Anda di halaman 1dari 14

STANDART OPERATING PROCEDURE

PERALATAN – EXCAVATOR

Nomor Dokumen 001/JPS/SOP/ALAT/00

Tanggal Terbit 01 Maret 2021

Status Revisi 00

Jumlah Halaman 14

Status Dokumen : ASLI COPY NO. :

Dibuat oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,

Tim Teknik Wakil Direktur Direktur


PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA
STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 2 dari 13
Dept Project Revisi : 00
1. TUJUAN
Standart Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
4.1. Mengatur dan menjelaskan mekanisme kerja peralatan khususnya Excavator.
4.2. Memberikan pedoman bagi PIC departemen dalam menggunakan alat berat Excavator
dengan baik dan benar
4.3. Mengendalikan mekanisme kerja Excavator agar sesuai dengan Sistem Manajemen
Mutu.
4.4. Memberikan panduan tentang kesehatan keselamatan kerja dalam pengoprasian
Excavator.

2. RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan mekanisme penggunaan mulai alat berat Excavator digunakan
hingga dimatikan yang sesuai dengan kualifikasi yang direncanakan dengan
mensyaratkan pengendalian K3LH dalam pengoprasiannya

3. DEFINISI DAN ISTILAH


Excavatornadalah alat berat yang biasa digunakan dalam industri
pertambangan, konstruksi, pertanian atau perhutanan. Mempunyai alat seperti belalai
yang terdiri dari dua tungkai; yang terdekat dengan body disebut dengan boom
dan yang mempunyai bucket (ember keruk) disebut dipper.
3.1. Bucket adalah digunakan untuk mengeruk tanah.
3.2. Bucket Cylinder adalah Menggerakkan Bucket.
3.3. Arm adalah Mengayunkan bucket naik turun.
3.4. Arm Cylinder adalah Menggerakkan Arm.
3.5. Boom adalah Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm naik turun.
3.6. Boom Cylinder adalah Menggerakkan Boom.
3.7. Tracker adalah Sebagai roda untuk excavator.
3.8. Kabin adalah Tempat mengendalikan Excavator.

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
3.9. Transmission Relief Pressure adalah Tekanan maksimum pada hydarulic system
transmission  yang  menggunakan hydraushift Transmission. Satuan : Kg/cm2.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 3 dari 13
Dept Project Revisi : 00
3.10. Main relief valve adalah untuk membatasi tekanan maksimum hydraulic system
transmisi dengan satuan kg/cm2.
3.11. Transmission Modulating Pressure adalah Pressure yang naik secara bertahap
yang diperlukan untuk menekan piston clutch pada Hydraushift Transmission agar
pada saat gear shifting tidak terjadi hentakan yang berlebihan Satuan : Kg/cm2.
3.12. Clutch pressure adalah tekanan yang diperlukan untuk menekan piston clutch pada
Hydraushift Transmission.
3.13. Hydraulic relief pressure adalah Pressure maksimum yang pada hydraulic system
Satuan : Kg/cm2.
3.14. Pilot Pump adalah sebagai sumber aliran oli dan tenaga untuk menggerakkan spool
main control valve dan sistem pengaturan sudut main pump.
3.15. Hydrostatic / Hydraulic lock adalah Kondisi dimana cairan / fluida terjebak dalam
suatu ruangan yang menyebabkan benda yang mengelilinginya tidak dapat bergerak.
3.16. Main Pump adalah Pompa Hydraulic yang berfungsi sebagai sumber aliran oli dan
tenaga untuk menggerakkan attachment.
3.17. Engine speed adalah Kecepatan putaran engine  ( Crank shaft ) Satuannya adalah
rpm.
3.18. Engine Lo Idle adalah Kecepatan putaran engine terendah tanpa beban Satuanya
adalah rpm.
3.19. Engine Hi Idle Kecepatan putaran engine tertinggi tanpa beban Satuan : rpm.
3.20. T/C Stall Speed Kecepatan putaran engine tertinggi pada unit yang menggunakan
torque converter dimana output torque converter sama dengan 0 ( Nol ) Rpm. Satuan
: rpm
3.21. Engine Speed at Hydraulic relief adalah Kecepatan putaran engine tertinggi pada
saat hydraulic relief Satuan : rpm.

