SEJARAH REVISI
Re
Keteranga
v Tanggal Bagian yang Direvisi Disiapkan Diperiksa Disetujui
n
No
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 2/25
1.0 TUJUAN
Instruksi kerja ini dituliskan untuk menjelaskan metode bagaimana mengidentifikasi
dan menganalisa potensi bahaya pekerjaan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan, serta
membuat rekomendasi untuk pencegahan potensi bahaya terpapar kepada pekerjaan,
yang akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja dan kerusakan asset perusahaan di
tempat kerja.
2.0 Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini berlaku bagi PT. KAZAKON INDONESIA
3.0 Dokumentasi dan / Atau Referensi Yang Berhubungan
a. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No. Kep.174/Men/1986 tentang k3 tempat kegiatan Kontruksi Bangunan
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/Men/1980 Tentang Kontruksi Bangunan
c. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No. 50/ tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
4.0 DEFINISI
Pekerjaan kontruksi bangunan merupakan kompleksitas kerja yang melibatkan bahan
bangunan, peralatan. Kontruksi bangunan adalah kegiatan yang berhubungan dengan
seluruh tahapan yang dilakukan ditempat kerja.
a) Pengertian k3 kontruksi dan sarana bangunan
Istilah –istilah tentang K3 kontruksi dan sarana bangunan.
i. Kontruksi bangunan ialah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan
tahhapan yang dilakukan ditempat kerja.
ii. Sarana bangunan ialah instalasi yang digunakan selama proses kontruksi dan
juga instalasi yang terpasang pada gedung tempat kerja (hasil produk teknis
proyek).
iii. Perancah bngunan ialah bangunan pelataran (platform) yang dibuat untuk
sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta
alat-alat pada setiap pekerjaan kontruksi bangunan
iv. Tahapan kontruksi bangunan, yang menggunakan bahan-bahan: semen, pasir
batu split, batuh belah, batang besi ulir.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 3/25
sama
7. Hitunglah sudut datar B yang merupakan sudut yang dicari untuk
perhitungan luas daerah
8. Gambarlah hasil pengukuran
5.0 PROSEDUR
PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. Pekerjaan Persiapan
Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan
harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
B. S i t u a s i
Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan
minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis
pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
v Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah,
sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi
harga penewaran kontraktor.
v Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
C. U k u r a n
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 5/25
Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau
sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang
selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain
harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi.
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill).
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana
lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai
dengan gambar rencana.
1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Galian Tanah
1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti
tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat
akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar
(tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian
lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
1. U r u g a n
a. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan
urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
G. PEKERJAAN PONDASI
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar
diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi /
Pengawas
1. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-
ketentuanPondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai gambar
rencana.
2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi
ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr yang diaduk matang. Ukuran
kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat
baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa
saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat
dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan
dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan
pondasi.
F. PEKERJAAN BETON
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 8/25
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar
untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang
terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
1. RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom, kolom
praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Bahan
1. Portland camen
- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia.
- Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam
keadaan fresh (belum mulai mengeras)
- Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut.
2. Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus
bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain
yang dapat menurungkan mutu beton.
3. Kerikil/Batu Pecah
- Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
- Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat
kekerasannya.
- Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat
kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.
4. Pasir
- Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 9/25
- Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai
gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.
- Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
5. Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak,
karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang
bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai
dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di
syaratkan dalam PBI 71. Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus
segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter
minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
1. Kayu
- Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat
dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan
merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
- Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang
ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak
ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam PPKI NI-5.
- Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan toleransi ukuran
kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3
Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai kerja,
lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan
gambar.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 10/25
Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton K
-225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready
Mix pada K-225.
Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual.
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik,
pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh
detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang
baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan
kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap
harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-syarat,
Sambungan-sambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai
gambar rencana.
Balok Gording menggunakan kayu Kls 11
Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25 cm.
H. PEKERJAAN LANTAI
Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana. Warna
dan motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas.
1. Ruang Lingkup
Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi /
konsultan pengawas.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.
Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua
Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik lantai, harus direndam dalam air sampah jenuh.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 12/25
Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombang-
gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik
harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap
jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada jenis keramik
kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-benar ahli
dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad harus
didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan
dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam
setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain
harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat masuknya cairan
bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai harus
segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.
Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti sehingga
memuaskan Direksi.
I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik.
1. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat
beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur
yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang
SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik harus
dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan
PUIL.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 13/25
- Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya.
- Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan
yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan
persetujuan pihak Direksi/pengawas.
- Kabel,
- Stop kontak,
- Saklar,
- Lampu (setiap jenisnya),
- Konduit, Ballast, dll
1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana. Material yang
harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit, Ballast, dll.
J. PEKERJAAN CAT
Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk
mendapatkan hasil yang baik.Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang
disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan petunjuk
Direksi/ konsultan pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen
dan dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan
dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur untuk menutupi
bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang terdapat celah-celah
kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat
paling sedikit tiga kali.
- Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan cat tembok merk Metrolite
atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengawas.
- List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi
sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara.
Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh Direksi/Pengawas.
K. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 15/25
B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan
mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara
pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur
Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.
Ada beberapa merek genteng dari baja ringan. Salah satunya, atap bergelombang baja
ringan (Lysaght Klik-Lok), yang sudah dilengkapi dudukan pengunci tipe KL 65.
Aluminium foil, glasswool, sealant gun, tang, sekrup, gunting metal, nok, gergaji
metal, dan bor listrik.
Langkah Pengerjaan:
1. Setelah rangka atap rampung, lakukan pemasangan jala kawat untuk insulasi
(aluminium foil dan glasswool). Insulasi ditempatkan cara double sided (dua sisi
bolak-balik). Ini untuk meredam panas matahari, juga suara bising air hujan.
2. Pasang dudukan pengunci tipe KL 65 pada gording rangka atap yang sudah terpasang
insulasi. Sekrupkan dudukan pengunci. Gunakan bor listrik sebagai alat bantu
penyekrupan.
3. Pasang lembaran atap bergelombang baja ringan di atas dudukan pengunci tadi.
Luruskan posisi dan cantelkan. Jika sudah pas, tekan dengan kaki hingga terkunci.
Cara yang sama dilakukan untuk lembaran penutup atap berikutnya.
4. Lakukan pemasangan penutup bagian tepi dengan gambar dan bentuk yang sudah
ditentukan. Pemasangan dilakukan dengan bantuan pengunci dan bor listrik khusus.
5. Sebelum melakukan pemasangan nok, ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat
penekuk khusus. Sudut tekukan 80º. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan limpahan
air yang masuk karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk rapi.
6. Nok yang terpasang dicoak dengan gunting metal pada tiap gelombang puncak atap.
Setelah coakan selesai, lakukan penguncian dengan sekrup khusus yang dipasang
selang-seling per satu gelombang. Penyekrupan menggunakan alat bor listrik dengan
posisi tegak lurus, sehingga posisi sekrup tidak miring. Sisa panjang nok dapat
dipotong dengan gunting metal.
7. Gunakan sealant gun untuk sambungan nok. Pengeleman dilakukan pada nok bagian
bawah dan atas. Tempel keduanya dengan cara ditekan. Setelah kering, sekrup dengan
alat bor listrik pada sambungan sehingga terkunci.
Berbagai Pilihan Bentuk Atap
Atap memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari panas dan hujan. Selain itu, atap
yang sedap dipandang, juga melambangkan selera artistik pemiliknya.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 18/25
Ada berbagai bentuk atap. Namun dalam memilih atap, perlu dikedepankan soal
fungsinya. Atap juga harus memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca.
Selain kemampuan memenuhi fungsinya, dalam memilih atap perlu juga dipertimbangkan
soal estetika. Atap dikatakan baik jika memenuhi tiga hal, yaitu: komposisi, skala, dan
keindahan itu sendiri.
