Anda di halaman 1dari 5

Dept HSE

No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 01
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Bar Bender/Cutter
Hal HSE

STANDARD OPERATING PROCEDURE


BAR CUTTER/BAR BENDER

PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING,TbK

Tanggal TANDA TANGAN


Efektif
Rev.No. 01
No.Doc.
Dept. HSE Dibuat Disetujui Disetujui Disahkan
NAMA
TANDA TANGAN Safety Officer Site Manager Project Manager KTT
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 01
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Bar Bender/Cutter
Hal HSE

1. LATAR BELAKANG

1.1. Cara dan kewenangan pengoperasian Bar Bender & Bar Cutter sesuai dengan
standard pelaksanaan yang teratur akan mengurangi potensi menimbulkan
kecelakaan yang melatar belakangi SOP ini.
1.2. Pentingnya aturan K-3 dalam sebuah pekerjaan di area pertambangan juga melatar
belakangi pembuatan SOP ini dengan maksud untuk menjadi landasan dasar bagi
setiap pengoperasian kegiatan dalam area kerja.
1.3. PT. Nusa Konstruksi Enjiniring,Tbk memberikan rekomendasi dan dukungan
sepenuhnya terhadap cara pengoperasian dan pemeliharaan Bar Bender dan Cutter
dalam seluruh area kegiatan operasionalnya. .
1.4. Untuk mendukung pernyataan tersebut maka dibuatkan standard pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab dalam pengoperasian Bar Bender & Cutter yang harus ditaati
oleh setiap Operator.

2. RUANG LINGKUP
2.1. Berlaku untuk setiap pengoperasian Bar Bender & Cutter yang berada area kerja
PT.Nusa Konstruksi Enjiniring,Tbk
2.2. Wajib dipatuhi oleh seluruh Operator yang Bar Bender & Cutter di area kerja
PT.Nusa Konstruksi Enjiniring,Tbk (Tanpa Kecuali)

3. REFERENSI
3.1. Undang – Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. SASARAN
2.1. Memastikan setiap SOP tentang pengoperasian Bar Cutter & Bender yang dibuat
dapat dilaksanakan oleh setiap Operator yang mengoperasikannya.
2.2. Untuk mengurangi dampak dari kecelakaan kerja dan kesalahan fabrikasi tulangan.
2.3. Memastikan bahwa cara pengoperasian Bar Cutter & Bender sudah dilakukan dalam
kondisi aman dan benar jangan sampai mengakibatkan kecelakaan.
2.4. Untuk menjelaskan kebijakan perusahaan dan prosedur yang berkaitan dengan jenis
pengoperasian alat Bender & Cutter .

3. DEFENISI
3.1. Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membending besi tulangan dalam
berbagai macam sudut sesuai dengan pernecanaan.
3.2. Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong besi tulangan dalam berbagai
ukuran sesuai dengan perencanaan.
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 01
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Bar Bender/Cutter
Hal HSE

3.3. Operator adalah karyawan yang dikasih wewenang/ijin untuk mengoperasikan Bar
bender dan Cutter dari PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING,TbK
3.4. P2H adalah Pemeliharaan Pemeriksaan Harian yang harus dilakukan oleh setiap
Operator sebelum mengoprasikan bar cutter dan bar bender.

4. BAGAN ALIR
Tidak dipergunakan dalam prosedur ini.

5. PROSEDURAL TEXT
5.1. Penyalagunaan Alat yang tidak sesuai dengan prosedural yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan bisa membatalkan pemberian hak penggunaan dan pengoperasian unit
perusahaan kepada operator.