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
3.22. Engine speed at T/C stall + Hydraulic relief Kecepatan putaran engine tertinggi
pada unit yang menggunakan torque converter dimana output torque converter sama
dengan 0 Rpm dan Hydraulic relief. Satuan : rpm.
3.23. Boost Pressure adalah Tekanan udara pada intake manifold yang dihasilkan  oleh
putaran turbocharger. Satuan : mmHg.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 4 dari 13
Dept Project Revisi : 00
3.24. Air intake Retriction / Resistance adalah Tekanan hisap udara ( negatif ) yang
disebabkan oleh daya hisap dari turbocharger atau natural aspirated untuk
mengetahui kebuntuan pada air system terutama air cleaner. Satuan : mmHg.
3.25. Blow by pressure  adalah Tekanan gas didalam crank case yang disebabkan oleh
kebocoran tekanan dari ruang bakar. Satuan : mmH2O.
3.26. Engine Knocking adalah ketukan dari ruang bakar akibat dari peak / puncak
pembakaran yang tidak tepat dengan timingnya. Terkadang suara ini mirip dengan
engine abnormal noise.
3.27. Engine noise adalah suara bising yang normal dari engine diesel.
3.28. Brake Capacity adalah kemampuan brake untuk tetap menahan unit agar tidak
bergerak.
3.29. Brake effect distance adalah Jarak unit dari mulai dilakukan pengereman hingga
unit berhenti.
3.30. Steering wheel Turning speed adalah Kecepatan putar steering wheel, dimana
dimulai dari roda berbelok kesalah satu arah ke arah yang berlawanan secara penuh.
3.31. Stop Valve adalah menghentikan pergerakan steering untuk mencegah terjadinya
benturan antara front frame dan rear frame.
3.32. Loading adalah pekerjaan dalam menaikan material ke bak Dump Truck.
3.33. Hauling adalah pekerjaan pengangkutan material di dalam bak dari lokasi
pengambilan ke lokasi penumpahan.

4. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
Untuk dapat mengemudikan unit excavator adalah merupakan kewenangan dari
Operator yang telah memiliki simper. Adapun syarat untuk dapat mengoperasikan
Excavator adalah sebagai berikut:
4.1. Memiliki Surat Izin Operasi dari Dinas Tenaga Kerja.
4.2. Lulus induksi K 3 LH yang diselenggarakan oleh PT. Jowin Pradana Sejahtera.
4.3. Bersihkan unit setelah pengoperasian.
4.4. Dilarang mengoperasikan unit dibawah pengaruh alkohol dan narkoba, serta
obat-obatan yang menyebabkan mengantuk.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 5 dari 13
Dept Project Revisi : 00
4.5. Operator harus melakukan pemeriksaan awal (Pre-start check) sebelum
mengoperasikan excavator. Apabila menemukan sesuatu yang tidak normal saat
melakukan Pre-start checkatau saat mengoperasikan unit segera laporkan hal tersebut
kepada mekanik atau pengawas yang bertugas.
4.6. Jangan menggunakan air / uap untuk membersihkan sistem kelistrikan dan sensor
unit.

5. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


5.1. APD
a. Selalu menggunakan helm, sepatu safety, rompi Reflector/ seragam kerja
dengan reflector, kacamata safety, masker, aer plugdan sarung tangan.
b. Selalu menggunakan sabuk pengaman sebelum mengoperasikan unit.
c. Pastikan tabung pemadam kebakaran pada unit dalam kondisi baik
d. Pastikan kotak P3K ada pada unit.
e. Pastikan radio pada unit berfungsi dengan baik.
5.2. Pencegahan kebakaran dan saat terjadi kebakaran
Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah timbulnnya kebakaran antara lain:
a. Jangan merokok saat pengisian bahan bakar.
b. Matikan mesin saat menambah / mengisi bahan bakar.
c. Pastikan penutup tangki bahan bakar dan oli terpasang dengan benar dan
kencang.

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
d. Simpan bahan bakar cadangan dan oli cadangan pada tempat tertentu, dan
berilah label Quarry.
e. Buanglah sisa lap ber-oli / solar pada tempat yang ditentukan, dan jangan
biarkan berada didalam unit.
f. Pastikan semua clamp pada hose hidrolik terpasang dengan kuat.

5.3. Sedangkan untuk tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran yaitu:

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 6 dari 13
Dept Project Revisi : 00
a. Putar starting switch/ kunci ke posisi off untuk mematikan mesin / tekan
emergency stop.
b. Turunlah dari unit dengan menggunakan hand rail dan step (pijakan
tempat naik dan turun unit).
c. Berusaha padamkan kebakaran dengan tabung pemadam kebakaran
jika memungkinkan.
d. Laporkan kejadian kepada foreman dan safety.
e. Pintu darurat ada padaa kaca jendela belakang unit, pahami cara
penggunaannya.

6. URAIAN PROSEDUR
Dalam mengoperasikan alat-alat mekanis/berat pada aktivitas penambangan, baik saat
mulai melakukan pembersihan, pengupasan tanah penutup, melakukan aktivitas
penam-bangan bahan galian maupun material lainnya, pemuatan, pengangkutan dan
sampai pada penimbunan dan bahkan melakukan pemadatan untuk materail-material
tertentu. Maka dalam pengoperasiannya harus melalui prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan, baik oleh perusahaan yang membuat alat-alat maupun oleh perusahaan-
perusahaan sebagai pengguna alat-alat mekanis tersebut.

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
6.1. SEBELUM PENGOPERASIAN ALAT MEKANIS/BERAT
Sebelum menghidupkan mesin ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
6.1.1. Bersihkan semua kotoran yang ada pada jendela kaca untuk menjamin jarak
pandang operator lebih leluasa.
6.1.2. Lakukan pre-start check dan isilah daftar pre-start check sesuai kondisi yang
ditemukan.
6.1.3. Apabila menemukan suatu yang tidak normal saat melakukan pre-start check
atau saat mengoperasikan unit segera laporkan hal tersebut kepada mekanik
atau pengawas yang bertugas.
6.1.4. Atur posisi tempat duduk sesuai dengan postur operator senyaman mungkin.
6.1.5. Gunakan sabuk pengaman.
6.1.6. Periksa semua panel instrumen dan pastikan semua berfungsi dengan baik.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 7 dari 13
Dept Project Revisi : 00
6.1.7. Setel semua posisi lampu penerangan dan lampu kerja sesuai sudut
penerangan yang aman menurut operator.
6.1.8. Pastikan semua kontrol level pada posisi netral.
6.1.9. Pastikan kondisi sekitar unit aman, tidak ada orang serta benda-benda
lainnya.
6.1.10. Pastikan safety level ada pada posisi lock.

6.2. PELAKSANAAN PENGOPERASIAN ALAT MEKANIS/BERAT


Setelah dilakukan kursus atau pelatihan, evaluasi dan uji coba dan semuanya
memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka operator sudah
diizinkan untuk dapat mengoperasikan alat mekanis/berat yang menjadi tanggung
jawabnya.

