Anda di halaman 1dari 25

No Dok : KZI/SOP/CVL/005

STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021


PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 1/25

LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN

Disiapkan Oleh Disahkan Oleh

Jabatan: HSE Jabatan: Project Coordinator


Tanggal: 20/08/2021 tanggal: 20/08/2021

SEJARAH REVISI

Re
Keteranga
v Tanggal Bagian yang Direvisi Disiapkan Diperiksa Disetujui
n
No
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 2/25

1.0 TUJUAN
Instruksi kerja ini dituliskan untuk menjelaskan metode bagaimana mengidentifikasi
dan menganalisa potensi bahaya pekerjaan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan, serta
membuat rekomendasi untuk pencegahan potensi bahaya terpapar kepada pekerjaan,
yang akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja dan kerusakan asset perusahaan di
tempat kerja.
2.0 Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini berlaku bagi PT. KAZAKON INDONESIA
3.0 Dokumentasi dan / Atau Referensi Yang Berhubungan
a. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No. Kep.174/Men/1986 tentang k3 tempat kegiatan Kontruksi Bangunan
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/Men/1980 Tentang Kontruksi Bangunan
c. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No. 50/ tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
4.0 DEFINISI
Pekerjaan kontruksi bangunan merupakan kompleksitas kerja yang melibatkan bahan
bangunan, peralatan. Kontruksi bangunan adalah kegiatan yang berhubungan dengan
seluruh tahapan yang dilakukan ditempat kerja.
a) Pengertian k3 kontruksi dan sarana bangunan
Istilah –istilah tentang K3 kontruksi dan sarana bangunan.
i. Kontruksi bangunan ialah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan
tahhapan yang dilakukan ditempat kerja.
ii. Sarana bangunan ialah instalasi yang digunakan selama proses kontruksi dan
juga instalasi yang terpasang pada gedung tempat kerja (hasil produk teknis
proyek).
iii. Perancah bngunan ialah bangunan pelataran (platform) yang dibuat untuk
sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta
alat-alat pada setiap pekerjaan kontruksi bangunan
iv. Tahapan kontruksi bangunan, yang menggunakan bahan-bahan: semen, pasir
batu split, batuh belah, batang besi ulir.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 3/25

v. Tahapan pekerjaan kontruksi bangunan yang menggunakan bahan-bahan


kontruksi baja, rangka, baut mur , penjelasan baja
vi. Instruksi
1. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan langkah kerja
2. Putarlah kompas searah searah dengan jarum jam
3. Buatlah laporan hasil pengukuran
a. Alat yang dibutuhkan
1. Kompas
2. Statif
3. Pita Ukur
4. Jalan dan patok
5. Buku catatan dan tabel logaritma
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Pada saat pengukuran, jauhkan benda logam disekitar kompas
2. Pakailah pakaian kerja, Topi dan sepatu lapangan
3. Jangan bercanda pada saat bekerja
4. Kembalikan semua alat dalam keadaan lengkap dan bersih
c. Cara menggunakan
1. Tentukan titik batas daerah yang akan diukur dan sketlah pada
bukucatatan
2. Tempatkan jalon di titik batas daerah yang akan di ukuk (P1, P2, P3
dst)
3. Pasanglah kompas statief di titik P0 sehingga dapat melihat ke semua
batas pengukuran
4. Pasanglah kompas statief P0 dan aturlah posisi jarum magnet dan visir
serta skala sudut ke arah utara
5. Bidiklah visir pada kompas ke titik P1, baca sudut pada kompas,
ukurlah jarak P0-P1 dengan pita ukur dan catatlah pada buku catatan
6. Putar dan arahkan visir kompas ke titik P2, bacalah sudut ukurlah P0-
P2 dan catatlah pada buku catatan demikian seterusnya sampai titik
terakhir dengan cara yang sama, sehingga didapat sudut dan jarak yang
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 4/25

sama
7. Hitunglah sudut datar B yang merupakan sudut yang dicari untuk
perhitungan luas daerah
8. Gambarlah hasil pengukuran

5.0 PROSEDUR
PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. Pekerjaan Persiapan
 Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan
harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.

 Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga


kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum
memulai pekerjaan.

 Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus


memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas.

 Situasi dan Ukuran-ukuran

B. S i t u a s i
 Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan
minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis
pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
 v  Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah,
sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi
harga penewaran kontraktor.
 v  Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

C. U k u r a n
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 5/25

 Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan


menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana
kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
 Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan
segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan
ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.

 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran


bersama dijadikan patokan.

 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana  dinyatakan  dalam gambar atau
sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.

 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang
selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.

 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi


setiap ukuran dan kedalaman.

 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh


pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil
nol).

 Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan


terlebih dahulu mengambil Foto Nol.
D. Pekerjaan Pembersihan
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan
pembangunan. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada
akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah.
E. Memasang Papan Bouwplank
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 6/25

 Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan


kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.

 Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain
harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi.

 Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk


mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.

F. PEKERJAAN TANAH & PASIR

Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill).
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana
lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai
dengan gambar rencana.
1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Galian Tanah
1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti
tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.

2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan


bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.

3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat
akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar
(tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian
lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.

4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang


yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu
kosong. 
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 7/25

1. U r u g a n
a. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan
urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

G. PEKERJAAN PONDASI
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar
diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi /
Pengawas
1. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-
ketentuanPondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai gambar
rencana.
2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi
ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr yang diaduk matang. Ukuran
kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.

3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat
baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa
saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat
dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan
dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan
pondasi.

F. PEKERJAAN BETON
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 8/25

Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar
untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang
terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03

1. RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom, kolom
praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Bahan
1. Portland camen
-          Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia.
-          Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam
keadaan fresh (belum mulai mengeras)
-          Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut.
2. Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus
bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain
yang dapat menurungkan mutu beton.
3. Kerikil/Batu Pecah
-          Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
-         Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat
kekerasannya.
-          Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat
kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.
4. Pasir
-          Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 9/25

-          Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai
gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.
-          Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
5. Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak,
karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang
bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai
dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di
syaratkan dalam PBI 71. Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus
segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter
minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
1. Kayu
-      Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat
dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan
merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
-      Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang
ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak
ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam PPKI NI-5.
-      Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan toleransi ukuran
kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
 Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC :  3
Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai kerja,
lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan
gambar.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 10/25

 Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton K
-225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
 Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready
Mix pada K-225.

 Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual.

 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui


oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan, perlatan serta
tenaga kerja.
1. Pekerjaan Besi beton
 Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter besi beton
yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan diameter
tulangan harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan
tidak diperkenankan.
 Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam
konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi daya lekatnya pada beton.
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton
dengan diameter minimum 1mm.
 Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari laboratorium.
1. Berkesting dan Acuan
ü  Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau
pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
ü  Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
ü  Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
ü  Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur
minimal 14 (empat belas) hari.
G. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP
1. Penjelasan Umum
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 11/25

Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik,
pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh
detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang
baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
 Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan
kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap
harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
 Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-syarat,
Sambungan-sambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai
gambar rencana.
 Balok Gording menggunakan kayu Kls 11
 Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25 cm.
H. PEKERJAAN LANTAI
Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana. Warna
dan motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas.
1. Ruang Lingkup
Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi /
konsultan pengawas.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
 Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.
Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua
Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik lantai, harus direndam dalam air sampah jenuh.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 12/25

 Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombang-
gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik
harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap
jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
 Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada jenis keramik
kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
 Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-benar ahli
dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad harus
didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan
dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam
setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain
harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat masuknya cairan
bahan  pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai  harus
segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.
 Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti sehingga
memuaskan Direksi.
I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik.
1. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat
beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur
yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang
SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik harus
dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan
PUIL.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 13/25

-   Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen


listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit,
panel listrik dan pengetesannya.
 Material

-     Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya.

