Anda di halaman 1dari 47

OHS_KPC_KPC_MSE1.

01_DOC_RLSi_004
PERATURAN LALU LINTAS TAMBANG KPC
PENDAHULUAN
Peraturan ini berlaku bagi SEMUA kendaraan (KPC dan kontraktor) dan SEMUA pengemudi serta operator yang
mengemudikan kendaraan di seluruh daerah Operasi Tambang KPC.
Dalam peraturan ini, istilah “kendaraan” berarti, kecuali jika disebutkan lain dalam peraturan ini, semua jenis
kendaraan ringan maupun alat berat dan semua jenis alat tambang atau alat konstruksi yang bergerak.

Definisi WAJIB dan SEBAIKNYA


WAJIB adalah kata yang berarti mengharuskan dan digunakan untuk menyatakan bahwa persyaratan harus dipenuhi.
SEBAIKNYA adalah kata yang berarti menyarankan dan digunakan untuk menunjukkan standar minimum.
1.0 PERIZINAN
Setiap orang yang mengendarai kendaraan jenis apapun milik KPC, atau yang mengendarai kendaraan jenis apapun di
dalam Daerah Operasi Tambang KPC yang dibatasi oleh pos pemeriksaan, wajib memiliki dan membawa KIMPER
Tambang KPC yang sesuai.

Pemegang KIMPER In-Pit (Tidak memiliki SIM Polisi) tidak diperkenankan untuk mengoperasikan kendaraan ke luar
dari areal tambang).
1.1 Sepeda motor dilarang memasuki Daerah Tambang
1.2 WAJIB MEMILIKI KIMPER UNTUK MENGOPERASIKAN ALAT
KEKECUALIAN: Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa manusia dan atau selama pelatihan di bawah
pengarahan seorang instruktur.
SIM yang berlaku saat ini hanya diperlukan sebagai syarat mendapatkan Kimper tambang kendaraan ringan untuk
pertama kalinya. Alasan diperlukannya SIM ini adalah untuk membuktikan bahwa pemohon telah lulus tes kompetensi
mengemudi berkendaraan dari kepolisian.
2.0 JALAN MASUK
Jalan-jalan Masuk Daerah Operasi Tambang adalah:
• Pos Pemeriksaan ROM
• Jalan Masuk Mainshop
• Jalan Masuk Tambang Surya
• Jalam Masuk Tambang Muara Wahau
• Jalan Masuk Tambang Inul
• Jalan Masuk Tambang Coal Mining
• Jalan Masuk Persimpangan Tambang J
• Pos Pemeriksaan Tango Delta
• Pos Pemeriksaan Bukit Murung
• Jalan Masuk Tambang Bintang
• Jalan Masuk Tambang Hatari
• Pos Pemeriksaan Tambang J

2.1. Sebuah papan rambu dipasang pada setiap pos pemeriksaan jalan masuk tambang, lihat Gambar A. Jalan Masuk
untuk Umum dan Jalan Masuk Tambang ditunjukkan pada Gambar B.
Gambar B

Gambar A
3.0 DAERAH TERBATAS
Daerah Terbatas bisa meliputi :
• Semua daerah Tambang, ROM dan eksplorasi
• Daerah Peledakan dan Pengeboran
• Daerah Penggalian Aktif
• Daerah Longsoran
• Daerah Pengisian Bahan Bakar Truk
• Daerah Demarkasi yang dibatasi dengan tanggul, patok, safety cone dan pita

3.1 RAMBU-RAMBU DAERAH TERBATAS TAMBANG


Rambu-rambu daerah terbatas tambang berada di seluruh daerah operasi tambang.
Di tempat-tempat di mana dipasang rambu-rambu tersebut berlaku peraturan berikut ini.

Semua kendaraan dan/atau orang boleh memasuki daerah ini.


Semua kendaraan dan orang yang tidak bekerja di dalam daerah ini, tetapi akan masuk ke daerah ini harus mendapat
izin dari Superintendent atau Supervisor Shift Production yang berwenang dengan cara menggunakan radio
komunikasi sebelum masuk maupun keluar daerah ini.