6.2.1. Sebelum Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


Tugas pertama operator pada awal shift adalah untuk melakukan pemeriksaan awal
pada beberapa titik pengamatan untuk mengetahui kesiapan alat yang akan

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
dioperasikan. Bila ditemukan ada hal-hal yang tidak normal, maka operator harus
melaporkan dan menyerahkan alatnya kepada Bagian Mekanik atau Bagian
Pemeliharaan untuk diperbaiki.
Setelah semuanya memenuhi standar SOP, kemudian operator menghidupkan
mesin alat mekanis/beratnya. Setelah mesin hidup, maka operator melakukan
pemanasan mesin dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Bunyikan klakson sebagai tanda peringatan bahwa mesin akan dihidupkan.
b. Jangan menghidupkan mesin dengan jamper, tindakan ini dapat
mengakibatkan cidera/ kebakaran.
c. Mesin hanya boleh dihidupkan setelah operator duduk pada kursi operator.
d. Selain operator tidak boleh ada orang lain yang menaiki unit excavator.
6.2.2. Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Setelah alat mekanis/berat dibawah tanggung jawab operator yang ber-sangkutan
diperiksa pada awal shift dan didapatkan semua memenuhi standar operasi, maka
secara umum (untuk semua alat-alat mekanis/berat) setiap operator untuk
menjalankan alat beratnya harus melakukan hal-hal sebagai berikut :

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 8 dari 13
Dept Project Revisi : 00
a. Pastikan sprocket ada dibelakang kabin unit, apabila ada didepan
makamesin akan bergerak kebalikan daripada gerakan kontrol lever.
b. Sebelum menjalankan unit pastikan tidak ada orang atau benda-benda lain
yang menghalang disekitar unit.
c. Kunci pintu dan jendela kabin operator.
d. Apabila ada benda dibagian belakang unit yang tidak terlihat, gunakan
spotter dan pastikan spotter berada diluar daerah swing baket.
e. Ketika menjalankan unit dijalan datar angkat posisi baket sekitar 40-50 cm.
f. Apabila unit dijalankan dipermukaan tanah yang kasar, jalankan mesin
secara perlahan, jangan menggunakan kemudi secara mendadak sehingga
unit hilang keseimbangan dan terjungkal.
g. Saat melintasi jembatan pastikan struktur jembatan mampu menahan
bobot unit.

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
h. Saat menjalankan unit ditanjakan, posisikan baket pada 20-30 cm dari
permukaan tanah, serta kabin operator menghadap ke depan / ke atas
tanjakan.

i. Saat menjalankan unit di turunan, posisikan baket pada 20


30 cm dari permukaan tanah, serta kabin operator menghadap ke depan /
ke bawah tanjakan.
j. Saat menjalankan unit di turunan, posisikan travel lever pada posisi
netral, hal ini akan membuat brake dipakai secara otomatis
k. Menjalankan unit secara menyerong atau menyilang adalah hal yang sangat
berbahaya.
l. Jangan membelokkan unit ditanjakan dan turunan, manuverlah ditempat
yang datar.
m. Saat mengoperasikan unit pada pinggiran tebing atau lerang buatlah tempat
unit yang stabil serta bekerjalah dengan hati-hati.

n. Saat mengoperasikanunit pada pinggiran tebing atau lereng, jangan


menggali terlalu dalam didekat unit, menggali terlalu dalam didekat unit

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 9 dari 13
Dept Project Revisi : 00
dapat mengakibatkan tanah di pinggiran tebing atau lereng ambruk sehingga
membahayakan unit dan operator.
o. Agar mudah menyingkir apabila timbul masalah, tempatkan unit tegak lurus
menghadap bahu jalan atau tepi jurang dan autr sprocket berada dibelakang
unit.
p. Bucket tidak boleh digerakkan melewati kepala pekerja lain atau kabin
kendaraan pengangkut.