-     Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan
yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan
persetujuan pihak Direksi/pengawas.

Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan


listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi -   Hasil pekerjaan listrik
sampai menyala.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
 Material
-     Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe
armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti yang
ditujukkan dalam gambar..
-     Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk MK atau.
-     Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M, legrand atau
yang sekualitas.
-     Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan  jenis konduitnya.
-     Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan
yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan
persetujuan pihak Direksi/Pengawas.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain :
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 14/25

-          Kabel,
-          Stop kontak,
-          Saklar,
-          Lampu (setiap jenisnya),
-          Konduit, Ballast, dll
1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana. Material yang
harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit, Ballast, dll.
J. PEKERJAAN CAT
Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk
mendapatkan hasil yang baik.Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang
disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan petunjuk
Direksi/ konsultan pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
-      Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen
dan dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan
dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur untuk menutupi
bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang terdapat celah-celah
kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat
paling sedikit tiga kali.
-      Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan  cat tembok merk Metrolite
atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengawas.
-      List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi
sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara.
Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh Direksi/Pengawas.
K. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 15/25

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib


membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela,
plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan
yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari
lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.
MASA PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti
material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan
dari item pekerja yang telah dikerjakan.
KETENTUAN TAMBAHAN
A.  Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS
ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong
wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.

B.  Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan
mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara
pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur
Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

L. Sudut Kemiringan Berbagai Bahan Penutup Atap


Air hujan harus bisa mengalir dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan sudut
kemiringan yang pas untuk setiap atap.
Masing-masing bahan penutup atap memerlukan konstruksi atap dengan sudut kemiringan
berbeda. Contohnya, pada genteng, yang dipasang satuan. Akan mudah terjadi tampias,
apabila genteng dipasang pada kemiringan yang terlalu landai. Sebaliknya untuk asbes, yang
dipasang lembaran. Tidak akan tampias, walaupun dipasang pada kemiringan yang tidak
curam.
Agar lebih mudah, berikut adalah pedoman kemiringan pemasangan atap:
Bahan Penutup Atap Kemiringan
Beton 1-2 derajat
Kaca 10-20 derajat
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 16/25

Semen asbes 15-25 derajat


Seng 20-25 derajat
Genteng 30-40 derajat
Sirap 25-40 derajat
Alang atau ijuk >40 derajat

Memasang Atap Logam


Pengunci khusus menjadi kunci sukses memasang genteng material logam. Cukup
tekan dan jepit, proses pun rampung.
Bentuk dan material penutup atap rumah beraneka jenis dan rupa. Ada genteng tanah
liat, genteng beton, ada juga yang dari logam (seng), atau baja ringan. Satu hal yang sama
dari aneka penutup atap itu adalah memiliki relief. Namun bentuknya beda-beda, ada yang
bertekstur mirip genteng biasa, ada yang bergelombang.
Setiap jenis penutup atap memiliki cara pemasangan yang berbeda. Beda yang umum
adalah cara melekatkannya ke konstruksi atap. Sebagai contoh, genteng tanah liat atau beton
umumnya dipasang di atas konstruksi atap kayu. Pemasangannya tak sulit. Cukup kaitkan
genteng ke reng, setelah itu tindih bagian tepinya dengan genteng lain.
Pemasangan genteng logam agak lain. Biasanya dilekatkan menggunakan sekrup, paku, atau
pengunci khusus.
Genteng logam yang banyak dijual sekarang ini terbuat dari campuran seng dan aluminium.
Tiap lembar, salah satunya, berukuran lebar 80cm dan panjang 77cm. Genteng ukuran ini
dapat dipasang dengan cepat karena sekali pasang setara dengan memasang delapan deret
genteng tanah liat. Cara memasangnya pun mudah. Tempatkan genteng di atas reng yang
telah disiapkan, kemudian tempelkan menggunakan paku.
Ada lagi genteng dari baja ringan, yang berukuran lebih besar. Genteng ini lebih
sering digunakan sebagai penutup atap pabrik atau gedung, walaupun sudah diaplikasikan
juga di rumah tinggal. Pemasangan genteng baja ternyata lebih mudah karena sudah
dilengkapi dengan pengunci khusus. Di samping itu, ukurannya yang fantastis, lebar 40,6mm
dan panjang sesuai pesanan, mempercepat proses pengerjaan. Juga memperkecil
kemungkinan bocor atau rembes. *
Bahan dan Alat:
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 17/25