Semua kendaraan dan/atau orang dilarang memasuki daerah ini karena situasi dan kondisi yang tidak aman, kecuali
dipandu oleh shift supervisor berwenang yang sedang bertugas.
4.0 KONDISI KENDARAAN
Kendaraan ringan, kecuali disebutkan lain, yang akan masuk ke Daerah Operasi Tambang wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut.
• memiliki dan mengaktifkan sistem penggerak empat roda (4WD);
• truk ringan minimal enam roda, 2 di depan dan 4 di belakang, bila memiliki sistem penggerak empat roda (4WD)
wajib mengaktifkannya;
• semua kendaraan yang tingginya kurang dari 4.5 meter wajib dipasangi tiang dan bendera merah pada ujungnya
yang ditempeli pita reflektor berselang seling dan setinggi 4,5 meter di atas tanah; tiang dan bendera merah
dipasang di bagian depan kiri atau bagian tengah kanan kendaraan.
• dilengkapi dengan radio komunikasi atau pengemudinya harus mempunyai radio komunikasi genggam dengan
akses saluran radio komunikasi yang sesuai untuk menghubungi tambang, kekecualian hanya diberikan bagi alat
yang dilengkapi dengan sistem dispatch dan atau yang bekerja di dalam areal demarkasi dengan pengawasan ketat
dari supervisor yang memiliki radio komunikasi dengan saluran yang sesuai;
• dilengkapi dengan lampu flashing berwarna kuning yang harus selalu dinyalakan di daerah tambang, tidak berlaku
untuk kendaraan/alat yang mempunyai tinggi lebih dari 4m;
• lampu kendaraan ringan dan truk ringan harus selalu dinyalakan selama beroperasi di wilayah tambang,
• semua kendaraan yang bergerak lambat seperti water truck, grader, compactor, low boy wajib dilengkapi dengan
lampu flashing berwarna biru (lihat Lampiran C);
• ditempeli pita reflektor pada setiap sisi kendaraan;
• dilengkapi dengan lampu tanda berhenti, tanda berbelok dan lampu belakang yang dipasang pada bagian atas
kendaraan
• dilengkapi dengan alarm mundur dan lampu tanda mundur,
• dilengkapi dengan sabuk pengaman yang wajib dipakai oleh pengemudi dan penumpangnya setiap saat, kecuali
Kepala Teknik memberikan perkecualian.

• kendaraan kontraktor harus terdaftar dan diperiksa laik jalannya oleh Tim Komisioning KPC setiap 6 bulan untuk
kendaraan ringan dan truk ringan. Kendaraan harus ditempeli stiker laik jalan yang masih berlaku oleh KPC.
• diperiksa kelayakan kendaraannya oleh pengemudi atau operator sebelum dioperasikan;
• kendaraan ringan dilarang memasuki daerah jalan masuk tambang bila menggandeng trailer jenis apapun, yaitu
mesin las portabel, kompresor yang mudah bergerak, sarana-sarana penerangan, dsb.
• truk-truk ringan diperbolehkan memasuki daerah tambang sambil menggandeng trailer dengan syarat dilengkapi
dengan tow-hitch yang sesuai. Tow-hitch yang disetujui termasuk pin pengaman.

• kendaraan ringan maupun truk ringan dengan kapasitas ≤ 20 ton HARUS berwarna putih, kuning atau merah
(Khusus kendaraan emergency saja)..
• setiap kendaraan wajib ditandai dengan nomor pada setiap sisinya dan bagian lainnya yang mudah dilihat dan
dikenali dari jarak 30 meter baik pada siang maupun malam hari.
4.1. Kerusakan Kendaraan
DILARANG MENGOPERASIKAN KENDARAAN dan/atau ALAT tambang dan konstruksi yang bergerak yang mengalami
kerusakan seperti dijelaskan di bawah ini:
• kerusakan sistem rem (service brake, rem parkir, retarder, exhaust brake, emergency brake, engine brake), kemudi
atau sabuk pengaman.

