Anda di halaman 1dari 6

Dept HSE

No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 00
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Kendaraan Ringan/LV
Hal HSE

STANDARD OPERATING PROCEDURE


LIGHT VEHICLE (LV)

PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING,TbK

Tanggal TANDA TANGAN


Efektif
Rev.No.
No.Doc.
Dept. HSE Dibuat Disetujui Disetujui Disahkan
NAMA
TANDA TANGAN Safety Officer Site Manager Project Manager KTT
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 00
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Kendaraan Ringan/LV
Hal HSE

1. LATAR BELAKANG

1.1. Cara dan kewenangan pengoperasian mobil Light Vehicle sesuai dengan standard
pelaksanaan yang teratur akan mengurangi potensi menimbulkan kecelakaan yang
melatar belakangi SOP ini.
1.2. Pentingnya aturan K-3 dalam sebuah pekerjaan di area pertambangan juga melatar
belakangi pembuatan SOP ini dengan maksud untuk menjadi landasan dasar bagi
setiap pengoperasian kegiatan dalam area kerja.
1.3. PT. Nusa Konstruksi Enjiniring,Tbk memberikan rekomendasi dan dukungan
sepenuhnya terhadap cara pengoperasian dan pemeliharaan semua mobil Light
Vehicle dalam seluruh area kegiatan operasionalnya. .
1.4. Untuk mendukung pernyataan tersebut maka dibuatkan standard pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab dalam pengoperasian LV yang harus ditaati oleh setiap Driver.

2. RUANG LINGKUP
2.1. Berlaku untuk setiap pengoperasian mobil LV yang berada area kerja PT.Nusa
Konstruksi Enjiniring,Tbk
2.2. Wajib dipatuhi oleh seluruh driver yang mengoperasikan mobil LV di area kerja
PT.Nusa Konstruksi Enjiniring,Tbk (Tanpa Kecuali)

3. REFERENSI
3.1. Undang – Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2. Kepmen 555.K/26/M-PE/1995 pasal 146 ayat a, b, e, Tentang angkutan kendaraan.
3.3. Undang-Undang No. 14 tahun 1992 tentang lalu lintas

2. SASARAN
2.1. Memastikan setiap SOP tentang pengoperasian kendaraan LV yang dibuat dapat
dilaksanakan oleh setiap driver yang mengoperasikan LV.
2.2. Untuk mengurangi dampak dari kecelakaan dan kerusakan dari pengendara dan
sarana itu sendiri.
2.3. Memastikan bahwa cara pengoperasian LV sudah dilakukan dalam kondisi aman dan
benar jangan sampai mengakibatkan kecelakaan.
2.4. Untuk menjelaskan kebijakan perusahaan dan prosedur yang berkaitan dengan jenis
pengoperasian Kendaraan Ringan ( LV )

3. DEFENISI
3.1. LV- Kendaraan ringan adalah kendaran sarana roda empat atau enam yang
dilengkapi dengan accessories K3 yang dipergunakan untuk operasional kegiatan
ditambang yang berkapasitas maximal 4 ton.
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 00
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Kendaraan Ringan/LV
Hal HSE

3.2. Driver adalah karyawan yang dikasih wewenang/ijin untuk mengoperasikan mobil
LV dari PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING,TbK
3.3. SIMPER/KIMPER adalah surat ijin mengemudi perusahaan yang dikeluarkan oleh
PT. VALE INDONESIA sebagai ijin atau wewenang untuk mengoperasikan mobil
LV.
3.4. P2H adalah Pemeliharaan Pemeriksaan Harian yang harus dilakukan oleh setiap
driver/pengemudi sebelum mengoprasikan LV.

4. BAGAN ALIR
Tidak dipergunakan dalam prosedur ini.

5. PROSEDURAL TEXT
5.1. Jika satu kendaraan ( LV ) telah dipercayakan ke satu orang driver maka
pengoperasian dan pemeliharaan serta semua kebersihan dari kendaraan tersebut
akan menjadi tanggung jawab pada setiap driver.
5.2. Penyalagunaan kendaraan sarana ( LV ) tersebut yang tidak sesuai dengan prosedural
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan bisa membatalkan pemberian hak
penggunaan dan pengoperasian unit perusahaan kepada driver.