 Ada beberapa merek genteng dari baja ringan. Salah satunya, atap bergelombang baja
ringan (Lysaght Klik-Lok), yang sudah dilengkapi dudukan pengunci tipe KL 65.
 Aluminium foil, glasswool, sealant gun, tang, sekrup, gunting metal, nok, gergaji
metal, dan bor listrik.
Langkah Pengerjaan:
1. Setelah rangka atap rampung, lakukan pemasangan jala kawat untuk insulasi
(aluminium foil dan glasswool). Insulasi ditempatkan cara double sided (dua sisi
bolak-balik). Ini untuk meredam panas matahari, juga suara bising air hujan.
2. Pasang dudukan pengunci tipe KL 65 pada gording rangka atap yang sudah terpasang
insulasi. Sekrupkan dudukan pengunci. Gunakan bor listrik sebagai alat bantu
penyekrupan.
3. Pasang lembaran atap bergelombang baja ringan di atas dudukan pengunci tadi.
Luruskan posisi dan cantelkan. Jika sudah pas, tekan dengan kaki hingga terkunci.
Cara yang sama dilakukan untuk lembaran penutup atap berikutnya.
4. Lakukan pemasangan penutup bagian tepi dengan gambar dan bentuk yang sudah
ditentukan. Pemasangan dilakukan dengan bantuan pengunci dan bor listrik khusus.
5. Sebelum melakukan pemasangan nok, ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat
penekuk khusus. Sudut tekukan 80º. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan limpahan
air yang masuk karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk rapi.
6. Nok yang terpasang dicoak dengan gunting metal pada tiap gelombang puncak atap.
Setelah coakan selesai, lakukan penguncian dengan sekrup khusus yang dipasang
selang-seling per satu gelombang. Penyekrupan menggunakan alat bor listrik dengan
posisi tegak lurus, sehingga posisi sekrup tidak miring. Sisa panjang nok dapat
dipotong dengan gunting metal.
7. Gunakan sealant gun untuk sambungan nok. Pengeleman dilakukan pada nok bagian
bawah dan atas. Tempel keduanya dengan cara ditekan. Setelah kering, sekrup dengan
alat bor listrik pada sambungan sehingga terkunci.
Berbagai Pilihan Bentuk Atap
Atap memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari panas dan hujan. Selain itu, atap
yang sedap dipandang, juga melambangkan selera artistik pemiliknya.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 18/25

