 Baut dan Mur : A 325 and A 307 Ankur/Jangkar Baut : U 24 Kawat Las harus sesuai dengan standar JIS , atau yang sama dengan standar AWS.A 5.1 dan A5.20 ( E 7018 dan ER 71T-1 )
3.
PROSES FABRIKASI
Semua bangunan struktur baja difabrikasi sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ada pada standar AWS D 1.1 bagian 5 dan sesuai dengan Standar Jepang.(JASS 6)
3.1 PERSIAPAN 3.1.1 Bahan baku Material baja yang dikirim ke workshop dalam penanganannya harus di buat / ditempatkan pada bantalan / ganjal dan tidak boleh kontak dengan tanah. 3.1.2 Sebelum di marking ,material harus terhindar dari kerusakan dan benturan material lainnya . Perbaikan kerusakjan/bengkok dapat di perbaiki dengan cara pemukulan maupun dengan cara pemanasan material dengan tidak melebihi temperatur 650C dengan pendinginan air dan untuk pemanasan 850 C dengan pendinginann udara luar. 3.1.3 Material baja harus bersih dari sisik serta dari material-material yang kotor lainnya.
3.2 Pemarkaan Dan Pemotongan. 3.2.1 Pemarkaan (Marking) Pemarkaan sangat penting untuk menandai titik pengeboran, garis bantu,garis potong, garis pembatas dan lain-lain yang harus tepat di buat pada material baja dimana di gunakan mal dan pengaris. Penggunaan pahat dan sejenisnya tidak diijinkan pada material bending atau pada bagian yang dapat rusak. Tiap potong pengerjaan baja harus di buat markanya,sesuai dengan shop drawing dan sesuai dengan orientasi pada saat erection.
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Pemotongan sisi dilakukan dengan lampu potong (Torch/gas cutter) atau dengan gergaji potong. Pemotongan 3.2.3.1 Pemotongan material baja dilakukan dengan gergai potong, gunting(shearing),gerinda atau dengan lampu potong ( Cutting Torch ). 3.2.3.2 3.2.4 Pembengkokan 3.2.4.1 Material Baja di bengkokan dengan temperature ruang atau pemanasan dan tidak melebihi temperature 650 C apabila didinginkan dengan air dan apabila pendinginanan dengan udara maka harus dipanaskan pada suhu 850 C. 3.2.4.2 Pembengkokan material baja karbon dilakukan dengan menggunakan lampu pemanas (Heating Torch). 3.2.5 Lobang Baut. 3.2.5.1 Lobang baut di bor atau dengan menggunakan punched , untuk baut kekuatan tinggi dan kekuatan sedang gram-gram bekas bor harus di hilangkan/gerinda dengan mulus.. Deformasi/pembengkokan dan gram-gram sisa potong harus di perbaiki dan gerinda halus.
3.2.5.2 3.2.5.3
Posisi lobang harus dibuat secara tepat dan harus cocok pada bagian material pasang pada saat erection.
lain apabila di
e < 1.5 mm
e
p
e < 1.5 mm
e
Hal. 11 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
3.2.5.4
Penyesuaian - e < 1 mm Di setujui 3.2.6 Machining 3.2.6.1 Semua plat, potongan(bars), siku dan material hasil pengerolan harus di ukur dan di cek secara hati-hati tingkat kelurusan dan jaraknya baru dilakukan penekanan dan pengeboran. 1 mm < e < 1.5 mm di stel dengan reamers. 1.5 mm > e to di tolak( rejected.)
3.2.6.2
Ujung sisi memanjang dan melintang semua plat dan potongan(bars),siku dan semua material hasil pengerolan harus di machining dan gram-gramnya harus dihilangkan sebelum melakukan pengelasan pada material lain.