6.2.3. Melakukan Pekerjaan Alat Mekanis/Berat


6.2.3.1. Pekerjaan loading / memuat
Loading / memuat meliputi pekerjaan ;

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
a. Stabilisasi unit excavator pada posisi yang datar dan aman.
b. Tempatkan unit excavator pada sudut swing yang kecil.
c. Tempatkan unit exvator di posisi stock/dudukan setinggi vessel
dumptruck untuk mengurangi waktu cycle time pegangkatan boom.
d. Tempatkan unit pengangkut pada tempat yang mudah terlihat oleh operator.
e. Lakukan isyarat klason.
f. Isilah unit pengangkut mulai dari bagian depan ke arah belakang bak
unit pengangkut.
6.2.3.2. Jenis-jenis loading / pemuatan

a. Double Bench Loading


Adalah saat memuat unit DT berada dibawah bench loading serta
bagian belakang excavator terdapat bench, pemuatan dilakukan
dengan sudut kurang dari 90.
b. Top Loading
Sama dengan Double Bench Loading tetapi dibelakang excavator yang
tidak ada bench.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 10 dari 13
Dept Project Revisi : 00
c. Low Level Loading
Pemuatan yang dilakukan dimana posisi DT & Excavator berada pada
posisi yang sejajar. Adapaun saat melakukan low level loading ada
beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
- Buat safety bump belakang excavator untuk menghindari
benturan antara unit DT dan Excavator.
- Buat safety bump dibagian depan untuk menghindari excavator
terguling dari dari bibir tebing.
- Pengambilan material dari arah belakang.
- Lakukan penyetokan kalau ada waktu.
- Sudut putaran saat loading antara 0-180.
6.2.3.3. Menggali Parit

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
a. Atur posisi track sejajar dengan garis parit yang akan digali.
b. Gali bagian samping dulu, kemudian buang bagian tengahnya.

6.2.3.4. Pekerjaan memindahkan Boulder


Ukuran boulder yang diperbolehkan untuk dipindahkan dengan excavator
yang tersedia adalah 1,5 m x 1,5 m. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Pemindahan boulder dilakukan untuk mengumpulkan boulder tersebut pada
suatu area untuk memudahkan alat breaker beroperasi.
b. Excavator dilarang berjalan ketika bucket terisi oleh batuan boulder
untuk Quarry.
c. Pemindahan boulder dilakukan dengan swing buckettanpa ada
pergerakan pada track alat.

6.2.3.5. Pekerjaan menurunkan batuan di area bench


Hal yang harus diperhatikan kerika melakukan pekerjaan menurunkan
batu di area tebing adalah :
a. Luas area kerja yang yang membuat posisi alat leluasa dalam
melakukan swing untuk memundahkan melakukan penurunan batu.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 11 dari 13
Dept Project Revisi : 00
b. Tidak diperkenankan excavator beroperasi untuk menurunkan batu di
area yang sempit dan susah melakukan swing bucket.
c. Sebelum operasi, pastikan oleh pengawas bahwa dibawah tebing
tempat jatuhnya material tidak terdapat manusia, hewan, dan alat yang
sedang beroperasi.
d. Sebelumnya dimulainya pekerjaan, operator membunyikan klakson
1x secara panjang untuk memberikan aba-aba di sekitar agar tidak
mendekakti tebing.
e. Lakukan pekerjaan menurunkan batu.

6.2.3.5. Bekerja diarea kabel listrik

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
a. Laporkan pekerjaan kepada operator listrik.
b. Pastikan listrik padam saat memulai pekerjaan.
c. Tugaskan seseorang untuk memberi aba-aba
d. Untuk antisipasi terkena tegangan listrik gunakanlah sepatu dan sarung
tangan karet
e. Hamparkan lembaran karet pada kursi operator
f. Apabila arus listrik tidak dimatikan, jaga jarak aman antara unit dan
kabel listrik seperti pada tabel berikut :
- 200 V 2 meter atau lebih 6.600 V 2 meter atau lebih 22.00 V 3 meter
atau lebih 66.000 V 4 meter atau lebih 154.000 5 meter atau lebih
187.000 V 6
- meter tau lebih 275.000 V 7 meter atau lebih 500.000 V 11 meter atau
lebih.
g. Seandainya tersentuh kabel listrik operator jangan meninggalkan
sampai dipastikan arus listrik sudah dimatikan, jangan biarkan
seorang pun mendekati unit.
6.2.4. Memarkir Alat Mekanis/Berat
a. Pakirlah unit pada tempat yang aman serta pada posisi datar.
b. Jaga jarak parkir sekitar 4 meter dari samping kiri dan kanan unit lainnya
c. Tempatkan travel lever kiri dan kanan pada posisi netral.