Ada berbagai bentuk atap. Namun dalam memilih atap, perlu dikedepankan soal
fungsinya. Atap juga harus memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca.
Selain kemampuan memenuhi fungsinya, dalam memilih atap perlu juga dipertimbangkan
soal estetika. Atap dikatakan baik jika memenuhi tiga hal, yaitu: komposisi, skala, dan
keindahan itu sendiri.
1. Atap Pelana - Merupakan atap yang dianggap paling aman. Pemeliharaannya simpel,
dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran. Biaya pembuatannya pun paling murah,
dibanding bentuk-bentuk atap lainnya.Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang
ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus. Pertemuan tersebut, biasa disebut dengan
bubungan. Kemiringannya bisa diatur, antara 30-45 derajat. Sedangkan, tepi bawah bidang
atap, disebut tepi teritis. Biasanya di sinilah dipasang talang air.
Foto: Richard
2. Atap Perisai - Merupakan penyempurnaan dari bentuk atap pelana. Terdiri atas dua
bidang atap miring, yang berbentuk trapesium. Tepi atasnya bertemu pada satu garis
(bubungan). Dua bidang atap lainnya berbentuk segi tiga, dengan kemiringan yang biasanya
sama.Bentuk atap ini tampak cantik, seperti joglo. Namun ada kelemahannya, yaitu mudah
bocor dan retak. Penggunaan banyak kayu sebagai sambungan, membutuhkan biaya lebih
mahal dari atap pelana.
3. Atap Sandar - Biasa disebut atap tempel. Umumnya terdiri atas dua bidang atap miring.
Bagian tepi atasnya, bersandar atau menempel pada tembok bangunan. Rumah dengan
bentuk atap sandar, biasanya merupakan tambahan. Misalnya ingin menambah bangunan
baru, di samping bangunan lama
4. Atap Datar - Modelnya berupa bidang datar memanjang horizontal. Seringkali dipakai
untuk atap teras di depan pintu masuk. Sebagian bahkan digunakan untuk membuat taman,
di atap rumah.Atap datar adalah yang paling sulit perawatannya, terutama masalah
kebocoran. Oleh karena itu pengecorannya tidak bisa sembarangan. Perlu biaya yang
lumayan mahal. Selain itu, atap datar tidak memiliki rongga ruang di bawahnya. Sehingga,
membuat suhu udara ruangan di bawahnya terasa panas.
Teknik pengerjaan atap
Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan
karakteristik yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh
persyaratan berikut ini harus diikuti.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 19/25

Bentang maksimal
Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka atap
baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu.
Baja atau kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan
memerhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang
yang akan disambung.
Teknik sambungan
Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka
juga harus diperhatikan. Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan
ukuran maka penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan
atap.
Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :
- baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang
tepat agar kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan
dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan
tersebut dan dimensi kayunya.
- Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2x
ketebalan kayu yg disambung.
Pemasangan
Kerapian pemasangan penutup atap (presisi),jika menggunakan
genteng,maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari
produsen. Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering
terjadi pada jurai dalam,yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian
dalam;susunan atap yang tidak berpresisi;atau bidang atap yang
bergelombang akibat dari pemasangan reng yg tidak rapi. Semua ini
mengakibatkan munculnya gangguan pada atap dan mempengaruhi
kekuatan atap.
Keawetan material
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 20/25

Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan


termasuk cuaca dan organisme perusak yang dapat menyebabkan
menurunnya kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap
kayu. Kayu yang diserang akan terlihat masih utuh meski bagian
dalamnya keropos. Maka,untuk menciptakan atap yang kuat perlu
dilakukan teknik perlindungan terhadap material bangunan.
Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment yang dapat
meningkatkan daya tahan kayu. Bahan dari metal biasanya diberi coating
atau lapisan khusus yang melindungi material dari korosi atau karat.
Bentuk atap berdasarkan kemiringan
1. atap datar (kemiringan 0°- 4°)
karakter:
- sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.
- Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih hemat)
- Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar
menggunakan bahan metal (mempunyai penyaluran panas yang
rendah sehingga panas matahari langsung dialirkan kedalam
ruang);
- Ada 2 jenis penutup,yaitu atap beton dan atap metal. Atap beton
lebih mahal tetapi penyaluran panasnya lebih tinggi.
2. atap miring,(tinggi atap sama dengan /lebih dari setengah lebar
bangunan)
karakter:
- konstruksi atap lebih rumit;
- membutuhkan jumlah material yang lebih banyak;
- ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di dalamnya;
- pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan bahan pengganti
seperti beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja tipis
yang dibentuk seperti genteng;
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 21/25

- pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi beberapa tipe.


