SEJARAH REVISI
Re
Keteranga
v Tanggal Bagian yang Direvisi Disiapkan Diperiksa Disetujui
n
No
No Dok : KZI/SOP/KTG/004
STANDARD OPERATING PROCEDURE Terbit : 20/08/2021
BEKERJA DIKETINGGIAN No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev : -
Hal : 2/12
1.0 Tujuan
Sesuai dengan sasaran kami dalam prosedur perlindungan terhadap
bahaya jatuh, PT. KAZAKON INDONESIA memandang perlu untuk mempunyai
prosedur ini dan merupakan panduan bagi karyawan dalam melindungi diri
dari bahaya jatuh di tempat ketinggian > 1.8 meter di tempat kerja masing-
masing.
5.0 Defenisi
K3 Bekerja Pada Ketinggian Working At Height – Adalah aktivitas yang
dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di atas permukaan tanah atau perairan
yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan
tenaga kerja atau orang lain cedera atau meninggal dunia dan juga menyebabkan
kerusakan harta benda.
6.0 PROSEDUR
6.1 Tahapan Persiapan
6. Pastikan anda memberi tanda atau informasi bahwa anda sedang ada
pekerjaan di atas.
Kami membuat panduan aman bekerja di ketinggian ini dalam bentuk leaflet/ poster
seperti dibawah ini:
No Dok : KZI/SOP/KTG/004
STANDARD OPERATING PROCEDURE Terbit : 20/08/2021
BEKERJA DIKETINGGIAN No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev : -
Hal : 5/12
Bekerja pada Ketinggian - Bekerja pada ketinggian 1.8 meter (6 kaki) atau
lebih di atas permukaan tanah tidak bisa dilakukan kecuali:
Suatu anjungan yang kuat digunakan lengkap dengan pagar pengaman dan
pegangan tangan, yang diperiksa oleh personil yang berwenang .
.Bekerja pada ketinggian mempunya potensi bahaya yang besar. Ada beberapa metode
bekerja di ketinggian seperti menggunakan perancah, tangga, gondola dan system akses tali
(Rape Access System). Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan serta
risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu sebagai seorang Ahli K3 berkewajiban unutk
kolaborasi dengan pengurus perusahaan atau pun manajemen untuk mempertimbangkan
dalam penggunaan metode dengan memperhatikan aspek efektifitas dan risiko baik yang
bersifat finansial maupun non finansial.
Aspek risiko akan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi perhatian
utama semua pihak di tempat kerja. Hal ini selain untuk memberikan jaminan perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja, juga sangat membantu di dalam
keselamatan asset produksi.
No Dok : KZI/SOP/KTG/004
STANDARD OPERATING PROCEDURE Terbit : 20/08/2021
BEKERJA DIKETINGGIAN No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev : -
Hal : 7/12
b. SISTEM AKTIF
Adalah suatu system dimana ada pekerja yang naik dan turun (lifting/lowering),
maupun berpindah tempat (traverse) dengan menggunakan peralatan untuk mengakses
atau mencapai suatu titik kerja karena tidak terdapat system pengaman kolektif.
System ini mensyaratkan adanya pengawasanm pelatihan dan pelayanan operasional
yang baik.
Terdapat tali kerja (working line) dan tali pengaman (safety line).
Terdapar dua penambat (anchorage).
Perlengkapan alat bantu (tools) dan alat pelindung diri.
Terdapat personil yang kompeten.
Pengawasan yang ketat.
Pekerjaan naik turun di sisi-sisi gedung (facade), atria gedung, menara (tower),
jembatan dan banyak struktur lainnya.
Pekerjaan pada ketinggian secara horizontal seperti di jembatan, atap bangunan dan
lain-lain.
Pekerjaan di ruang terbatas (confines spaces) seperti bejana, silo dan lain-lain.
Pekerjaan pemanjatan pohon, tebing, gua, out bound dan lain lain.
PERSYARATAN PEMASANGAN
Saat working rope dan safety rope ditambatkan pada struktur yang merupakan bagian
dari gedung atau struktur sementara yang didirikan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Titik Angkor dan struktur bangunan harus mempu menahan beban maksimum dari
beban working rope dan safety rope setidak tidaknya 1200kg dalam arah jatuhan
beban.
Bangunan atau struktur dan patok tambat harus dinilai dan diuji oleh pengawas.
No Dok : KZI/SOP/KTG/004
STANDARD OPERATING PROCEDURE Terbit : 20/08/2021
BEKERJA DIKETINGGIAN No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev : -
Hal : 9/12
Salinan dokumentasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dengan
system alsel tali harus disimpan ditempat kerja saat system ini digunakan. Document
tersebut antara lain : Standar Prosedur Kerja, Penilaian Resiko, Rigging Plan, Site
CheckingList, Asuransi, Lembar Data Keselamatan Kimia (SDS), Nomor Telepon
Darurat, Laporan Hasil Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Patok Tambat.