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 12 dari 13
Dept Project Revisi : 00
d. Putar kontrol bahan bakaruntuk menurunkan kecepatan mesin menjadi low idling
dan biarkan sekitar 5 menit.
e. Turunkan baket secara horizontal sampai dasar baket menyentuh tanah.
f. Setel safety lock lever pada posisi lockPutar kunci pada posisi off untuk
mematikan mesinPeriksalah sekeliling unit, apabila ditemukan hal-hal yang
tidak normal segera hubungi mekanik.
g. Isi tangki bahan bakar.
h. Bersihkan semua kotoran yang menempel pada undercarriage
6.2.5. Isyarat Klakson

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
Tanda klakson berfungsi menginformasikan kepada orang-orang dan kerdaraan
lain disekitar unit Excavator bahwa akan segera bergerak. Isyarat klakson
seperti tercantum dibawah ini :
a. 1 X adalah tanda unit akan start engine / menghidupkan mesin.
b. 2 X adalah tanda unit akan bergerak maju.
c. 3 X adalah unit akan bergerak mundur.
d. 1 X klakson panjang adalah tanda darurat / emergency.

Harus ada jeda 2-3 detik antara isyarat klakson dengan pergerakan kendaraan. Isyarat
klakson excavator saat memuat material ke unit DT:
a. 1 X DT bergerak mundur untuk memuat.
b. 2 X DT bergerak maju.
c. 3 X DT kurang mundur.
d. 4 X DT manuver ulang.
e. 1 X klakson panjang tanda keadaan darurat.

6.3. SELESAI PENGOPERASIAN ALAT MEKANIS / BERAT


Setelah alat-alat mekanis/berat beroperasi, maka setiap akhir shift para operator
diharuskan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Alat mekanis/berat agar diparkir pada tempat yang aman dan rata/datar.
2. Letakkan dengan aman attachement (blade, bucket, boom, arm, vessel).

PT.JOWIN PRADANA SEJAHTERA


STANDART OPERATING PROCEDURE
PERALATAN - EXCAVATOR
Tanggal Distribusi Halaman Nomor dokumen
Dept HO 001/JPS/SOP/ALAT/00
01 Maret 2021 13 dari 13
Dept Project Revisi : 00
3. Pasang rem parkir (emergency brake).
4. Dinginkanlah mesin dengan cara membiarkan mesin pada putaran rendah (low
idle) selama ± 5 menit.
5. Kunci kontak pada posisi OFF (cummins engine) dan tarik cut off fuel.
6. Letakkanlah tongkat pengontrol bahan bakar pada posisi mesin mati, putar kunci
kontak pada posisi OFF bagi mesin yang gasnya memakai tongkat atau kabel
kontrol.

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
7. Hindari tindakan mematikan mesin secara mendadak tanpa low idle terlebih
dahulu, kecuali dalam keadaan darurut jangan menaikkan putaran tiba-tiba waktu
akan mematikan mesin.
8. Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikanlah telah dalam keadaan
aman, cabut kunci kontak dan serahkan kepada pengawas sebagai tanda
berakhirnya tugas operator dalam suatu waktu yang telah ditentukan.

7. LAMPIRAN
N/A

8. DOKUMEN TERKAIT
a. Form-form administrasi

Copyright – 2021 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi

Anda mungkin juga menyukai