Anda di halaman 1dari 4

STANDART OPERATING PROCEDURE

PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU LINTAS

Nomor Dokumen 006/JPS-SOP/K3/00

Tanggal Terbit 10 APRIL 2019

Status Revisi 00

Jumlah Halaman 4

Status Dokumen : ASLI COPY NO. :

Dibuat oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,

Tim Teknik Wakil Direktur Direktur

Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
PT. JOWIN PRADANA SEJAHTERA
STANDART OPERATING PROCEDURE
PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Tanggal Distribusi Halaman Nomor Dokumen :
10 April 2019 Dept HO 2 dari 4 006/JPS-SOP/K3/00
Dept Project Revisi : 00

1. TUJUAN
Standart Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya kecelakaan lalu
lintas pada saat berkendara.

2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini berlaku untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan mobilisasi di
kantor Pusat dan Site/Proyek yang mensyaratkan pengendalian K3L dalam
pelaksanaannya.

3. REFERENSI
3.1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan.

4. DEFINISI DAN ISTILAH


4.1 Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban
manusia dan/atau kerugian harta benda.
4.2 Kecelakaan lalu lintas ringan adalah kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
kendaraan dan/atau barang.
4.3 Kecelakaan Lalu Lintas sedang adalah kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan
kerusakan kendaraan dan/atau barang.
4.4 Kecelakaan Lalu Lintas berat, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal
dunia atau luka berat.
4.5 Korban kecelakaan adalah keterlibatan orang atau barang dalam suatu kecelakaan lalu
lintas. 4.6
4.6 Korban mati adalah korban yang dipastikan mati sebagai akibat kecelakaan lalu-lintas
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut.
4.7 Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau
harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan.
4.8 Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam korban mati dan korban
luka berat.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1 Prosedur berlalu lintas dengan kendaraan roda 2 dan roda 4 :
5.1.1 Sebelum menggunakan motor/mobil, periksalah kembali kondisi motor/mobil
mulai dari mesin, spion, ban motor, rem, rating, bensin, lampu, dll.
5.1.2 Lalukan perawatan secara teratur demi menjaga permorma kendaraan yang
digunakan.

Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
PT. JOWIN PRADANA SEJAHTERA
STANDART OPERATING PROCEDURE
PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Tanggal Distribusi Halaman Nomor Dokumen :
10 April 2019 Dept HO 3 dari 4 006/SOP/JPS/HSE/IV/2019
Dept Project Revisi : 00

5.1.3 Setelah itu, siapkan peralatan keselamatan berkendara sepeda motor seperti :
helm, sarung tangan, masker, kacamata, dll dan untuk mobil gunakan safety belt
ataupun jika perlu di dalam mobil terdapat apar untuk antisipasi terjadi kebakaran
dini.
5.1.4 Siapkan surat-surat kendaraan seperti STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan),
dan juga SIM (Surat Ijin Mengemudi).
5.1.5 Ingatlah selalu mematuhi aturan lalu lintas seperti traffic light (lampu lalu lintas),
marka jalan, juga kecepatan berkendara max 80Km/jam.
5.1.6 Selalu melihat arah kanan dan arah kiri jika berada di persimpangan serta selalu
kurangi kecepatan.
5.1.7 Pengemudi dan penumpang kendaraan roda dua wajib menggunakan helm yang
telah direkomendasikan keselamatannya dan terpasang dengan benar, sedangakan
pengemudi dan penumpang kendaran roda empat wajib menggunakan seatbelt.
5.1.8 Kendaraan yang digunakan dijalan memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan.
5.1.9 Kendaran roda dua hanya diperuntukkan hanya untuk dua orang sedangkan
kendaraan roda empat bisa digunakan lebih dari dua orang.

5.2 Pemeriksaan Sebelum Berkendara


5.2.1 Pemeriksaan sebelum berkendara sangat penting untung menjadi perhatian
sebelum berkendara, agar terhindar dari kondisi tak aman (unsafe condition)
dalam berkendara. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan sebelum berkendara:
a. Alat kendali.
- Rem, periksa rem depan dan belakang secara bersamaan. Tiap rem harus
dapat menghentikan kendaraan dengan baik ketika melaju.
- Kopling dan gas, kedua alat harus berfungsi dengan halus. Gas harus
segera berbalik ketika telah dilepaskan.
- Kabel-kabel, pastikan semua kabel dan tali dalam kondisi baik, berfungsi
secara halus dan tidak terdapat kabel yang kusut dan dalam keadaan
terurai. –
b. Ban.
- Tekanan, periksa tekanan ban (khususnya saat ketika kondisi ban masih
dingin) karena berpengaruh pada pengendalian dalam berkendara.
- Tapak ban, ban dengan permukaan yang tidak rata merupakan hal yang
dapat membahayakan saat berkendara, khususnya pada saat melintas di
jalan yang licin.

Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
- Tapak ban harus memiliki alur kedalaman sedikitnya 1mm. Tiap ban
memiliki indikator tapak ban. Sisi ban tidak boleh memiliki lebar lebih
dari tapak ban. Jika ban mulai tidak rata, harus lebih hati-hati dalam
berkendara.

- Kerusakan, periksa apakah terdapat pecahan pada tapak ban, paku,


ataupun potongan benda tajam lainnya. Bahkan sebuah lubang kecil
sangatlah berbahaya.
c. Lampu dan sein
Pastikan bahwa semua lampu utama dan sein dalam keadaan bersih dan dapat
bekerja dengan baik.
- Indikator, periksa semua lampu sein dan pastikan bahwa sein dapat
berkedip dan cukup terang sehingga dapat terlihat dengan baik.
- Lampu utama, periksa lampu utama dengan menaruh tangan di depan
lampu utama saat lampu dalam keadaan menyala untuk memastikan
bahwa lampu bekerja dengan baik, pada malam hari periksa lampu dim,
untuk memastikan bahwa lampu jauh dan dekat dapat bekerja dengan
baik pula.
- Lampu rem, coba semua tuas rem dan pastikan bahwa semua rem dapat
menyalakan lampu rem. Periksa nyala lampu rem dengan menaruh
tangan di depan lampu rem atau dengan melihat pantulan cahanya pada
dinding.
- Klakson, periksa klakson anda dan pastikan dapat bunyi dengan baik.
d. Spion
- Bersihkan dan setel posisi spion sebelum mulai berkendara. Sangat
berbahaya jika menyetel spion sepeda motor pada saat berkendara. Spion
harus disetel agar dapat melihat area di belakang. Dan juga harus dapat
melihat lajur di sebelah dan di belakang pada kaca spion.
- Periksa rantai sepeda motor apakah telah dilumasi dan setelannya telah
tepat. Baca buku manual kendaraan untuk mengetahui perawatan
mengenai rantai. Sepeda motor harus dilengkapi dengan pelindung rantai
agar pakaian tidak tersangkut pada rantai terkecuali rantai sudah tertutup
oleh rangka.

PT. JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Tanggal Distribusi Halaman Nomor Dokumen :
10 April 2019 Dept HO 4 dari 4 006/SOP/JPS/HSE/IV/2019
Dept Project Revisi : 00

Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi

Anda mungkin juga menyukai