3.2.7
Toleransi Fabrikasi Setiap bagian baja struktur harus di fabrikasi dengan toleransi seperti terlihat pada TABLE-2 dan di sesuaikan dengan table 4 5 pada JASS 6 ( Japanese Architectural Standard ). TABLE-2 TOLERANSI FABRIKASI
NO BAGIAN GAMBAR TOLERANSI
BEAM
L + L
- 5 mm < L < 5 mm
HEIGHT of SECTION
H + H
WIDTH of SECTION
B + B
- 3 mm < B < 3 mm
BENDING of FLANGE
JOINT e < e/3b/200 and e <1.5 mm GENERAL e < 3b/200 and e < 3 mm
e1 < H/100 and e1 < 6 mm e2 < B/100 and e2 < 6 mm not apply for t < 6 mm
Hal. 12 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
4. PROSES PENGECATAN 4.1 PERSIAPAN PERMUKAAN 4.1.1. Persiapan permukaan harus dilakukan dengan tingkat kebersihannya sesuai standard ( SAND BLAST ) 4.2 PENGECATAN 4.2.1 Pengecatan Tidak dilakukan pada permukaan seperti : 4.2.1.1 Tembaga maupun Tembaga Campuran 4.2.1.2 Permukaan Hot dip galvanize ( Kecuali di persyaratkan dalam kontrak ) 4.2.1.3 Fiber glass, plastic atau plastic pembungkus yang rentan terhadap sinar matahari. 4.2.1.4 Tempat peralatan, dan lain-lain tidak di sandblast maupun di cat. 4.2.1.5 Plat Nama, permukaan yang di mechinning, instrument glass flanged face, control valve steam lain- lain yang hampir serupa. 4.2.1.6 Baja Stainless ( Kecuali dengan persyaratan Khusus ) 4.2.2 Waktu maksimum yang dibutuhkan antara persiapan permukaan dengan pengecatan pertama harus wajib mengikuti pabrik pembuat catnya. TABLE-3 SPESIFIKASI PENGECATAN NO 1 2 3 LAYER Prime Coat Intermediate Top Coat Total DFT>>>>>>>> THICHKNESS ( ) 1 x 60 1 X 80 1 X 40 W/S 1 X 40 Site 220 GENERRIC TYPE Epoxy Zincrich Primer Penguard Mid Coat Hardtop XP JOTUN PAINT As Client Spec BRAND COLOR
4.3. PENCAMPURAN, PENGENCERAN DAN PENYIMPANAN 4.3.1. Ikuti petunjuk-petunjuk pemanufaktur cat untuk pencampuran pegecatan, pengenceran dan penyimpanan. 4.3.2. Bahan pengencer dan cat harus dengan merek yang sama. 4.4 PELAPISAN 4.4.1. Persyaratan pelapisan cat dari klien/owner harus diterapkan pada pengerjaan fabrikasi. 4.4.2. Pengukuran lapisan cat di ukur dengan menggunakan alat Elcometer. 4.5. PENGERINGAN PELAPISAN PERMUKAAN 4.5.1 Pengecatan tidak dilakukan apabila dalam kondisi : chalking, wrinkling, blistering, orange peel, pembentukan lobang-lobang jarum atau kerusakan lainnya yang di sebabkan oleh kondisi bahan cat. 4.5.2. Tidak boleh ditambahkan bahan untuk mempercepat pengeringan kecuali bahan yang diwajibkan oleh pembuat cat. 4.6 PERBAIKAN CAT 4.6.1 Perbaikan pengecatan dilakukan dengan persyaratan yang diwajibkan oleh pemanufaktur cat. 4.6.2 Perbaikan atau penambahan ketebalan cat dilakukan apabila ketebalan cat tidak mencukupi, material terbentur yang disebabkan pemindahan material ke pengepakan, tergores karena benda lain dan lainlain.
Hal. 13 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
4.7
PENGECEKAN PENGECATAN 5.7.1 Pengecekan pengecatan harus dilakukan pada persiapan permukaan, ketebalan lapisan cat kering dan kondisi permukaan cat. 5.7.2 Sebelum pengepakan, pengecekan pengecatan harus dilakukan dan apabila ada cacat-cacat pengecatan harus di perbaiki dengan cara cat kembali (Touch-Up ). 5.7.3. Setiap material yang di cat harus di ukur ketebalan catnya dengan alat ukur Elcometer dan dicatat hasilnya sebagai laporan inspeksi pengecatan.
4.8
PENGEPAKAN ( PACKING) 4.8.1 BATAS UKURAN DAN BERAT a. Semua produk harus di packing untuk pengaturan kerapihan transport dan dapat mempermudah/mempercepat prosess perakitan pada saat erection di lapangan.
b.
Ring, pin, baut, mur serta ukuran material yang kecil harus di ikat dan di paking untuk menghindarii kehilangan material selama dalam perjalanan. Bilamana material tersebut tidak mungkin/bisa di ikat maka dapat dimasukkan kedalam kotak atau kantong dan untuk lebih mudah mengklasifikasikannya apabila di buka di lapangan. Ring,pin,baut,mur serta material yang kecil harus di marking sesuai dengan artikel 5 Marking of Part Identification Number. Tambahan untuk mencegah pencurian/pembongkaran ukuran material kecil dapat di Sealed dan paking.
c.