• Alat peringatan kelelahan rusak. Alat peringatan kelelahan juga harus tetap dihidupkan selama 24 jam
• Kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan dalam 4.0 Kondisi Kendaraan maka tidak boleh beroperasi di wilayah
tambang.
• Jika terjadi kerusakan pada kendaraan selama di wilayah tambang, misalnya, lampu kilat/flashing, buggy whip,
maka kendaraan harus keluar dari wilayah tambang dengan cara di escort. Kendaraan escort harus memenuhi
persyaratan kendaraan seperti di maksud dalam 4.0 Kondisi Kendaraan.
4.2. Operasi Kendaraan Ringan Tambang di Luar Area Tambang
• Semua kendaraan ringan yang tidak memiliki nomor polisi tidak diperbolehkan ke luar wilayah operasi KPC kecuali
dalam keadaan darurat.
• Kendaraan ini hanya diperbolehkan ke luar daerah tambang apabila dalam keadaan darurat di mana korban
mengalami luka parah dan perlu segera dibawa ke klinik atau untuk keperluan pemeliharaan.
5.0 SABUK PENGAMAN
Jumlah penumpang yang diangkut tidak boleh melebihi kapasitas sabuk pengaman yang tersedia pada kendaraan
kecuali dalam rangka pelatihan dengan seorang instruktur yang telah ditunjuk.
Semua orang di dalam peralatan kendaraan bergerak harus setiap saat mengenakan sabuk pengaman yang tersedia
saat peralatan tersebut dioperasikan.
Pengemudi kendaraan bergerak harus memastikan semua penumpang telah mengenakan sabuk pengaman sebelum
kendaraan dioperasikan.
6.0 PENUMPANG
Tidak seorangpun boleh menumpang di kabin alat tambang atau kendaraan konstruksi, kecuali

• trainer berwenang bersama trainee,


• pelatihan yang diawasi oleh orang yang diberi otorisasi,
• petugas perawatan yang diberi otorisasi untuk melakukan pengetesan dan pengambilan data,
• petugas tambang yang diberi otorisasi untuk melakukan pengetesan dan pengambilan data,
• pengawas tambang yang diberi otorisasi dan memiliki sertifikat POP/POM/POU
• assisten tow haul

Penumpang diluar ketentuan tersebut di atas harus mendapatkan ijin tertulis dari GM Mining Operation.
7.0 PERATURAN LALU LINTAS
7.1. Batas Kecepatan
Kemudikan kendaraan sesuai dengan kondisi jalan dan selalu patuhi rambu batas kecepatan.
Pengemudi harus mengemudikan kendaraan dengan kecepatan yang sama dengan arus lalu lintas.
Di wilayah jalan tambang yang tidak terdapat rambu-rambu batas kecepatan maka kecepatan disesuaikan dengan
kondisi jalan. Kecepatan yang diijinkan 60kpj untuk kendaraan ringan.
7.2. Mendahului
Mendahului kendaraan lain harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya bila aman
untuk melakukannya. Dilarang mendahului kendaraan lain dalam jarak 100 meter
atau kurang pada waktu menuju sebuah persimpangan.
Izin untuk mendahului mungkin bisa diperoleh dengan menggunakan radio
komunikasi dua arah atau dari pengemudi kendaraan tersebut melalui lampu
indikator kiri yang berkedip atau lampu mendahului warna hijau pada rigid truck.
Tindakan ekstra hati-hati harus dilakukan jika akan mendahului kendaraan besar,
seperti haul truck. Pastikan Anda mendapat izin dari operatornya untuk
mendahului, yaitu dilampu mendahului warna hijau sudah menyala.
Rigid haul truck tidak diperbolehkan mendahului kendaraan bergerak lainnya
kecuali alat yang digunakan untuk pemeliharaan jalan (grader, compactor, dozer
dengan ban karet, track dozer) dan ADT truck.
Pengemudi berkewajiban untuk memastikan kondisi lalu lintas jalan aman pada
saat memberi izin mendahului. Pengemudi dilarang memberikan izin mendahului
pada ruas jalan yang terdapat tanda dilarang mendahului.
DILARANG mendahului truk air yang sedang menyiram.
7.3. Kewajiban Untuk Memberi Kesempatan
Kendaraan tidak boleh berhenti di samping kendaraan lain yang sedang menunggu di atau sedang mendekati Rambu
Stop atau Rambu Beri Kesempatan. Kendaraan harus mendekati rambu tersebut secara berurutan dan berhenti pada
jarak yang aman kemudian menunggu giliran untuk menyeberangi persimpangan atau membelok.
Aturan untuk Memberi Kesempatan berikut ini berlaku di semua persimpangan jalan yang tidak dipasangi rambu lalu
lintas

Ketika mendekati persimpangan tanpa rambu.