Merancang atap yang aman
Atap dapat dikatakan berkualitas jika strukturnya kuat/kokoh dan
awet/tahan lama. Faktor iklim menjadi bahan pertimbangan penting
dalam merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan.
Keberadaan atap pada rumah sangat penting mengingat fungsinya seperti
payung yang melindungi seisi rumah dari gangguan cuaca (panas,hujan
dan angin). Oleh karena itu,sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat
dan kekuatannya tergantung pada struktur pendukung atap. Mengacu
pada kondisi iklim perancangan atap yang baik ditentukan 3 faktor, yakni
jenis material,bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan.
A. Jenis material struktur dan penutup atap
Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus tetap
memerhatikan prinsip dasar sebuah struktur yaitu harus
kuat,presisi,cukup ringan,dan tidak over design. Atap yang kuat harus
mampu menahan besarnya beban yang bekerja pada elemen struktur
atap.
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1. beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup
atap),
2. beban angin tekan dan angin hisap,dan
3. beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan
pemeliharaan).
Pemilihan bahan tertentu harus diikuti oleh pengetahuan yang lengkap
akan karakteristik setiap bahan.
B. Bentuk & ukuran
Dibandingkan hujan dan panas,angin merupakan faktor yang paling
diperhitungkan demi menjamin atap yang kuat. Beberapa masalah akibat
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 22/25

angin kencang antara lain:penutup atap yg terbang,gording


terlepas,kuda-kuda terangkat,dan kolom kayu bergeser atau terangkat.
Atap yang baik adalah yang dapat menerima beban angin yang sama dari
segala arah (idealnya adalah bentuk atap bulat). Bentuk ini sangat
berpengaruh pada besarnya tekanan angin yang bekerja pada bangunan.
Semakin tinggi bangunan akan semakin besar tekanan angin. Tekanan
angin bekerja lebih ringan bila tinggi bangunan lebih kecil dari setengah
lebar bangunan. Kemiringan atap yang memberikan beban angin yg
rendah adalah antara 10°-30°. Untuk sudut yang lebih besar dari dari
30°,perlu kekuatan yg lebih baik dan penutup yg sesuai.
Tips :
Penutup atap dari seng dan asbes gelombang harus diikat pada gording
dengan paku paling sedikit 6 paku tiap 1 m2.
Penutup atap genteng harus diikat dengan kawat tiap 5 jalur
genteng,sedangkan untuk genteng yang ada lubangnya dapat dipakukan
ke reng.
Tiga komponen penyusun atap:
1. struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap);
2. penutup atap (genteng,polikarbonat);
3. pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)
A. Struktur atap
Pengertian struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan
/mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi
rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan
beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok
–balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali
pada struktur atap dak beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul
istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap dapat menghasilkan
lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 23/25

tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah
rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai
pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok
bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur
untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu: struktur dinding (sopi-
sopi) rangka kayu,kuda-kuda dan rangka kayu,struktur baja
konvensional,struktur baja ringan. Diluar itu ada pula struktur dak beton
yang biasa digunakan untuk atap datar.
Atap dan bagian-bagiannya
1. jurai dalam
Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris
atap sampai bubungan,dan terdapat pada pertemuan dua bidang atap
pada sudut bangunan kedalam.
2. jurai luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap
sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut
bangunan ke luar.
3. bubungan (nok)
Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan
umumnya menentukan arah bangunan.
4. gording
Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda.
Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.
5. kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk
reng.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 24/25

6. reng
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan
ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai
penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah
sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak
antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin
besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya pun lebih
hemat.
B. Penutup atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan
sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar.
Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang
berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu
membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca
(angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap
desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi
pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan
sudut kemiringan.
C. Komponen pelengkap
Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.
Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah
disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian
dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
Lisplang
Dari segi konstruksi,lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh,tidak
berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan
atap,batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 25/25

posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan


kasau tersebut agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi
estetika,lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah
susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada
bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.

Anda mungkin juga menyukai