Batas Ukuran Dan Berat Ukuran pengepakan umumnya tidak melebihi batas persyaratan transportasi ( Panjang : 11 m, Lebar :3.4 m, dan berat 35 tons kotor )
d.
Batas Minimum Berat Batas Ukuran berat pengepakan minimum tidak kurang dari 500 kg. Atau 1 (satu) m3 .
4.8.2. STANDAR PENGEPAKAN Bentuk pengepakan umumnya seperti bundle, drum baja, bare, dan lain-lain. Pengepakan harus disesuaikan dengan bentuk,karakteristik,ukuran dan factor-faktor lain untuk memperkecil/meminimize kerusakan apabila dilakukan pembongkaran maupun transportasi.
4.8.3. STANDAR PENGEPAKAN JBPU Ada beberapa macam bentuk baku pengepakan oleh PT. JAGAT BAJA PRIMA, bilamana klient/owner tidak cocok dengan bentuk pengepakan apabila melewati laut , maka dapat mengajukan bentuk pengepakan sesuai dengan kesepakatan seperti :
1.
Case (Sesuai dengan Fig. 1 in Appendix-2 PACKING STANDARD) Bentuk pengepakan seperti ini dibuat dengan memenuhi persyaratan tertutup total seperti contoh untuk pengepakan tahan air,tahan rembesan,mencegah pengkaratan,terlindung dari sinar matahari dan juga terhindar dari benturan karena goncangan,tekanan,berat dan kejutan. Oleh karena itu semua material yang kecil harus di paking dan diikat didalam satu kotak (Case)
2.
Crate Packing (Refer to Fig. 2 in the appendix-2 PACKING STANDARD) a. Crate packing digunakan untuk peralatan dan bagian-bagian yang tahan terhadap Hal. 14 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
hujan,debu,sinar matahari,goncangan,tekanan serta kejutan. b. Tipe pengepakan ini digunakan untuk peralatan yang membutuhkan pengecekan external selama perjalanan.
3.
Skid Packing (Refer to Fig. 3 in the Appendix-2 PACKING STANDARD) Skid packing digunakan untuk produk yang cukup besar dan menjamin kerusakan karena : benturan yang disebabkan oleh material yang bersinggungan dengan material lain, goncangan, serta dimana dapat langsung diangkat dan membutuhkan kestabilan .
4.
Bundle packing (Refer to Fig. 4 in the Appendix-2 PACKING STANDARD) Bundle paking digunakan pada produk yang simple dan produk yang kokoh dimana tahan terhadap benturan ,beban kejut selama dalam perjalanan.
5.
Bare Packing (Refer to Fig. 5 in the Appendix-2 PACKING STANDARD) Bare packing digunakan untuk produk ukuran sedang ,tahan redaman selama transportasi dan tersimpan dengan sebagian yang dapat terlindungi.
2.
3.
Hal. 15 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
6. METODE PELAKSANAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Menyiapkan semua izin yang diperlukan untuk mendirikan kantor sementara lapangan, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja.
2. Menentukan dan menyiapkan lokasi untuk penempatan dan assembling material (Laydown Area) sebelum erection. 3. Membersihkan lokasi kerja. 4. Tempatkan Tanda Larangan pada tempat-tempat berpotensi bahaya seperti pada area manuver untuk kendaraan berat, jalur tegangan tinggi, jalur yang tak boleh dilalui orang dll.
1.
Pastikan kondisi material dalam keadaan baik / utuh tanpa ada Pastikan jumlah material yang dikirim sesuai dengan data yang Jika terdapat kerusakan yang bersifat fatal pada material yang
dikirim, maka material harus dikembalikan ( rejected ) untuk segera diperbaiki atau diganti.
4.
material tidak mengalami kerusakan baik karena benturan ataupun overstress ( kelebihan tegangan ) pada saat proses pengangkatan.
5.
Pastikan
kodifikasi
material
disesuaikan
dengan
tempat
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
2.
Material harus diletakkan pada tempat yang bersih, datar, dan diberi Usahakan material terhindar dari panas / hujan sebelum dipasang
dengan cara menutupnya dengan terpal plastik. Khusus untuk material tertentu.
4.