• kurangi kecepatan 100 meter sebelum persimpangan
• tetap berada di jalur kiri jalan hingga tiba di ujung persimpangan
• perhatikan lalu lintas dari arah lain
• gunakan lampu indikator untuk menunjukkan arah tujuan
• berhenti pada jalur kiri sebelum mengarah tujuan.
Ketika berada di persimpangan tanpa rambu, maka
berlaku aturan sebagai berikut.
• kendaraan ringan/truk ringan HARUS memberikan
prioritas kepada alat berat
• alat berat yang tidak bermuatan HARUS memberikan
prioritas kepada alat berat muatan.

Berikan Jalan kepada Kendaraan Pelayanan Keadaan


Darurat yang menggunakan lampu kedap-kedip dan
sirene.
Kendaraan pelayanan Keadaan Darurat adalah:
• pemadam kebakaran
• rescue,
• ambulans
• polisi, Note : V1 has the right of way
• truk air dalam situasi darurat menuju lokasi kebakaran.

Di daerah yang tidak dilengkapi dengan rambu-rambu,


kendaraan ringan harus memberi jalan kepada semua alat
berat yang sedang beroperasi dan berjalan.
7.4. Mundur
Dilarang memundurkan haul truck (rigid maupun articulated) di areal tambang kecuali:
• Daerah Pemuatan, yaitu ketika mundur untuk mengatur posisi pemuatan,
• Daerah Pembuangan (dump), stockpile atau crusher, yaitu ketika mundur untuk mengatur posisi penuangan
muatan,
Atau bila seorang supervisor memberi izin untuk memundurkan haul truck.
Apabila mundur diizinkan, maka harus ada seorang spotter yang akan memberikan panduan arah yang aman.
• Ketika memundurkan kendaraan pastikan area sekitar aman dengan menggunakan kaca spion yang tersedia atau
memastikan secara langsung
7.5. Jarak Antar Kendaraan yang Aman
Jika kendaraan Anda bergerak di belakang kendaraan lain di Daerah Operasi Tambang, hal-hal berikut ini harus
diperhatikan :
• Jarak minimum adalah 30 meter, bagi kendaraan yang bergerak dengan kecepatan di bawah 30kph.
• Kendaraan yang bergerak dengan kecepatan diatas 30 kph maka harus menjaga jarak sesuai dengan
kecepatannya.Jika kecepatan 40kph maka jarak yang harus di pertahankan adalah 40 meter, demikian seterusnya
jarak antar kendaraan di sesuaikan dengan kecepatan.
Ketentuan menjaga jarak ini tidak berlaku ketika Anda akan mendahului atau berada di persimpangan, loading area dan
dumping area.
Perhatikan, jarak antar tiang pemandu pada bagian jalan haul road yang lurus adalah 25m dan ini dapat digunakan
untuk memandu Anda memperikirakan jarak antar kendaraan yang aman.
7.6. Memutar
Semua kendaraan dan alat berat bergerak dilarang memutar dalam radius 30 meter di semua persimpangan.
Pengecualian diberikan untuk alat-alat pemeliharaan dan konstruksi jalan yang sedang bekerja.