6. SPESIFIKASI BAR CUTTER & BAR BENDER.


6.1. Pada proyek ferari tunnel ini direncanakan menggunakan bar cutter dan bar bender
dengan kapasitas semua dimensi tulangan dengan maksimum dimensi tulangan D-32
mm

7. PROSES PENGOPERASIAN BAR CUTTER & BENDER


a. Akuisisi/ Sewa
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) ini akan memberikan pertimbangan kepada
jajaran Management PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING,TbK dalam
pengadaan pembelian atau penyewaan bar bender & bar cutter sebagai berikut :
a. Semua Alat Kerja yang akan digunakan di site dianjurkan sudah dilengkapi
dengan accesories K3 ( logo dan Nomor )

b. Kewajiban Operator

1. Memeriksa peralatan mesin bender bar dalam kondisi baik dan siap untuk
dioperasikan . Working disck dan steel bar bender berada pada posisi yg rata.
Core shaft dan tool shift juga dipastikan dalam kondisi baik/normal
2. Memasang Core shaft dan shaft well sesuai dengan diameter besi yang akan
dibengkokkan , Ukuran diameter core shaft dipastikan 2,5 kali lebih besar dari
ukuran diameter besi yang akan di bengkokkan.
3. Memeriksa Core shaft,stopper block, rotary plate dari segala jenis kerusakan
dan pastikan jika ada kerusakan sudah diperbaiki dengan sempurna . Coba
mesin dalam kondisi kosong dulu kemudian jika sudah dipastikan bisa
beroperasi dengan baik baru mesin bisa dioperasikan untuk pekerjaan bending
pembesian.
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 01
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Bar Bender/Cutter
Hal HSE

4. Tidak diperbolehkan (dilarang keras) untuk mengganti core shaft, mengubah


adjust angle, menyesuaikan kecepatan saat mesin sedang bekerja.
5. Tidak diperbolehkan (dilarang keras) untuk menambah oli mesin atau
membersihkan mesin ketika mesin sedang nyala atau digunakan.
6. Tidak diperbolehkan (dilarang keras) mesin digunakan untuk membengkokkan
rebar dengan ukuran diameter yang melebihi kapasitas mesin bar bender.
7. Tidak diperbolehkan (dilarang keras) mengoperasikan mesin melebihi batas
kecepatan yang dizinkan
8. Sangat melarang siapa pun berdiri di sisi bar bender ketika mesin sedang
dioperasikan.
9. Penggantian Rotary disk harus dalam kondisi mesin benar benar berhenti.
10. Rebar yang sudah selesai fabrikasi harus disusun dengan baik dan rapi, posisi
bengkokan atau hook tidak boleh mendongak ke atas.
11. Pengoperasian Mesin Bar bender harus dihentikan jika kondisi motor terlalu
panas atau cakram terasa bergetar ketika beroperasi.

7.1. Pekerjaan berkaitan dengan pembesian yang melibatkan besi tulangan memegang
peranan penting untuk kualitas dan kekuatan struktur bangunan. Karena itu, ada
aturan-aturan yang harus dipatuhi berkaitan dengan tahapan pemotongan dan
pembengkokan yang dilakukan dengan bantuan mesin Bar Cutter dan Bar Bender.
Berikut beberapa aturannya:
 Baja tulangan yang hendak dipotong atau dibengkokan harus berada
dalam keadaan bersih dari karat, minyak, lumpur dan kotoran-kotoran
lainnya.
 Lakukan pemeriksaan dimensi baja tulangan dan periksa kembali tabel
atau diagram yang berisikan informasi mengenai jarak potongan, sudut
bengkokan, dan jumlah baja tulangan yang hendak dipotong atau
dibengkokan. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk menghindari
kesalahan memotong atau membengkokan.
 Baja tulangan harus dibengkokan dengan cara-cara yang tidak merusak
baja tulangan.

Demikian SOP ini dibuat untuk dipergunakan semestinya, dan akan direvisi bila ada
kekurangan atau perubahan dikemudian hari.

Lampiran :

Form P2H
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 01
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Bar Bender/Cutter
Hal HSE

FORM P2H

JENIS ALAT BERAT :


NOMER CT /NOMER LAMBUNG :
OPERATOR :
No PEMERIKSAAN √ X

1 Working Disk
2 Core shaft
3 Tool shift
4 Stopper block
5 Rotary plate
6 Oli mesin

Anda mungkin juga menyukai