1. Atap Pelana - Merupakan atap yang dianggap paling aman. Pemeliharaannya simpel,
dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran. Biaya pembuatannya pun paling murah,
dibanding bentuk-bentuk atap lainnya.Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang
ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus. Pertemuan tersebut, biasa disebut dengan
bubungan. Kemiringannya bisa diatur, antara 30-45 derajat. Sedangkan, tepi bawah bidang
atap, disebut tepi teritis. Biasanya di sinilah dipasang talang air.
Foto: Richard
2. Atap Perisai - Merupakan penyempurnaan dari bentuk atap pelana. Terdiri atas dua
bidang atap miring, yang berbentuk trapesium. Tepi atasnya bertemu pada satu garis
(bubungan). Dua bidang atap lainnya berbentuk segi tiga, dengan kemiringan yang biasanya
sama.Bentuk atap ini tampak cantik, seperti joglo. Namun ada kelemahannya, yaitu mudah
bocor dan retak. Penggunaan banyak kayu sebagai sambungan, membutuhkan biaya lebih
mahal dari atap pelana.
3. Atap Sandar - Biasa disebut atap tempel. Umumnya terdiri atas dua bidang atap miring.
Bagian tepi atasnya, bersandar atau menempel pada tembok bangunan. Rumah dengan
bentuk atap sandar, biasanya merupakan tambahan. Misalnya ingin menambah bangunan
baru, di samping bangunan lama
4. Atap Datar - Modelnya berupa bidang datar memanjang horizontal. Seringkali dipakai
untuk atap teras di depan pintu masuk. Sebagian bahkan digunakan untuk membuat taman,
di atap rumah.Atap datar adalah yang paling sulit perawatannya, terutama masalah
kebocoran. Oleh karena itu pengecorannya tidak bisa sembarangan. Perlu biaya yang
lumayan mahal. Selain itu, atap datar tidak memiliki rongga ruang di bawahnya. Sehingga,
membuat suhu udara ruangan di bawahnya terasa panas.
Teknik pengerjaan atap
Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan
karakteristik yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh
persyaratan berikut ini harus diikuti.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 19/25
Bentang maksimal
Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka atap
baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu.
Baja atau kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan
memerhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang
yang akan disambung.
Teknik sambungan
Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka
juga harus diperhatikan. Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan
ukuran maka penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan
atap.
Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :
- baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang
tepat agar kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan
dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan
tersebut dan dimensi kayunya.
- Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2x
ketebalan kayu yg disambung.
Pemasangan
Kerapian pemasangan penutup atap (presisi),jika menggunakan
genteng,maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari
produsen. Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering
terjadi pada jurai dalam,yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian
dalam;susunan atap yang tidak berpresisi;atau bidang atap yang
bergelombang akibat dari pemasangan reng yg tidak rapi. Semua ini
mengakibatkan munculnya gangguan pada atap dan mempengaruhi
kekuatan atap.
Keawetan material
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 20/25
tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah
rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai
pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok
bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur
untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu: struktur dinding (sopi-
sopi) rangka kayu,kuda-kuda dan rangka kayu,struktur baja
konvensional,struktur baja ringan. Diluar itu ada pula struktur dak beton
yang biasa digunakan untuk atap datar.
Atap dan bagian-bagiannya
1. jurai dalam
Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris
atap sampai bubungan,dan terdapat pada pertemuan dua bidang atap
pada sudut bangunan kedalam.
2. jurai luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap
sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut
bangunan ke luar.
3. bubungan (nok)
Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan
umumnya menentukan arah bangunan.
4. gording
Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda.
Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.
5. kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk
reng.
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 24/25
6. reng
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan
ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai
penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah
sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak
antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin
besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya pun lebih
hemat.
B. Penutup atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan
sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar.
Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang
berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu
membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca
(angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap
desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi
pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan
sudut kemiringan.
C. Komponen pelengkap
Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.
Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah
disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian
dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
Lisplang
Dari segi konstruksi,lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh,tidak
berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan
atap,batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan
No Dok : KZI/SOP/CVL/005
STANDAR OPERASI PROSEDUR Terbit : 20/08/2021
PEKERJAAN CIVIL No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev :-
Hal : 25/25