7.7. Parkir
Pada waktu memarkir kendaraan bergerak atau ringan, para operator HARUS memastikan bahwa alat diparkir di lokasi
yang aman dan atau di areal parkir yang telah ditetapkan seperti areal pergantian shift.
Alat Bergerak dan Kendaraan Ringan HARUS diparkir menghadap arah yang sama dengan arah arus lalu lintas.
JANGAN pergi meninggalkan peranti kontrol Alat Bergerak kecuali alat tersebut telah diparkir, ground engaging tool
telah diturunkan ke atas tanah dan mesin telah dimatikan. Pengecualian: bila ada SOP yang mencakup prosedur parkir
maka SOP tersebut harus diikuti, misalnya SOP Pergantian Shift, SOP Pengisian Air di
Tambang, dll.
JANGAN pergi meninggalkan peranti kontrol Kendaraan Ringan kecuali kendaraan telah diparkir, mesin dimatikan, rem
parkir ditarik penuh dan gigi transmisi dalam posisi maju bila ada potensi kendaraan bergerak mundur atau gigi
transmisi dalam posisi mundur bila ada potensi kendaraan bergerak maju.
Langkah-langkah pengamanan harus dilakukan jika kendaraan harus diparkir dengan mesin masih menyala, misalnya:
dalam rangka perbaikan oleh mekanik, pengisian bahan bakar dengan truk tangki, pengangkatan beban dengan crane
yang terpasang pada kendaraan, dll.
Langkah-langkah tersebut harus memastikan kendaraan aman dari kemungkinan pergerakan tidak terkendali, misalnya:
dengan memasang ganjal di depan dan di belakang salah satu roda kendaraan, rem parkir ditarik penuh, out rigger
difungsikan (jika terpasang di kendaraan misalnya pada truk crane), dll

7.7.1. Peraturan “Dilarang Parkir” Berlaku di Tempat-Tempat Berikut:


Alat Berat Bergerak atau Kendaraan Ringan ;
• DILARANG diparkir di areal yang miring, kecuali benar-benar diperlukan. Bila tidak ada pilihan lain dan parkir di area
yang miring harus dilakukan, ganjal roda HARUS digunakan untuk Alat Bergerak. Kendaraan Ringan HARUS
menggunakan gigi transmisi 1 atau R (manual) atau P (Otomastis)
• DILARANG PARKIR dalam jarak 50 meter dari persimpangan atau berseberangan dengan kendaraan yang diparkir
pada sisi jalan lain atau di tempat yang tidak terlihat oleh kendaraan lain seperti di tikungan jalan yang tajam atau
dalam jarak 10 meter dari kaki atau puncak dinding tinggi.
• DILARANG PARKIR atau BERHENTI di jalan utama, kecuali ada kerusakan atau sedang mengerjaan tugas pengambilan
data, misalnya mobil survey yang sedang mengambil data.
7.8 Penggunaan Telepon Genggam (HP)
Pengemudi kendaraan ringan (termasuk truk ringan dan bus) dilarang menggunakan telepon genggam (HP), termasuk
penggunaan perlengkapan ”hands free”, saat mengemudikan atau mengoperasikan kendaraan atau peralatan bergerak.
Pengemudi kendaraan ringan harus berhenti di tempat yang aman apabila akan menggunakan HP.
Semua operator alat berat dilarang membawa HP atau gadget lainnya ke dalam areal tambang
Pemegang KIMPER alat berat, selain operator alat berat, dilarang membawa handphone (HP) atau gadget pribadi
lainnya ke dalam kabin alat berat di areal operasi tambang.
8.0. PEMAKAIAN LAMPU/KACA SPION
Lampu kendaraan ringan dan truk ringan harus selalu dinyalakan selama beroperasi di wilayah tambang,
Sewaktu mengemudikan kendaraan pada malam hari, jangan membuat silau pemakai jalan lainnya. Ubahlah lampu
jarak jauh kendaraan menjadi lampu dekat jika ada kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan sejauh kira-kira
200 meter.
Haul truck boleh mematikan lampunya saat mundur di dumping point dan loading point
9.0. TANDA PERINGATAN
Operator kendaraan berat harus memberikan tanda bunyi klakson yang sesuai, sebagai berikut.
• Sebelum menghidupkan mesin - membunyikan klakson satu kali
• Sebelum bergerak maju - membunyikan klakson dua kali
• Sebelum mundur - membunyikan klakson tiga kali
• Untuk memberi tanda bahaya/ - membunyikan klakson satu
keadaan darurat kali panjang untuk keadaan darurat.