Telah dilakukan pemeriksaan pertama dan berkala terhadap struktur dan titik patok
tambat oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan atau Ahli K3 yang memiliki akses
di bidang akses tali dan dikeluarkan ijin pengesahan pemakaian. Pemeriksaan
dilakukan khususnya terhadap kemungkinan factor korosi terhadap struktur maupun
patok tambat dan factor lainnya yang mungkin menyebabkan tidak aman saat
pemakaian system dan perlatannya.
Bila patok tambat terletak diluar gedung dan terpapar oleh cuaca dalam waktu lama,
maka harus dipastikan bahwa patok tambat tersebut aman dipasang untuk segala
keadaan/cuaca. Lubang patok tambat harus dilindungi dengan baik untuk
menghindari kelembapan.
Bila patok tambat diletakkan permanen di luar gesung, maka penempatannya harus
diletakkan setidak-tidaknya 2 meter dari tepi bangunan.
Setiap system patok tambat permanen diikuti dengan instalassinya dan harus
dilengkapi dengan dokumentasi yang harus tersedia ditempatkerja (building
management) dan harus selalu tersedia bila dibutuhkan oleh teknisi akses tali sebelum
pelaksanaan pekerjaan. Document tersebut harus memuat setidak-tidaknya informasi
mengenai :
Perusahaan/orang yang memasang, tanggal pemasangan dan petunjuk lengkap
pemakaian system Angkor.
Penilaian resiko awal (initial risk assessment).
Peralatan yang digunakan harus dipilih yang telah memenuhi standar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan yang sesuai dengan tujuan penggunaan.
Apabila meragukan standart yang dipakai dalam pembuatan peralatan dan
penggunaannya, maka dangat disarankan untuk menghubungi pabrikan pembuat.
No Dok : KZI/SOP/KTG/004
STANDARD OPERATING PROCEDURE Terbit : 20/08/2021
BEKERJA DIKETINGGIAN No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev : -
Hal : 10/12
Tali yang akan digunakan terdiri dari 2 karakteristik yaitu elastisitas kecil (static) dan tali
dengn elastisitas besar (dinakik). Tali yang digunakan untuk system tali harus dipastikan :
– Harus tali untuk kerja dan tali pengaman harus mempunyai diameter yang sama.
– Tali dengan elastisitas kecil dan tali daya elastisitas besar yang digunakan dalam system
tali harus memenuhi standart.
Tali koneksi (cow’s tail/lanyard), merupakan tali pendek yang menghubungkan
anatra sabuk pengaman tubuh (full body harness) dengan tali kerja, tali pengaman,
patok pengaman, serta peralatan dan perlengkapan pengaman lainnya dan harus
diperhatikan bahwa tali koneksi yang digunakan berdasarkan standar.
PELINDUNG KEPALA
Pelindung kepala wajib dikenakan dengan benar oleh setiap pekerja yang terlibat
dalam pekerjaan di ketinggian.
Pekerja wajib menggunakan pelindung kepala sesuai standar.
Pelindung kepala yang digunakan oleh teknisi akses tali memiliki sedikitnya tiga
tempat berbeda yang berhubungan dengan cangkang helm dan termasuk tali penahan
dibagian dagu.
SABUK PENGAMAN TUBUH (FULL BODY HARNESS)
Sabuk pengaman harus diperhatikan bahwa yang digunakan pada pekerja akses tali telah
sesuai dengan standar.
ALAT PENJEPIT TALI (ROPE CLAMP)
No Dok : KZI/SOP/KTG/004
STANDARD OPERATING PROCEDURE Terbit : 20/08/2021
BEKERJA DIKETINGGIAN No Rev :0
PT. KAZAKON INDONESIA Tgl Rev : -
Hal : 12/12
Harus diperhatikan bahwa alat penejpit tali yang digunakan pada system akses tali sesuai
dengan standar.
ALAT PENAHAN HATUH BERGERAK (MOBILE FALL ARRESTER)
Diperhatikan bahwa alat jatuh bergerak yang digunakan pada system akses tali telah sesia
dengan standar.
Perlengkapan dan APD harus dipastikan telah sesuai dengan standar di bawah ini, yaitu :
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Standar Uji Labolatorium
Standar Uji Internasional yang independen seperti British Standar, American
National Standar atau badan standar uni internasional lainnya.
MASA AKTIF/USIA PERALATAN DAN APD
Usia masa pakai peralatan dan APD yang terbuat dari kain/textile sintetik adalah
sebagai berikut :
Tidak pernah digunakan selama masa aktifnya 1o tahun.
Digunakan 2 kali setahun masa aktifnya 7 tahun.
Digunakan sekali dalam 1 bulan masa aktifnya 5 tahun.
Digunakan dalam 2 minggu sekali masa aktifnya 3 tahun.
Digunakan setiap seminggi sekali masa aktifnya 1 tahun.
Digunakan hamper setiap hari masa ahtifnya kurang dari 1 tahun.