6. SPESIFIKASI KENDARAAN SARANA ( LV ) YANG MASUK SITE.


6.1. Semua kendaraan sarana yang diperbolehkan masuk ke site adalah :
- Semua kendaraan LV harus memiliki Weell drive 4 x 4
- Semua kendaraan LV harus memiliki logo dan nomor armada perusahaan yang
ditempel dibadan unit tepat pada samping kiri dan kanan pintu depan.
- Semua kendaraan LV harus memiliki accessories K3 yang terpasang diatas roll
bar yang meliputi lampu sein L/R, Lamp Rem, lamp mundur, rotary, back alarm.
- Semua kendaraan LV harus terpasang APAR yang kapasitas minimal 1 Kg.
- Semua kendaraan site harus dipasang dengan garis reflektif di setiap sisi sampai
pada bagian depan dan belakang kendaraan. Warna garis reflektif ini adalah
mempunyai pantulan cahaya.
- Semua kendaraan LV yang masuk kesite harus menggunakan ban stadard ( MT-
Mud tyre ).
- Semua kendaraan LV yang ada disite harus dilengkapi dengan kotak P3K yang
lengkap dengan obat-obatan.
- Semua kendaraan LV harus memiliki safety belt disemua tempat duduk.
- Semua kendaraan LV yang tingginya kurang dari 4 meter dari tanah harus
memiliki Bendera ( Bugy Whip ), saat berada dalam tambang.
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 00
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Kendaraan Ringan/LV
Hal HSE

7. PROSES PENGOPERASIAN KENDARAAN SARANA ( LV )


a. Akuisisi/ Pembelian Kendaraan Sarana ( LV )
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) ini akan memberikan pertimbangan kepada
jajaran Management PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING,TbK dalam
pengadaan pembelian atau penyewaan kendaraan sarana ( LV ) sebagai berikut :
7.1. Semua pembelian kendaraan yang akan digunakan di site dianjurkan warna putih,
namun jika tidak tersedia disilakan memilih warna lain yaitu warna Silver dan
warna merah.
7.2. Semua pembelian kendaraan sarana yang akan digunakan di site dianjurkan sudah
dilengkapi dengan accesories K3 ( logo dan Nomor armada perusahaan yang
ditempel dibadan unit tepat pada samping kiri kanan pintu depan, Pantulan cahaya
yang mengelilingi semua sisi unit, Rotary, Lamp L/R, Back Alarm, Radio
komunikasi, Apar yang kapasitas minimal 1 Kg ) namun jika tidak tersedia akan
dilengkapi tersendiri.
b. Kewajiban Driver/Pengemudi.
7.3. Driver tidak diperbolehkan merokok dalam kabin kendaraan.
7.4. Driver kendaraan sarana ( LV ) harus melakukan P2H pada unit sebelum unit
dioperasikan dengan menggunakan form P2H
7.5. Driver kendaraan sarana ( LV ) yang diperbolehkan untuk mengoperasikan unit
adalah memiliki SIM dari kepolisian yang masih berlaku dan akan dijadikan dasar
untuk medapatkan SIMPER/KIMPER.
7.6. Driver kendaraan sarana ( LV ) yang diperolehkan untuk mengoperasikan unit
adalah sudah memiliki SIMPER/KIMPER yang dikeluarkan oleh KTT PT. VALE
INDONESIA.
7.7. Driver kendaraan sarana ( LV ) bertanggung jawab atas semua kebersihan dan
pemeliharaan unit seperti : Waktu pergantian oli, service berkala, masa berlaku
surat menyurat, dan pemeliharaan lainya.
7.8. Driver berhak menegur atau mengingatkan penumpang yang tidak menggunakan
safety belt saat berada dalam kabin.
c. Kewajiban Penumpang/Passenger.
7.9. Penumpang harus mengikuti semua peraturan yang diberlakukan pada
pengoperasian kendaraan sarana LV tersebut.
7.10. Penumpang tidak diperbolehkan merokok dalam kabin kendaraan .
7.11. Jumlah penumpang diperbolehkan berada dalam kabin hanya sesuai dengan jumlah
safety belt yang ada di dalam kabin ( Maximal 4 penumpang + 1 driver ).
7.12. Penumpang tidak diperbolehkan berada diatas bak kendaraan sarana sebagai
transportasi kecuali kendaraan sarana Manhole.
7.13. Semua penumpang dalam kabin harus menggunakan safety belt.
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 00
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Kendaraan Ringan/LV
Hal HSE

d. Pengoperasian Kendaraan Sarana ( LV ).