Setelah membunyikan klakson tanda peringatan “menghidupkan mesin, maju atau mundur”, pengemudi/operator
harus menunggu 10 detik sebelum menghidupkan mesin atau menggerakkan kendaraan. Hal ini untuk memberi
kesempatan kepada orang-orang yang berada di sekitar kendaraan untuk bergerak ke tempat yang aman.
Tanda bunyi klakson ini tidak berlaku untuk alat yang beroperasi dalam siklus produksi normal yakni loading, hauling
dan dumping.
Dilarang mengendarai kendaraan melintasi daerah yang dibatasi safety cones tanpa izin.
LAMPIRAN A
DEFINISI KENDARAAN
1. Kendaraan Ringan
Adalah kendaraan angkut ringan yang umum digunakan di jalan raya seperti Daihatsu Rocky, Taft, Hi Line, Toyota
Land Cruiser, Kijang, Suzuki, Isuzu, Ford Ranger, Mitsubishi Strada dan lainnya.

2. Truk Ringan
Semua truk seperti dump truck, fuel truck, explosice truck atau kendaraan truk standar dengan kapasitas kurang atau
sama dengan 40 ton (kecuali ADT, trailer dan lowboy)

3. Bus
Bus yang dijinkan untuk mengangkut penumpang lebih dari 12 orang.

4. Peralatan Berat Tambang dan Peralatan Konstruksi


Semua kendaraan yang tidak boleh dioperasikan di jalan raya seperti:
• Alat muat: Shovel, Backhoe, Loader
• Alat angkut: Dump Truck baik articulated maupun rigid.
• Alat lain: Drill, Dozer, Grader, Wheel Dozer, Water Truck, Fuel Truck, Scraper
LAMPIRAN B
CONTOH BIDANG GELAP KENDARAAN (BLIND SPOT)
LAMPIRAN B
CONTOH BIDANG GELAP KENDARAAN (BLIND SPOT)
LAMPIRAN B
CONTOH BIDANG GELAP KENDARAAN (BLIND SPOT)
LAMPIRAN C
Lampu Rotari Kendaraan dan Alat Berat
LAMPIRAN F
Langkah-Langkah Analisis Keselamatan Pekerjaan

IDENTIFIKASI PECAH TUGAS KE


IDENTIFIKASI TUGAS
TAHAP-TAHAP DALAM LANGKAH-
TUGAS SETIAP TAHAP
PEKERJAAN LANGKAH LOGIS

BUAT PEMECAHAN UNTUK


IDENTIFIKASI BAHAYA
MENGHILANGKAN ATAU
BAHAYA SETIAP
MENGENDALIKAN BAHAYA
LANGKAH
SETIAP LANGKAH
LAMPIRAN G
Bagan Alir Proses Investigasi
LAMPIRAN H
Incident Notification Matrix
LAMPIRAN I
Risk Rank Matrix
LAMPIRAN J
Change Management
LAMPIRAN K
PROSEDUR RISIKO TINGGI MOD
• MOD HR01 – Mendekati Alat Berat Bergerak
Kendaraan ringan dan atau truk ringan DILARANG mendekati dan atau diparkir dengan jarak 30 meter dari
alat berat bergerak kecuali untuk tujuan pemeliharaan atau perbaikan atau mendahului alat berat bergerak di
haul road atau ramp. Satu-satunya kekecualian yang berlaku dalam peraturan ini adalah apabila terdapat
pembatas seperti tanggul pengaman antara kendaraan dan alat berat bergerak.

• MOD HR02 – Melewati Alat Berat Bergerak


Melewati Alat Berat Bergerak yang Sedang Beroperasi – Pengemudi yang sedang mendekat HARUS
MELAKUKAN KONTAK POSITIF dengan operator alat berat bergerak sebelum berjalan di dalam radius 30
meter. Melewati Alat Berat Bergerak – Pengemudi yang mendekat HARUS mendekati alat berat bergerak yang
diparkir dengan hati-hati dan memberitahukan maksud Anda secara jelas bahwa Anda akan melewati alat
berat yang sedang diparkir.