Material yang ukurannya kecil seperti mur dan baut harus Material cat harus disimpan ditempat tertutup untuk menghindari
Material konstruksi baja yang sudah siap untuk dipasang diangkat ke lokasi pemasangan dengan Mobile Crane ( TC ). Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1.
2.
Pastikan material yang akan dipasang telah siap untuk diangkat. Ikat sisi kiri dan kanan Balok, atau profil lainnya yang ada dengan Angkat material perlahan, dan perhatikan keseimbangannya. Bila
menggunakan kabel sling. 3. belum seimbang turunkan kembali dan posisi sling dibenahi agar mencapai keseimbangan. Bila telah dicapai keseimbangan maka material dapat diangkat ke lokasi pemasangan.
V. PEMASANGAN ANGKUR PADA KOLOM
Pada pekerjaan ini Angkur di bagi menjadi beberapa type yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada Construction Drawing. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
Hal. 17 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Hal. 18 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Hal. 19 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
1. 2. 3. 4. 5.
Pastikan Bekisting balok / kolom beton sudah pada posisi yang Buat tanda (marking) pada Bekisting balok / kolom dalam arah X Pasang angkur beserta Template pada sumbu yang telah
benar dan mempunyai cukup penopang. dan Y untuk menentukan letak sumbu berat angkur. ditentukan. Pastikan elevasi semua template sudah sesuai dengan elevasi Pastikan jarak antara titik pusat satu buah angkur satu dengan yang rencana pada construction drawing. lainnya sesuai dengan jarak yang tertera pada gambar pelaksanaan / construction drawing. 6. Pastikan orientasi (arah sumbu x y) pemasangan angkur telah sesuai dengan gambar pelaksanaan / construction drawing.
Hal. 20 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
7.
Pastikan jarak antara titik pusat pemasangan satu buah type angkur
dengan yang lainnya pada arah sumbu x dan y telah sesuai dengan gambar pelaksanaan / construction drawing. 8. Pastikan jumlah angkur yang harus dipasang pada tiap type telah sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar pelaksanaan / construction drawing. 9. Pastikan elevasi angkur telah sesuai dengan elevasi yang yang tertera pada gambar pelaksanaan / construction drawing. 10. Setelah semua angkur terpasang pada posisi yang benar sesuai gambar, maka angkur-angkur tersebut dilas ke besi tulangan balok dengan diberi perkuatan yang cukup agar pada saat pengecoran posisi angkur tidak berubah.
VI. PEMASANGAN EMBEDED PLATE ( TIDAK DIPERLUKAN )
Pada pekerjaan ini Embeded Plate di bagi menjadi beberapa type yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada Construction Drawing. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.
lokasi pemasangan yang tertera pada Construction Drawing agar tidak tertukar. 2. 3. 4. 5. Pemasangan embedded plate dilakukan sebelum pekerjaan bekisting balok atau kolom dilakukan. Pastikan penulangan kolom / balok yang akan dipasang embedded Tentukan elevasi embedded plate sesuai construction drawing Pasang embedded plate sesuai dengan elevasi yang telah plate telah siap. dengan melakukan pengukuran di lapangan. ditentukan.
6.
gambar, maka angkur-angkurnya dilas ke besi tulangan kolom dan diberi perkuatan yang cukup agar pada saat pemasangan bekisting dan pengecoran posisi embedded plate tidak berubah.
Hal. 21 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
VII.
ERECTION
1. 2.
Lokasi kerja siap setelah pekerjaan pemasangan angkur selesai. Pemasangan kolom baja, setelah kolom terpasang kemudian dilabrang dengan sling baja untuk tetap pada kelurusan (vertcality/alignment).
3. 4.
Selanjutnya pemasangan kolom dan rafter yang telah disambung/dijoint , sehingga tersambung antara dua as Pemasangan baut & kencangankan.
Hal. 22 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
5. 6. 7. 8. 9.
Pengecekan kelurusan verticality dan alignment. Pengecangan baut sesuai dengan torsinya dengan kunci momen Selanjutnya pemasangan cleat dan purlin yang menhubungkan antar rafter. Pemasangan trekstang untuk kelurusan purlin. Ikuti langkah-langkah 1-8 untuk pemasangan pada bangunan selanjutnya.
10.
11.
Hal. 23 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
7.
Hal. 24 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Hal. 25 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Hal. 26 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
Hal. 27 dari 30
QUALITY PLAN
DISETUJUI
REV.00 0
DIPERIKSA
22 / 11 / 10
YP
MSD
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hal. 28 dari 30