 Persiapan pengoperasian Unit.
7.14. Driver terlebih dahulu mencatat HM pada LV dan di record
7.15. Driver yang sudah memiliki SIMPER/KIMPER mengoperasikan unit harus
melakukan P2H terlebih dahulu sebelum mengoperasikan unit, dengan
menggunakan form P2H (LV) .
7.16. Jika dari hasil P2H tersebut ditemukan ada kondisi yang tidak standar dan
berpotensi resiko kecelakaan, maka unit tersebut jangan dioperasikan segera
laporkan kepada koordinator sarana untuk disampaikan ke dept. Plan Maintenance
untuk diperbaiki.
7.17. Hasil form P2H diserahkan kepada koordinator kendaraan sarana pada setiap akhir
shift untuk dilakukan koreksi.
7.18. Koordinator sarana bertanggung jawab memastikan bahwa P2H sudah dilakukan
sesuai dengan kondisi unit bukan sekedar diisi.
7.19. Kondisi unit siap untuk dioperasikan setelah semua proses P2H sudah dilakukan.
 Pengoperasian Unit Oleh Driver/Pengemudi.
7.20. Lihat Kaca Spion dan perhatikan kanan, kiri, muka dan belakang untuk
memastikan keamanan LV dari hal-hal yang membahayakan sebelum
mengoperasikan unit.
7.21. Driver LV harus memastikan penumpang sudah memasang seat belt atau sabuk
pengaman sebelum mengoperasikan unit.
7.22. Driver LV harus mengikuti prosedur sebagai berikut :
- Bunyikan klakson 1 x dan tunggu minimal 10 detik baru start mesin.
- Bunyikan klakson 2 x dan tunggu minimal 10 detik baru jalan maju.
- Bunyikan klakson 3 x dan tunggu minimal 10 detik untuk mundur.
7.23. Driver LV harus mengikuti rambu-rambu lalu lintas jalan sepanjang perjalanan,
termasuk rambu-rambu yang ada di area tambang.
7.24. Pada saat mengoperasikan LV di area tambang maka wajib mengkuti prosedur
sebagai berikut:
- Nyalakan rotary lamp baik pada siang hari terlebih pada malam hari.
- Harus menyalakan lampu utama baik pada siang hari terlebih pada malam hari.

Demikian SOP ini dibuat untuk dipergunakan semestinya, dan akan direvisi bila ada
kekurangan atau perubahan dikemudian hari.

Lampiran :

Form P2H
Dept HSE
No.Doc.
STANDARD OPERASIONAL Rev. 00
PROSEDUR Tgl Terbit
Tgl Efektif
Pengoperasioan Kendaraan Ringan/LV
Hal HSE

FORM P2H

JENIS KENDARAAN :
NOMER CT /NOMER POLISI :
DRIVER :
No PEMERIKSAAN √ X
1 Lampu Depan ( Jauh/ Dekat )
2 Lampu Kabut
3 Lampu Reting
4 Lampu Rem
5 Lampu Rotari
6 Lampu Mundur
7 Kelakson
8 Alaram Mundur
9 Kaca Spion
10 Konsisi Body
11 Wiper kaca ( Pebersih Kaca )
12 Batas Oli Mesin
13 Batas Oli Tranmisi
14 Batas Air Radiator
15 Batas Oli Rem
16 Batas Oli Hidrolik ( Vessel )
17 Kondisi Vessel
18 Kondisi Tekanan Ban
19 Kondisi Kembangan Ban
20 Fungsi DOUBEL Gardan
21 Fungsi Rem
22 Fungsi Hidrolik ( Vessel )
23 Fungsi Rem Parkir
24 Fungsi Pintu Kabin
25 Seat Balt
26 APAR

Bagus √
Tidak Bagus X

Anda mungkin juga menyukai