KEKECUALIAN – Prosedur ini tidak berlaku bagi grader yang sedang mengerjakan haul road dan ramp,
daerah yang diberi demarkasi atau mendahului alat berat bergerak atau kendaraan ringan.
LAMPIRAN K
PROSEDUR RISIKO TINGGI MOD
• MOD HR03 – Penimbunan di atas Highwall atau ke dalam Air
Seorang Dump Controller HARUS hadir setiap saat untuk memantau kegiatan penimbunan di atas highwall
atau ke dalam air pada waktu kegiatan tersebut berlangsung.
Pemantauan geoteknik terhadap lantai timbunan dan gerakan timbunan HARUS dilakukan.
Sebuah rencana penimbunan HARUS dibuat oleh Geotechnical Specialist sebelum kegiatan penimbunan
dilakukan.
Rencana penimbunan tersebut HARUS mencakup pembuatan dan pemeliharaan batas pengaman
penimbunan dengan ketinggian minimum 10 meter atau harus dijelaskan dalam rencana penimbunan, di
belakang tanggul pengaman puncak tebing.
Syarat-syarat dalam rencana penimbunan HARUS disampaikan kepada semua personil yang ikut dalam proses
kegiatan penimbunan.
LAMPIRAN K
PROSEDUR RISIKO TINGGI MOD
• MOD HR04 – Membersihkan dan Menyiram di Sekitar Loader
Alat bergerak yang digunakan untuk memberishkan atau menyiram di sekitar. Alat Loading tidak boleh bekerja
di dalam radius 30 meter dari Alat Loading yang sedang beroperasi kecuali KONTAK POSITIF telah dilakukan.
Harus dipastikan bahwa pada waktu perlu melakukan pembersihan truk di loading point KONTAK POSITIF
sekali lagi telah dilakukan dengan operator Alat Loading dan truk. Pada waktu malakukan loading satu sisi,
alat loading harus menghentikan gerakan memutar boom sebelum pekerjaan tersebut dimulai.

• MOD HR05 – Memarkir Kendaraan Ringan dan Alat Bergerak


Ketika memarkir Alat Bergerak atau Kendaraan Ringan, para operator HARUS memastikan bahwa alat diparkir
di lokasi yang aman dan atau di area parkir yang ditetapkan seperti area pergantian shift.
Alat Bergerak atau Kendaraan Ringan TIDAK BOLEH diparkir di lereng kecuali ada keharusan. Jika tidak ada
pilihan lain dan alat harus diparkir di lereng maka ganjal roda HARUS digunakan untuk Alat Bergerak.
Kendaraan Ringan HARUS memasang gigi yang sesuai (gigi 1 – tanjakan, gigi mundur – turunan).
Alat Bergerak dan Kendaraan Ringan HARUS diparkir dan menghadap arah yang sama dengan arus lalu lintas.
parking up Mobile
LAMPIRAN K
PROSEDUR RISIKO TINGGI MOD
• MOD HR06 - Menangani Gangguan di Jalan Tambang
Jika kendaraan atau peralatan begerak bermotor mengalami breakdown di jalan tambang, maka
driver atau operator wajib melakukan komunikasi 2 arah dengan unit A2B di area tersebut,
diberikan tumpukan material dengan jarak 10 meter pada sisi depan dan belakang kendaraan atau
peralatan begerak bermotor, dan wajib memasang traffic cones dengan jarak 25 meter pada sisi
depan dan belakang unit, serta menyalakan lampu harzard.
Jika kendaraan atau peralatan begerak bermotor mengalami breakdown di jalan hauling atau di
jalan non pit, maka driver atau operator wajib melakukan komunikasi 2 arah dengan unit di area
tersebut, dan wajib memasang traffic cones dengan jarak 25 meter pada sisi depan dan belakang
unit, serta menyalakan lampu harzard.
Ketika kendaraan atau peralatan begerak bermotor rusak pada malam hari dan tidak dapat
dievakuasi pada saat itu, maka wajib dilengkapi lampu flip-flop portable.

Anda mungkin juga menyukai